Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

“PERTUMBUHAN EKONOMI”

Disusun Oleh :

Muhammad Faris Azizi

26040117130068

IK-B

Pengampu Dosen :

Dra.Nirwani Soenardjo,M.Si.

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan pertumbuhan
ekonomi di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu sendiri pun masih banyak
yang belum terselesaikan, seperti contohnya : pengangguran, tingkat kelahiran yang sangat
tinggi, minimnya tenaga ahli, dan susahnya mendapatkan tempat untuk bekerja. Keadaan ini
pun menjadi sorotan oleh ahli ahli ekonomi dengan permasalahan “pembangunan bukan lah
arti dari pembangunan”
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali di kait kan dengan suatu
hal yang sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda
pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi
itu sendiri dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan pembangunan
pembangunan ekonomi.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan
terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan
nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-
menerus.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi ?
2. Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi ?
3. Faktor - faktor pertumbuhan ekonomi
4. Masalah pembangunan pertumbuhan ekonomi
5. Manfaat pertumbuhan ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata
dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki
definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang
terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan
ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator
yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat
bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan
kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”. Indikator yang digunakan
untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
 Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
 Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah
PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan
sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP)
adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi
dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang
berlokasi di dalam sebuah negara. Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak.
Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang
produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan
angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan
secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan
sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi
lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan
Fair, 1999).

2.2. Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi,
tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

2.3. Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat

2.4. Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


1. Akumulasi Modal
Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan
ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di
kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku meningkatkan
stock modal (capital stock) fisik suatu negara (yakni, total nilai riil “neto” atas seluruh
barangmodal produktif secara fisik) dan hal itu jelas memungkinkan terjadinya peningkatan
output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi “infrastuktur” ekonomi
dan social. Di samping investasi yang bersifat langsung banyak cara yang bersifat tidak
langsung untuk menginvestasikan dana dalam berbagai jenis sumber daya. Di samping itu ada
juga Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal
manusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak posiyif yang sama terhadap manusia.
Segenap kegiatan yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yang menjurus
ke akumulasi modal.
2. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertumbuhan penduduk da pertumbuhan angkatan kerja (yang terjadi beberapa tahun
kemudian setelah pertumbuhan pendududuk) secara tradisional dianggap sebagai salah satu
factor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar
berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih
besar berarti meningkatkan ukuran pasar domesticnya. Meskipun demikian, kita masih
mempertanyakan apakah begitu cepatnya pertumbuhan penawaran angkatan kerja di Negara-
negara berkembang (sehingga banyak diantara mereka yang mengalami kelebihan tenaga
kerja) benar-benar akan memberikan dampak positif, atau justru negatif, terhadap
pembangunan ekonominya. Sebenarnya, hal tersebut (positif atau negativenya pertambahan
penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi) sepenuhnya tergantung pada kemampuan sistem
perekonimian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan
tambahan tenaga kerja tersebut. Adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh
tingkat jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau factor_faktor penunjang, seperti
kecakapan manajerial dan administrasi.
3. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi (technological progress) bagi kebanyakan ekonom merupakan
sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya yang paling
sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara-
cara lamadalam menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan menanam jagung,
membuat pakaian, atau membangun rumah. Kita mengenal tiga klasifikasi kemajuan teknologi,
yaitu: kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress), kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological progress), dan kemajuan
teknologi yang hemat modal (capital-saving technological progress).
Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical progress) terjadi apabila
teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan
menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, seperti
pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang dapat mendorong peningkatan output dan
kenaikan konsumsi masyarakat adalah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi dapat
berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja
(artinya, penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih
tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer, mesin
tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak
lagi jenios mesin serta peralatan modern lainnya, dapat diklasifikasikan sebagai kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological progress). Sedangkan
kemajuan teknologi hemat modal (capital-saving technological progress) merupakan
fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan hamper semua penelitian dalam dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi dilakukan di Negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat
pekerja, dan bukan menghemat modal. Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga
kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling
diperlukan. Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajaun
teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress) terjadi
apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atau ketrampilan angkatan
kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan videotape, televise, dan media
komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses belajar bias lebih lancar sehingga tingkat
penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik. Demikian pula halnya dengan kemajuan
teknologi yang meningkatkan modal (capital-augmenting technological progress). jenis
kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan
barang modal yang ada secara lebih produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak
baja dalam produksi pertanian.

2.5. Masalah Pertumbuhan Ekonomi


Posisi Negara-negara berkembang dewasa ini dalam banyak hal berbeda dengan yang
dimiliki oleh Negara-negara maju pada saat lepas landas ke arah era pertumbuhan ekonomi
modern. Dalam kondisi awal tersebut, paling tidak terdapat delapan perbedaan penting yang
mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi dan syarat-syarat terlaksanya pembangunan
ekonomi modern. Kedelapan butir perbedaan yang utama dan yang perlu dianalisis lebih lanjut
itu adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas modal manusia.
2. Perbedaan pendapatan per kapita dan tingkat GNP dibandingkan negara –negara lainnya
di dunia.
3. Perbedaan iklim.
4. Perbedaan jumlah penduduk, distribusi, serta laju pertumbuhannya.
5. Peranan sejarah migrasi internasional.
6. Perbedaan dalam memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional.
7. Kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmiah dan teknologi
dasar.
8. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik dan sosial.
Oleh karena itu agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara maka dapat
dilakukan upaya perbaikan di segala bidang dan mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang
pro terhadap pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

2.4. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi


Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin
tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian
bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja
dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994)
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan pendapatan
perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi
pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara
tersebut dan sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan
ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara. Semua
berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun terus memajukan
pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti bahan
bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang akan lebih baik dan
tingkat perekonomian kita pun semakin baik.

3.2. Saran
Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat,
yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga factor permintaan
luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapatdirealisasikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html
http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/02/makalah-pertumbuhan-ekonomi-
definisi.html
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/11/19/mudahnya-menghitung-pertumbuhan-
ekonomi/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://tutor2u.net/economics/r
evision-notes/as
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_16/artikel_1.htm
http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan%20
ekonomi.pdf

Anda mungkin juga menyukai