Keterangan:
Po,n : Indeks Harga pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Po : Harga pada tahun ke-0
Pn : Harga pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks harga tahun 2003 dari harga-harga barang pada tabel
berikut dengan tahun dasar 2002 dengan menggunakan metode indeks
harga sederhana
Penyelesaian:
Langkah:
• Jumlahkan semua harga pada tahun ke-n
• Jumlahkan semua harga pada tahun dasar
• Bagilah jumlah harga tahun ke-n dengan jumlah harga tahun dasar
• Hasilnya dikali 100%
P02,03 = (15.000/12250)*100%
= 122,44%
Artinya:
Pada tahun 2003 harga barang
tersebut mengalami kenaikan
22,44%
2. Indeks Harga Harmonik
Keterangan:
Po,n : Indeks Harga pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
N : Banyak data
Po : Harga pada tahun ke-0
Pn : Harga pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks harga tahun 2003 dari harga-harga barang pada tabel
berikut dengan tahun dasar 2002 dengan menggunakan metode indeks
harga harmonik
Penyelesaian:
Langkah:
• Bagilah masing-masing harga barang tahun ke-n dengan harga tahun
dasar
• Bagilah 1 dengan hasil bagi pada langkah 1
• Jumlahkan semua hasil di langkah 2
• Bagilah banyak data (N) dengan hasil langkah 3
• Kalikan hasilnya dengan 100%
P02,03 = 5/4,11*100%
= 121,56%
Artinya:
Pada tahun 2003 harga barang tersebut
mengalami kenaikan 21,56%
1. Indeks Kuantitas Laspeyres
Keterangan:
Lo,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Pn : Harga pada tahun ke-n
Po : Harga pada tahun dasar
Qo : Kuantitas pada tahun dasar
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks
kuantitas Laspeyres
Penyelesaian:
L0,n = (8.880/8.120)*100%
= 109,35%
Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,35% dibanding
tahun ke-0
2. Indeks Kuantitas Paasche
Keterangan:
Po,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Pn : Harga pada tahun ke-n
Po : Harga pada tahun dasar
Qn : Kuantitas pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks
kuantitas Paasche
Penyelesaian:
P0,n = (10.295/9.390)*100%
= 109,63%
Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,63% dibanding
tahun ke-0
3. Indeks Kuantitas Drobisch
Keterangan:
Do,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Lo,n : Indeks Kuantitas Laspeyres
Po,n : Indeks Kuantitas Paasche
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun
dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel
berikut dengan metode indeks kuantitas Drobisch
Penyelesaian:
D0,n = (Lo,n + Po,n)/2
= (109,35% + 109,63%)/2
= 109,49%
Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,49%
dibanding tahun ke-0
4. Indeks Kuantitas Fischer
Keterangan:
Fo,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Lo,n : Indeks Kuantitas Laspeyres
Po,n : Indeks Kuantitas Paasche
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun
dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel
berikut dengan metode indeks kuantitas Fischer
Penyelesaian:
F0,n = (Lo,n*Po,n)
= (109,35%*109,63%)
= 109,49%
Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,49%
dibanding tahun ke-0
5. Indeks Kuantitas Edgewarth
Keterangan:
Eo,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Pn : Harga pada tahun ke-n
Po : Harga pada tahun dasar
Qo : Kuantitas pada tahun dasar
Qn : Kuantitas pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks
kuantitas Edgewarth
Penyelesaian:
E0,n = (19.175/17.510)*100%
= 109,50%
Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,50% dibanding
tahun ke-0
DERET BERKALA
• 5.1 Pengertian Analisa Deret Berkala
Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu
kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjaulan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan,
jumlah kejahatan, dsb).
Serangkaian data yang terdiri dari variabel Y i yang merupakan serangkaian hasil observasidan
fungsi dari variabel Xi yang merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan ke
arah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.
5.2 Komponen Deret
Berkala
Empat Komponen Deret Berkala :
panjang, lamban seolah-olah alun ombak dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah
menaik atau menurun.
2.VARIASI MUSIM, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih
teratur.
3.VARIASI SIKLI, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih tidak
teratur.
4.VARIASI RANDOM/RESIDU, yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali
Komponen Deret Berkala Sebagai Bentuk Perubahan :
Gerakan/variasi dari data berkala terdiri dari empat komponen, sebagai berikut :
1.Gerakan trend jangka panjang atau trend sekuler (Long term movement or secular
trend), yaitu suatu gerakan (garis atau kurva yang halus) yang menunjukkan arah
Trend sekuler umumnya meliputi gerakan yang lamanya sekitar 10 tahun atau lebih.
tahunan).
Gerakan sikli bisa terulang setelah jangka waktu tertentu (setiap 3 tahun, 5
tahun atau lebih), bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama.
Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi
Gerakan sikli yang sempurna umumnya meliputi fase- fase pemulihan (recovery), kemakmuran
(depression).
resesi
Kemakmuran
Pemulihan Depresi
3. Gerakan/variasi musiman (Seasonal movement or variations), yaitu gerakan yang
mempunyai pola tetap atau berulang-ulang secara teratur selam kurang lebih setahun.
Misalnya:
Kondisi alam seperti iklim, hujan, sinar matahari, tingkat kelembaban, angin, tanah dll
merupakan penyebab terjadinya variasi musim dalam bidang produksi dan harga-harga
barang agraria.
Kebiasaan masyarakat seperti pemberian hadiah di Tahun Baru, Idul fitri dan Natal serta
konsumsi menjelang Tahun Baru dan hari-hari besar lainnya menimbulkan variasi yang
random
or variations), yaitu gerakan/variasi yang disebabkan oleh faktor kebetulan (chance
factor). Gerakan yang berbeda tapi dalam waktu yang singkat, tidak diikuti dengan pola
Variasi random umumnya disebabkan oleh peperangan, banjir, gempa bumi, perubahan
Beda antara variasi random dengan ketiga variasi sebelumnya terletak pada sistematik
atau menurun. Umumnya meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih.
biasanya dipakai, antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode
Least Square.
Semi Average (Setengah Rata-
5.4 Metode
rata).
1.Kelompokkan data menjadi dua kelompok dengan jumlah tahun dan jumlah deret berkala yang
sama.
2.Hitung semi total tiap kelompok dengan jalan menjumlahkan nilai deret berkala tiap kelompok.
3.Carilah rata-rata hitung tiap kelompok untuk memperoleh setengah rata-rata (semi average).
4.Untuk menentukan nilai trend linier untuk tahun-tahun tertentu dapat dirumuskan sebagai
berikut: Y ’ = a0 + bx
a0 = y1 , jika periode dasar berada pada kelompok 1
y2 - y1
b=
1992 112
1993 192
1994 172
1995 192
1996 182
1997 202
1998 232
Tahun Persedia X semi semi
an total average
1991 122 0 a0 = Ÿ1
1992 112 1
1993
1994
192
172
2
3
598.00 149.5
= 149,5
1995 192 4 b= Ÿ2 –Ÿ1
1996 182 5 n
808.00 202
1997 202 6
b = 202 – 149.5
1998 232 7
4
b = 52.5
b = 13.125
Y = ao + bX,
1999 ?
Y = ao + bX
tahun 1999 ?
Y = 202 + 13.125(4) Y=
3. Kasus Jumlah Data yang Ganjil
a. Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara
memasukkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah ke dalam tiap kelompok.
Y2 - Y1
b=
n-1
b. Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara
menghilangkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah.
Y2 - Y1
b=
n+1
Cntoh
:
Tahun Karet (ton) Semi Total Semi Trend awal tahun
Average
1992 42117
1993 43808
1994 40508
1995 33097
1996 32576
1997 24995
1998 27234
Memasukkan DATA TERTENGAH
3-1
Y = 29475.5 – 15610.5
b = -10407 b = - 5203 Y = 13865
2
MENGHILANGKAN DATA TERTENGAH
1995 33097 2
1996 32576 3
1997 24995 4
1998 Ÿ2 – 27234
a0 = Ÿ1 = 42144.33 b =
5 84805 28268.33333
Y = ao + bX, Maka persamaan garis diperoleh: Y = 42144.33 –
Ÿ1
1999 ? 6
3469X Persediaan tahun 1999?
n+1
Y = 42144.33 – 3469 (6)
b = 28268.33 – 42144.33
Y = 42144.33 – 20814
3+1
Y = 21330.33
b = - 13876 b = -3469
4
MENGHILANGKAN DATA TERTENGAH
4
5.5 Metode Moving
Average (Rata-rata
Bergerak)
a. Rata-rata Bergerak Sederhana
Metode yang sering digunakan untuk meratakan deret berkala yang
bergelombang adalah metode rata-rata bergerak.
Metode ini dibedakan atas dasar jumlah tahun yang digunakan untuk
mencari rata-ratanya. Jika digunakan 3 tahun sebagai dasar pencarian
rata-rata bergerak, teknik tersebut dinamakan Rata-rata Bergerak per
3 tahun.
Prosedur menghitung rata-rata
bergerak sederhana per 3
tahun sebagai berikut :
rata-rata hitungnya.
1994 3179
1995 9311
1996 14809
1997 12257
1998 10238
1999 11143
TAHUN PERSEDIAAN Jml Bergrak RATA-RATA
PER 3 PER 3
TAHUN TAHUN
1994 3179
1995 9311 27299 9099.666667
1996 14809 36377 12125.66667
1997 12257 37304 12434.66667
1998 10238 33638 11212.66667
1999 11143
Contoh
:
Jumlah bergerak
Rata-rata Bergerak
Tahun Harga Tertimbang Selama 3
Tertimbang per 3 tahun
tahun
1994 3179
1995 9311
1996 14809
1997 12257
1998 10238
1999 11143
TAHUN PERSEDIAAN JUMLAH RATA-RATA
BERGERAK
PER 3 TAHUN PER 3
TAHUN
1994 3179
1995 9311 27299 6824.75
1996 14809 36377 9094.25
1997 12257 37304 9326
1998 10238 33638 8409.5
1999 11143
5.6 Metode Least Square (Kuadrat
Terkecil).
Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan
Y‘=
a0 +bx
a = (Y) / n
2
b = (Yx) / x
dengan :
1992 42117
1993 43808
1994 40508
1995 33097
1996 32576
1997 24995
1998 27234
Total
Tahun Persediaan X xy x2
1992 42117 -3 -126351 9
1993 43808 -2 -87616 4
1994 40508 -1 -40508 1
1995 33097 0 0 0
1996 32576 1 32576 1
1997 24995 2 49990 4
1998 27234 3 81702 9
Total 244335 -90207 28
a = 244335 / 7 3221.6786X
a = 34905 Persediaan pada tahun 1999 ? Y = 34905 – 3221.6786 (4)
2
b = ∑XY / ∑X
b = -3221.6786 Y = 22018.286