Anda di halaman 1dari 25

Anggota Kelompok 1

Yuda Dwi Pambudi


Dwi Gita Noramalia
1911031073
1911031067
Widiarti Eka Putri Muhammad Fasya
1911031068 1911031076
Yasmin Nur Salsabila Elzana Revania
1911031069 181011200188
Risky Nindia Putri
1911031072
KRONOLOGI KASUS
Rangkap Jabatan Rektor UI
Kronologi Rangkap
Jabatan
• Mencuatnya kasus jabatan
rangkap Rektor UI bermula dari
meme BEM UI yang mengkritik
Presiden Jokowi sebagai The
King of Lip Service

• Kejadian ini mengungkap status


rektor UI Ari Kuncoro yang
ternyata merangkap jabatan
KONTROVERSI
REKTOR UI
Berbagai kritik dilayangkan oleh warganet Amandemen PP Statuta UI tersebut
hingga namanya viral dan trending di ditandatangani oleh Presiden Jokowi
media sosial dalam PP No. 75 Tahun 2021 tentang
Statuta UI, Pada tanggal 2 Juli 2021 lalu
Jabatan rangkap yang dilakukan Ari
Kuncoro dinilai melanggar PP RI No. 68 Setelah Presiden Jokowi malakukan
Tahun 2013 tentang Statuta UI amandemen soal Statuta UI, Ari Kuncoro
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Dalam peraturan tersebut, rektor dan wakil Wakil Komisaris Utama BRI pada tanggal
rektor dilarang merangkap jabatan 21 Juli 2021

Setelah menuai polemik, PP Statuta UI “Apa memang Jokowi blunder, kok bisa-
kemudian diamandemen, sehingga kini bisanya mengubah Peraturan Pemerintah
diperbolehkan adanya perangkapan demi seorang rektor?”
jabatan dengan catatan bukan jabatan - Netizen Budiman
direksi
Potensi
Buruk
Rangkap
Jabatan
Potensi Buruk Rangkap Jabatan
1 Dalam praktiknya, rangkap jabatan 2 Larangan tentang rangkap jabatan
selain ditentang oleh peraturan dan juga diperkuat dengan dikeluarkanya
undang-undang, juga telah menyalahi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
prinsip-prinsip good corporate 27/PUU-V/2007 yang menyatakan
governance. Adanya jabatan rangkap bahwa rangkap jabatan tidak termasuk
sangat berpotensi memunculkan dalam kategori tindikan diskriminatif
konflik kepentingan (conflict of dan pembatasan HAM.
interest) seperti praktik monopoli,
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3 Pakar ketatanegaraan FH UI, Fajri 4 Pada kasus ini, Ari Kuncoro dinilai telah
Nursyamsi, menyatakan bahwa menyalahi Pasal 35 Statuta UI yang melarang
rangkap jabatan merupakan bentuk rektor dan wakil rektor merangkap sebagai
dari pelanggaran etika. Dengan pejabat pada BUMN/BUMD. Pada Juli 2021
demikian, praktik-praktik rangkap kontroversi ini kembali diperbincangkan
jabatan yang sudah menjadi hal setelah pemerintah memperjelas satu kalimat
lumrah bagi para pejabat, sudah pada Pasal 35 huruf c dari yang semula
sepatutnya untuk diberantas “Pejabat” menjadi “Direksi”.
Perbandingan Peraturan Lama dengan
Peraturan Baru Tentang Satuta UI
PP No. 68 Tahun 2013 PP No. 75 Tahun 2021

Pasal 35 Pasal 39
Rektor dan wakil rektor dilarang merangkap sebagai : Rektor dan wakil rektor, sekretaris universitas, dan kepala
a. pejabat pada satuan pendidikan lain, baik yang badan dilarang merangkap sebagai :
diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat; a. pejabat struktural pada perguruan tinggi lain, baik yang
b. pejabat pada instansi pemerintah, baik pusat maupun diseleggarakan pemerintah maupun masyarakat;
daerah; b. pejabat struktural pada instansi pemerintah pusat maupun
c. pejabat pada badan usaha milik negara/daerah maupun daerah;
swasta; c. direksi pada badan usaha milik negara/daerah maupun
d. anggota partai politik atau organisasi yang berafiliasi swasta;atau
secara langsung dengan partai politik; dan/atau d. pengurus/anggota partai politik atau organisasi yang
e. pejabat pada jabatan lain yang memiliki pertentangan berafiliasi secara langsung dengan partai politik.
kepentingan dengan UI.
Yang membuat publik geram terkait dengan kasus ini yaitu
adanya revisi peraturan yang disetujui oleh Presiden Jokowi
dimana menurut kacamata masyarakat terlalu terburu-buru dan
seolah memberikan kelonggaran terhadap Ari Kuncoro yang
telah jelas melanggar peraturan—Statuta UI dan dinilai dapat
menjadi ancaman kebebasan akademik.

Dari polemik ini muncul pertanyaan, “Apa memang Jokowi


blunder, kok bisa-bisanya mengubah Peraturan Pemerintah
demi seorang rektor?”
ANALISIS KASUS
Rangkap Jabatan Rektor UI
Permasalahan mendasar dari kasus ini adalah belum banyaknya masyarakat
yang mengetahui kalau meski berstatus Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tetapi
sebenarnya universitas-universitas negeri tersebut tidak lagi sepenuhnya berada
di bawah pengawasan pemerintah atau telah otonom.

Pada tahun 2012, situasi berubah. Kampus negeri kemudian status


hukumnya diubah menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum),
yang memberikan Perguruan Tinggi otonominya sendiri untuk menentukan
kebijakannya sendiri dan tidak lagi di bawah kendali pemerintah.

A
Jadi, PTN Style B
pada saat ini adalah badan C
yang memiliki otonomi Style
Style penuh D Style
dalamYoumenentukan
can simply impress peraturan di
Youdalam
can simplykampusnya.
impress Karena status You can simply impress
your audience and add a your audience and add a your audience and add a
PTN unique
sudah zing otonom,
and appeal maka mereka dapat
unique zing membuat peraturannya
and appeal unique zing and appeal
sendiri. Peraturan
to your Reports and
Presentations with our
ini Reports
to your disebut and Statuta.
Presentations with our
to your Reports and
Presentations with our
Templates. Templates. Templates.
This text can be replaced This text can be replaced This text can be replaced
with your own text. with your own text. with your own text.
Termasuk di dalamnya tentang
rangkap jabatan, dalam Statuta UI
Pasal tersebut
Universitas Indonesia (UI) menyusun tahun 2013 rektor dan wakil rektor
dibuat atas
peraturan-peraturan yang dibutuhkan tidak boleh menjadi pejabat di BUMN
kebijaksanaan
oleh UI sendiri ataupun menjadi anggota partai
pihak UI.
politik.
PEMERINTAH
HANYA
MENGESAHKAN
Pada tahun 2019 lalu, para petinggi
UI berkumpul dan ingin merevisi
Dalam perkembangannya UI ingin
masalah mengenai rektor dan wakil
merevisi Statutanya
A
rektor yang merangkap jabatan di
BUMN. Style

Sehingga kesimpulannya adalah rektor dan wakil


Kata tidak boleh menjadi “Pejabat” di rektor tidak boleh merangkap jabatan sebagai
BUMN diubah menjadi “Direksi” di direksi, lalu bagaimana halnya dengan Rektor UI
sebuah perusahaan BUMN
yang merangkap jabatan sebagai wakil komisaris?
MAKA JAWABANNYA, BOLEH!

• Statuta yang baru • direksi bertugas • Komisaris hanya • Oleh karena itu,
menjelaskan bahwa untuk memimpin bertugas untuk pekerjaannya
yang tidak boleh perusahaan, mengawasi suatu sebagai wakil
merangkap jabatan sehingga fokusnya organisasi, sehingga komisaris dianggap
adalah direksi bukan akan terbagi jika tidak mengharuskannya tidak mengganggu
komisaris. berbenturan dengan untuk datang ke pekerjaannya
posisinya sebagai perusahaan setiap hari. sebagai rektor.
rektor.
Proses Pengesahan
Usulan Statuta UI

How Social Media


Influences Purchase
Decisions
Internal UI

Dirjen Dikti Kemenkumham

Dalam hal ini, Jokowi menghormati keputusan UI sebagai PTN


yang otonom dengan menandatangani perubahan Statuta
tersebut sebagai fasilitator supaya kemauan UI itu
mendapatkan dasar hukum yang kuat dari Kemenkumham. Presiden
Keterkaitannya dengan GCG
(Good Corporate
Governance)
Rangkap Jabatan Rektor UI
Prinsip-Prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
1 Transparansi
Dilihat dari aspek transparansi, perubahan Statuta UI
belum banyak diketahui oleh publik sehingga
memunculkan kesalahpahaman yang mendorong
masyarakat berpikiran negatif terhadap perubahan
yang dinilai mendadak ini. Sebab, perubahan disetujui
tidak berselang lama dari munculnya kasus rangkap
jabatan oleh Ari Kuncoro.

Menurut Saleh Hussain, Ketua Majelis Wali Amanat


(MWA) proses revisi Statuta UI telah diselenggarakan
sejak akhir 2019 dan melibatkan banyak pihak
termasuk lintas kementrian, tetapi yang membuat
masyarakat menggiring opini lain adalah
ketidakterbukaan informasi UI terkait revisi Statuta
tersebut.
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik

2 Akuntabilitas
Akuntabilitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, hal tersebut dapat dilihat dari kejelasan struktur,
kejelasan fungsi, sistem dan pertanggungjawaban perusahaan
sehingga pengelolaan perusahaan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
Dalam kasus Ari Kuncoro penetapan rincian tugas dan
tanggungjawab masih abu-abu sebelum kasus ini merebak ke
permukaan. Sebab jika masalah ini tidak muncul, tidak ada yang
tau pasti bahwa rangkap jabatan ini akan terus berlanjut dan
berakibat pada kepuasan pribadi. Di masa pandemi banyak rakyat
kesulitan secara ekonomi, sementara para pimpinan Perguruan
Tinggi mempertontonkan aksi yang tidak terpuji seperti
mempertahankan rangkap jabatan karena dinilai memiliki
keuntungan yang berlimpah.
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
3 Responsibilitas
Meski akhir dari kasus ini adalah mundurnya Ari Kuncoro dari jataban wakil komisaris utama Bank
BRI, namun sebagian pengamat mengatakan bahwa masalah terkait aturan PP No. 75 Tahun 2021
tidak dapat selesai hanya dengan pengunduran diri.

Yang menjadi persoalan adalah PP No. 75 Tahun 2021 masih tetap berlaku, yang mana seorang
rektor diperbolehkan merangkap jabatan. Bukan hanya itu, publik juga menyoroti adanya perubahan
peraturan yang terjadi justru setelah adanya pelanggaran oleh Ari. Dimana yang seharusnya adalah
peraturan dibuat lebih dulu.

Oleh karena itu, kami menilai UI belum sepenuhnya mematuhi peraturan


perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan untuk dapat memelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate
citizen.
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik

4 Independensi
Independensi merupakan salah satu prinsip GCG yang memastikan perusahaan harus dikelola
secara independen dan profesional sehingga organ perusahaan tidak saling mengintervensi dan
mendominasi divisi lainnya.

UI memiliki hukum dan peraturannya sendiri, tidak ada campur tangan pihak lain dalam memutuskan
kebijakan yang dianggap perlu untuk dipatenkan dalam suatu perundang-undangan. Pemerintah
hanya sebagai fasilitator yang menampung dan memberikan landasan hukum saja, agar kampus
dapat bergerak lebih leluasa.
Kewajaran dan Kesetaraan
Add Text Here
5 Kewajaran dan Kesetaraan

UI harus senantiasa memperhatikan dampak jangka panjang dari peraturan yang dibuat. Karena
implikasi dari penerbitan PP bila menyalahi aturan yang ada akan menyebabkan penyalahgunaan
kekuasaan di kampus.

Kampus terutama UI berpotensi menjadi alat kekuasaan untuk dikendalikan, yang seharusnya tidak
terjadi karena perguruan tinggi merupakan tempat kebebasan akademik yang seharusnya bebas
kendali atau kepentingan kekuasaan.
Saran – Kelompok 1
Rangkap Jabatan Rektor UI
Saran
Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) adalah struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan
perusahaan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun pemangku kepentingan.

Oleh karena itu, kelompok kami menyarankan agar Universitas memperbaiki prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dengan melakukan :

Transparansi
a) Kampus harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta
mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan.
b) Informasi harus diungkapkan meliputi visi, misi, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham
pengendali, kepemilikan saham, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem
pelaksanaan GCG, serta kejadian penting yang memengaruhi kondisi dan kebijakan UI.
c) Prinsip keterbukaan yang dianut tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan UI sesuai peraturan
perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
d) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan pada seluruh pemangku kepentingan UI.
Saran

Akuntabilitas Responsibilitas
a) Kami menyarankan agar UI dapat melakukan penetapan a) UI harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan
rincian tugas dan tanggung jawab setiap pejabat kampus memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
dan seluruh karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, undangan, Statuta UI, anggaran dasar, dan peraturan
misi, nilai-nilai perusahaan, dan strategi perusahaan. perusahaan.
b) Dapat menjalankan tugas, tanggung jawab, dan perannya b) Selain itu, UI juga harus menjalankan tanggung jawab
sesuai dengan pelaksanaan GCG. sosial, antara lain peduli terhadap masyarakat dan
c) Kepastian adanya sistem pengendalian internal yang kelestarian lingkungan.
efektif dalam pengelolaan perusahaan.
d) Seluruh Warga UI harus berpegang pada etika bisnis dan
pedoman perilaku yang telah disepakati.
Saran

Independensi Kewajaran dan Kesetaraan


a) Seluruh Warga UI harus menghindari Memberikan kesempatan kepada
dominasi, tidak terpengaruh mahasiswa untuk memberikan masukan
kepentingan tertentu, bebas dari dan menyampaikan pendapat bagi
conflict of interest dan segala kepentingan UI serta membuka akses
pengaruh atau tekanan, untuk terhadap informasi sesuai dengan prinsip
menjamin pengambilan keputusan transparansi dalam lingkup kedudukan
yang objektif. masing-masing.
b) Melaksanakan fungsi dan tugasnya
sesuai dengan Statuta UI, anggaran
dasar dan peraturan perundang-
undangan, dan tidak saling melempar
tanggung jawab.
THANK
YOU 
- Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai