Anda di halaman 1dari 44

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Sistem Ekonomi pada Bab I ini pembaca dan


mahasiswa diharapkan mampu :
1.
2.
3.
4.

Menjelaskan beberapa pengertian dengan sistem.


Menjelaskan Sistem Ekonomi dan Sistem Politik.
Menjelaskan macam-macam Sistem Ekonomi yang pernah ada.
Membedakan Sistem Liberal-Kapitalistik dan Sistem Sosisalis-Komunistik

dan Mixed Ekonomi.


5. Memberkan contoh mengenai praktik Sistem Ekonomi yang diterapkan
pada suatu Negara.
A. PENDAHULUAN
P

erihal Sistem Ekonomi yang diterapkan di Indonesia atau berlangsung


sering menjadi pertanyaan atau perdebatan dalam masyarakat.

Hal ini

disebabkan karena adanya Inkonistensi antara penetapan Sistem Ekonomi di


lapangan dengan pola dasar Sistem Ekonomi yang menjadi landasan
pembangunan ekonomi Indonesia.
B. PENGERTIAN SISTEM
Sistem menurut Chester A. Bernard adalah Satu kesatuan yang terpadu
secara holistic, yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian dan masing
masing bagian memiliki cirri dan batas tersendiri. Dan Masing-masing
bagian memiliki keterkaitan yang saling mendukung dalam system yang
holistic tersebut.
Suatu Sistem pada dasarnya adalah merupakan organisasi besar yang
menjalin berbagai subjek (atau objek). Himpunan subjek atau objek menjadi
1 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

suatu Sistem jika lengkap dengan perangkat kelembagaan yang mengatur


dan menjalin tentang bagaimana subjek atau objek yang dapat bekerja,
berhungan dan berjalan atau dijalankan. Perangkat kelembagaan dimaksud
meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara
kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subyek (objek) tadi, serta
kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut serasi.
Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan,
baik yang tertulis maupun tidak tertulis, untuk suatu Sistem yang menjalin
hubungan antar manusia. Contohnya aturan-aturan dalam suatu Sistem
kekerabatan,

peraturan-peraturan

dalam

suatu

system

politik

atau

pemerintahan.
Secara Teoritis pengertian sistim ekonomi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan

lembaga-lembaga

ekonomi

yang

dilaksanakan

atau

dipergunakan oleh suatu bangsa/Negara dalam mencapai cita-cita yang


telah ditetapkan.
Pengertian lembaga atau Institusi ekonomi adalah suatu pedoman, aturan
atau kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan
kegiatan-kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan
ekonomi adahal kegiatan yang berkaitan dengan usaha (bisnis), dengan
pasar, transaksi jual-beli, dan pembayaran dengan uang. Secara sistematik
kegiatan ekonomi dapat dibedakan antara Kegiatan Produksi yaitu kegiatan
yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai suatu barang atau
jasa. Sedangkan Kegiatan Distribusi yaitu kegiatan yang bersifat
meningkatkan nilai atau valle added, dengan cara membagi atau
memindahkan suatu barang atau jasa. Dan Konsumsi adalah kegiatan yang
berupa pengurangan atau menghabiskan nilai suatu barang dan jasa.
Pengertian lembaga juga dapat diartikan sebagai Produk-produk hokum
tertulis (Tap MPR, Undang-Undang, Pereturan Pemerintah, Peraturan
Daerah, ARD/ART suatu organisasi dan lain-lain) selain itu dapat diartikan

2 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

produk hokum tidak tertulis (kebiasaan, adat istiadat, cara-cara yang bias
dilakukan masyarakat dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
C. SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Teori Sistim Ekonomi adalah teori yang mencoba menyelesaikan
persoalan-persoalan ekonomi. Persoalan-persoalan ekonomi hakikatnya
adalah

masalah

transformasi

atau

pengolahan

alat-alat/sumber

pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi yaitu


tenaga kerja, modal, SDA, dan keterampilann (skill) menjadi barang dan
jasa.
Menurut Dumairy (1996) :
Sistim Ekonomi adalah Suatu Sistim yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu tatanan kehidupan
Menurut Gregory Gossman dalam P. Rahardja dan M. Manurung (2004) :
Sistim Ekonomi adalah sekumpulan komponem-komponen atau unsurunsur terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga-lembaga
(institusi) ekonimi, yang bukan saja saling behubungan dan berinteraksi,
melainkan

juga

sampai

tingkat

tertentu

saling

menampung

dan

mempengaruhi (.System is the nation that the verios parts and


components (economics unit and agents, institutions) no: only interconnect
ang interact but do so with a certaindegree of mutual consistency and
coherence.)
Sebagai supra sistem kehidupan, sistem ekonomi berkaitan erat dengan
sistem sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat. Di Dunia ini
terdapat kecendrungann secara umum bahwa sistem ekonomi di suatu
negara bergandengan tangan dengan sistem politik di negara yang
bersangkutan, dimana ideologi ekonomi berjalan seiring dengan ideologi
politik.
Secara umum dapat digambarkan benang merah unsur-unsur system
ekonomi dan unsur-unsur system politik sebagai berikut :
3 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

Tabel 1.1
Benang Merah Sistem Ekonomi dengan Sistem Politik
KUTUB A
Liberalisme
(Liberal)

KONTK PENGUTUPAN
Ideologi Politik

KUTUB B
Komunisme
(Komunis)

Demokrasi
(Demokratis)
Egalitarianisme
(Egaliter)

Rejim Pemerintahan
(Cara memerintah)
Penyelenggaran

Otokrasi
(Otoriter)
Etisme
(Etatis)

Desentralisme
(Desentralistis)
Kapitalisme
(Kapitalis)
Mekanisme Pasar

Kenegaraan
Ideologi Ekonomi
Ideologi Ekonomi
Pengelolaan ekonomi

Sentralisme
(Sentralistis)
Sosialisme
(Sosialis)
Perencanaan Terpusat

Sumber : Dumairy, 1996

Sistem Ekonomi suatu Negara dikatakan bersifat khas, sehingga


dibedakan dari sistim ekonomi yang berlaku atau diterapkan dinegara lain,
berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :
1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi.
2. Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetensi satu sama lain dan
untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya.
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan,

dan

merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya


Sistem Ekonomi Negara lain menurut Gray dalam Sumodiningrat (1999)
adalah faktor meta ekonomis, sepserti pandangan hidup suatu bangsa, nilainilai yang dijunjung tinggi, kebudayaan suatu bangsa atau masyarakat.
D. MACAM - MACAM SISTEM EKONOMI
Sistem Ekonomi dapat diklasifikasikan beberapa cara, yaitu :
1. Dilihat dari mekanisme koordinasinya, dapat dibedakan menjadi 3
kelompok :
a. Sistem tradisi.
4 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

b. Sistem Komando.
c. Sistem Pasar.
2. Dilihat berdasarkan penekanan hak kepemilikan yang termasuk dalam
Sistem Ekonomi yang ekstrem dan dapat dikelompokan menjadi 2 :
a. Sistem Sosialis (Socialist Ekonomy).
b. Sistem Kapitalis (Capitalis Economy).
Namun, secara umum Sistim Ekonomi dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis.
Adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar
bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi
kepentingan individual atas sumber daya-sumber daya ekonomi atau
faktor produksi. Prinsip Keadilan yang dianut oleh sistem ekonomi
kapitalis adalah Setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi
kerjanya. Dalam hal ini campur tangan pemerintah minim, sebab
pemerintah berkedudukan sebagai pengamat dan pelindung dalam
perekonomian.
Secara garis besar, ciri-ciri sistem ekonomi liberal-kapitalistik dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Adanya pengekuan yang luas terhadapt hak-hak pribadi.
b. Praktik perekonomian diatur menurut mekanisme pasar.
c. Praktik perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profil
motive).
Dalam terminology teori ekonomi yang menyadarkan diri sepenuhnya
pada mekanisme pasar, berdasarkan prinsip laissez faire (persaingan
bebas) dan meyakini kemampuan (the invisible hand) dalam menuju
efisiensi ekonomi.
2. Sistem Ekonomi Sosialis Komunistik.
Adalah sistem kebailikan dari Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis,
dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai
milik Negara dan menekanan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan ekonomi. Imbalan yang diberikan pada
5 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

perorangan didasarkan pada kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa yang


diberikan. Prinsip Keadilan yang dianut oleh sistem ini ialah setiap
orang menerima imbalan yang sama. Pada sistem ini campur tangan
pemerintah sangat tinggi, dan justru pemerintah yang menentukan dan
merencanakan 3 persoalan pokok eonomi yaitu: What (apa yang harus
diproduksi), How (bagaimana memproduksinya), dan From Whom
(untuk siapa diproduksi).
Dalam sistem ini hal yang paling menonjol adalah kebersamaan,
dimana semua alat produksi adalah milik bersama (Negara) dan
didistribusikan sesuai kepentingan dan kebutuhan masing-masing.
3. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy).
Sistem ini umumnya ditrapkan oleh Negara-negara berkembang
atau Negara-negara Dunia Ketiga. Untuk melihat besarnya kadar sistem
kapitalisme dan sistem sosialisme mewarnai sistem ekonomi Indonesia,
seseorang dapat melihat dari 2 pendekatan, yaitu Pendekatan
Faktualstruktural dan Pendekatan Sejarah.
Pertama, adalah pendekatan faktual-struktural, yakni menelaah
peranan pemerintah atau Negara dalam struktur perekonomian. Kedua,
pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian
bangsa di organisasikan dari waktu ke waktu. Untuk menyukur kadar
keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan fakulstrukttural, dapat digunakan Kesamaan Agregat Kaybesian yang
berumuskan :
Y = C + I + G + (X-M).

Ket :
- C
- I
- G
- X dan M
6 | SISTEM

= Pengeluaran konsumsi masyarakat, yang


mewakili sektor perorangan dan rumah tangga
= Pengeluaran investasi perusahaanperusahaan, mewakili sektor usaha swasta
= Pengeluaran konsumsi pemerintah
= Ekspor dan Inpor, yang mewakili sektor

EKONOMI

INDONESIA

perdagangan luar negeri yang bersangkutan.


Tabel 1.2
PDB Indonesia Menurut Sektor Penggunaan/Pelaku Ekonomi
Tahun 1980-2004 (Presentase, Berdasarkan Harga Berlaku)
Ket.
C

1980
60,52

1985
58,97

1990
53,97

1995
52,43

2000
66,50

2004
62,20

20,87

28,05

36,49

35,28

18,20

18,40

10,32

11,23

8,87

9,85

7,00

7,60

20,47

22,20

25,89

28,29

31,40

32,40

M
PDB

22,18
100

20,45
100

25,03
100

25,83
100

25,30
100

27,70
100

Sumber : BPS dan Dumairy diolah

Percobaan-percobaan
kapitalistik

yang

pengelolaan

dilakukanberbagai

makro
cabinet

ekonomi
sejak

RI

yang,
berdiri

hinggasekitar tahun 1959, akhirnya Runtuh karena tidak diterima


(unaccepted).

7 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari perkembangan sistem ekonomi Indonesia pada Bab
II ini pembaca dan mahasiswa diharapkan mampu :
1.
2.
3.
4.

Menjelaskan Perkembangan pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia.


Menjelaskan sistem ekonomi campuran dan ekonomi Pancasila.
Menjelaskan Reformasi menuju sistem ekonomi Pancasila.
Menjelaskan Pelaku-pelaku ekonomi yang ada di Indonesia.

A. PENDAHULUAN
P

ada Bab I telah disebutkan bahwa pengertian sistem ekonomi adalah sebagai
keseluruhan

lembaga-lembaga

ekonomi

yang

dilaksanakan

atau

dioergunkan oleh suatu bangsa/Negara dalam mencapai cita-cita yang telah


ditetapkan.
Bangsa Indonesia tidak mengatakan bahwa sistem ekonominya adalah
ekonomi sosialis atau ekonomi kerakyatan. Namun dalam kenyataannya
ekonomi kapitalis dan sosialis.
B. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
8 | SISTEM

EKONOMI

INDONESIA

Dalam lembaga-lembaga ekonomi menunjukan adanyanya bandul jam


(swings of pendulum) yang bergeser kekiri dan kekanan. Kekanan berarti
liberalisasi

atau

reliberalisasi

dan

kekiri

berarti

sentralisasi

atau

resentralisasi.
Hal ini tercermin dari perkembangan pemikiran tentang Sistem Ekonomi
Pancasial (SEP). menurut Sri-Edi Swasono (1985) pergulatan pemikiran
tentang SEP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasalpasal ekonomi dalam UUD 1945.
1. Pasal-pasal Ekonomi dalam UUD 1945
Wakil Presiden RI dalam pidato konferensi ekonomi di Yogyakarta
pada tanggal 3 Februari 1946 ditegaskan bahwa dasar sistem ekonomi
Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.
Ada 3 pasal yang dianggap penting karena memberikan fondasi
penting tentang SEP, yaitu Pasal 33, Pasal 23 dan Pasal 34 UUD 1945.
Pasal 33 :
Ayat (1)

: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama


bedasar atas asas kekeluargaan;

Ayat (2)

: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara


dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh Negara;

Ayat (3)

: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di


dalamnya dikuasai oleh Negara dan di pergunkan untuk
sebesar-besarnya kemamkmuran rakyat.

Setelah diamandemen yang keempat pada tahun 2002, maka pasal 33


ditambah dua ayat yaitu :
Ayat (4)

: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan


atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efiiensi,

9 | SISTEM

EKONOMI

berkeadilan,
INDONESIA

berkelanjutan,

berwawasan

lingkungan,

kemandirian,

serta

dengan

menjaga

keseimbangan;
Ayat (5)

: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal


ini akan diatur dalam undang-undang.

Dalam pidatonya tersebut Bung Hatta menegaskan bahwa dasar


perekonomian yang sesuai dengan asas kekeluargaan adalah koperasi.
Artinya seluruh perekonomian rakyat harus berdasarkan koperasi, tetapi
tidak semua usaha harus dilakukan secara koperasi.
Pasal 33 ayat (2) UUD 1945, yang dimaksud dengan cabangcabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang
dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah
yang terbatas.
Pasal 33 UUD 1945 dianggap sebagai pasal yang paling penting
bagi peraturan perekonomian nasional, sebab pasal ini mencerminkan
sikap tegas para pendiri Negara untuk tidak menagnut sistem kapitalisliberal. Dari pasal ini kita melihat pentingnya peranan Negara dalam
mengatur perekonomian Indonesia. Untuk itu diperlukan anggaran untuk
menjalankan fungsi Negara. Pasal 23 UUD 1945 memberikan landasan
untuk pengaturan tentang itu. Salah satu isi pasal 23 Ayat (1) menyatakan
bahwa anggaran pendapatan dan belanja Negara ditetapkan dengan
undang-undang.
(1)Anggaran Pendapatkan dan Belanja Negara ditetapkan tiaptiap tahun dengan Undang-undang. Apabila Dwan Perwakilan Rakyat
tidak menyetujui anggrapan yang diusulkan, Pemerintah menjalankan
anggaran tahun yang lalu.

10 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

Pasal 23 ayat (1) dapat ditafsirkan bahwa keputusan pemerintah


tentang anggaran harus bersadarkan hak dan kedaulatan rakyat, yang
diwakili oleh para anggota DPR.
Tujuan dari SEP adalah tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur. Hal ini dapat dimaknai bahwa tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Untuk mewujudkan hal
tersebut diatur dalam pasal 27 ayat (2) UUD 1945, yang berbunyi :
(2)Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan
yang layak bagi kemanusiaan. Namun, dalam kenyataannya tidak semua
warga Negara mampu mendapatkan pekerjaan, karena ketidak mampuan
bersaing

maupun

karena

kemalangan

yang

menimpa

diri

dan

keluarganya. Dan bagi mereka yang tidak beruntung, menurut pasal 34


dipelihara oleh Negara. Pasal 4 berbunyi Fakir miskin dan anak
terlantar dipelihara oleh Negara.
Tokoh-tokoh ekonomi yang mewarnai sistem ekonomi kita
antaranya :
a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator Bangsa Indonesia, juga
dikenal sebagai perumus pasal 33 UUd 1945. Bung Hatta menyusun
pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang
selama berabat-abat dijajah oleh bangsa asing yang menganut sistem
ekonomi Liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini diindonesia telah
menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan. Oleh karena itu menurut
Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan diIndonesia
harus berasaskan kekeluargaan. Sedangakan sebagai jembatan
penghubung antara perekonomia pedesaan dengan perekonomian
dunia, menurut Bung Hatta adalah Bangun Usaha Koperasi.
11 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

b. Pemikiran Wilopo.
Pemikiran wilopo disampaikan pada pedebatan dengan Wijoyo
Nitisastro tentang pasal 38 UUd (pasal ini identic dengan pasal 33
UUD1945), 23 September 1955. Menurut Wilopo, pasal 33 memiliki
arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak
sektor swasta yang merupakan penggertak utama sistem ekonomi
Liberal-Kapitalistik. Penolakan ini berdasarkan pada kekhawatiran
bahwa

sektor

swasta

akan

memunculkan

eksploitasi

kaum

kaya/pemilik modal terhadap lkaum ekonomi lemah/buruh.


c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro.
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap
pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945
jangan ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sektor swasta. Justru
dalam SEP sektor swasta diberikan kesempatan berkembang sesuai
dengan pasal 27 UUD 945. Dengan demikian sektor swasta berperan
dalam proses pertumbuhan dan pemerataan. Agar sektor swasta tidak
menjadi eksploitatif, maka peranan Negara amat penting dalam
memimpin dan melaksanakan pembangunan ekonomi.
d. Pemikiran Mubyarto.
Munurut beliau, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan
juga bukan sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau
sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem Kapitalis
atau Sosialis, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang
memiliki kecendrungan untuk memenuhi kebutuhan akal materi saja.
Asusmsi ini tidak cocok untuk membangun SEP. karena itu Mubyarto
menyusun sebuah konsep ideal tentang manusia Pancasila. Menurut
manusia dalam SEP adalah manusia yang selalu nenyeimbangkan

12 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

kebutuhan jasmani dan rohani, baik karena dorongan rasional maupun


moralitas.
e. Pemikiran Emil Salim.
Konseop beliau sangat sederhana yaitu, ekonomi pasar dengan
perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sitem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dan sistem pasar. Azimnya
suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang
dianut secara Negara. Maka orang bicara tentang sistem ekonomi
liberal yang banyak terdapat di Negara-negara berideologi
liberalisme. Begitu juga orang berbicara tentang sistem ekonomi
komunis bagi Negara-negara yang menganut paham komunisme
sejalan dengan ini maka sistem ekonomi Indonesia, bisa pula
dinamakan sistem ekonomi Pancasila sesuai dengan paham ideology
yang dianutnya (Emil Salim, 1979).
Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School Of
Advanced International Studies di Wangsingon, AS, tanggal Februari
1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia
adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha
tertentu akan dinassionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah,
sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha
swasta. Lingkungan usaha swasta harus tunduk kepada politik
pemerintah yang berkaitan dengan syarat kerja, upah dan gaji, serta
politik pegawai.

2. Konseop Demokrasi Ekonomi (KDE)


Konsep Demokrasi Ekonomi (KDE) adalah merupakan kelanjutan
penafsiran pasal 33 UUD 1945. Menurut konsep ini, pasal 33 tersebut
13 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

dapat ditafsirkan bahwa SEP adalah demokrasi ekonomi yang mempunyai


tujuan untuk tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menjelaskan bahwa dalam
dek=mokrasi ekonomi produksi dikerjakan oelh semua, untuk semua
di bawah pimpinan dan kepemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang
seorang. Perkonomian berdasarkan atas demokrasi ekonomi, artinya
kemakmuran bagi semua orang. Hanya perusahaan-perusahaan yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh ada ditangan orangorang. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi
adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh
Negara dan dipergunkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(ISEI, 1990).
3. Konsep Ekonomi Pasar Terbelola (KEPT)
Konsep Ekonomi Pasar Terkelola (KEPT)

adalah

merupakan

perkembangan baru tentang pemikiran SEP. Yang dikemukakan oleh ISEI


pada kongresnya ke-13 di Medan. KEPT ini dipersiapkan untuk
menghadapi era perdagangan bebas abad ke-21. Menurut ISEI Konsep
Ekonomi Pasar Terkelola memperhatikan perkembangan sejarah dalam
kehiduppan bermasyarakat, berbangsa dan brnegara sehinggaperubahan
dan penyesuaian dalam penyelenggaraan pembangunan ekonomi
nasional merupakan keharusan dalam rangka mengantisipasi segala
perubahan (ISEI, 2000).
KEPT memberikan penekanan (aksentuasi) pada peningkatan daya saing
dan perwujudan fairness. Peningkatan daya-saing dapat dicapai dengan
1. Memfaatkan mekanisme harga atau pasar (getting prices right)
2. Perbaikan, penyempurnaan maupun pembubaran danpembentuinstitusi
yang ada dalam perekonomian Indonesia dapat mendukung proses
kemajuan ekonomi (getting institutions right)
14 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

3. Privasi dan restrukturisasi


4. Pengembangan sumber-daya manusia dan Iptek
5. Pelayanan jasa ekonomi, khususnya oleh birokrasi yang cepat dan
efisien\
6. Berbagai bentuk kerjasama.
Fairness yang harus diwujudkan pada tataran operasional (Level Playing
Field) misalnya :
1. Adanya deregulasi dan persaingan sehat
2. Keberpihakan dalam rangka poengentasan

kemiskinan,

yang

dilakukan secara konkrit, terencana dan bertahap


3. Kemitraan, misalnya kerjasama yang saling menguntungkan
4. Desentralisasi, khususnya otonomi daerah yang bertanggung jawab
dan peningkatan mobilitas faktor produksi antara daerah
5. Penegakkan hokum yang konsisten
6. Pelayanan jasa umum yang cepatr dan murah, berdasarkan aturan
(ruled based)
ISEI (2000) secara spesifik menyebutkan bahwa peranan pemerintah
dalam ekonomi pasar terekelola adalah
a. Mengoreksi kekuatan anti mekanisme pasar bersaing sempurna seperti
penghapusan monopoli dan bentuk-bentuk ketidak sepmpurnaan pasar
lainnya
b. Berperan sebagai fasilitator untuk menggalang modal (capital
formation) dalam proyek-proyek insfrastuktur seperti pembangunan
jalan, research and development, telekomunikasi dan sistem informasi
c. Mengembangkan instituational capacity building
d. Menciptakan kondisi makro ekonomi yang kondusif dan kerangka
hokum (ruler and regulatory from frame work) yang adil dan trasparan
dalam pelaksanaanya.
C. SISTEM EKONOMI PANCASILA

15 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

Sistem Ekonomi Pancasila atau Sistem Ekonomi Kerakyatan secara


umum

diartikan

sebagai

sistem

ekonomi

yang

memadukan

ideologykonstitusional (Pancasila dan UUD 1945) bangsa Indonesia dengan


Sistem Ekonomi Campuran (Sistem Ekonomi Pasar Terkelola) yang
diwujudkan melalui kerangka demokrasi ekonomi serta dijabarkan dalam
langkah-langkah ekonomi yang berpihak dan perdayaan seluruh lapisan
masyarakat, yang ditujuakan untuk mewujudkan tercapainya masyarakat yang
adil dan makmur.
Sedangka menurut Emil Salim ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila adalah
sebagai berikut :
Pertama, Peranan Negara beserta aparatur ekonomi Negara adalah
penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba
Negara). Peranan Swasta adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar
dicegah tumbuhnya Free Fight . Dalam SEP usaha negara dan swasta tumbuh
berdamping dengan perimbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap
lain.
Kedua, dalam SEP, hubungan kerja antara lembaga-lembaga ekonomi
tidak didasarkan pada dominasi modal, seperti halnya dalam sistem ekonomi
kapitalis. Juga tidak didasarkan pada dominasi buruh, seperti halnya dalam
sistem ekonomi komunis, tetapi asas kekeluargaan menurut keakraban
hubungan antar manusia.
Ketiga, masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peranan sentral
dalam Sistem Ekonomi Pancasila. Produksi dikerjakan oleh semua untuk
semua dibawah pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota masyarakat.
Masyarakat adalah unsur ekonomi non Negara yakni ekonomi swasta. Dalam
ekonomi swasta ini yang menonjol bukan perorangan. Tetapi masyarakat
sebagai satu kesatuan. Tekanan kepada masyarakat, tidak berarti mengabaikan
individu, tetapi langkah individual harus serasi dengan kepentingan
masyarakat.

16 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

Keempat, Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang
terkandung dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran
masyarakat. Dalam melaksanakan hak mengusai ini perlu dijaga supaya sistem
yang berkembang tidak mengarah etatisme. Oleh karena itu hak menguasai
oleh Negara harus dilihat dalam konteks pelaksaan dan kewajiban Negara
sebagai :
1.
2.
3.
4.

Pemilik
Pengatur
Perencana
Pelaksana

17 | S I S T E M

5. Pengawas
6.

EKONOMI

INDONESIA

7.

Kelima, Sistem Ekonomi Pancasila tidak bebas nilai. Bahkan

sistem nilai (value system) inilah yang mempengaruhi kelakuan pelaku


ekonomi. Sistem yang dikembangkan
dalam

bertolak dari ideology yang dianut,

hai ini adalah ideologi Pancasila. Ideology Pancasial masih terus

berkembang sesuai dengan dinamika pertumbuhan masyarakat, namun kelima


sila secara utuh harus dijadikan leitstar (bintang pengarahan), kearah mana
sistem nilai dikembangkan.
8.

Sistem Ekonomi Pancasila adalah suatu sistem ekonomi yang

didasarkan pada sila-sila dalam Pencasila. Dalam sistem ekonomi ini koperasi
perlu terus dtumbuhkan kembangkan, sekaligus berfungsi sebagai soko guru
perekonomian Indonesia. Untuk menumbuh kembangkan SEP maka harus
dihindarkan hal-hal negative seperti :
1. Sistem Ekonomi Liberal yang bebas Artinya sistem ekonomi yang
menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan terhadap menusia dan bangsa
lain. Dalam sejarahnya, sistem ekonomi liberal yang bebas di Indonesia
telah menimbulkan kelemahan posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi
dunia.
2. Sistem Ekonomi Komando artinya Negara beserta aparatur ekonomi Negara
bersifat dominan, mendesak, dan mematikan potensi serta daya kreasi unitunit ekonomi swasta.
3. Persaingan tidak sehat, serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok atau monopoli yang merugikan masyarakat.
9.
D. REFORMASI MENUJU SISTEM EKONOMI PANCASILA
10.
11. Sistem Ekonomi Pancasila sebenarnya sudah diperkenalkan pada
awal Repelita III (1979). Namun, yang terjadi setelah jatuhnya harga
minyak ekspor (1982) adalah ditanggapi pemerintah dengan kebijakan
diregulasi

18 | S I S T E M

byang kemudian kebablasan, dengan akibat pertumbuhan

EKONOMI

INDONESIA

ekonomi yang memang meningkat tajam, tetapi dibarengi dengan


ketimpangan ekonomi dan kesenjangan social yang memprihatinkan.
12.
Globalisasi makin semarak setelah bangkrutnya unisofiat
(1990)meskipun perekonomian ini dapat

mengancam perekonomian

nasional tetapi tidak ditolak, bahkan momentum tersebut dijadikan peluang


mas bagi kalangan pebisnis di Indonesia.
13.
Krisis moneter kita dewasa ini merupakan ulangan kedua
kreisis serupa dimasa lalu (1966-1973) dan (1980-1987) yang semuanya
betapa kita bangsa Indonesia perlu selalu kembali ke pancasila sebagai
pegangan dasar sistem dan moral ekonomi Indonesia. Kehidupan ekomimi
yangcenderung mewah dan manja pada suasana serba kemakmuran (19731980) dan sebaliknya hidup serba keprihatinan dan hemat serba kekurangan
(1966-1973 dan 1980-1987) ternyata amat akrab dengan bangsa Indonesia
secara silih berganti.
14.
Sejak bangsa Indonesia menetapkan GBHN 1993 berbagai
ekonomi pancasila diterapkan, yaitu saling menghargai martabat manusia
dengan tidak melakukan pemaksaan kehendak atau ekloitasi (sila ke -2 )
mewujutkan kebersamaan dalam melakukan kegiatan ekonomi (sila ke-3),
memupuk semangat gotong- royong dan kerakyatan (sila ke- 4), dan ajaran
untuk mewujutkan pemerataan social bagi seluru rakyat Indonesia (sila ke5) dengan tetap menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai moral beragama (sila
elaksanaan pertama).
15.
Pada pelita VI (Bab 9) yang berjudul Pemerataan
Pembangunan Dan penanggulangan Kemiskinan dan kemudian Edete
berdasarkan Inpres Nomor 5/1993, adalah upaya kongres melaksanakan
perintah GBHN 1993. Program Edete mempunnyai 3 misi besar :
1. Memacu dan memicu gerakan Nasional Gerakan kemiskinan .
2. Melaksanakan kebijakan dan strategi pemerataan pembangunan dan
mengurangi kesenjangan ekonomi social
3. Mengembangkan ekonomi rakyat adalah upaya kongret menciptakan
keadilan social yang terkandung dalam ekonomi pancasila.

19 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

16.
17.

Reformasi ekonomi (ekonomi reform) menjadi anggenda politik

penting karna membangun ekonomi selama PJP 1 (1969-1994) yang


berhasil mengangkat Indonesia dari Negara miskin menjadi negra
berpendapatan menengah.
18.

Selama 3 tahun repelita VI, tingkat kemiskinan dapat

diturunkan cukup tajam dari 25,9 Juta (13.7%) menjadi 22.5 juta (11.4%)
penurunan ini 3 kali lebih cepat dibandingkan 3 tahun sebelumnya (19901993)
19.

Sistem ekonomi pancasila yang telah diterima dan masuk

GBHN 1998 adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip etik
secara lengkap berisi 7 butir Paradikma sebagai berikut :
1. Harus menyumbangkan pada terciptanya ketahanan ekonomi nasional
yang kukuh dan tangguh.
2. Harus mengandung sikap dan tekat dalam diri manusia, keluarga dan
masyarakat Indonesia.
3. Perekonomian Nasional harus dikembanmgkan kearah perekonomian
yang berkeadilan dan berdaya saing tinggi.
4. Demokrasi ekonomi harus diwujutkan untuk memperkukuh struktur
usaha nasional.
5. Ekonomi adalah soko guru perekonomian nasional sebagai gerakan dan
wadah ekonomi rakyat, koperasi sebagai badan usahan ditunjuk kan pada
penguatan dan perluasaan basis usaha.
6. Kemitraan usaha yang dijiwain semangat kebersamaan dan kekeluargaan
yang saling menguntungkan harus ditumbuh kembangkan.
7. Usaha nasional harus dikembangkan sebagai usaha berdsarkan asas
kekeluargaa dalam sistem ekonomi pasar terkelola, dan dikendalikan
oleh keimanan dan ketakwaaan TuhanYang Maha Esa serta nasionalisme
yang tinggi.
20.

20 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

21.

Kebijakan Ekonomi yang menghasilkan pembangunan yang

berkelanjutan tidak hanya diukur dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,


tetapi

harus

memenuhi

karakter

pokok

yaitu

Berkelanjutan

(sustainability), Kacukupan dan Keadilan (sufficiency and equity), dan


efisien (efficiency). Aturn keadilan ekonomi adalah bersumber pada setiap
sila Pancasila sebagai berikut :
1. Roda kegiatan ekonomi bangsa digerakan oleh rangsangan-rangsangan
ekonomi, social, dan moral
2. Seluruh masyarakat bertekat untuk mewujudkan kemerataan social yaitu
tidak membiarkan adanya ketimpangan ekonomi sn keenjangan soial.
3. Seluruh pelaku ekonomiyaitu produsen, konsumen, dan pemerintah yang
bias bertindak sebagai produsen maupun konsumen), harus selalu
bersemangat

nesionalistik,

yang

ekonominya

menomorsatukan

dalam

tujuan

setiap

terwujudnya

putusan-putusan
perekonomian

nasioanl yang kuat dan tangguh.


4. Koperasi dan bekerja secara koorperatif selalu enjiwai pelaku ekonomi
masyarakat. Demokrasi ekonomi atau ekonomi kerakyatan dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. Dalam perekonomian nasional yang amat luas terus menerus diupayakan
adanya keseimbangan antara perencanaan ekonomi nasional dengan
desentralisasi serta otonomi daerah. Hanya melalui partiipasi derah
secara aktif aturan main keadilan ekonomi bias berjalan yang
selanjutnya menghasilkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
22.
23.
E. REFORMASI MENUJU SISTEM EKONOMI PANCASILA
24.
25. BUMN / BUMD adalah badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki Negara/daerah atau sebagian besa (>51%) dimiliki oleh
Negara/daerah. BUMN (public enterprise) mempunyai 3 fungsi yaitu
21 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

sebagai public purpose, public ownship, dan public control. Dari ke3 fungsi
yang paling menjadi inti adealah public purpose yang dijabarkan sebagai
keinginan pemerintah ntuk mencapai cita-cita pembangunan (social, pilitik
dan ekonomi) bagi kesejahteraan bangsa dan Negara.
26. Bentuk Badan Usaha Milik Negara menurut UU nomor 9/1969
tentang bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara dapat diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu :
1. Perusahaan Jawatan (Perjan) IBW Govermental Agency
a. Tujuan usaha public service.
b. Status hokum dan organisasi bukan badan hokum dan bagian dari
c.
d.
e.
f.

departemen.
Penguasaan,pengurusan, dan pengawasan pemerintah
Kekayaan/permodalan pemerintah (APBN)
Status kepegawaian PNS.
Ruang linkup usaha public utility yang bersifat vital dan strategis.

27.
2. Perusahaan Umum (Perum) UU PRP 1960Publik Corporation.
a. Tujuan UsahaPublic service dan profit seeimbang/kondisional.
b. Status hukum dan organisasi-badan hokum dan berdiri sendiri
(otonomi).
c. Penguasaan, pengurusan dan pengawasan-tidak langsung (komisaris)
direksi yang diangkat pemerintah , akuntan Negara(BPKP)
d. Kekayaan / permoadalan-kekayaan Negara yang dipisahkan /
permodal dasar.
e. Status kepegawaian-pegawai perusahaan Negara (UU tersendiri)
f. Ruang lingkup usaha-usaha penting Public utility serviceasar
28.
3. Perseroan KUHD-Government/State Company.
a. Tujuan Usaha-profitable
b. Status hokum dan organisasi-badan hokum (KUHD) dan berdiri
sendiri.
c. Pengusahaan,pengurusan dan pengawasan pemilikan saham,direksi
(RUPS), dan dewan komisaris dan RUPS.
d. Kekayaan/permodalan kekayaan Negara yang dipisahkan/madal
dasar.
e. Status kepegawaian pegawai perusahaan swasta biasa.
22 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

f. Ruang lingkup usaha seperti perusahann swasta biasa.


29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.TUJUAN PEMBELAJARAN
48. Setelah mempelajari tahap tahap pertumbuhan ekonomi mahasiswa di
harpkan mampu :
1. Menjelaskan berapa teori pertumbuhan ekonomi
2. Menjelaskan pertumbuhan ekonomi indonesia pada periode tertentu
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
indonesia.
23 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

49.
A. PENDAHULUAN
50.
51. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat di ukur agregat, secara
istilah dapat di ukur dari pendapatan nasional, pendapatan suatu bangsa
harus di ukur waktu kewaktu agar dapat jadi perbandingan dengan Negara
lain, di samping itu pendapatan nasional dapat di peroleh trunannya (dirtied
measures) seperti pendapatan perkapita dan ertumbuhan ekonom.
52. Pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 25 tahun pjp tergolong
tinggi selama pelita 8,56%,pelita II turun rata rata 6, 96% per tahun. Pelita
III menurun lagi 6,24% pertahun dan pelita IV turun sedikit 5,32% dan peliat
V meningkat lagi meningkat lagi sekitar 7%.
53.
Ada berapa paktor factor yang memungkinkan perekonomian
Indonesia tumbuh besar pesat sepanjang kurun pembangunan jangaka
panjang pertama yang lalu, antara lain keberhasilan merehabilitasi sarana
dan prsarana ekonomi pada masa pemulihan 1966-1968, termasuk reformasi
dalam bidang perbankan dan penanaman modal .kendati pada awal 1980-an
sempat terjangkal oleh dampak resesi dunia,namun berkat kesigapan
pemerintah meluncurkan berbagai berbagai kebijakan deregulatif berhasil
memulihkan situasi yang didukung oleh kemantapan situasi pangan.
54.
B. BEBERAPA TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
55.
56. Sebelum
membahas
tentang
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia,terlebih dahulu akan kita bahas beberapa teori pertumbuhan
ekonomi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Pada abad 19 banyak ahli
ekonomi yang mengalisis dan membahas, serta mengemukakan teori-teori
tentang tingkat-tingkat pertumbuhan ekonomi.antara lain fredrich list,Bruno
Hilder,Brand,Kral Bucher dan Walt Whitman Roswot.
57. Fredrich List,adalah penganut paham Laisser

Faire

dan

berpendapat bahwa system ini dapat menjamin alokasi sumber sumber


secara

optimal,tetapi

24 | S I S T E M

EKONOMI

proteksi

terhadap

INDONESIA

industri-industri

tetap

diperlukan,ferdrich List menyusun tahap-tahap pembangunan ekonomi


dimulai

dari

fase

primitive

biadab,berternak,pertanian,pabrik,dan

perdagangan,
58. Bruno Hilder adalah pengeritik Fredrich List,mereka mengatakan
bahwa perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan karena sifat-sifat
produksi atau konsumsinya.tetapi lebih ditekankan pada metode distribusi
yang di gunakan .Bruno mengemukakan 3(tiga) system didtribusi yaitu;
1. Natural atau perekonomian barter;
2. Perekonomian uang,dan
3. Perekonomian kredit
59.
60. Sedangkan Karl Bucher mempunyai pendapat yang serupa
walaupun tidak sama.Karl Bucher mengatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi adalah melalui 3(tiga)tingkat yaitu;
1. Produksi untuk kebutuhan sendiri;
2. Perekonomian kota,dimana pertukaran sudah meluas;
3. Perekonomian nasional dimana peranan pedagang-pedagang tampang
tampang makin penting.jadi barang-barang itu diprodusi untuk pasar,ini
merupakan gambaran evolosi di jerman.
61.
1. Tahapan Masyarakat Tradisional (the traditional society)
62.
Rostow mengartikan bahwa masyarakat tradisional sebagai
suatu masyarakat yang:
a. Strukturnya fungsi produksi yang terbatas,cara-cara memproduksi
yang relative primitive dan sikap masyarakat serta cara hidupnya
yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dicetuskan oleh cara
pemikiran yang bukan rasional, tetapi oleh kebiasaan yang telah
berlaku secara turun temurun.tingkat produksi yang dapat dicapai
masih sangat terbatas,karena ilmu pengetahuan dan tegnologi modern
belum ada satu belum digunaka secara sistematis dan teratur.
b. Tingakt produksi perkapita dan tingak produktivitas perpekerja masih
sanga terbatas.oelh sebab itu sebagian besar dari sumber-sumber daya
masyarakan di gunaan untuk kegiatan dalam sector pertanian,dalam

25 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

sector ini struktur sosialnya sangat bersifat herarkis,sehingga


mobilitas secara vertical dalam masyarakat sedikit sekali.
c. Kegiatan Politik dan di pegang oleh tuan-tuan
berkuasa.Kebijakan

kebijakan

dari

pemerintah

pusat

yang
selalu

dipengaruhi oleh pandangan tuan tuan tnah di berbagai daerah


tersebut.
63.
2. Tahapan Prasyarat Lepas Landas (the precondition for take off)
64. W.W Rostow mendefinisikan tahap prasyarat untuk lepas
landas sebagai suat masalah transisi pada saat masyarakat mempersiapkan
dirinya ataupun dipesiapkan dari luar untk mencapai pertumbuhan yang
mempunyai kekuataiuntuk terus berkembang (self-sustain growth);pada
tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan berlaku secara
otomatis.tahap prasyarat untuk lepas landas menurut Rostow dibedakan
menjadi dua,yaitu;
a. Tahapan prasyarat untuk lepas landas yang dicapai oleh Negaranegara Eropa,Asia,Timur Tengah,dan Afrika,yang dilakukan dengan
merubah struktur masyarakat tradisional yang sudah ada.
b. Kedua ,yang dinamakan Rostow bom free,yaitu prasyarat lepas landas
yang dicapai Amerika Serikat ,Kanada,Australia dan SelandiaBaru,
denga tanpa harus merombak system masyarakat yang tradisional
yang ada,karena masyarakat Negara-negara itu terdiri dari emigrant
yang telah mempunyai sifat-sifat yang diperlukanoleh masyarakat
untuk mancapai tahap prasyarat lepas landas.
65.

Pembanguna ekonomi ini akan tercapai apabila diikuti oleh

perubahan-perubahan lain dalam masyarakat,yaitu:


a. Pembangan

fasilitas/prasarana

umum(social

overhead

capital)terutama dibidang transportasi;


b. Revolosi teknik dibidang pertanian (teknik baru), karena banyaknya
orang-orang yang pindah kekota-kota(urbanisasi);

26 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

c. Perluasan impor yang biaya oleh hasil produksi sumber-sumber alam


yang ada(termasuk penanamanmodal/investasi asing)
d. Terjadinya saving (tabungan masyarakat), meningkatkan
pendidikan

dan

keterampilan

sikap

masyarakat

tingkat
terhadap

perkembangan ilmu pengtahuan sikap pengambilan resiko dan cara


berkerja;
e. Munculnya kepimpinan baru yang mempunyai sifat nasionalisme
yang reaktif(reactive nasionalim).yaitu bereaksi secara positif atas
tekana tekanan yang dating dari Negara-negara yang lebih maju.
66.
3. Tahap Lepas Landas (take off)
67. Tahap lepas landas ini adalah suatu tahap interval dimana
tahap masyarakat tradisional dab tahap prasyarat untuk lepas landas telah
dilewati. Ciri-ciri tahap lepas landas yaitu:
a. Adanya kenaikan dalam penanaman

modal

investasi(yang

produktif,dari 5% atau kurang ,menjadi 10 % dari produk Nasional


Neto(Net National Product = NNP)NNP= GNP D (Penyusutan).
b. Adanya perkembangan beberapa sector industry dengan laju
perkembangan yang tinggi;
c. Adanya atau terciptanya suatu kerangka dasar politik,social dan
institusional yang akan menciptakan;
1) Kenyataan yang membuat perluasan di sector modern;
2) Potensi ekonomi ekstren (external economic)

sehingga

menyebabkan pertumbuhan terus-menerus berlangsung.


68. Sifat-sifat perubahan berbagai jenis kegiatan eknomi di dalam
tahap-tahap lepas landas digolongkah atas 3 sektor pertumbuhan, yaitu :
a. Sector pertumbuhan primer, yaitu sector-sektor atau kegiatan ekonomi
yang menciptakan pertumbuhan yang pesat dan menciptakan
kekuatan ekspansi ke berbagai sector dalam perekonomian
b. Sector pertumbuhan suplementer, yaitu sector yang berkembang
dengan cepat sebagai akibat langsung dari oerkembangan disektor
pertumbuhan primer

27 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

c. Sector pertumbuhan terkait yaitu sector kegiatan ekonomi yang


berkembang sejalan dengan kenaikan pendepatan penduduk dan
produksi sector pertanian.
69.
4. Gerakan Ke Arah Kedewasaan (thee drive of maturity)
70. Gerakan kearah kedewasaan diartikan sebagai suatu periode
ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern dalam
mengelolah sebagian besar factor-faktor produksi dan kekayaan alamnya.
71. Kedewasaan adalah tingkat dimana suatu perekonomian
menunjukan kapasitas untuk bergerak melampaui industry-industri dasar
yang telah memberikan kekuatan pada periode take off untuk
mengabsorsir serta menerapkan secara efisien hasil perkembangan
teknologi modern. Ciri-ciri gerakan kearah kedewasaan :
a. Kematangan teknologi (technological maturity) dimana struktur dan
keahlian tenaga kerja mengalami perubahan
b. Sifat kepemimpinan dalam petusahaan mengalami perubahan
c. Masyarakat secara keseluruhan merasa bosan dengan keajaiban yang
diciptakan oleh industrialisasi, karena berlakunya hukum kegunaan
batas semakin berkurang.
72.
5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age of high mass consumtion)
73.Pada masa ini perhatian masyarakat mengarah kepada masalah
yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan
bukan lagi kepada masalah produksi. Leading sector, bergerak kea rah
barang-barang konsumsi yang tahan lama serta jasa-jasa. Pada priode ini
terdapat 3 macam tujuan masyarakat untuk mendapatkan sumber-sumber
daya yang tersedia dan dukungan politis yaitu :
a. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh Negara tersebut ke luar dan
kecendrungan ini dapat berakhir pada penaklukan atas Negara-negara
lain
b. Menciptakan suatu welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih
merata kepada pendukungnya dengan cara mengusahakan terciptanya
pembagian pendapatan yang lebih merata melalui system perpajakan
28 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

yang progesif, dalam system perbaikan seperti ini makin besar


pendapatan maka makin besar pajaknya.
c. Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas konsumsi
dasaryang sesderhana ata makanan. Pakaian, rumah keluarga secara
terpisah (single family homes) dan juga barang-barang konsumsi
tahan lama serta barang-barang mewah.
74.Kritik terhadap teori Rostow dikemukakan oleh Simon Kuznets
(1989) dengan pernyataan kritis, yaitu : Bagaimana mungkin suatu
desain sesderhana dapat menjadi suatu rangkuman deskripsi atau
klasifikasi analitik dari suaru perubuahan historis yang beraga, dan
bervariasi? Kuznets juga mencatat kemiripan dan perbedaan teori
Rostow dengan teori Karl Marx. Kesamaannya antara lain :
1. Kedua teoti menginterprestasikan evolusi sosial khusus sector eknomi
2. Kedua ekonomi tersebut telah mencoba mengeksploitasi permasalahan
dan konsekuensi dari pembangunan sosial yang dilakukan
3. Kedua menyadari bahwa perubahan system ekonomi pada dasarnya
merupakan konsekuensi logis dari perubahan yang terjadi di bidang
politik, sosial dan budaya.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
C. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.
85.
86. Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde
baru. Sampai saat sekaranf (masa reformasi), Indonesia telah memeperoleh
banyak pengalamanan politik dan ekonomi
29 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

1. Masa Orde Lama (1945-1966)


87.Pada masa ini perekonomian berkembang kurang baik, dampaknya
ketidakstabilan kehidupan politik dan seringnya pergantian Kabinet.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dengan laju pertumbuhan 6,9
% (1952-1958) turun menjadi 1,9 % (1960-1965).
88.Perilaku kenaikan harga secara egresif sudah terlihat pada tahun 1955,
ketika itu laju inflasi naik 33 % (diukur dengan indeks biaya hidup di
Jakarta). Besaran mencapai angka 40 % pada tahun 1958, dimana laju
infasi rata-rata 223,5 % (1955-1960). Pada tahun 1960-1961
meningkat laju inflasi mencapai 650 %.
89.
2. Masa Orde Baru (1966-1997)
90.Pada masa peralhan orde lama ke orde baru ditandai kondisi ekonomi
yang tidak menentu antara lain :
a. Ketidak mampuan Pemerintah untuk memenuhi kewajiban hutang luar
negeri US $ 2 milyar biaya
b. penerimaan defisa ekspor hanya setengah dari pengeluaran impor
barang dan jasa.
c. Ketidak mampuan pemerintah mengendalikan anggaran belanja dan
pemunutan pajak.
d. Kecepatan laju INFLASI mencapai 30 40 % perbulan.
e. Buruknya kondisi prasarana perekonomian serta penurunan kapasitas
produksi dan sector industry dan ekspor.
91.

Menghadapi

keadaan perekonomian yang sedimikian rupa

pemerintah peralihan menetapka beberapa prorialitas kebijakan ekonomi


sebagai berikut ;
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Memerangi inflasi.
Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras.
Mengrehabilitasi prasarana perekonomian
Meningkatkan ekpor
Menyediakan atau Menciptakan lapangan kerja.
Mengundang kembali infestor asing.

92.

30 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

93.
a.
b.
c.
d.
94.

Program ekonomi jangka pendek meliputi:

Tahap peyelamatan (Juni desember 1966)


Tahab rehabilitasi (januari juni 1967)
Tahap konsolidasi (Juli Desember 1967)
Tahapstabilisasi (Januari Juli 1968)
Lahirlah rejim pemrintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden

BJ Habibi sampai dengan pemilihan umum dan siding umum MPR bulan
1999 kemudian KH.Abdul Rahman Wahit juga tidak lama 18 bulan (Juni
2001) dan digantikan oleh Mega Wati Soekarno Putri.
95.

Pada masa pemerinthan orde baru pelaksanaan pembangunan

senantiasa diarahkan pada pencapaian 3 sasaran pembangunan, meskipun


preoritas nya berubah-ubah sesuai dengan masalah dan situasi yang
dihadapi saat ini. Ketiga sasaran tersebut dikenal dengansebutan Tri
Logi Pembangunan yaitu :
- Trilogi Pembangunan pada pelita I (1969-1974) :
1. Stabilitas Perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Pemerataan hasil pembangunan.
- Pada pelita II (1974-197)
1. Pertumbuhan ekonomi.
2. Pemerataan Hasil Pembangunan.
3. Stabilitas Perekonomian.
96.

Namun sejak pelita III (1979-1984) hingga Pelita VI (1994-1999)

urutan preoritasnya menjadi :


1. Pemeratan hasil pembangunan.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Stabilitas perekonomian.
97.
3. Masa Orde Baru (1966-1997)
98. Pada masa ini perekonomian ditandai dengan krisis moneter
yang ditandain dengan krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis
ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda

31 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan perekonomian sekitar 6% tahun


1967 dan 5,5% tahun 1998 dimana inflasi sudah diperhitungkan namun
laju inlfasi masih cukup tinggi yaitu rata-rata sekitar 10%.
99. Tahun 1998 hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan
negatib, hal ini berbeda dengan kondisi ekonomi pada tahun 1999 dari
Sembilan sector dihitung dalam PDB ternyata masih ada 4 sektor yang
mengalami pertumbuhan negative tahun 1999, sector tersebut antara lain
sektor pertambangan dan pengalihan pertumbuhannya minus 0,11%:
sector perdagangan, hotel dan restoran minus 0,72%: dan sector
keuangan, persewaan dan jas perusahaan minus 8.67%. Menurunya laju
pertumbuhan sector keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tersebut
terutama disebabkan oleh penurunan laju pertumbuhan sub sector
perbankan yang tercatat minus 17,34% dan sub sector sewa bangunan
minus 6,01%.
100. Tahun 1999 pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi
positip. Pertanda pemulihan ekonomi Indonesia. Perhitungan PDB tahun
1993 laju pertumbuhan perekonomian tahun 1999 adalah sekitar 0,23%
dan pertumnuhan tanpa migas sebesar 0.35%. Nilai PDB atas dasar harga
konstan 1993 tahun 1998 adalah sekitar Rp.376 triliun dan tanpa mihas
sekitar Rp.341,8 triliun dan pada tahun 1999 diperkirakan meningkat
menjadi Rp.376,9 triliun dan tanpa migas menjadi Rp. 343 triliun. Dan
ukuran lain yang digunakan lain yang digunakan untuk melihat kinerja
pemerintah adaah perkapita income dan dolar. Untuk meningkatkan
kinerja sector riil kita masih memerlukan waktu 3-5 tahun untuk benarbenar tangguh.
101.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA.
102.
103. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak
terlepas daripermasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian,
32 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

para pemilik modal besar mendapatkan kesempatan yang luas di bandingkan


pengusaha kecil dan menengah yang serba kekurangan modal. Dan akses
mendapatkan bantuan modal ke perbankan lebih memihak kepada
pengusaha besar dibanding pengusaha ekonomi lemah. Disamping itu
pertumbuhan

perekonomian

dan

perdagangan

internasional

juga

memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Ketidak pastian perekonomian dan perdagangan dunia yang semakin
meningkat, semakin menyebabkan kemungkinan pertumbuhan ekonomi
yang kuat menggembirakan bagi bangsa Indonesia. Adapun factor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum:
1. Factor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang
ada, dan penggunaan bahan baku industry dalam negeri semaksimal
mungkin.
2. Faktor Investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak
rumit dan berpihak pada pasar.
3. Faktor perdagangan Luar negeri dan Neraca Pembayaran, harus surplus
sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai
rupiah.
4. Factor kebijakan Moneter dan Infasi yaitu kebijakan terhadap nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus antisipatif dan dapat
diterima pasar.
5. Factor keuangan Negara yaitu berupa kebijakan fiscal yang konstruktif
dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah (tidak deficit).
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.

33 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.

123. TUJUAN PEMBELAJARAN


124.

Setelah mempelajari tentang perubahan struktur ekonomi

pada Bab IV para pembaca atau mahasiswa diharapkan mampu :


125. 1. Menjelaskan beberapa teori terjadinya perubahan struktur
ekonomi
126. 2. Menjelaskan struktur perekonomian yang ada
127. 3. Menjelaskan struktur perkonomian Indonesia
128. 4. Menjelaskan perubahan struktur perekonomian Indonesia
129.
A. PENDAHULUAN
130.
131. Sistem ekonomi suatu negara sebagai bagian dari supra sistem
kehidupan, berkaitan erat dengan sistem sosial lain yang berlangsung di
dalam masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan adopsi dari
kedua sistem ekonomi, yaitu sistem kapitalis dan sosialis, yang di sesuaikan
dengan falsafah bangsa Indonesia, sehingga struktur perekonomian
Indonesia adalah ekonomi kerakyatan.

34 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

132. Struktur ekonomi tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan
antara

lain

tinjauan

makro-sektoral,

tinjauan

keuangan,

tinjauan

penyelenggaraan kenegaraan, dan tinjauan birokrasi dan pengambilan


keputusan.
133.
134.
135.
136.
137.
B. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
138.
139.

Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam

menganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis tentang


teori migrasi dan Hollis Chenery tentang teori transportasi struktural. Teori
Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi
di

daerah

pedesaan

dan

daerah

perkotaan.

Mengasumsi

bahwa

perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu


perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sektor pertanian dan
perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama.
140.

Kerangka pemikiran Chenery pada dasarnya sama seperti

teori model Lewis. Teori Chenery, di kenal dengan teori pattern of


development, dimana dalam teori ini memfokuskan pada perubahan struktur
dalam tahapan proses perubahan ekonomi di negara sedang berkembang,
yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional (subsiten) ke sektor
industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.
141.
C. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
142.

35 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

143.

Struktur perekonomian menurut Dumairy (1996) dapat di

lihat dari berbagai sudut tinjauan, yaitu :


144.

1. Struktur Ekonomi dari Tinjauan Makro-Sektoral

145.

2. Struktur Ekonomi dari Tinjauan Keruangan

146.

3. Struktur Ekonomi dari Tinjauan Penyelenggara Kenegaraan

147.

4. Struktur Ekonomi dari Tinjauan Birokrasi Pengambilan

Keputusan
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156. TUJUAN PEMBELAJARAN
157.

Setelah mempelajari perencanaan pembangunan ekonomi

pada Bab V ini para pembaca atau mahasiswa diharapkan mampu :


158. 1. Menjelaskan arti pentingnya perencanaan pembangunan,
159. 2. Menjelaskan perencanaan pembangunan yang pernah dibuat
oleh bangsa Indonesia,
160. 3.

Menjelaskan

perbedaan

dan

persamaan

perencanaan

pembangunan yang ada.


161.
A. PENDAHULUAN
162.
163.

Y Dior dalam bukunya The Planning Process mengatakan

bahwa perencanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan


untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada

36 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

pencapaian sasaran tertentu. Dengan definisi tersebut berarti berarti


perencanaan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
164.

1. Berhubungan dengan hari depan;

165.

2. Menyusun seperangkat kegiatan secara sistematis; dan

166.

3. Dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.

167.

Perencanaan sering disusun karena situasi tertentu untuk

memecahkan suatu masalah tertentu dan pada waktu tertentu pula Nehru
mendefinisikan perencanaan secara sederhana dan pragmatis, yaitu
planning is the exercise of intellegece to deal with facts and situations as
they are and find s way to solve problems.
168.
169.
170.
B. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
171.
172.

Sejarah perencanaan Pembangunan di Indonesia sejak tahun

1945 hingga kini mengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat


stabilitas politik dan keamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi,
perhitungan akurat yang tidak ambisius, pengawan yang kontinyu,
pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi yang baik, serta pembiayaan yang
memadai, merupakan hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan
perencanaan pembangunan suatu negara.
173.

Panitia Pemikir Siasat Ekonomi berhasil memerlukan suatu

dokumen perencanaan yang disebut Dasar Pokok Plan Mengatur Ekonomi


Indonesia Hal ini merupakan awal dari serangkaian perencanaan
pembangunan di Indonesia seperti Rencana Kasimo (1948-1950), Rencana
Urgensi Perkembangan Industri dan Industri Kecil (1951-1952), Rencana
Pembangunan Lima Tahun (1956-1960), Rencana Pembangunan Semesta
Berencana (1961-1969); Rencana Pembangunan Lima Tahun selama PJP I

37 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

(1969/70 s.d. 1993/1994 = 5 Pelita), dilanjutkan Repelita VI (1994/951998/99), dan sekarang Program Pembangunan Nasional atau Propenas
(2000-2004).
174.
C. PLAN MENGATUR EKONOMI INDONESIA (1947)
175.
176.

Penetapan Presiden (Penpres) No. 3/1947, tertanggal 12

April 1947, memutuskan untuk membentuk panitia ahli yang diberi nama
Panitia Pemikir Siasat Ekonomi. Panitia ini diketuai oleh Wakil Presiden
Mohammad Hatta, dan A.K. Gani, Muhammad Roem. Syafroeddin
Prawironegoro masing-masing sebagai wakil ketua. Dilengkapi Sekeretariat
Panitia Pemikir yang beranggotakan Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Dr.
Ong Eng Die, Dr. Ir. Samsoedin. Ir. Kasan Moetalib, Dr. Alfian Yoesoef
Helmi dan seorang ahli Statistik.
177.

Program-program yang direncanakan dalam Plan Mengatur

Ekonomi Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat


yang merata melalui :
178.

1. Mengintensifkan usaha produksi;

179.

2. Memajukan Perdagangan Internasional;

180.

3. Meningkatkan standar hidup masyarakat; dan

181.

4. Meningkatkan kecerdasan bangsa.

182.

Program-program yang telah direncanakan tersebut akan

dicapai melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


1. Meningkatkan impor barang-barang sasndang, alat-alat transportasi dan
perhubungan, barang-barang modal, barang-barang keperluan lainnya;
2. Meningkatkan ekspor yang diprioritaskan pada hasil perkebunan,
kehutanan, minyak dan logam; dan
3. Memperbaiki organisasi ke dalam melalui
a. Penetapan upah minimum
b. Perbaikan perumahan rakyat
c. Transmigrasi
38 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

d. Peningkatan pembangunan jalan dan kereta api baru, bendungan,


e.
f.
g.
h.
i.
j.

Tenaga listrik, dan pelabuhan


Industrialisasi
Tambang dan minyak tanag
Industri pertanian
Pertanian dan perikanan
Penanaman hutan
Pelayaran dan perhubungan antar pulau
183.

184.
D.RENCANA KASIMO (1948-1950)
185.
186.

Pada

Kabinet

Amir

Sjarifoedin

Menteri

Muda

Kemakmuran, I. J. Kasimo menyusun rencan pertama yang berdimensi


waktu, yaitu rencana produksi jangka menengah (3 tahun) dari tahun 19481950.
187.

Masalah

yang

sangat

mendesak

dan

perlu

segera

ditanggulangi adalah penyediaan pangan. Dalam hal ini ini Kasimo


merencanakan melalui usaha ekstensifikasi dengan menggunakan bibit
unggul, maupun usaha ekstensifikasi di daerah-daerah yang masih banyak
terdapat lahan tidur. Misalnya, menyarankan agar tanah-tanah kosong di
Sumatera Utara (dahulu Sumatera Timur) ditanami dan menggalakkan
intensifikasi di Jawa dengan menanam bibit unggul. Setiap Desa harus
menyiapka ladang persemian bibit unggul. Usaha peningkatan produksi
peternakan ditempuh dengan melarang penyembelihan dan penggunaan
ternak yang tidak perlu.
188.
E. RENCANA

URGENSI

PERKEMBANGAN

INDUSTRI

DAN

INDUSTRI KECIL (1951-1952)


189.
190.

Konsep dasar rencana ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :
39 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

191.

1. Memperbaiki dan memperkuat balai-balai penelitian dan

pendidikan untuk mempercepat perkembangan industri;


192.

2. Menambah pinjaman kepada perusahaan kerajinan rumah tangga

dan industri kecil untuk memperkuat kedudukan ekonomi mereka dan


memungkinkan meningkatkan mekanisme perusahaan;
193.

3. Mendirikan induk-induk perusahaan dengan bantuan langsung

dari pemerintah pada pusat-pusat industri di daerah agraria.


194.

4. Mendirikan perusahaan-perusahaan industri besar pada sektor-

sektor yang di pandang penting dengan biaya pemerintah dan swasta.


195.
196. Untuk membantu industri-industri kecil, telah didirikan induk-induk
perusahaan yang berfungsi untuk :
a.
b.
c.
d.
e.

Memperbaiki kualitas industri kecil


Mengorganisasikan teknik produksi yang lebih baik
Membuat standardisasi kualitas
Memperkenalkan bentuk-bentuk organisasi baru yang lebih efisien
Memberi pemahaman tentang organisasi dan kopersi kepada para

pengusaha
f. Mengorganisasikan penjualan hasil dan pembelian bahan mentah
bersama
197.
F.RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (1956-1960)
198.
199.

Dengan

mempertimbangkan

pengalaman

dan

kegagalan pelaksanaan perencanaan di masa sebelumnya, maka kebutuhan


sebuah badan khusus yang berkewajiban menyusun perencanaan sosial
ekonomi di Indonesia. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1952
dibentuk Dewan Perancang Negara. Dalam melaksanakan tugas, Biro
Perancang Negara dalam periode Perdana Menteri Juanda berhasil
mencanangkan dan menyusun rencan pembangunan jangka menengah

40 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

pertama yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) 19561960.


200.
G. GARIS-GARIS BESAR POLA PEMBANGUNAN NASIOANAL
SEMESTA BERENCANA TAHAPAN PERTAMA (1961-1969)
201.
202.

1. Dewan Perancang Nasional (Depernas)

203.

Dengan UU Nomor 80 tahun 1958 dibentuklah Dewan

Perancang Nasioanal (Depernas) yang pelaksanaannya ditetapkam


dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 tahun 1959.
204.

Rencana pembangunan yang akan disusun oleh

Dewan Perancang nasional bersifat menyeluruh (Overall Planning).


Tugas Dewan Perancang Nasional adalah mempersiapkan rancangan
UU

Pembangunan

Nasioanl

yang

berencana

dan

menilai

penyelenggaraan pembangunan. Hasil kerja Dewan perancang nasional


disampaikan kepada Dewan Menteri (Pemerintah) untuk kemudian
diajukan kepda Dewan Perwakilan Rakyat.
205.
206.

2. Rencana Pembangunan Semesta Berencana Tahap Pertama

(1961-1969)
207.

Pembangunan Semesta Berencana adalah rencana

jangka menengah terpanjang dalam sejarah perencanaan pembangunan


di Indonesia dengan jangka waktu 8 tahun.
208.

Tujuan Pembangunan Nasional Semesta Berencana

adalah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur


berdasarkan Pancasila (waktu itu disebut masyarakat sosialis ala
Indonesia).
209.

Sebagai pengganti

Dewan Perancang Nasioanal

dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang

41 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

kita kenal sampai sekarang, melalui Penetapan Pemerintah RI Nomor


12 tahun 1963.
210.

Walaupun ada penyempurnaan kelembagaan di

bidang perencanaan namun dalam pelaksanaannya, pembangunan


nasioanl semesta berencana menemui berbagai hambatan, antara lain
inflasi dalam negeri yang tidak terkendali, akibat pengeluaran untuk
proyek-proyek yang kurang produktif dari segi ekonomi. Bahkan untuk
menanggulangi masalah tersebut pemerintah melakukan senering nilai
rupiah dari Rp1.000,00 menjadi Rp1,00 pada bulan Desember 1965.
Keadaan ini di perparah oleh pemberontakan G-30-S PKI yang
memporak-porandakan seluruh sistem perekonomian, dan rencana
pembangunan semesta berencana berakhir dengan kegagalan.
211.
212.
H. PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHAP PERTAMA (PJP I)
DAN KEDUA (PJP II)
213.
214.

Tahap pertama yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru

adalah usaha rehabilitasi dan stabilisasi perekonomian Indonesia, dengan


mengambil berbagai tindakan antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Penyederhanaan dan penyempurnaan aparatur pemerintah;


Meningkatkan penerimaan pajak
Penghematann pengeluaran pemerintah
Penyehatan perkreditan
Penangguhan utang-utang luar negeri
Mengusahakan kredit-kredit luar negeri
Mengusahakan devisa pemerintah secara rasional
Meningkatkan ekspor
Memperbaiki sistem impor dan peningkatan penerimaan negara dari bea

masuk impor
j. Membenahi bidang harga
k. Tarif dan subsidi di bidang moneter

42 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

215.
216.

Usah

a-usaha rehabilitasi dan stabilitasi ekonomi (1966-1968) menampakkan


hasil terutama dalam pengendalian laju inflasi. Situasi yang kondusif ini
mendorong dirintisnya perencanaan-perencanaan yang lebih terkoordinasi
dan teratur. Sejak itu dimulai Penyusunan Repelita 1 (1969-19701974/1975) sampai dengan repelita V (1989/90- 1994/1995), yang disebut
juga sebagai Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama (PJP I). Dan
Repelita VI (1994/95-1999/2000) sampai dengan Repelita X (2019/202023/24) yang disebut Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II).
217.
218.
219.

Fakto

r-faktor yang memungkinkan keberhasilan perencanaan pada masa Orde


Baru ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Kestabilan politik dalam negeri yang mendukung


Kestabilan keamanan
Perencanaan disusun oleh orang-orang yang ahli dibidangnya
Perencanaan yang realistis, yang disesuaikan dengan kemampuan sumber

daya dan dana


5. Koordinasi yang baik antara perencanaan pusat dan daerah
6. Perencanaan disusun tidak hanya dari atas kebawah (top down). Tetapi
dari bawah ke atas (bottom up)
7. Perencanaan diikuti dengan sistem pemantauan dan pengawasan yang
terus-menerus
8. Perencanaan yang transparan dan dapat diterima oleh masyarakat.
220.
221.
I.

PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS)


222.

43 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

223.

Pemerintah

baru

ini

menyususn

Program

Pembangunan Nasional (PROPENAS) berdasarkan GBHN tersebut


dengan 12 Misi, dan 3 diantaranya prioritas dibidang ekonomi. Yaitu :
1. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasioanal
terutama bagi pengusaha mikro, kecil, menengah dan koperasi,
dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu
pada mekanisme pasar yang berkeadilan, berbasi sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya
saing, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
2. Perwujudan lingkungan daerah dalam rangka pengembangan daerah
dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan RI
3. Perwujudan kesejahteraan rakyat ditandai oleh meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatikan
utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang,
papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.
224.
225.
aran

Pelaj

penting

pada

masa

krisis

ekonomi

adalah

pentingnya

mengintegrasikan nilai keadilan sebagai bagian yang tidak terpisahkan


dari cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
sejalan dengan GBHN 1999-2004 yang telah mengamanatkan bahwa
perekonomian dibangun berlandaskan sistem ekonomi kerakyatan,
dimana kekuatan ekonomi rakyat dikembangkan menjadi tulang
punggung pembangunan ekonomi nasional.
226.
227.

44 | S I S T E M

EKONOMI

INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai