NIM : 145020301111053
PEMBAHASAN
A. KASUS
Atas dasar kondisi pada kasus ini maka berikanlah analisa dan rekomendasi sebagai
bentuk solusi, yaitu apakah tepat analisa dari investor tersebut, atau mengapa investor
tersebut tidak melakukan konsep investasi “wait and see” untuk melihat dulu situasi
baru kemudian melakukan keputusan pembelian.
Jawab:
Bagi seorang investor yang bersifat risk seeker, mereka akan lebih memilih investasi
yang berisiko karena memang mereka berasumsi bahwa risiko yang tinggi akan
menghasilkan return yang tinggi pula. Mengapa investor tersebut tidak melakukan
wait and see? Karena investor tidak ingin membuang-buang waktunya hanya untuk
menunggu apa yang terjadi pada pergerakan harga yang fluktuatif tersebut. Wait and
see merupakan hal yang dilakukan oleh risk avoider, bukan risk seeker seperti
investor dalam kasus ini. Apakah tepat analisa investor tersebut? Untuk ukuran
seorang risk seeker, maka keputusan investasi tersebut merupakan keputusan yang
tepat. Ketika telah melihat peluang, maka dengan segera mengambil peluang tersebut
tanpa harus menunggu waktu yang lama. Mungkin investor tersebut berpikir bahwa
jika ia melakukan investasi pada perusahaan tekstil milik Indonesia yang masih
berkembang tersebut dengan harga yang murah, maka dengan harga tersebut akan
mengundang investor-investor lainnya yang kemudian harga saham pun akan naik
karenanya.
PEMBAHASAN
A. KASUS
Atas dasar permasalahan ini maka diskusikanlah dan pecahkan kasus ini serta berikan
rekomendasi anda, dan apakah PT Bahtera Bukit Permai harus terus melanjutkan
pembangunan atau tidak.
Jawab:
Menurut saya, akan lebih baik jika PT Bahtera Bukit Permai untuk tidak melanjutkan
proyeknya tersebut (membangun sisa 300 unit perumahan) dan mengembalikan uang
muka yang telah dibayar oleh 75 konsumen. Hal ini karena risiko systematic dalam
sedang menimpa, yaitu krisis moneter di Negara Amerika. Seperti yang kita ketahui
bahwa krisis moneter ini akan memberi dampak yang buruk bagi seluruh Negara
termasuk Indonesia. Ditambah lagi, banyak di antara konsumen yang merupakan
pekerja atau pegawai dari PT Bahtera Bukit Permai sendiri. Tidak menutup
kemunkinan bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan finansial sebagai dampak
dari krismon dan harga bahan baku yang naik. Dengan kesulitan finansial yang
dialami perusahaan ini dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat membayar gaji
pegawainya dengan tepat waktu, sehingga perusahaan pun tidak memiliki kas masuk
akibat pegawai yang tidak membayar uang perumahan karena ketidakmampuan
perusahaan membayarkan gaji pada pegawainya tadi.
Referensi:
Fahmi Irham, 2015. Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: PT Alfabeta.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0302/03/eko5.htm
http://pajarpamuji.blogspot.co.id/2015/02/risiko-valas-valuta-asing.html