Anda di halaman 1dari 55

KELOMPOK 3

Angka Indeks & DERET


BERKALA
SISKA LIA TIANA SURYA 20110013
FANDI YAGO 20110006
 Metode untuk mengukur nilai fluktuasi perkembangan harga
dari berbagai komoditas selama 1 (satu) periode waktu
tertentu dengan menggunakan perbandingan antara 2
variabel

 Macam Angka Indeks


Indeks Harga (Price Index)
Indeks Kuantitas (Quantity Indeks)
1. Indeks Harga Sederhana

Keterangan:
Po,n : Indeks Harga pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Po : Harga pada tahun ke-0
Pn : Harga pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks harga tahun 2003 dari harga-harga barang pada tabel
berikut dengan tahun dasar 2002 dengan menggunakan metode indeks
harga sederhana
Penyelesaian:
Langkah:
• Jumlahkan semua harga pada tahun ke-n
• Jumlahkan semua harga pada tahun dasar
• Bagilah jumlah harga tahun ke-n dengan jumlah harga tahun dasar
• Hasilnya dikali 100%
P02,03 = (15.000/12250)*100%
= 122,44%

Artinya:
Pada tahun 2003 harga barang
tersebut mengalami kenaikan
22,44%
2. Indeks Harga Harmonik

Keterangan:
Po,n : Indeks Harga pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
N : Banyak data
Po : Harga pada tahun ke-0
Pn : Harga pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks harga tahun 2003 dari harga-harga barang pada tabel
berikut dengan tahun dasar 2002 dengan menggunakan metode indeks
harga harmonik
Penyelesaian:
Langkah:
• Bagilah masing-masing harga barang tahun ke-n dengan harga tahun
dasar
• Bagilah 1 dengan hasil bagi pada langkah 1
• Jumlahkan semua hasil di langkah 2
• Bagilah banyak data (N) dengan hasil langkah 3
• Kalikan hasilnya dengan 100%
P02,03 = 5/4,11*100%
= 121,56%

Artinya:
Pada tahun 2003 harga barang tersebut
mengalami kenaikan 21,56%
1. Indeks Kuantitas Laspeyres

Keterangan:
Lo,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Pn : Harga pada tahun ke-n
Po : Harga pada tahun dasar
Qo : Kuantitas pada tahun dasar
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks
kuantitas Laspeyres
Penyelesaian:

L0,n = (8.880/8.120)*100%
= 109,35%

Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,35% dibanding
tahun ke-0
2. Indeks Kuantitas Paasche

Keterangan:
Po,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Pn : Harga pada tahun ke-n
Po : Harga pada tahun dasar
Qn : Kuantitas pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks
kuantitas Paasche
Penyelesaian:

P0,n = (10.295/9.390)*100%
= 109,63%

Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,63% dibanding
tahun ke-0
3. Indeks Kuantitas Drobisch

Keterangan:
Do,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Lo,n : Indeks Kuantitas Laspeyres
Po,n : Indeks Kuantitas Paasche
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun
dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel
berikut dengan metode indeks kuantitas Drobisch
Penyelesaian:
D0,n = (Lo,n + Po,n)/2
= (109,35% + 109,63%)/2
= 109,49%

Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,49%
dibanding tahun ke-0
4. Indeks Kuantitas Fischer

Keterangan:
Fo,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Lo,n : Indeks Kuantitas Laspeyres
Po,n : Indeks Kuantitas Paasche
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun
dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel
berikut dengan metode indeks kuantitas Fischer
Penyelesaian:
F0,n = (Lo,n*Po,n)
= (109,35%*109,63%)
= 109,49%

Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,49%
dibanding tahun ke-0
5. Indeks Kuantitas Edgewarth

Keterangan:
Eo,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Pn : Harga pada tahun ke-n
Po : Harga pada tahun dasar
Qo : Kuantitas pada tahun dasar
Qn : Kuantitas pada tahun ke-n
Contoh Kasus:
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks
kuantitas Edgewarth
Penyelesaian:

E0,n = (19.175/17.510)*100%
= 109,50%

Artinya:
Pada tahun ke-n komoditas meningkat sebanyak 9,50% dibanding
tahun ke-0
DERET BERKALA
• 5.1 Pengertian Analisa Deret Berkala

 Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu
kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjaulan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan,
jumlah kejahatan, dsb).

 Serangkaian nilai-nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu.

 Serangkaian data yang terdiri dari variabel Y i yang merupakan serangkaian hasil observasidan

fungsi dari variabel Xi yang merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan ke
arah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.
5.2 Komponen Deret
Berkala
Empat Komponen Deret Berkala :

1.TREND SEKULER, yaitu gerakan yang berjangka

panjang, lamban seolah-olah alun ombak dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah
menaik atau menurun.
2.VARIASI MUSIM, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih
teratur.
3.VARIASI SIKLI, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih tidak
teratur.
4.VARIASI RANDOM/RESIDU, yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali
Komponen Deret Berkala Sebagai Bentuk Perubahan :

Gerakan/variasi dari data berkala terdiri dari empat komponen, sebagai berikut :

1.Gerakan trend jangka panjang atau trend sekuler (Long term movement or secular

trend), yaitu suatu gerakan (garis atau kurva yang halus) yang menunjukkan arah

perkembangan secara umum, arah menaik atau menurun.

Trend sekuler umumnya meliputi gerakan yang lamanya sekitar 10 tahun atau lebih.

Garis trend sangat berguna untuk membuat ramalan (forecasting).


2. Gerakan/variasi Sikli atau siklus
(Cyclical
movement or variations), yaitu

gerakan/variasi jangka panjang di sekitar garis trend (berlaku untuk data

tahunan).

Gerakan sikli bisa terulang setelah jangka waktu tertentu (setiap 3 tahun, 5

tahun atau lebih), bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama.

Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi

tersebut memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya.


 Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi tersebut

memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya.

 Gerakan sikli yang sempurna umumnya meliputi fase- fase pemulihan (recovery), kemakmuran

(prosperity), kemunduran / resesi (recession) dan depresi

(depression).

resesi

Kemakmuran

Pemulihan Depresi
3. Gerakan/variasi musiman (Seasonal movement or variations), yaitu gerakan yang

mempunyai pola tetap atau berulang-ulang secara teratur selam kurang lebih setahun.

Misalnya:

Kondisi alam seperti iklim, hujan, sinar matahari, tingkat kelembaban, angin, tanah dll

merupakan penyebab terjadinya variasi musim dalam bidang produksi dan harga-harga

barang agraria.

Kebiasaan masyarakat seperti pemberian hadiah di Tahun Baru, Idul fitri dan Natal serta

konsumsi menjelang Tahun Baru dan hari-hari besar lainnya menimbulkan variasi yang

tertentu dalam penjualan barang-barang konsumsi.


4. Gerakan/variasi random/residu (Irregular

random
or variations), yaitu gerakan/variasi yang disebabkan oleh faktor kebetulan (chance

factor). Gerakan yang berbeda tapi dalam waktu yang singkat, tidak diikuti dengan pola

yang teratur dan tidak dapat diperkirakan.

Variasi random umumnya disebabkan oleh peperangan, banjir, gempa bumi, perubahan

politik, pemogokan dan sebagainya, sehingga mempengaruhi kegiatan - kegiatan

perdagangan, perindustrian, keuangan dll.

Beda antara variasi random dengan ketiga variasi sebelumnya terletak pada sistematik

fluktuasi itu sendiri.


5.3 Ciri-ciri
Trend Sekuler
• Pengertian Trend ialah gerakan dalam deret berkala yang berjangka

panjang, lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik

atau menurun. Umumnya meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih.

• Trend digunakan dalam melakukan peramalan (forecasting). Metode yang

biasanya dipakai, antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode

Least Square.
Semi Average (Setengah Rata-
5.4 Metode
rata).

Prosedur pencarian nilai trend sebagai berikut :

1.Kelompokkan data menjadi dua kelompok dengan jumlah tahun dan jumlah deret berkala yang

sama.

2.Hitung semi total tiap kelompok dengan jalan menjumlahkan nilai deret berkala tiap kelompok.

3.Carilah rata-rata hitung tiap kelompok untuk memperoleh setengah rata-rata (semi average).

4.Untuk menentukan nilai trend linier untuk tahun-tahun tertentu dapat dirumuskan sebagai

berikut: Y ’ = a0 + bx
a0 = y1 , jika periode dasar berada pada kelompok 1

=y2 , jika periode dasar berada pada kelompok 2

y2 - y1

b=

Y‘ = data berkala (time series) = taksiran nilai trend.

a0 = nilai trend pada tahun dasar.

b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun. x = variabel waktu (hari,

minggu, bulan atau tahun).

n = jumlah data tiap kelompok


Contoh :1. Kasus
jumlah data genap dan
komponen kelompok
genap.
Tahun Persediaan Semi Total Semi Trend awal tahun
Average
1991 122

1992 112

1993 192

1994 172

1995 192

1996 182

1997 202

1998 232
Tahun Persedia X semi semi
an total average
1991 122 0 a0 = Ÿ1
1992 112 1
1993
1994
192
172
2
3
598.00 149.5
= 149,5
1995 192 4 b= Ÿ2 –Ÿ1

1996 182 5 n
808.00 202
1997 202 6
b = 202 – 149.5
1998 232 7
4

b = 52.5

b = 13.125

Y = ao + bX,

Maka persamaan garis diperoleh: Y =

149.5 + 13.125 X Persediaan tahun

1999 ?

Y = 149.5 + 13.125(8) Y = 149,5 +


a0 = Ÿ2
Tahun Persediaa
n
X semi
total
semi
average = 202
1991 122 -4 b= Ÿ2 –Ÿ1
1992 112 -3 n
598.00 149.5
1993 192 -2 b = 202 – 149.5
1994 172 -1 4
1995 192 0 b = 52.5
1996 182 1 4
808.00 202
1997 202 2
b = 13.125
1998 232 3

Y = ao + bX

Maka persamaan garis diperoleh:

Y = 202 + 13.125 X Persediaan

tahun 1999 ?

Y = 202 + 13.125(4) Y=
3. Kasus Jumlah Data yang Ganjil
a. Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara
memasukkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah ke dalam tiap kelompok.

Y2 - Y1

b=

n-1
b. Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara
menghilangkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah.

Y2 - Y1

b=

n+1
Cntoh
:
Tahun Karet (ton) Semi Total Semi Trend awal tahun
Average
1992 42117

1993 43808

1994 40508

1995 33097

1996 32576

1997 24995

1998 27234
Memasukkan DATA TERTENGAH

Tahun Persediaan X semi total semi average


1992 42117 -4
1993 43808 -3
1994 40508 -2 159530 39882.5
1995 33097 -1
1996 32576 0
1997 24995 1
1998 27234 2 117902 29475.5
1999 ? 3

a0 = Ÿ2 = 29475.5 b = Ÿ2 –Ÿ1 Y = ao + bX, Maka persamaan garis diperoleh: Y = 29475.5 –

3469X Persediaan tahun 1999 ?


n-1

b = 29475.5 – 39882.5 Y = 29475.5 – 5203 (3)

3-1
Y = 29475.5 – 15610.5
b = -10407 b = - 5203 Y = 13865
2
MENGHILANGKAN DATA TERTENGAH

Tahun Persediaan X semi total semi


average
1992 42117 -1
1993 43808 0
1994 40508 1 126433 42144.33333

1995 33097 2
1996 32576 3
1997 24995 4
1998 Ÿ2 – 27234
a0 = Ÿ1 = 42144.33 b =
5 84805 28268.33333
Y = ao + bX, Maka persamaan garis diperoleh: Y = 42144.33 –
Ÿ1
1999 ? 6
3469X Persediaan tahun 1999?
n+1
Y = 42144.33 – 3469 (6)
b = 28268.33 – 42144.33
Y = 42144.33 – 20814
3+1
Y = 21330.33
b = - 13876 b = -3469

4
MENGHILANGKAN DATA TERTENGAH

Tahun Persediaan X semi total semi


average
1992 42117 -5
1993 43808 -4
1994 40508 -3 126433 42144.33333
1995 33097 -2
1996 32576 -1
199 2499
1998 27234 1 84805 28268.33333
1999 ? 2
a0 = Ÿ1 = 28268.33 b = Ÿ2 – Y = ao + bX, Maka persamaan garis diperoleh: Y = 28268.33 –

Ÿ1 3469X Persediaan tahun 1999 ?

n+1 Y = 28268.33 – 3469 (2)


b = 28268.33 – 42144.33
Y = 28268.33 – 6938
3+1
Y = 21330.33
b = - 13876 b = -3469

4
5.5 Metode Moving
Average (Rata-rata
Bergerak)
a. Rata-rata Bergerak Sederhana
Metode yang sering digunakan untuk meratakan deret berkala yang
bergelombang adalah metode rata-rata bergerak.
Metode ini dibedakan atas dasar jumlah tahun yang digunakan untuk
mencari rata-ratanya. Jika digunakan 3 tahun sebagai dasar pencarian
rata-rata bergerak, teknik tersebut dinamakan Rata-rata Bergerak per
3 tahun.
Prosedur menghitung rata-rata
bergerak sederhana per 3
tahun sebagai berikut :

1. Jumlahkan data selama 3 tahun berturut-turut. Hasilnya

diletakkan di tengah-tengah tahun tersebut.

2. Bagilah dengan banyaknya tahun tersebut (3) untuk mencari nilai

rata-rata hitungnya.

3. Jumlahkan data berikutnya selama 3 tahun berturut-turut

dengan meninggalkan tahun yang pertama. Hasilnya diletakkan di

tengah-tengah tahun tersebut dan bagilah dengan banyaknya

tahun tersebut (3) dan seterusnya sampai selesai.


b. Rata-rata
Bergerak
Tertimbang.
• Umumnya timbangan yang digunakan bagi rata-rata bergerak ialah Koefisien Binomial.

Rata-rata bergerak per 3 tahun harus diberi koefisien 1, 2, 1 sebagai timbangannya.

• Prosedur menghitung rata-rata bergerak tertimbang per 3 tahun sebagai berikut :

1. Jumlahkan data tersebut selama 3 tahun berturut- turut secara tertimbang.

2. Bagilah hasil penjumlahan tersebut dengan faktor pembagi 1+2+1 = 4. Hasilnya

diletakkan di tengah- tengah tahun tersebut.

3. Dan seterusnya sampai selesai


Contoh :
Jumlah bergerak Rata-rata Bergerak
Tahun Harga
selama 3 tahun per 3 tahun

1994 3179

1995 9311

1996 14809

1997 12257

1998 10238

1999 11143
TAHUN PERSEDIAAN Jml Bergrak RATA-RATA
PER 3 PER 3
TAHUN TAHUN
1994 3179
1995 9311 27299 9099.666667
1996 14809 36377 12125.66667
1997 12257 37304 12434.66667
1998 10238 33638 11212.66667
1999 11143
Contoh
:
Jumlah bergerak
Rata-rata Bergerak
Tahun Harga Tertimbang Selama 3
Tertimbang per 3 tahun
tahun
1994 3179

1995 9311

1996 14809

1997 12257

1998 10238

1999 11143
TAHUN PERSEDIAAN JUMLAH RATA-RATA
BERGERAK
PER 3 TAHUN PER 3
TAHUN
1994 3179
1995 9311 27299 6824.75
1996 14809 36377 9094.25
1997 12257 37304 9326
1998 10238 33638 8409.5
1999 11143
5.6 Metode Least Square (Kuadrat
Terkecil).
 Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan

Y, karena perhitungannya lebih teliti.

 Persamaan garis trend yang akan dicari ialah

 Y‘=

a0 +bx

a = (Y) / n
2
b = (Yx) / x

dengan :

Y ‘ = data berkala (time series) = taksiran nilai trend. a 0

nilai trend pada tahun dasar.

b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun. x

= variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).



Untuk melakukan penghitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel waktu (x)

sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau x = 0.

Untuk n ganjil maka n = 2k + 1  X k+1 = 0

• Jarak antara dua waktu diberi nilai satu satuan.

• Di atas 0 diberi tanda negatif

• Dibawahnya diberi tanda positif.

Untuk n genap maka n = 2k  X ½ [k+(k+1)] = 0

• Jarak antara dua waktu diberi nilai dua satuan.

• Di atas 0 diberi tanda negatif

• Dibawahnya diberi tanda positif.


Tentukanlah persamaan
trend linier jumlah karet
(ton) yang dimuat di
Pelabuhan Tanjung Priuk
tahun 1992 – 1998.
Jumlah
Tahun X YX Y‘
Karet (Y) X2

1992 42117
1993 43808
1994 40508
1995 33097
1996 32576
1997 24995
1998 27234
Total
Tahun Persediaan X xy x2
1992 42117 -3 -126351 9
1993 43808 -2 -87616 4
1994 40508 -1 -40508 1
1995 33097 0 0 0
1996 32576 1 32576 1
1997 24995 2 49990 4
1998 27234 3 81702 9
Total 244335 -90207 28

a = ∑Y/ n Y = a0 + bX, maka diperoleh persamaan: Y = 34905 –

a = 244335 / 7 3221.6786X
a = 34905 Persediaan pada tahun 1999 ? Y = 34905 – 3221.6786 (4)
2
b = ∑XY / ∑X

b = -90207 / 28 Y = 34905 – 12886.714

b = -3221.6786 Y = 22018.286

Anda mungkin juga menyukai