PENDEK
(MARKETABLE SECURITIES)
Dwi Ratnadi 1
Pengertian
Dwi Ratnadi 2
Ciri-Ciri Investasi Jangka
Pendek ( surat-surat berharga)
Surat-surat berharga tersebut
mempunyai pasar di bursa efek
sehingga dapat diperjual belikan dengan
cara cepat
Pemilikannya dimaksud untuk dijual
kembali dalam waktu yang dekat
Pemilikannya tidak untuk menguasai
perusahaan lain
Dwi Ratnadi 3
Pencatatan akuntasi surat-surat
berharga(Efek)
Pembelian surat-surat berharga (efek)
dicatat sebesar harga perolehan yaitu
harga beli ditambah biaya lain-lain
yang terjadi dalam transaksi (spt.
Komisi makelar)
Jurnal Pada saat Pembelian:
• Surat-Surat Berharga Rp.xxx
- Kas - Rp. xxx
Dwi Ratnadi 4
Investasi Jk. Pendek Dalam
Saham(Surat-Surat Berharga-Saham)
Bisa dibeli dengan Nilai Kurs atau
satuan moneter (Rp,$ dll)
Contoh
1. Dibeli 100 lbr saham yang bernilai nominal
Rp1.000 dengan kurs 110 dan biaya provisi
Rp.10.000
2. Dibeli 100 lbr yang bernilai nominal Rp1.000
dengan harga Rp1.200 dan biaya makelar
Rp10.000
Dwi Ratnadi 5
Jawab
Harga Perolehan:
1. Harga Beli:
100 lbr x Rp1.000 x 110/100= Rp110.000
Biaya provisi = 10.000
Harga Perolehan Saham = Rp120.000
2. Harga Beli :
100 lbr x Rp1.200 = Rp120.000
Bi. Makelar 10.000
Harga Perolehan = Rp130.000
Dwi Ratnadi 6
Jurnal:
Surat-Surat Berharga-Saham Rp120.000 -
- Kas - Rp120.000
Dwi Ratnadi 7
Penjualan Surat-Surat Berharga
Saham:
Pada saat Penjualan Kembali Surat berharga saham
Harus diperhitungkan Laba/Rugi Penjualan surat berharga
(Gain/Loss)
Laba/Rugi Penjualan SB Saham
Dwi Ratnadi 8
Contoh:
Saham yang dibeli pada soal sebelumnya dijual kembali
dengan kurs jual 120, biaya provisi penjualan Rp10.000
Jawab:
Hasil Penjualan:
Harga Jual=100lbr x Rp.1000 x 120/100= Rp120.000
Biaya Penjualan = 10.000
Hasil Penjualan = Rp110.000
Harga Perolehan = 120.000
RugiPenjualan Surat berharga = Rp 10.000
Dwi Ratnadi 9
Jurnal
Kas Rp110.000 -
Rugi Penjualan SSB 10.000
SSB-Saham - 120.000
Dwi Ratnadi 10
Investasi Dalam Obligasi
Pendapatan dari investasi obligasi berupa Bunga
yang diterima secara berkala
Karena obligasi mempunyai waktu pembayaran
bunga yang telah ditentukan, maka:
• Pada saat membeli obligasi (yang bukan pada tanggal
pembayaran bunga), si pembeli harus membayar bunga
lebih dahulu yang dicatat pada perkiraan “ Pendapatan
Bunga” (D) agar mudah memperhitungkan pendapatan
bunga yang sebenarnya
• Pada saat menerima bunga dicatat pada perkiraan
“Pendapatan Bunga” (K)
• Pada akhir periode mencatat “Piutang Bunga”(D) dan
“Pendapatan Bunga “ (K)
Dwi Ratnadi 11
Menghitung Bunga Obligasi:
Ketentuan menghitung hari bunga obligasi
• Harga perolehan obligasi tidak termasuk bunga
berjalan
• Pada saat membeli obligasi, jumlah yang dibayar
adalah Harga Perolehan ditambah bunga
berjalan
• Pada saat menjual obligasi, kas yang diterima
adalah Harga Jual ditambah dengan Bunga berjalan
Dwi Ratnadi 12
Contoh
Pada 1 April Dibeli 100 lembar obligasi
PT. X dengan bunga12% dari PT. A
nominal Rp20.000 hari bunga 1 Maret
dan 1 September dengan kurs beli 105
dengan provisi dan materai sebesar
Rp10.000
Pada tanggal 16 september dijual 70
lembar obligasi yang dibeli tgl. 1 April
dengan kurs 110 dengan biaya provisi
dan materai Rp10.000
Dwi Ratnadi 13
Jawab
Perhitungan:
Kurs Beli 105/100 x Rp20.000 x100 lbr= Rp2.100.000
Biaya Provisi dan Materai = 10.000
Harga perolehan Obligasi = Rp 2.110.000
Bunga berjalan 1/3 s/d ¼=1bln
1/12 x Rp2.000.000 x 12% = 20.000
Jumlah yang dibayar = Rp2.130.000
Jurnal:
Surat-Surat Berharga –Obligasi Rp2 .110.000
Pendapatan Bunga Rp 20.000
- Kas - Rp2.130.000
Dwi Ratnadi 14
Pada saat penerimaan bunga 1/9
Dwi Ratnadi 15
Perhitungan
Kurs jual 110/100 x70lbr x Rp20.000= Rp1.540.000
Biaya Provisi dan meterai = 10.000
Harga jual 70 lbr obligasi =Rp 1.530.000.
Bunga berjalan 1/9 -16 /9=15
15/360 x12/100 x Rp1.400.000 = 7.000
Hasil penjualan 70 lbr obligasi = Rp1.537.000
Dwi Ratnadi 16
Terima kasih.....
Dwi Ratnadi 17