Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MUHAMMAD SA'DUDDIN

NIM : 1810312110039
MATKUL : AKUNTANSI MANAJEMEN

Soal 1 :
Sebuah perusahaan manufaktur memproduksi produk Z dengan kapasitas produksi sebanyak 800 unit. Pada tuhun 201 data mengenai biaya-biaya adalah sebagai berikut :
Biaya produksi variabel per unit :
Bhn Langsung Rp 2,500.00
BTKL Rp 2,500.00
BOHP-Var Rp 1,400.00
Rp 6,400.00

BOHP-Tetap total Rp 150,000.00


Biaya usaha variabel:
By Pemasaran-var Rp 750.00 per unit
By Adm&umum-var Rp 700.00 per unit
total Rp 1,450.00 per unit

Biaya usaha tetap total :


By Pemasaran-Tetap Rp 100,000.00
By Adm&umum-Tetap Rp 100,000.00
Rp 200,000.00
Harga jual produk tersebut tahun 2019 ditetapkan Rp.10.000,-/ unit. Pada tahun 2019 perusahaan merencanakan

laba sebesar Rp.100.000,-. Untuk mendukung rencana tersebut perusahaan melakukan estimasi terhadap biaya-biaya
tahun 2019, sebagai berikut :

§   Terjadi penambahan biaya produksi variabel per unit sebesar Rp.100,-
§   Diperlukan biaya komisi untuk setiap unit produk yang dijual sebesar Rp.50,-
§   Akan terjadi kenaikan terhadap biaya pemasaran tetap sebesar Rp.50.000,-

Diminta :
a)            Hitung berapa unit produk yang harus dijual perusahaan pada tahun 2019 untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan !
b)            Tentukan berapa margin of safety (MOS) dalam unit dan MOS ratio pada tahun 2019 !
c) Bila pada tahun 2019 penjualan berada pada posisi 160 unit tentukan apakah perusahaan
mengalama Laba/Rugi ! Dalam kondisi seperti ini apakah perusahaan harus ditutup (berikan alasan secara singkat)
JAWAB :
a.
Margin contribusi per unit
harga jual per unit Rp 10,000.00
biaya variabel per unit Rp 8,000.00

Cmu = Rp 2,000.00
CMR = 20%

BEP = 200 unit Rp 2,000,000.00


Rp 2,000,000.00
laba yang di inginkan Rp 100,000.00
produk yang harus di jual 210
120000
b.
MOS Rp 100,000.00
1000%
c.
Rp 1,600,000.00
BEP Rp 2,000,000.00
RUGI -Rp 400,000.00
JAWABAN NO. 2
1. Biaya Bahan Baku
Selisih harga biaya bahan baku
(Harga standar – harga sesungguhnya) X kuantitas
sesungguhnya
(2.000-2100) x 4900 = 490.000
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(Kuantitas standar – kuantitas sesungguhnya) X harga
standar
(5000-4900) x 2.000 = 200.000
Total selisih bahan baku = 490.000-200.000 = 290.000

Biaya Tenaga Kerja


Selisih tarif upah
(Tarif upah standar - Tarif upah sesungguhnya) X jam
kerja sesungguhnya
(3.000-2.900) x 26.000 = 2.600.000
Selisih efisiensi upah
(Jam kerja standar – Jam kerja sesungguhnya) X tarif upah
standar
(30.000-26.000) x 3.000 = 1.200.000
Total selisih Biaya Tenaga Kerja = 2.600.000-1.200.000 =
1.400.000

Biaya Overhead Pabrik


Selisih terkendalikan (controllable variance)
BOP Sesungguhnya = 32.000.000
BOP tetap pada kapasitas normal
BOP variabel sesungguhnya
BOP variabel pada jam standar
Selisih terkendalikan
Soal 2
PT. Kelayan Cuit-Cuit menerapkan system biaya standar dalam menghitung biaya produksi. Dalam tahun 200
§   Biaya Bahan Baku
§   Biaya Tenaga Kerja
§   Biaya Overhead Pabrik = 5 Jkl @ Rp.1.000,-

Tarip biaya overhead diperoleh dari perhitungan anggaran biaya overhead dengan kapasitas 30.000 Jkl, dengan

Selama tahun 2003 perusahaan memproduksi sebanyak 5.000 Unit produk X, dengan biaya sesungguhnya yang

q  Biaya Bahan Baku = 4.900 Kg @ Rp.2.100,-


q  Biaya Tenaga Kerja = 26.000 Jkl @ Rp.2.900,-
q  Biaya Overhead sesungguhnya = Rp.32.000.000,-

Diminta :
Coba saudara lakukan analisa terhadap selisih biaya produksi sesungguhnya dengan menurut standar, dengan m
dalam menghitung biaya produksi. Dalam tahun 2003 pihak manajemen menentukan biaya produksi standar untuk membuat 1 u
= 1 Kg @ Rp. 2.000,-
= 5 Jkl @ Rp.3.000,-
= 5 Jkl @ Rp.1.000,-

iaya overhead dengan kapasitas 30.000 Jkl, dengan budget BOHP :


BOHP Variabel Rp. 12.500.000,-
BOHP Tetap

00 Unit produk X, dengan biaya sesungguhnya yang terjadi adalah sebagai berikut :

= 4.900 Kg @ Rp.2.100,-
= 26.000 Jkl @ Rp.2.900,-
.32.000.000,-

si sesungguhnya dengan menurut standar, dengan menggunakan analisa 2 selisih!


nentukan biaya produksi standar untuk membuat 1 unit produk X, adalah :

Rp. 17.500.000,-
Soal 3
Laporan Laba-Rugi PT.HAS untuk tahun 2019 yang dibuat berdasarkan Full Costing sebagai berikut :
PT. ADLIA
Laporan Perhitungan Laba-Rugi
Periode 01 Jan s/d 31 Des 2019

Penjualan 1.000 Unit @ Rp.300,-

Harga Pokok Penjualan :


Biaya Produksi 1.500 Unit Rp. 150.000,-
PDP Awal 0        Unit 0,-
PDP Akhir ( 0 Unit) ( 0,-)

Harga Pokok Poduksi


Persediaan Produk Jadi Awal 1.500 Unit Rp. 150.000,-
Persediaan Produk Jadi Akhir 50 Unit Rp. 5.000,-
(550 Unit) (Rp. 55.000,-)
Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor 1.000 Unit

Beban Usaha :
§  Beban Pemasaran
§  Beban Adm dan Umum
Jumlah Beban Usaha Rp. 80.000,-
Rp. 30.000,-
Laba Usaha (EBIT)

Ditanya :
Dari Laporan Laba-Rugi di atas diketahui :
Harga Pokok Penjualan terkandung Biaya Tetap sebesar 20 %
Beban Pemasaran-variabel sebesar 75% .
Beban Adm. dan Umum-variabel sebesar 10 %
Coba saudara buatkan Laporan Perhitungan Laba-Rugi berdasarkan Variabel Costing !

Jawab

Laporan Rugi Laba(Variabel Costing)


Penjualan Rp -
Harga Pokok Penjualan Rp -
Persedian awal Rp -
- Bahan Baku Rp -
- Tenaga kerja Rp -
- Overhed pabrik variabel Rp -
Total biaya Produksi Rp 150,000.00
Barang Siap Dijual Rp -
Persedian akhir Rp -
Harga Pokok Penjualan Rp -
Margin Kontribusi Kotor Rp -
Biaya Administrasi&Penjualan Rp -
- Variabel Rp -
Margin Kontribusi Bersih Rp -
Biaya Tetap Rp -
- Overhead Pabrik tetap Rp -
- Administrasi&Penjualan Rp -
Jumlah Biaya Tetap Rp -
Laba Bersih Rp -
Costing sebagai berikut :

Rp. 300.000,-

(Rp. 100.000,-)

Rp. 200.000,-

(Rp. 110.000,-)

Rp. 90.000,-
∑ Produksi (unit) 9000
∑ Terjual (unit) 8000
Harga Jual ( /unit) Rp 1,000.00
Biaya variable :
Bahan baku ( per unit) Rp 250.00
Tenaga Kerja ( per unit) Rp 200.00
BOP ( per unit) Rp 150.00
Penjualan ( per unit) Rp 25.00
Biaya tetap :
Biaya tetap produksi Rp 1,000,000.00
Kapasitas normal (unit) 10000
Biaya Administrasi (per periode) Rp 250,000.00
Biaya Penjualan (per periode) Rp 200,000.00
Diminta : Buatlah laporan rugi laba dengan kedua metode !

Anda mungkin juga menyukai