Teori manajemen klasik terbentuk sebagai upaya menemukan cara terbaik untuk memanajemen dan
mengerjakan pekerjaan. Aliran Manajemen Klasik (Classical School of Management) terdiri atas dua
cabang: Aliran Saintifik Klasik dan Aliran Administrasi Klasik.
Aliran ini muncul akibat adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Penekanannya pada bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan yang
dilakukan dengan cara menguji bagaimana sesungguhnya proses kerja dilakukan serta keahlian apa
yang dibutuhkan oleh pekerja dalam proses kerja tersebut. Dan tokoh-tokoh yang berperan
didalamnya adalah Frederick Taylor, Henry Gantt, Frank dan Lillian Gilbreth.
Aliran Administrasi Klasik ini berkonsentrasi pada organisasi secara keseluruhan. Penekanannya lebih
pada bagaimana menciptakan prinsip-prinsip manajerial daripada cara-cara kerja yang baru. Tokoh-
tokoh yang berperan didalamnya adalah Max Weber, Henri Fayol, Mary Parker Follett, dan Chester
Irving Barnard.
Penekanan pemikiran manajemen pasca aliran klasik ada di seputar interaksi dan motivasi individu di
dalam organisasi. Pemikiran di era aliran manajemen ini dikembangkan oleh Hugo Munsterberg yang
tertuang dalam buku karyanya, Psicology and Industrial Efficiency (1916). Pemikiran manajemen yang
terkandung didalamnya adalah peranan psikologi dalam meningkatkan produktivitas. Peranan
psikologi dalam manajemen untuk meningkatkan produktivitas organisasi secara efektif, efisien dan
optimal meliputi tiga hal :
1) Penemuan orang yang memiliki sikap mental yang cocok dengan pekerjaan
3) Perlu ditemukan cara atau metode yang bisa digunakan untuk mempengaruhi pekerjaan agar
diperoleh hasil yang sebaik-baiknya.
Dalam perkembangannya motivasi menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur yang
vital dalam manajemen. Ia dapat didefinisikan sebagai pembuat seseorang menyelesaikan
pekerjaannya dengan semangat. Sebuah motivasi bagi seorang manajer adalah tugas untuk
menciptakan kondisi-kondisi kerja yang akan membangkitkan dan memelihara keinginan yang
bersemangat.
Selain Hugo Munsterberg, Elton Mayo dan Max Weber termasuk dalam pakar-pakar yang mengikuti
aliran ini.
c. Aliran Manajemen Kuantitatif
Aliran manajemen kuantitatif adalah hasil dari riset manajemen yang diadakan selama Perang Dunia
II. Pada saat Perang Dunia II, matematikawan, fisikawan, serta ilmuwan ilmu-ilmu pasti lainnya
menggabungkan diri ke dalam bidang kemiliteran untuk melawan aliansi Jerman, Jepang, dan Italia.
Pendekatan kuantitatif atas manajemen melibatkan penggunaan teknik-teknik kuantitatif matematika
seperti statistik, model informasi, dan simulasi komputer untuk memprediksi proses pembuatan
keputusan. Aliran ini memiliki beberapa cabang.
1) Manajemen Sains
2) Manajemen Operasi
Aliran ini muncul sebagai hasil riset tahun 1960-an dan 1970-an dan sekaligus merupakan reaksi
penolakan atas aliran saintifik. Riset-riset tersebut fokus pada faktor-faktor situasional yang
mempengaruhi struktur dan gaya kepemimpinan organisasi di aneka situasi berbeda.
Aliran Manajemen Kualitas adalah konsep menyeluruh seputar leading dan operating suatu organisasi.
Yang dimaksudkan untuk meningkatkan performa kerja organisasi secara terus-menerus dengan fokus
pada customer. Dengan kata lain, Manajemen Kualitas fokus pada bagaimana cara mengorganisasi
secara total untuk menciptakan pelayanan terbaik pada pelanggan.
Dalam ilmu manajemen F.W. Taylor adalah Bapak Gerakan Manajemen “ Bapak Scientific
Management” karena ialah yang pertama kali mengemukakan idenya tentang manajemen dengan
cara yang serba system ( menggunakan manajemen dengan metode-metode ilmu pengetahuan ).
Pada ilmu manajemen ini terdapat pakar-pakar yang memikirkan dan mengembangkan dalam bidang
tertentu dan berperan dalam pengembangan ilmu manajemen tersebut, diantaranya adalah:
Bapak Gerakan Manajemen Ilmiyah, pionir pertama yang mengemukakan idenya tentang manajemen
dengan cara yang serba sistem ( menggunakan manajemen dengan metode-metode ilmu
pengetahuan ).
b. Henry Fayol
Bapak Manajemen Kepegawaian Modern, karena pemikiran manajemen yang dikembangkan tentang
semua hal yang berkenaan dengan kepegawaian. Dan juga pengembang pemikiran perlunya Sumber
Daya Manusia.
Bapak Komputer, karena pemikirannya tentang perlunya pembagian kerja dan penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi.
e. Hugo Munsterberg
Bapak Psikologi Industri, karena ia telah mengembangkan pemikiran manajemen yang terkandung
didalamnya adalah peranan psikologi dalam meningkatkan produktivitas.
Pakar-pakar pengikut F.W. Taylor yang mengembangkan pemikiran manajemen ilmiah dengan ilmu
pengetahuan.
Pakar ekonomi sebagai pengikut Henry Fayol yang menuangkan pemikiran manajemen dengan teori
sistem.
Pakar yang mengetengahkan hubungan antarumat manusia dan mengemukakan teori birokrasi,
sebagai pengikut Hugo Munsterberg.
http://dhilarriqo96.blogspot.com/?m=1