Anda di halaman 1dari 8

KASUS YANG BERKAITAN DENGAN KESADARAN MORAL SERTA

PRO DAN KONTRA ETIKA DALAM BISNIS

Oleh :
I Kadek Adi Arta ( 1907531002 )
I Kadek Yoga Sumerta Dana ( 1907531023 )
I Made Widi Sedana ( 1097531040 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1. Kasus yang Berkaitan dengan Kesadaran Moral
a. Pembahasan Kasus
Perjalanan Kasus Korupsi 41 Anggota DPRD Malang Hingga PAW Massal
Kasus suap pembahasan APBD-P Kota Malang tahun anggaran 2015
mencuat ke permukaan setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK)
melakukan serangkaian penggeledahan di Kota Malang pada Rabu, 9 Agustus
2017. Dua hari berselang, yakni pada Jumat, 11 Agustus 2017, KPK menetapkan
tersangka terhadap M Arief Wicaksono. Arief yang saat itu merupakan ketua
DPRD Kota Malang disangka menerima suap Rp 700 juta dari Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota
Malang tahun 2015 Jarot Edy Sulistyono. Suap tersebut terkait dengan
pembahasan APBD-P Kota Malang tahun anggaran 2015.
Selain itu, Arief juga disangka menerima uang dari Komisaris PT ENK
Hendarwan Maruszaman senilai Rp 250 juta terkait penganggaran kembali proyek
jembatan Kedung Kandang dalam APBD tahun anggaran 2016 pada 2015. Nilai
proyek pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp 98 miliar yang dikerjakan
secara multiyears (tahun jamak) mulai 2016 hingga 2018. Saat itu, baik Arief
ataupun Jarot dan Hendarwan ditetapkan sebagai tersangka penerima dan pemberi
suap.
Arief ditetapkan tersangka dalam dua kasus sekaligus. Kasus suap
pembahasan APBD-P terus berkembang. Dalam pemeriksaan, Arief mengatakan
bahwa uang senilai Rp 700 juta yang diterimanya itu sebagian dibagikan kepada
seluruh anggota Dewan. Nilai pembagiannya bervariasi. Pimpinan, ketua fraksi,
ketua komisi, dan ketua badan perlengkapan dewan mendapatkan pembagian yang
lebih daripada anggota Dewan yang tidak memangku jabatan ketua. Mereka ada
yang mendapatkan pembagian bervariasi sebesar Rp 12,5 juta, Rp 15 juta, hingga
Rp 17,5 juta. Pada Rabu, 21 Maret 2018, KPK menetapkan tersangka baru dalam
kasus tersebut, yakni Moch Anton selaku Wali Kota Malang dan 18 anggota
DPRD Kota Malang. Anton yang saat itu merupakan calon wali kota petahanan
disangka turut memberikan suap kepada anggota Dewan. Sementara 18 anggota
Dewan itu disangka ikut menerima uang suap. Saat itu, Anton dan Yaqud Ananda
Gudban menjadi sorotan karena merupakan calon wali kota Malang dalam Pilkada
Serentak 2018
KPK kembali menemukan fakta baru dalam kasus itu. Bahkan dalam
fakta persidangan dari 18 anggota Dewan tersebut muncul kasus baru, yakni
gratifikasi dalam APBD 2015 senilai Rp 5,8 miliar dan pengadaan lahan sampah
TPA Supit Urang senilai Rp 300 juta. Penyidik KPK kembali turun ke Kota
Malang untuk melakukan serangkaian penggeledahan dan pemeriksaan.
Puncaknya pada Senin, 3 September 2018 ketika KPK menetapkan tersangka
terhadap 22 anggota DPRD Kota Malang. Dengan begitu, kasus suap itu sudah
menyeret sebanyak 43 orang, terdiri dari pejabat eksekutif Pemerintah Kota
Malang sebanyak 2 orang, yakni Jarot dan Anton, serta 41 anggota DPRD Kota
Malang.

PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan terjadinya kasus korupsi ?
2. Pantaskah seorang M. Arif Wicaksono selaku ketua DPRD Kota Malang
menerima suap, bagaimanakah pandangan anda terkait hal tersebut ?
3. Adakah pihak yang diruikan dari hal tersebut ?
4. Apakah tindakan yang dapat dilakukan pemerintah kota malang untuk
mencegah adanya tindakan korupsi?
Jawaban :
1. Jika kita hubungkan dengan konteks kita kali ini, maka hal tersebut terjadi
karena kurangnya kesadaran moral yang dimiliki pelaku sehingga dapat
mengakibatkan adanya tindak korupsi.
2. Sangatlah tidak layak seorang pemimpin yang seharusnya dapat
mengayomi dan menjadi contoh serta teladan bagi masyarakat namun
melakukan tindakan yang sangat memalukan serta merugikan negara.
3. Pihak yang dirugikan dengan adanya korupsi tentunya adalah negara,
karena negara yang dirugikan itu berarti sudah menyangkut seluruh warga
negaranya.
4. Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah adanya
tindakan korupsi adalah dengan cara menanamkan nilai nilai moral mulai
dari langkah kecil yaitu melalui pendidikan hingga kejenjang yang lebih
tinggi yaitu di lembaga-lembaga pemerintahan serta lebih menegakkan
sangsi yang ada.

b. Kesimpulan
Dari kasus ini dapat dilihat bahwa pelaku yang seorang anggota DPRD tidak
mencerminkan seorang yang memiliki kesadaran moral yang rendah. Bisa dilihat
dari tindakan mereka, yaitu melakukan suap dan grativikasi secara bersama-sama.
Padahal seorang pemimpin harusnya bertindak selayaknya pemimpin. Serta
mengayomi, melayani dan menjaga masyarakat.

Dalam hal ini telah melanggar beberapa sila pancasila yaitu sila pertama
‘’Ketuhanan Yang Maha Esa’’. Sebelum para tersangka dilantik menjadi anggota
DPRD, mereka telah di sumpah dahulu dengan kitab suci. Tetapi mereka dengan
mudah nya dan secara bersama-sama melanggar sumpah tersebut. Dalam artian
mereka tidak menanamkan nilai moral beragama dalam kehidupan mereka.

Sila ke-empat ‘Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan


Dalam Permusyawaratan Perwakilan’’. Sebagai wakil rakyat yang baik dan
bermoral, seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak baik seperti yang
dilakukan para anggota DPRD tersebut. Mereka memimpin dengan sangat tidak
bijaksana malah menyelewengkan kekuasaan merekan untuk kepentingan pribadi.

c. Saran
Dari kasus di atas , dapat diambil hikmah dan pembelajaran secara bersama-
sama bagi kita semua sebagai warga negara Indonesia. Hendaknya kita sebagai
warga negara Indonesia menjujung tinggi nilai-nilai moral, dengan cara
menerapkannya pada kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Sebab moral dan
pancasila adalah pedoman kehidupan Bangsa Indonesia,agar terciptanya
kedamaian, kedilan, kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia
2. Kasus yang berkaitan dengan pro dan kontra dalam bisnis
Etika bisnis sejatinya adalah suatu kumpulan norma dan nilai-nilai yang
digunakan untuk mengatur norma - norma yang ada di suatu
perusahaan,kemudian digunakan juga untuk para atasan agar dapat menentukan
keputusan menurut norma - norma yang telah berlaku secara umum dalah suatu
perusahaaan. Tujuan dari etika bisnis sendiri agar memberi acuan tentang sampai
manakah batas norma dalam suatu perusahaan agar para karyawan dalam suatu
instansi atau suatu perusahaan tidak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh
masing-masing perusahaan.
Etika bisnis terus dikembangkan dari tahun ke tahun agar mengikuti
perkembangan jaman, karena kita tahu bahwa perkembangan jaman skrg juga
tumbuh dengan pesat juga. Maka dari itu etika bisnis juga harus mengalami
pembaharuan agar dapat mengikuti kondisi jaman yang berlaku sekarang. Apabila
tidak dapat mengikutinya maka peraturan kita akan terkesan kuno dan orang-
orang pun akan mulai bertindak curang terhadap perusahaan tersebut
Pro dan kontra etika bisnis tersebut tidak terlepas dari karakter dari
masing-masing individu itu sendiri, karena pada hakekatnya masing-masing
individu telah membawa masing-masing norma yang berlaku didaerahnya,
maupun berasal dari keluarga nya sendiri,inilah yang terkadang membuat orang-
orang susah menyesuaikan dengan etika bisnis yang sekarang dimana sering
terjadinya gesekan-gesekan yang membuat selisih paham antar karyawan dalam
suatu perusahaan. 
a. Pembahasan Kasus
Kasus “ Terlalu Murah, Sim Card akan Dijual Minimal Rp 100 Ribu”
Persaingan antara provider telekomunikasi membuat harga sim card sengaja
“dimurahkan” agar menarik perhatian pelanggan. Sim card atau kartu perdana
yang sering kita jumpai di pasaran biasanya dijual dengan harga terendah Rp
2.000 bahkan ada yang Rp 1.000 dapat 3 akan mengalami lonjakan haraga
menjadi 100 ribu. Alasan kartu perdana di naikan menjadi 100 ribu dikarenakan
selama ini harga kartu perdana dijual dengan harga paling murah sehingga banyak
orang yang iseng mengganggu dengan mengganti kartu perdananya.
langkah tersebut juga dilakukan agar tingkat kehangusan nomor karena pelanggan
tidak aktif semakin menurun. Namun langkah tersebut baru sebatas wacana saja
karena kebijakan itu belum diuji public dan masish dalam tahap proses.
Mudahnya mengganti kartu perdana sering kali di manfaatkan untuk kejahatan,
misalnya saja, dengan harga sim card yang murah, seorang pelaku kejahatan bisa
dengan leluasa berganti-ganti nomor telepon, dan melakukan spaming sms dengan
mengatasnamakan keluarga minta transfer sejumlah uang. Setiap penyelenggara
akan di berikan kewajiban untuk tidak menjual lebih dari lima nomor kartu
perdana untuk satu calon pengguna. Nomor yang sudah tidakaktif selama dua
bulan secara terus menerus wajib untuk di nonaktifkan dan di daur-ualang.

PERTANYAAN

1. pro dan kontra apa yang terjadi pada kasus tersebut ?


2. pelanggaran apakah yang dilakukan oleh provider telekomunikasi
tersebut?
3. apakah ada pihak yang di rugikan dari kasus tersebut ?
4. apakah tindakan yang dapat dilakukan pihak provider telekomunikasi
untuk mengatasi masalah tersebut ?

JAWABAN

1. pro dan kontra yang terjadi pada kasus tersebut adalah pronya yaitu pihak
provider telekomunikasi setuju dengan di naikannya harga kartu perdana
karena bila harga kartu perdana masih murah maka akan sering digunakan
untuk kejahatan seperti spam sms yang meminta uang. Sedangkan
kontranya yaitu masyarakat pengguna kartu perdana merasa terbebani
karena harga dari kartu perdananya yang sangat mahal.
2. pelanggaran yang dilakukan oleh provider telekomunikasi tersebut adalah
tidak mengutamakan prinsip saling menguntungkan. karena akan
membebani pengguna kartu perdana tersebut dengan harga yang sangat
mahal.
3. ada, yaitu masyarakat pengguna kartu perdana tersebut karena harga kartu
perdana yang melonjak sangat drastic
4. tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak provider telekomunikasi adalah
Jadi sebaiknya, harga sim card tidak di naikan secara drastis ,mengingat
keadaan konomi di masyarakat tidak setabil. Lebih baik pengguna sim
card di tertibkan lagi, khususnya untuk para spammers jera. Akan lebih
bijak jika di buat sebuah wadah yang menampung laporan – laporan
tentang para spammers ini dari para pengguna kartu layanan, sehingga
lebih tepat jika ada penyalahgunaan maka yang di tindak adalah oknum
yang bersalah tersebut bukan pengguna biasa yang tidak ada hubungannya.
selain itu untuk meminimalisasi kejahatan perlu dilakukan registrasi
nomor ponsel dengan mencantumkan identitas pemilik ponsel tersebut
b. Kesimpulan
Dari kasus di atas dapat di simpulkan bahwa provider telekumunikasi telah
melakukan kesalahan dalam prinsip saling menguntungkan, karena mereka
tidak memperhatikan prinsip saling menguntungkan semua pihak dengan
menaikkan secara drastic harga sim card dari Rp 2.000 menjadi Rp 100 ribu
sehingga dapat merugikan masyarakat. Dalam memberi pelayanan kepada
masyarakat, provider telekomunikasi harus mempertimbangkan segala aspek
terutama dalam memberikan harga. Dalam pelayanan telekomunikasi hal
positif dan negative tidak dapat di hindari. Telekomunikasi sangat penting
dalam memudahkan memperoleh informasi, namun tidak jarang
telekomunikasi juga sering di salah gunakan untuk melakukan penipuan. Jadi
untuk memberihasil yang positif sekarang kembali kepada kesadaran
pengguna layanan telekomunikasi tersebut dengan tujuan yang lebih
bermanfaat. Untuk masalah harga sim card, perusahaan memiliki penetapan
harga yang harus di pesarkan di masyarakat. dengan penetapan harga yang
baik dan tidak ada pihak yang di rugikan, baik perusahaan maupun
masyarakat.
c. Saran
Jadi sebaiknya, harga sim card tidak di naikan secara drastis ,mengingat
keadaan konomi di masyarakat tidak setabil. Lebih baik pengguna sim card di
tertibkan lagi, khususnya untuk para spammers jera. Akan lebih bijak jika di
buat sebuah wadah yang menampung laporan – laporan tentang para
spammers ini dari para pengguna kartu layanan, sehingga lebih tepat jika ada
penyalahgunaan maka yang di tindak adalah oknum yang bersalah tersebut
bukan pengguna biasa yang tidak ada hubungannya. selain itu untuk
meminimalisasi kejahatan perlu dilakukan registrasi nomor ponsel dengan
mencantumkan identitas pemilik ponsel tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tribunnews.com/nasional/2018/09/07/kronologi-lengkap-kasus-suap-41-
anggota-dprd-kota-malang-fungsi-legislasi-lumpuh. Diakses pada tanggal 19 september
2020

file:///C:/Users/HP/Downloads/TUGAS%20FILSAFAT%20MORAL%20OKI%20CANDRA
%20WORO%20KUSWANTO-converted.pdf. Diakses pada tanggal 19 september 2020

Dewi, Sutrisna.2010. Etika Bisnis. Denpasar: Udayana University Press

https://id.scribd.com/doc/201081245/ETIKA-BISNIS. Diakses pada tanggal 18


agustus 2020.

Anda mungkin juga menyukai