Oleh:
Vatri Yulia Desvani (15059043)
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
2017
PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI SOLUSI DALAM PERMASALAHAN
EKONOMI INDONESIA
Dasar dari masalah tersebut adalah fiat money. Namun sistem di dunia ini masih
menggunakan sistem kombinasi antara fiat money, reserve requirement, dan bunga
sehingga akan sangat sulit untuk mengubah pola piker masyarakat dunia yang sudah
terbiasa dengan sistem ini. Selain itu masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
akan permasalahan ini sehingga untuk mengupas sistem finansial setan ini dibutuhkan
beberapa langkah. Salah satu langkah yang paling efektif adalah menghilangkan bunga
bank di sektor finansial.
Sebagai contoh goncangan ekonomi yang dahsyat adalah krisis ekonomi 1997
yang melanda ASEAN.Krisis ini mengakibatkan kreditur banyak yang mengalami gagal
bayar.Oleh arena itu, Presiden Soeharto menggunakan cara meningkatkan suku bunga
untuk memulihkan perekonomian Indonesia.
Dengan melihat permasalahan yang terjadi dengan adanya bunga bank sebagai
penyebab terjadinya krisis ekonomi bahwa penulis semakin menyadari bahwa ekonomi
islam sebagai solusi atas masalah-masalah ekonomi, maka penulis dalam essay ini
menganggkat perbankan syariah sebagai solusi mengatasi krisis dan memajukan
ekonomi yang lebih baik.
Bank syariah lahir pada abad ke-20 dimana kemunculannya tidak terlepas dari
hadirnya dua gerakan renaisans Islam modern, yakni neorevivalis dan modernis. Pada
tahun 1940-an di Pakistan dan Malaysoa terdapat upaya pengelolaan dana jamaah haji
secara non konvensional. Kemudian pada tahun 1963 Islamic Rural Bank berdiri di desa
Mit Ghamr dengan menerapkan sistem bagi hasil tersebut.
Solusi atas dihilangkannya bunga adalah bagi hasil dimana mekanisme tentang
bagi hasil. Bank syariah melakukan penghimpunan dana kepada nasabah dengan
berbagai akad seperti wadiah yad dhamanah dimana akadnya bahwa dana yang
dihimpun dapat di kelola oleh bank syariah., Mudharabah Mutlaqah akad ini
membebaskan bank syariah untuk melakukan berbagai investasi tetapi sesuai syariah,
ada pula akad ijarah, modal Dll. Dari berbagai akad ini penyaluran dana mempunyai
pembagian pos penyaluran dana sesuai prinsip masing-masing seperti Wadiah Yad
Dhamanah memiliki prinisp dana yaitu bagi hasil, mudharabah Mutlaqah mempunyai
prinsip jual beli, sedangkan akd seperti Ijarah, Modal dll memiliki prinsip sewa.
Penyebab krisis moneter yang terjadi bisa karena lembaga keuangan yang
menjadi kekuatan perekonomian bergerak dengan rakus, tak memikirkan keadilan dan
rasa tanggung jawab yang ada didalam benaknya ialah mendapat keuntungan yang besar
dari dana segar masyarakat. Paradigma inilah yang salah, karena hal demikian tidak lah
menjadikan negeri ini sejahtera malah akan menambah masalah. Mengutamakan
keadilan dan rasa tanggung jawab ialah hal utama dalam pergerakan lembaga keuangan,
dan bank syariah mempunyai prinsip itu. Pendirian lembaga-lembaga keuangan syariah
disetiap penjuru negeri akan memberikan peluang kuatnya eksistensi ekonomi Islam.
Bank syariah bisa menjadi salah satu lembaga keuangan syariah yang dapat
mengembangkan ekonomi syariah, dengan lebih giat mensosialisasikan produk-produk
yang dimiliki.
Ada tiga strategi untuk memasarkan produk dan jasa perbankan syariah,
pertama, Entering New Market (Memasuki pasar baru) dengan cara Increasing Usage
(meningkatkan penggunaan produk-produk atau jasa-jasa bank syariah). Kedua,
Repositioning the Shariah brand (memposisikan ulang merk Syariah) dengan cara
augmenting the shariah products/services (menambah manfaat produk-produk atau jasa-
jasa perbankan syariah). Ketiga, Obseleting conventional business (membuat bank
konvensional jadi usang) dengan cara extended the shariah brand (memperluas
penggunaan merk syariah). (Hendri Tanjung, 2012: 96). Cara demikian dapat
memperbesar peluang ekonomi syariah dalam mempercepat perkembangan ekonomi
berbasis islam di negeri ini, jika sistem perbankan yang dijalankan tanpa sistem bunga,
maka perekonomian akan terkendali dengan prinsip kuat yang dimiliki, dan kebal akan
krisis yang nantinya akan tiba-tiba datang tanpa diundang.
Adapun secara makro, perbankan syariah sebagai lembaga inti dalam sistem
keuangan syariah di Indonesia dapat berperan sebagai lembaga yang berfungsi
menjalankan distribusi dan re-distribusi pendapatan di dalam masyarakat sesuai arahan
Alquran di surah Al Hasyr (59) ayat 7 yang berbunyi:
...supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di
antara kamu....
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa mekanisme
operasional perbankan syariah berprinsip pada sistem bagi hasil (profit/loss sharing).
Sistem ini dengan akad utama yaitu mudharabah akan mampu menguntungkan para
pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah islam, bukanlah hal yang sulit
untuk memperkenalkan dan menerapakan sistem ekonomi Islam pada setiap kegiatan
kehidupan berdasarkan hukum syara. . Tantangan pasti ada disetiap melakukan hal yang
benar, adanya tantangan menuntut untuk dilahirkannya strategi guna menjawab
tantangan tersebut. Memberikan sentuhan langsung dari kalangan atas hingga kalangan
menengah kebawah. Semua akan ikut akitif memiliki perannya masing-masing. Ekonom
muda-lah yang akan menentukan mau dibawa kemana negeri ini dimasa yang akan
datang. Selama ini perekonomian di Indonesia masih saja terbelenggu dengan sistem
perekonomian kapitalis (konvensional) yang sampai saat ini tidak mampu untuk
menahan gejolak-gejolak krisis ekonomi. Islam sebagai agama universal mengatur
semua kegiatan kehidupan manusia, ekonomi kesejahteraan tentunya. Untuk itu ekonomi
Islam sangat perlu dibumikan di negeri ini melihat selama ini kita masih saja terpuruk,
kesejahteraan dan keadilan yang ditawarkan Islam harus dilihat dengan kaca pembesar.
dan sesungguhnya Allah akan menolong siapa yang menolong agamanya.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Kuasa (QS Al-Hajj: 40). Allah berjanji
akan menolong umat-Nya yang berjuang dijalan-Nya. Ingin terbebas dari krisis yang
menakutkan, negeri ini harus segerah berpaling ke ekonomi Islam, sembuhkan ekonomi
saat ini bersama dalam membangun negeri.
Saran
1. Sosialisasi terkait perbankan syariah harus lebih digencarkan sehingga manfaat
dari perbankan syariah dapat dirasakan secara luas di masyarakat luas.
3. Masyarakat harus berperan aktif agar peran perbankan syariah dapat terwujud
sehingga manfaatnya dapat kembali kepada masyarakat