tujuan akhir dari kehidupan manusia. Paham yang pertama kali digagas oleh Aristippus ini
menganggap bahwa kenikmatan adalah tujuan hidup yang paling mulia dari setiap manusia.
Dengan demikian semua tindakan atau aktivitas manusia akan dianggap baik kalau seandainya
tindakan tersebut mendatangkan kenikmatan, dan manusia yang bijaksana adalah manusia yang
mencari kenikmatan sebesar-besarnya di dunia ini.
Plato dapat dikatakan sebagai orang pertama yang sangat mengecam kekayaan dan
kemewahan. Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata,maka manusia perlu dan
berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya umat memenuhi semua keinginan yang
melebihi kewajaran. Menurut pendapat Plato, jika keserakahan tidak dapat dikendalikan maka
sebagian orang yang (pintar,cerdik dan berkuasa) akan hidup mewah, sedangkan sebagian
lainnya akan hidup kesengsaraan dan kehinaan9. Walaupun jumlah bangsawan sedikit, tetapi
berkat kepintaran dan kelihaian mereka akan dapat menguasai dan mengeksploitir para budak
(yaitu kaum proletar) yang banyak jumlahnya.
Teori Plato dianggap masih relevan dengan keadaan sekarang tentang fungsi uang yang
dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat
pengukur nilai, dan alat untuk menimbun kekayaan. Plato menganggap bahwa uang tidak dapat
dan tidak layak dikembangkan (melalui bunga)10.
2. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles dapat dikatakan sebagai orang pertama yang meletakkan pemikiran dasar
tentang teori nilai(value) dan harga(price).
Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya
tentang pertukaran barang(exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangan
Aristoteles,kebutuhan manusia(mans need) tidak terlalu banyak ,tetapi keinginan (mans desire)
relatif tanpa batas. Ia membenarkan dan menganggap alami kegiatan produksi, yang
dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang guna memenuhi keinginan manusia tanpa batas
itu dikecamnya sebagai sesuatu yang tidak alami(unnatural).
Hal pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan memenuhi kebutuhan alami sebab
tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang terhadap barang tersebut dianggap
wajar oleh Aristoteles, tetapi pertukaran menggunakan uang untuk memperoleh laba
dikecamnya. Dalam kehidupan masa sekarang tentu pandangan Aristoteles ini dianggap sangat
usang dan tidak produktif, sebab tidak melihat dampak positif dari perdagangan.
3.Xenophone(440-335SM)
Xenophone menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara. Athena adalah kota pusat
perdagangan yang memiliki iklim sangat nyaman. Tanahnya yang subur dan mengandung
deposit emas dan perak dalam jumlah banyak, kota ini juga memiliki pelabuhan laut yang
alami,dikelilingi lautan yang kaya dengan berbagai jenis ikan. Dengan berbagai kelebihan
tersebut , Xenophone melihat bahwa Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan
pengunjung dari daerah-daerah lain.
Istilah merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham
merkantilisme, tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan
negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa pada abad ke-16, antara
lain Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Masa merkantilisme ditandai sebagai
periode dimana setiap orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri. Pada
abad ke- 17 karena adanya surplus hasil pertanian maka dilakukan ekspor keluar negeri.
Merkantilisme mangajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan tersebut
dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor. Inilah
yang dinamakan kebijakan merkantilisme.
-
Jean Boudin(1530-1596)
Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat
menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat
disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja serta
bertambahnya logam mulia. Dalam praktik tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga
sangat dikecam pada saat itu. Teori Jean Boudin tentang nilai uang dinilai sangat maju.
-
Thomas Mun(1571-1641)
Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan adalah
lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar
dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap
akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi
pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang
diperjual-belikan itu(barter mungkin).
Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan
harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha,
namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume
perdagangan, karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.
-
David Hume(1711-1776)
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan faktor keadilan, dan beranggapan bahwa
ketidak adilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil
kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka
kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan
cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
e.Mazhab Fisiokratis
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah sumber daya alam. Aliran
ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain
atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the
rule of nature).
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quessnay (1694-1774). Pada tahun 1758
Quessnay menulis buku Tableau Economique. Dalam buku tersebut Quessnay menggambarkan
sistem perekonomian suatu negara seperti layaknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara
satu bagian tubuh dengan bagian lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu pula
proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubngan antara bagian yang satu dengan
yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hukum-hukum tersendiri.
Quesnay membagi masyarakat kedalam empat golongan:
1. Kelas masyarakat produktif,yaitu masyarakat yang aktif mengolah tanah seperti pertanian dan
pertambangan.
2. Kelas tuan tanah
3. Kelas yang tidak produktif atau kelas steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya
Quesnay menganjurkan agar kebijaksanaan kebijaksanaan yang diambil oleh
pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani, bukan memberi hak
hak khusus kepada pemilik tanah dan para saudagar selama ini dinikmati dibawah
pemerintahan merkantilisme. Kaum fisiokrat mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan
berbagai regulasi perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum merkantilis
dianggap membuat barang barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.
Fisiokrat menerapkan single tax, yaitu pajak yang hanya dikenakan kepada pemilik tanah. Pajak
yang dianjurkan tinggi supaya orang tidak mempunyai keinginan untuk menguasai tanah
berlebihan.
2.Pemikiran tokoh klasik
a.adam smith (1723-1790)
Periode klasik dalam ekonomi dimulai sejak terbitnya buku Adam Smith yang berjudul
The Wealth of Nation. Di buku ini yang akan dikupas lebih lanjut hanya hal-hal yang terkait
dengan prespektif ekonomi diantaranya pandangan kaum klasik tentang kekayaan, pembagian
kerja, keserakahan manusia, mekanisme pasar, dan paham liberalisme.
Teori-teori Adam Smith:
-
Keserakahan Manusia
Dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi Smith secara ekspresif mengeleminiasi motifmotif lain selain kepentingan pribadi. Jelasnya dalam konsep-konsep yang dikembangkan oleh
kaum klasik ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih
alternative terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia. Adapun dorongan utama setiap pelaku
ekonomi dalam tindakannya adalah kepentingan pribadi. Konsumen yang rasional akan berusaha
memaksimumkan kepuasan dan produsen yang rasional berusaha memperolreh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
-
Mekanisme Pasar
Pada awalnya pasar diartikan sebagai tempat bertemunya konsumen dan produsen. Pada
masa sekarang pasar sudah berkembang menjadi lebih jauh lebih rumit, mengintegrasikan
individu-individu dan kelompok-kelompok. Proses integrasi pasar mendukung oleh apa yang
disebut system harga. Dipasar semua pelaku ekonomi bekerja tanpa konflik social walau setiap
orang berpartisipasi didorong kepentingan masing-masing.
Motor penggerak kesejahteraan
Fungsinya mengalokasikan sumberdaya yang langka secara rasional
Invisible hand
Bertemunya supply and demand
Koordinasi melalui mekanisme harga
-
Nilai perdagangan barang ditentukan oleh jumlah pekerja yang menjalankan barang di
pasar. Tahap demi tahap dalam teori nilai pekerja ini memunculkan adanya real cost teori nilai.
Teori nilai ini mengandung pengertian pendapatan pekerja. Value menurut Smith dapat dibagi
dua yaitu value in use dan value in exchange. Value in use ialah nilai kegunaan barang tersebut
sedangkan value in exchange ialah nilai tukar dari barang itu.
-
kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik
beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi
sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan
internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri: pasar luar negeri dan pasar dalam
negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang
ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas
tenaga kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith adalah sebagai berikut:
a. Pembagian kerja
b. Proses pemupukan modal,
c. Agen pertumbuhan ekonomi,
d. Proses pertumbuhan.
Selain Adam Smith,Pemikir Ekonomi lain pada masa klasik diantaranya:
-
Adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan
menjadi pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara
yang lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar dan
pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Says Law) yaitu supply creats its oven demand
tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian
bebas atau liberal tidak akan terjadi produksi berlebihan (over production) yang sifatnya
menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut
Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya
terbatas (pengangguran friksi).
-
Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah
menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul
An Essay on the Principle of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran
yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan
bahan makanan bertambah secara deret hitung.
-
David Ricardo(1772-1823)
Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori
tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan
sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori
perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.
Penerus dari pemikiran Adam Smith, membuat pemikiran ekonomi klasik lebih manusiawi. J.S.
Mill tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa kaearah peningkatan efesiensi dan
penciptaan iklim yang lebih baik. Menemukan konsep return to scale.
3.Mazhab Sosialis
a.Sosialisme Pra-marx
Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam
masyarakat, yaitu kaum borjuis (elit) yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal
bertimbun di tangan mereka. Di sebelahnya sebagian besar masyarakat kota hidup sebagai buruh
yang tenaga kerjanya diperas dan semakin miskin. Kekayaan yang dihasilkan karena kerja keras
kaum pekerja ini hanya bisa dinikmati oleh kaum borjuis kapitalis yang jumlahnya tidak besar.
Dari waktu ke waktu kesenjangan sosial dan ekonomi semakin ketara. Ketika itulah
individualisme tumbuh.
Pada akhir abad ke-19 dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Robert
Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan lain sebagainya. Pemikiranpemikiran mazhab klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya banyak terdapat
kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama banyak merugikan kaum buruh.
Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan mazhab sosialisme.
Para tokoh pemikir Sosialisme sangat anti terhadap kapitalisme dan individualisme,
karena meraka yang semakin kaya itu adalah hanya kaum pemilik modal atau kaum kapitalis,
dengan demikian terjadi kesenjangan atau pun ketimpangan pola hidup, yaitu jurang yang
semakin dalam antara si kaya dan miskin. Sehingga para tokoh kaum sosialis menginginkan
pentingnya campur tangan pemerintah dalam peningkatan taraf hidup para buruh dan menghapus
kepemilikan modal oleh kaum borjuis.
Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis berhubungan dengan doktrin laissez faire
dengan pengendalian tangan tak terlihat (invisible hand) dan intervensi pemerintah. Pemikiran
yang dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori kependudukan, dan the law of
deminishing return, dan kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang berhak untuk mengatur
kekayaan bangsa.
- sosialisme utopis
Semenjak abad ke XV terdapat aliran sosialisme utopi yang mau membangun masyarakat
baru,membangun sosialisme tanpa bertolak dari kehidupan nyata,tanpa bertolak dari perjuangan
kelas. Kaum sosialis utopis mendasari pandangan-pandangan sosialismenya semata mata hanya
pada IDEALISME, tanpa memahami syarat-syarat material penghidupan masayarakat dan
hukum perkembangan sejarah Sosialisme utopi lahir pada masa keruntuhan FEODALISME,dan
berhubungan erat dengan gerakan revolusioner. Berikut ini pemikir-pemikir sosialisme utopia
mazhab Austria tersebut adalah Karl menger, Freidrich von Wieser, dan Eugen von Bohm
Bawerk
.
Karl Menger (1840-1921) menjabat sebagai profesor ekonomi di Universitas Wina dari
tahun 1873 hingga 1903. Karya utamanya adalah Grunsatze der Volks Wirtschaftslehre (1871).
Dalam buku tersebut Menger mengembangkan teori utilitas marjinal yang ternyata membawa
pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan teori-teori ekonomi.
Pada tahun 1903 Wieser dipandang sangat berjasa dalam mengembangkan teori utilitas
marjinal Menger, dengan menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas ( opportunity costs ).
Kontribusi utama Bohm Bawerk adalah dalam pengembangan teori tentang modal
( theory of capital ) dan teori tentang tingkat suku bunga. Hal ini dapat diikuti dari bukunya
Capital and Interest (1884). Karyanya yang lain juga menyangkut masalah model
adalah Positive Theory of Capital (1889). Teori-teori yang dikembangkan lebih lanjut oleh
tokoh-tokoh lain seperti Knut Wicksell, von Mises, F.A. hayek dan J.R. Hicks.
Knut Wicksell (1851-1926) Ia berjasa mengasimilasikan analisi keseimbangan umum
Walras dengan teori kapital dan suku bunga Bohm Bawerk menjadi teori distribusi. Asimilasi
kedua teori itu didasarkan pada analisis marjinal versi baru dikembangkan oleh Jevons,
Walras,dan Menger. Pengaruh Wicksell terhadap pengembangan teori moneter juga sangat besar
sebab ia yang pertama melihat hubungan langsung antara tingkat suku bunga dengan hargaharga.
Ludwig Edler von Mises (1881-1973). Menurut von Mises sistem harga merupakan
basis paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya. Sehubungan dengan pendapatnya
tersebut tidak mengherankan jika ia sering mengkritik sistem perekonomian komando. Hal itu
karena sistem komando tersebut tidak mempunyai sistem harga. Mises berpendapat bahwa
sistem ekonomi komando tidak akan dapat melembagakan sistem harga, tanpa terlebih dahulu
menghancurkan prinsip-prinsip politik.
Friedrich August von Hayek (1899),Hayek dianggap sangat berjasa dalam
mengembangkan teori siklus perdagangan (theory of tradecycle) dri von Mises yang
diintegrasikannya dengan teori kapital dari Bohm Bawerk. Atas jasa-jasanya dalam
mengembangankan ilmu ekonomi.
3.Mazhab Lausanne
Analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum adalah pemikiran
Leon Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran atau mazhab Lausanne. Dalam
bukunya Walras menjelaskan teori keseimbangan umum dengan pendekatan matematis.
Sebetulnya pembahasan tentang ketergantungan berbagai faktor dalam suatu sistem
ekonomi bukanlah ide baru. Quesnay, sebagaimana sudahpernah didiskusikan sebelumnya,
sudah melihat interdepensi bagian-bagian ekonomi ini dalam Tableau Econoque -nya adam
Smith juga telah menjelaskan proses pasar secara gambalang yang memperlihatkan
antarhubungan bagian-bagian ekonomi. Cournot, seorang pakar ekonomi dari Perancis, pada
1838 telah menganalisis problema- problema ekonomi perlu mempertimbangkan sistem ekonomi
secara keseluruhan. Begitu juga J.H. von Thunen (1783-1850) telah mengaplikasikan kalkulus
4.Mazhab Cambridge
Marshall dianggap sangat berjasa dalam memperbarui asas dan pos-tulat
pandangan- pandangan ekonomi yang dikemukakan pakar klasik dan pasar neo-klasik
sebelumnya. Menurut kaum klasik, harga barang ditentukan oleh besarnya pengorbanan untuk
mengahasilkan barang tersebut. Dengan demikian, bagi kaum klasik yang menentukan harga
adalah sisi penawaran. Pendapat klasik tersebut ditentang oleh tokoh-tokoh neo-klasik. Mereka
sepakat bahwa yang menentukan harga adalah kondisi permintaan.
Jevons, Menger dan Walras secara bersama-sama telah mengembangkan analisis yang
sifatnya revolusioner tentang faktor-faktor yang menentukan harga-harga relatif. Semuanya tidak
setuju dengan teori ini dinilai tidak berlaku secara umum. Mereka secara tegas juga mengkritik
teori nilai upah buruh (labour theory of value) Ricardo serta teori biaya produksi dari Senior dan
Mill. Teori biaya produksi yang ditentang itu mengatakan bahwa harga barang ditentukan oleh
biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
Pakar-pakar neo-klasik di atas lebih jauh mengkritik pakar-pakar klasik yang gagal
membedakan antara ultilitas total (total utility), utilitas marginal (marginal utility), dan utilitas
rata-rata (average utility). Misalnya dalam menjelaskan paradoks antara intan dan air, Smith
menjelaskan bahwa air sangat berfaedah, tetapi mempunyai harga yang rendah. Hal itu karena
biaya yang diperlukan untuk memperoleh air, kecil atau tidak ada sama sekali. Sebaliknya, intan
yang kurang berfaidah bagi manusia nilainya sangat tinggi karena dibutuhkan biaya yang besar
untuk memperoleh intan tersebut. Menurut kaum neo-klasik, nilai atau harga intan lebih tinggi
dari nilai air bukan karena biaya untuk mendapatkan intan lebih besar daripada untuk
mendapatkan air, melainkan karena utilitas marjinal (utilitas dari pengkonsumsian satu unit intan.
Kaum klasik melihar harga hanya dari sisi produsen) dari jumlah pengorbanan yang
dikeluarkan), kaum marjinal melihatnya dari sisi konsumen, yaitu dari kepuasan marjinal
(marginal utility) pengonsumsian satu unit barang terakhir.
Marshall tidak menyalahkan kedua konsep diatas, tetapi menggabungnya. Menurut
Marshall, selain biaya-biaya, harga juga dipengaruhi oleh unsur subjektif yang mempengaruhi
harga dari pihak konsumen maupun dari pihak produsen. Unsur subjektif yang mempengaruhi
harga dari pihak konsumen,misalnya pendapatan (daya beli). Dari pihak produsen mungkin
keadaan keuangan perusahaan. Kalau keuangan perusahaan dalam suatu keadaan sulit, misalnya,
kemungkinan perusahaan mau menerima harga yang rendah. Akan tetapi, kalau keadaan
keuangan cukup kuat, mereka juga akan lebih berani dalam mempertahankan harga.
Pertemuan antara permintaan dan penawran yang menentukan harga yang terbentuk di
pasar. Kalau harga yang terbentuk di pasar lebih besar dari biaya-biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang, berarti perusahaan dalam jangka pendek memperoleh keuntungan. Akan
tetapi, dalam jangka panjang keadaan akan kembali normal. Hal itu karena, keuntungan yang
dinikmati perusahaan tersebut akan menarik perusahaan-perusahaan lain masuk pasar. Makin
banyak perusahaan masuk pasar, berarti semakin banyak pula produksi dan penawaran.
Kelebihan penawaran atas permintaan akan memaksa harga-harga turun dan keadaan kembali
pada situasi semula.
Jika banyak pembeli dan penjual dan tidak ada halangan masuk atau keluar ( free entry
and exit ), dalam jangka panjang harga yang terbentuk di pasar pasar hanya cukup untuk
menutup biaya- biaya saja (di dalamnya sudah termasuk biaya-biaya buruh atau jasa para
manajer perusahaan). Jadi, dalam jangka panjang perusahaan tidak memperoleh laba ekonomi
yang tinggi sebagaimana dikhawatirkan para penentang aliran klasik. Sebaliknya, kaum neoklasik percaya bahwa bentuk pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang paling
efisien yang akan menguntungkan semua pihak. Perusahaan-perusahaan memperoleh laba
normal (normal profit ), yang besarnya laba hanya cukup untuk dapat bertahan di pasar. Para
konsumen dapat membeli barang dalam jumlah cukup dengan harga rendah. Sumber-sumber
daya dimanfaatkan secara optimum dan dialokasikan secara efisien.