Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ria Devi Astutik

NIM : 145020301111053

Kelas : Manajemen Risiko CB

UJIAN AKHIR SEMESTER

RISK AND RETURN (BAB 10)

PEMBAHASAN

A. KASUS
Atas dasar kondisi pada kasus ini maka berikanlah analisa dan rekomendasi sebagai
bentuk solusi, yaitu apakah tepat analisa dari investor tersebut, atau mengapa investor
tersebut tidak melakukan konsep investasi “wait and see” untuk melihat dulu situasi
baru kemudian melakukan keputusan pembelian.
Jawab:
Bagi seorang investor yang bersifat risk seeker, mereka akan lebih memilih investasi
yang berisiko karena memang mereka berasumsi bahwa risiko yang tinggi akan
menghasilkan return yang tinggi pula. Mengapa investor tersebut tidak melakukan
wait and see? Karena investor tidak ingin membuang-buang waktunya hanya untuk
menunggu apa yang terjadi pada pergerakan harga yang fluktuatif tersebut. Wait and
see merupakan hal yang dilakukan oleh risk avoider, bukan risk seeker seperti
investor dalam kasus ini. Apakah tepat analisa investor tersebut? Untuk ukuran
seorang risk seeker, maka keputusan investasi tersebut merupakan keputusan yang
tepat. Ketika telah melihat peluang, maka dengan segera mengambil peluang tersebut
tanpa harus menunggu waktu yang lama. Mungkin investor tersebut berpikir bahwa
jika ia melakukan investasi pada perusahaan tekstil milik Indonesia yang masih
berkembang tersebut dengan harga yang murah, maka dengan harga tersebut akan
mengundang investor-investor lainnya yang kemudian harga saham pun akan naik
karenanya.

B. PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN


1. Apakah expected return itu akan selalu terjadi?
Jawab: Tidak. Menurut saya, tidak ada yang dapat memastikan ataupun menjamin
bahwa expected return itu akan selalu terjadi atau didapatkan oleh pihak
yang mengharapkannya. Mengapa demikian? Karena dalam sebuah
investasi atau bentuk pemilihan keputusan lainnya, terdapat dua hal
kemungkinan yang terjadi, yaitu return yang didapat atau risiko yang
ditanggung. Mungkin saja seorang investor akan selalu mendapatkan
return yang diekspektasikannya, dan tidak menutup kemungkinan pula ia
juga akan merasakan risiko yang dihasilkan.
2. Kegunaan standar deviasi dalam perhitungan risiko?
Jawab: Standar deviasi merupakan estimasi probabilitas perbedaan antara
expected return dan actual return. Standar deviasi merupakan representasi
dari risiko sendiri. Semakin besar standar deviasinya, maka semakin
tinggi pula risikonya.
3. Pengertian coefficient of variantion?
Jawab: coefficient of variation merupakan ukuran penyebaran relatif atau dapat
dikatakan sebagai risiko relatif. Coefficient of variantion dapat dihitung
dengan cara membagi antara angka perolehan dari standar deviasi return
dengan expected return dari sebuah sekuritas.
4. Bagaimana bentuk keputusan investasi oleh seorang risk seeker dan risk adverse?
Jelaskan beserta contoh?
Jawab: Risk Seeker merupakan perilaku investor yang cenderung menyukai risiko.
Seorang risk seeker akan cenderung mengambil keputusan yang mana
memiliki risiko yang lebih tinggi, hal ini karena mereka percaya bahwa
semakin tinggi risiko, maka akan semakin tinggi return yang dihasilkan.
Contoh: seorang investor memilih untuk melakukan investasi pada saham
Perusahaan-perusahaan Go Public, yang tentunya memiliki sangat tinggi
dalam hal penurunan harga dan lain sebagainya. Sedangkan risk adverse
merupakan kebalikan dari risk seeker yaitu perilaku investor yang
cenderung tidak menyukai risiko atau bahkan menghindari risiko. Seorang
risk adverse akan cenderung mengambil keputusan yang mana memiliki
risiko yang lebh kecil, hal ini karena ia tidak ingin menanggung risiko
yang besar dan sebagai konsekuensinya return yang didapat pun tidak
seberapa. Contoh: seorang investor memilih untuk menggunakan bank
sebagai sarana investasinya atau ia berinvestasi pada obligasi Pemerintah
yang mana memiliki kategori risiko terkecil di antara sekuritas-sekuritas
lainnya.
5. Mengapa semua investor cenderung menghindari risiko?
Jawab: Hal ini dikarenakan sifat dasar atau tujuan dari pebisnis (investor) itu
sendiri yaitu profi oriented. Mereka mengharapkan keuntungan pada setiap
investasi yang dilakukannya. Mereka cenderung menghindari risiko karena
mereka tidak ingin menanggung kerugian yang timbul di masa yang akan
datang.
6. Apakah semua spekulan adalah seorang risk seeker?
Jawab: Ya, seorang spekulan merukana seorang risk seeker. Seorang spekulan
akan terlibat dalam transaksi keuangan untuk memperoleh laba dan
perubahan harga yang diharapkan. Makin tinggi laba yang diharapkan oleh
spekulan, makin besar risiko yang dihadapi. Seorang spekulan akan
cenderung mengharapkan laba yang tinggi. Oleh karena itu, mereka dapat
disebut sebagai risk seeker.
7. Apakah keterkaitan antara risk dan return selalu linier? Jelaskan beserta contoh!
Jawab: Menurut saya, risiko dan return tidak selamanya memiliki hubungan yang
linier (searah). Terkadang kedua hal tersebut bertindak sebaliknya (non-
liner). Contoh: seorang pekerja konstruksi bangunan. Dalam melakukan
pekerjaannya tersebut, mereka dihantui oleh risiko yang sangat besar besar
yaitu kecelakaan kerja yang dapat berujung pada kematian. Tentu risiko ini
tidak setimpal dengan bayaran yang akan didapat oleh pekerja tersebut
dengan asumsi bahwa tidak ada asuransi keselamatan kerja karyawan
dalam perusahaan konstruksi tersebut.
8. Pada gambar hubungan antara risiko dan expected terun, di titik manakah investor
emas akan berada?
Jawab: Investasi dalam bentuk emas dinilai sebagai bentuk investasi yang paling
menguntungkan dibandingkan dengan investas-investasi lainnya, karena
harga emas tidak pernah mengalami penurunan bahkan cenderung selalu
mangalami kenaikan. Oleh karena itu, menurut saya pada gambar
hubungan antara risiko dan expected return, posisi investor emas berapa
pada posisi yang nyaris mendekati atau bahkan menempati posisi risk free.
9. Bagaimana menurut Anda menanggapi pendapat bahwa kondisi pasar yang
kacaulah yang membuat orang menjadi kaya?
Jawab: saat kondisi pasar kacau, maka banyak investor yang mundur untuk
berinvestasi, yang bertahan adalah mereka yang memiliki sifat risk seeker
dan mampu memanfaatkan kondisi pasar yang sedang kacau tersebut
dengan sangat baik. Karena itu mereka akan menjadi semakin kaya, selain
tidak ada pesaing yang berani juga karena pengalaman dan
kemampuannya dalam menyikapi kondisi pasar yang kacau tersebut.

RISIKO VALUTA ASING (BAB 6)

PEMBAHASAN
A. KASUS
Atas dasar permasalahan ini maka diskusikanlah dan pecahkan kasus ini serta berikan
rekomendasi anda, dan apakah PT Bahtera Bukit Permai harus terus melanjutkan
pembangunan atau tidak.
Jawab:
Menurut saya, akan lebih baik jika PT Bahtera Bukit Permai untuk tidak melanjutkan
proyeknya tersebut (membangun sisa 300 unit perumahan) dan mengembalikan uang
muka yang telah dibayar oleh 75 konsumen. Hal ini karena risiko systematic dalam
sedang menimpa, yaitu krisis moneter di Negara Amerika. Seperti yang kita ketahui
bahwa krisis moneter ini akan memberi dampak yang buruk bagi seluruh Negara
termasuk Indonesia. Ditambah lagi, banyak di antara konsumen yang merupakan
pekerja atau pegawai dari PT Bahtera Bukit Permai sendiri. Tidak menutup
kemunkinan bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan finansial sebagai dampak
dari krismon dan harga bahan baku yang naik. Dengan kesulitan finansial yang
dialami perusahaan ini dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat membayar gaji
pegawainya dengan tepat waktu, sehingga perusahaan pun tidak memiliki kas masuk
akibat pegawai yang tidak membayar uang perumahan karena ketidakmampuan
perusahaan membayarkan gaji pada pegawainya tadi.

B. PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN


1. Perbedaan antara kontrak future dengan kontrak option? Beserta contoh!
Jawab: kontrak future merupakan kesepakatan antara dua pihak untuk membeli
atau menjual asset atau suatu instrument keuangan dengan harga tertentu
diserahkan di masa yang akan datang. Contoh: Ibu Evi akan membeli 500
gram emas pada tiga bulan mendatang. Satu cara yang dia lakukannya
adalah menetapkan kontrak hari ini dengan seorang penjual yang berjanji
akan memberikan emas pada tiga bulan mendatang dengan jumlah dan
harga yang telah ditentukan hari ini. Misalnya disepakati hari ini untuk
emas seharga Rp 100.000 per gram sehingga Ibu Retno akan membayar
Rp 500 juta untuk 500 gram emas pada tiga bulan mendatang. Sedangkan
kontrak option merupakan kontrak yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk dapat menjual atau membeli suatu asset dengan harga
tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Contoh: manajer
PT Jati Indah membagikan 500 opsi kepada Pak Umar salah satu
karyawannya. Dengan satu opsi, pemegang opsi dapat membeli saham
dengan harga Rp 2000 (harga pasar saham 2500) dengan jangka waktu dua
minggu kedepan. Dengan demikian, Pak Umar dapat menggunakan semua
opsi tersebut dalam pembelian saham perusahaan dengan batas waktu 2
minggu.
2. Mengapa dollar Amerika dipakai sebagai alat pembayaran dalam transaksi
perdagangan Internasional?
Jawab:
1. Dolar Amerika memiliki kestabilan yang paling baik dibandingkan mata uang
lainnya di dunia.
2. Dolar Amerika telah sering digunakan sebelumnya untuk transaksi
perdagangan Internasional.
3. Kestabilan ekonomi Amerika yang dinilai paling baik disbanding Negara-
negara lain di dunia.
3. Apa saja yang timbul pada saat dollar Amerika dipakai sebagai alat transaksi
dalam perdagangan Internasional?
Jawab:
1. Pergerakan mata uang dolar akan menjadi lebih tinggi dari biasanya.
2. Permintaan dolar akan menjadi semakin naik, sehingga dapat menimbulkan
semakin naiknya harga dari Dolar Amerika sendiri.
3. Terjadinya fluktuasi di pasar akibat Dolar Amerika.
4. Setiap bank harus memiliki cadangan Dolar Amerika yang cukup.
5. Banyak pihak yang akan melakukan pengamatan mengenai kebijakan yang
dikeluarkan oleh Bank Sentral Amerika.
6. Dolar Amerika sebagai komoditi yang menguntungkan.

4. Bagaimana cara menghindari risiko valuta asing pada bank?


Jawab: Untuk dapat mengurangi risiko valuta asing, maka salah satu strategi yang
dapat dipergunakan adalah dengan cara mengatasi exposure yang
disebabkan oleh mata uang asing, salah satu caranya adalah dengan
melakukan “Hedging”. Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam
rangka mengantisipasi pergerakan mata uang asing. Manfaat dari hedging
yaitu melindungi asset perusahaan dari potensi kerugian valas, serta
mengurangi variasi dari arus kas di masa depan. Perusahaan memperoleh
suatu kepastian melalui hedging.
5. Apa itu extreme leverage? Jelaskan beserta contohnya!
Jawab: leverage adalah rasio antara dana yang dimiliki sendiri oleh peminjam dan
jumlah dana yang akan dipinjam. Extreme leverage berarti rasio antara
dana yang dimiliki sendiri oleh peminjam dan jumlah dana yang akan
dipinjam sangatlah kecil. Contoh: seorang trader yang hendak meminjam
uang kepada broker yang mana leverage-nya mencapai 1:100. Kondisi ini
termasuk kategori extreme leverage, karena rasionya sangatlah kecil. Rasio
1:100 artinya, dana yang dimiliki trader tersebut 100 kali lebih kecil dari
pada pinjaman yang akan ia ajukan kepada broker. Tentu saja kondisi ini
sangatlah berisiko baik bagi trader maupun bagi broker mengingat jumlah
dana yang dimiliki oleh trader sangatlah kecil.

Referensi:

Fahmi Irham, 2015. Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: PT Alfabeta.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0302/03/eko5.htm

http://pajarpamuji.blogspot.co.id/2015/02/risiko-valas-valuta-asing.html

Anda mungkin juga menyukai