Anda di halaman 1dari 14

Nama :

NIM :
No. Absen :
Kelas : S1 Pendidikan Akuntansi 2019
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Dosen : Dra. Sri Zulaihati, M. Si.

Tugas Soal Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik


A. Soal Essai
5. PT Eliona mengolah produknya melalui dua departemen produksi departemen I dan
departemen II. Departemen pembantu yang menunjang kegiatan departemen produksi
adalah: departemen reparasi dan pemeliharaan, departemen listrik dan departemen kafetaria.
Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi, PT Eliona menyusun
anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 20X2. Biaya overhead langsung per
departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut:
Departemen Jumlah
Reparasi & Pemeliharaan Rp. 7.700.000
Listrik Rp. 9.850.000
Kafetaria Rp. 1.700.000
Produksi I Rp. 11.775.000
Produksi II Rp. 14.475.000
Jumlah Rp. 45.500.000
Biaya tidak langsung departemen diperkirakan berjumlah Rp. 1.500.000 untuk tahun
anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000 dan biaya
asuransi gedung sebesar Rp. 500.000. Biaya overhead tidak langsung departemen ini
didisribusikan ke departemen – departemen yang menikmatinya atas dasar perbandingan
luas lantai berikut ini:
Departemen Luas Lantai (m2)
Reparasi & Pemeliharaan 800
Listrik 400
Kafetaria 800
Produksi I 600
Produksi II 1.400
Jumlah 4.000
Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi dengan metode
alokasi langsung. Dasar alokasi dan data dasar alokasi untuk tahun anggaran tersebut
dicantumkan dalam gambar berikut ini:
Taksiran Jumlah Jasa yang
Digunakan oleh Tiap
Departemen Produksi

Departemen Pembantu Dasar Alokasi Dep. Prod. I Dep. Prod. II


Reparasi & Pemeliharaan Jam Kerja
1.200 800
Pemeliharaan
Listrik Kwh 3.000 12.000
Kafetaria Jumlah Karyawan 15 35
Diminta :
a. Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang dianggarkan untuk tahun 20X2!
b. Hitunglah biaya overhead pabrik departemen produksi (I dan II) setelah menerima
alokasi biaya overhead dari departemen pembantu!

Jawaban :

10. PT Eliona mengolah produknya melalui dua departemen produksi departemen I dan
departemen II. Departemen pembantu yang menunjang kegiatan departemen produksi
adalah: Departemen Reparasi dan Pemeliharaan, Departemen Listrik dan Departemen
Kafetaria. Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi, PT Eliona
menyusun anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 20X2. Biaya overhead langsung per
departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut:
Departemen Jumlah
Reparasi & Pemeliharaan Rp. 8.760.000
Listrik Rp. 9.760.000
Kafetaria Rp. 1.730.000
Produksi I Rp. 12.670.000
Produksi II Rp. 15.580.000
Jumlah Rp. 48.500.000
Biaya tidak langsung departemen diperkirakan berjumlah Rp. 1.500.000 untuk tahun
anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000 dan biaya
asuransi gedung sebesar Rp. 500.000. Biaya overhead tidak langsung departemen ini
didisribusikan ke departemen – departemen yang menikmatinya atas dasar perbandingan
luas lantai berikut ini:
Departemen Luas Lantai (m2)
Reparasi & Pemeliharaan 800
Listrik 700
Kafetaria 900
Produksi I 1.100
Produksi II 1.500
Jumlah 5.000
Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi dengan metode
alokasi aljabar. Dasar alokasi dan data dasar alokasi untuk tahun anggaran tersebut
dicantumkan dalam gambar berikut ini:
Taksiran Jumlah Jasa Dep. Pembantu yang Digunakan oleh Dep.
Pembantu Lain dan Departemen Produksi

Departemen Dasar Dep. Dep. Dep. Dep. Dep.


Pembantu Alokasi Prod. I Prod. II R&P Listrik Kafe
Reparasi & Jam Kerja
800 600 - 500 100
Pemeliharaan
Listrik Kwh 3.000 7.500 2.250 - 2.250
Kafetaria Jml Kary. 10 20 15 5 -
Diminta :
a. Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang dianggarkan untuk tahun 20X2!
b. Hitunglah biaya overhead pabrik departemen produksi (I dan II) setelah menerima
alokasi biaya overhead dari departemen pembantu!
Jawaban :
15. PT Eliona mengolah produknya melalui dua departemen produksi departemen I dan
departemen II. Departemen pembantu yang menunjang kegiatan departemen produksi
adalah: Departemen Reparasi dan Pemeliharaan, Departemen Listrik dan Departemen
Kafetaria. Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi, PT Eliona
menyusun anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 20X2. Biaya overhead langsung per
departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut:
Departemen Jumlah
Reparasi & Pemeliharaan Rp. 7.812.500
Listrik Rp. 9.850.000
Kafetaria Rp. 1.925.000
Produksi I Rp. 11.362.500
Produksi II Rp. 14.550.000
Jumlah Rp. 45.500.000
Biaya tidak langsung departemen diperkirakan berjumlah Rp. 1.500.000 untuk tahun
anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000 dan biaya
asuransi gedung sebesar Rp. 500.000. Biaya overhead tidak langsung departemen ini
didisribusikan ke departemen – departemen yang menikmatinya atas dasar perbandingan
luas lantai berikut ini:
Departemen Luas Lantai (m2)
Reparasi & Pemeliharaan 500
Listrik 400
Kafetaria 200
Produksi I 1.700
Produksi II 1.200
Jumlah 4.000
Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi dengan metode
urutan alokasi yang diatur. Alokasi biaya overhead departemen pembantu dimulai dengan
alokasi biaya departemen Kafetaria, kemudian diikuti dengan alokasi biaya departemen
Listrik dan yang terakhir adalah alokasi biaya departemen Reparasi dan Pemeliharaan.
Dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik departemen pembantu, pemakaian jasa oleh
departemen pembantu untuk jasa yang dihasilkannya sendiri, tidak diperhitungkan dalam
proses alokasi. Dasar alokasi dan data dasar alokasi untuk tahun anggaran tersebut
dicantumkan dalam gambar berikut ini:
Taksiran Jumlah Jasa Dep. Pembantu yang Digunakan oleh Dep.
Pembantu Lain dan Departemen Produksi

Departemen Dasar Dep. Dep. Dep. Dep. Dep.


Pembantu Alokasi Prod. I Prod. II R&P Listrik Kafe
Reparasi & Jam Kerja
1.500 500 - 50 -
Pemeliharaan
Listrik Kwh 5.000 4.000 1.000 - 1.000
Kafetaria Jml Kary. 15 15 10 10 2
Diminta :
a. Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang dianggarkan untuk tahun 20X2!
b. Hitunglah biaya overhead pabrik departemen produksi (I dan II) setelah menerima
alokasi biaya overhead dari departemen pembantu!
c. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang terjadi dalam tahun 20X2
dan alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen pembantu lain dank e
departemen produksi!
Jawaban :

B. Soal Pilihan Ganda


1. Berikut ini adalah empat tahap utama penyusunan anggaran biaya overhead per departemen,
kecuali:
A. Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan
untuk tahun anggaran
B. Penaksiran biaya overhead tidak langsung departemen
C. Distribusi biaya tidak langsung departemen ke departemen – departemen yang menikmati
manfaatnya.
D. Mengalokasikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen
produksi.

2. Berikut ini adalah metode alokasi bertahap biaya overhead departemen pembantu ke
departemen produksi, kecuali:
A. Metode alokasi kontinu
B. Metode alokasi langsung
C. Metode urutan alokasi yang diatur
D. Metode aljabar

3. Metode alokasi biaya overhead berikut ini termasuk dalam metode alokasi bertahap yang
memperhitungkan transfer jasa timbal balik antardepartemen pembantu:
A. Metode alokasi kontinu dan metode aljabar
B. Metode alokasi kontinu dan metode urutan alokasi yang diatur
C. Metode alokasi aljabar dan metode alokasi langsung
D. Metode urutan alokasi yang diatur dan metode aljabar

4. Jika jasa departemen - departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen – departemen
produksi saja, tanpa ada jasa departemen pembantu yang dipakai oleh departemen pembantu
lainnya, maka metode alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi
yang sebaiknya digunakan adalah:
A. Metode aljabar
B. Metode alokasi kontinu
C. Metode alokasi langsung
D. Metode urutan alokasi yang diatur

5. Jika jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu, disamping digunakan oleh departemen
produksi, digunakan pula oleh departemen pembantu lain maka metode alokasi yang paling
tidak cocok digunakan adalah:
A. Metode alokasi langsung
B. Metode alokasi kontinu
C. Metode aljabar
D. Metode urutan alokasi yang diatur
Data berikut ini disediakan untuk mengerjakan soal nomor 6 sampai dengan 10.
PT Rimendi memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: A dan B serta dua
departemen pembantu X dan Y. Menurut anggaran biaya overhead per departemen, biaya
overhead pabrik departemen produksi adalah sebagai berikut:
Departemen X Rp. 10.000.000
Departemen Y Rp. 7.500.000
Departemen A Rp. 38.000.000
Departemen B Rp. 45.000.000
Perusahaan menggunakan metode alokasi langsung biaya overhead pabrik departemen
pembantu ke departemen produksi atas dasar data dan dasar alokasi berikut ini:
Departemen Pembantu Dasar Alokasi Taksiran Dasar Alokasi
Departemen X Luas Lantai Departemen X 700 m2
Departemen Y 500 m2
Departemen A 1.000 m2
Departemen B 3.000 m2

Departemen Y Jam Kerja Departemen X 1.000 jam


Departemen Y 700 jam
Departemen A 2.800 jam
Departemen B 2.200 jam

6. Biaya overhead pabrik departemen X yang dialokasikan ke departemen A adalah:


A. Rp. 2.500.000
B. Rp. 7.500.000
C. Rp. 4.200.000
D. Rp. 3.300.000

7. Biaya overhead pabrik departemen Y yang dialokasikan ke departemen B adalah:


A. Rp. 2.500.000
B. Rp. 7.500.000
C. Rp. 4.200.000
D. Rp. 3.300.000

8. Biaya overhead pabrik departemen A setelah menerima alokasi biaya overhead departemen X
dan Y adalah:
A. Rp. 38.000.000
B. Rp. 44.700.000
C. Rp. 45.000.000
D. Rp. 55.800.000
9. Biaya overhead pabrik departemen B setelah menerima alokasi biaya overhead pabrik
departemen X dan Y adalah:
A. Rp. 38.000.000
B. Rp. 44.700.000
C. Rp. 45.000.000
D. Rp. 55.800.000

10. Biaya overhead departemen X setelah biayanya dialokasikan ke departemen produksi A dan B
adalah:
A. Rp. 10.000.000
B. Rp. 7.500.000
C. Rp. 0
D. Rp. 44.700.000

11. Tarif distribusi adalah:


A. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik departemen produksi kepada produk yang
diolah melalui departemen tersebut.
B. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen
pembantu yang lain dan departemen produksi.
C. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik tidak langsung departemen kepada
departemen – departemen yang menikmati manfaatnya.
D. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik langsung departemen kepada departemen
yang bersangkutan.

12. Tarif pembebanan adalah:


A. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik departemen produksi kepada
produk yang diolah melalui departemen tersebut.
B. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen
pembantu yang lain dan departemen produksi.
C. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik tidak langsung departemen kepada
departemen – departemen yang menikmati manfaatnya.
D. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik langsung departemen kepada departemen
yang bersangkutan.

13. Tarif alokasi adalah:


A. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik departemen produksi kepada produk yang
diolah melalui departemen tersebut.
B. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke
departemen pembantu yang lain dan departemen produksi.
C. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik tidak langsung departemen kepada
departemen – departemen yang menikmati manfaatnya.
D. Tarif untuk membagikan biaya overhead pabrik langsung departemen kepada departemen
yang bersangkutan.

14. Manakah di antara metode alokasi biaya overhead pabrik berikut ini yang memperhitungkan
transfer jasa timbal balik antardepartemen pembantu?
A. Metode aljabar dan metode alokasi kontinu.
B. Metode alokasi kontinu dan metode alokasi langsung.
C. Metode urutan alokasi yang diatur dan metode kontinu.
D. Metode aljabar dan metode urutan alokasi yang diatur.

15. Manakah di antara metode alokasi biaya overhead pabrik berikut ini yang tidak
memperhitungkan transfer jasa antardepartemen pembantu?
A. Metode aljabar
B. Metode alokasi kontinu
C. Metode urutan alokasi yang diatur
D. Metode alokasi langsung

Data berikut ini disediakan untuk mengerjakan soal nomor 16 sampai dengan 20.
PT Rimendi memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: A dan B serta dua
departemen pembantu X dan Y. Menurut anggaran biaya overhead per departemen, yang
disusun berdasarkan kapasitas normal departemen A sebanyak 22.875 jam tenaga kerja
langsung dan departemen B sebanyak 10.800 jam mesin, biaya overhead pabrik departemen
produksi dan departemen pembantu adalah sebagai berikut:
Departemen X Rp. 8.750.000
Departemen Y Rp. 8.000.000
Departemen A Rp. 38.000.000
Departemen B Rp. 45.000.000
Perusahaan menggunakan metode alokasi aljabar dalam mengalokasikan biaya overhead
pabrik departemen pembantu ke departemen produksi. Dasar dan data alokasi adalah sebagai
berikut:
Departemen Pembantu Dasar Alokasi Taksiran Dasar Alokasi
Departemen X Luas Lantai Departemen X 700 m2
Departemen Y 500 m2
Departemen A 1.500 m2
Departemen B 3.000 m2

Departemen Y Jam Kerja Departemen X 1.000 jam


Departemen Y 700 jam
Departemen A 3.800 jam
Departemen B 3.200 jam

16. Biaya overhead pabrik departemen X setelah menerima alokasi biaya overhead dari
departemen Y adalah:
A. Rp. 8.750.000
B. Rp. 10.000.000
C. Rp. 8.000.000
D. Rp. 45.750.000

17. Biaya overhead pabrik departemen A setelah menerima alokasi biaya departemen pembantu X
dan Y adalah:
A. Rp. 54.000.000
B. Rp. 10.000.000
C. Rp. 8.000.000
D. Rp. 45.750.000

18. Biaya overhead pabrik departemen B setelah menerima alokasi biaya departemen pembantu X
dan Y adalah:
A. Rp. 54.000.000
B. Rp. 10.000.000
C. Rp. 8.000.000
D. Rp. 45.750.000

19. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik per jam tenaga kerja langsung departemen A adalah:
A. Rp. 2.000
B. Rp. 5.000
C. Rp. 10.000
D. Rp. 22.875

20. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik per jam tenaga kerja langsung departemen B adalah:
A. Rp. 2.000
B. Rp. 5.000
C. Rp. 10.000
D. Rp. 22.875
21. Berikut ini adalah karakteristik metode urutan alokasi yang diatur, kecuali:
A. Biaya overhead departemen pembantu dialokasi secara bertahap tanpa memperhitungkan
transfer jasa timbal balik antar departemen pembantu.
B. Biaya overhead departemen pembantu yang jasanya paling banyak dipakai oleh
departemen-departemen lain, dialokasikan pada urutan yang pertama.
C. Tidak diadakan alokasi biaya overhead ke dalam departemen pembantu yang biaya
overhead-nya telah habis dialokasikan ke departemen lain.
D. Departemen pembantu yang saling memberikan jasa secara timbal balik, harus
diperhitungkan alokasi biayanya.

22. Selisih kapasitas terjadi karena:


A. Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk lebih besar dari biaya overhead
yang sesungguhnya terjadi.
B. Kapasitas yang dianggarkan tidak tercapai atau kapasitas sesungguhnya melebihi
kapasitas yang dianggarkan
C. Unsur biaya overhead variabel.
D. Dasar alokasi biaya overhead sesungguhnya departemen pembantu ke departemen
pembantu lain dan departemen produksi tidak sesuai dengan yang dianggarkan.

23. Jika antardepartemen pembantu terjadi transfer jasa secara timbal balik, namun dalam
mengalokasikan biaya departemen pembantu yang satu ke departemen pembantu lain dan
departemen produksi biaya tersebut dialokasikan secara bertahap dan transfer jasa secara
timbal balik tersebut tidak diperhitungkan, metode alokasi yang digunakan adalah:
A. Metode alokasi kontinu
B. Metode urutan alokasi yang diatur
C. Metode alokasi aljabar
D. Metode alokasi langsung

24. Jika antardepartemen pembantu terjadi transfer jasa secara timbal balik, dan dalam
mengalokasikan biaya departemen pembantu yang satu ke departemen pembantu lain dan
departemen produksi biaya tersebut dialokasikan secara bertahap dan transfer jasa secara
timbal balik tersebut diperhitungkan, metode alokasi yang digunakan adalah:
A. Metode alokasi langsung
B. Metode urutan alokasi yang diatur
C. Metode alokasi aljabar
D. Metode specified order of closing
25. Jika antardepartemen pembantu terjadi transfer jasa secara timbal balik, namun dalam
mengalokasikan biaya departemen pembantu yang satu ke departemen pembantu lain dan
departemen produksi biaya tersebut dialokasikan secara langsung ke departemen tanpa
memperhitungkan transfer jasa timbal balik tersebut, metode alokasi yang digunakan adalah:
A. Metode alokasi kontinu
B. Metode urutan alokasi yang diatur
C. Metode alokasi aljabar
D. Metode alokasi langsung

Data berikut ini disediakan untuk mengerjakan soal nomor 16 sampai dengan 20.
PT Rimendi memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: I dan II serta dua
departemen pembantu X dan Y. Anggaran biaya overhead disusun atas dasar taksiran
kapasitas normal departemen I sebesar 25.000 jam tenaga kerja langsung dan departemen II
sebanyak 11.000 jam mesin. Menurut anggaran biaya overhead per departemen, biaya
overhead pabrik departemen produksi adalah sebagai berikut::
Departemen X Rp. 10.000.000
Departemen Y Rp. 7.500.000
Departemen Z Rp. 8.000.000
Departemen A Rp. 38.185.000
Departemen B Rp. 44.315.000
Perusahaan menggunakan metode urutan alokasi yang diatur. Urutan alokasi diatur sebagai
berikut: pertama kali dialokasikan biaya overhead departemen X, kemudian diikuti dengan
alokasi biaya overhead pabrik departemen Y, dan yang terakhir alokasi biaya overhead pabrik
departemen Z. Jasa departemen pembantu tertentu yang dinikmati sendiri, tidak
diperhitungkan dalam dasar alokasi biaya. Biaya overhead pabrik departemen pembantu ke
departemen pembantu lain dan departemen produksi dilakukan atas dasar data dan dasar
alokasi berikut ini:
Departemen Pembantu Dasar Alokasi Taksiran Dasar Alokasi
Departemen X Luas Lantai Departemen X 150 m2
Departemen Y 500 m2
Departemen Z 2.100 m2
Departemen I 2.000 m2
Departemen II 1.500 m2

Departemen Y Jam Kerja Departemen X 200 jam


Departemen Y 100 jam
Departemen Z 1.500 jam
Departemen I 5.300 jam
Departemen II 3.200 jam

Departemen Z Jam Mesin Departemen X 500 jam


Departemen Y 200 jam
Departemen Z 100 jam
Departemen I 1.600 jam
Departemen II 2.400 jam

26. Biaya overhead pabrik departemen X yang dialokasikan ke departemen I adalah:


A. Rp. 2.500.000
B. Rp. 7.500.000
C. Rp. 4.200.000
D. Rp. 3.300.000

27. Jumlah biaya overhead pabrik departemen Y yang dialokasikan ke departemen pembantu Z
dan departemen produksi I dan II adalah:
A. Rp. 10.000.000
B. Rp. 8.500.000
C. Rp. 8.275.000
D. Rp. 7.500.000

28. Biaya overhead pabrik departemen I setelah menerima alokasi biaya overhead departemen
X,Y dan Z adalah:
A. Rp. 38.185.000
B. Rp. 55.200.000
C. Rp. 50.000.000
D. Rp. 44.315.000

29. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik departemen I per jam tenaga kerja langsung adalah:
A. Rp. 2.000
B. Rp. 5.000
C. Rp. 2.500
D. Rp. 7.500

30. Jika suatu pesanan produk A yang diolah dalam Departemen I menghabiskan 25 jam mesin,
maka produk tersebut akan dibebani biaya overhead pabrik Departemen I sebesar:
A. Rp. 50.000
B. Rp. 75.000
C. Rp. 125.000
D. Rp. 100.000

Anda mungkin juga menyukai