Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD ARIFIN MALIK

NIM : 041429288

KPK Prihatin Ada Kepala Daerah di Jatim yang Terkena OTT

SURABAYA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri prihatin ada
kepala daerah dan pejabat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada awal
tahun 2020. Menurut dia, OTT terhadap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, tiga pejabat
Pemkab Sidoarjo, dan dua pengusaha itu bukan gebrakan awal, tapi sudah melalui
proses panjang. "Pemberantasan korupsi bukan hanya pencegahan, tapi juga
penindakan," ujar Firli Bahuri di Grand City, Surabaya, Kamis (9/1). Saat ditanya
apakah paling banyak pejabat di Jatim yang tersangkut kasus korupsi, Firli tidak bisa
memastikan. Ini karena Jatim juga mempunyai 38 kabupaten/kota. "Bisa dibilang
wilayahnya luas," katanya. Firli berharap tidak ada lagi kasus korupsi yang menjerat
kepala daerah. Kasus kepala daerah yang terkena OTT merupakan gambaran yang
harus dibenahi. Dia berharap tidak ada uang ketok palu dalam pengesahan APBD.
“Praktik-praktik tersebut masih terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Semoga tidak
terjadi di Jatim. Saya juga mengingatkan agar kepala daerah dalam melakukan mutasi
dan rotasi jabatan harus transparan. Jangan sampai ada deal-deal tertentu," tegasnya.
Menurut Firli, ada tiga tugas KPK dalam pencegahan korupsi. Di antaranya, pada
pelayanan publik dan tata niaga. Pelayanan publik terkait perizinan usaha, izin prinsip,
penggunaan dan alih fungsi lahan. "Kepala daerah harus mampu menciptakan iklim
usaha yang kondusif. Jangan persulit perizinan. Presiden mengingatkan, berikan karpet
merah pada investor," jelasnya. Firli juga berencana akan mengumpulkan seluruh bakal
calon yang maju di pilkada. Tujuannya untuk memberikan arahan terhadap langkah
pencegahan kasus korupsi. "Kami janji segera menyelesaikan semua kasus yang
mengarah kepada tindak pidana korupsi sebelum pilkada serentak 2020. Kami tidak
ingin nantinya jeratan kasus korupsi yang menimpa salah satu bakal calon, justru
dimanfatkan sebagai muatan politis," katanya. Firli juga berpesan kepada Kapolda dan
Kajati, jika ada kasus korupsi atau kasus apa pun yang sekarang ada di 19 kabupaten
segera diselesaikan. "KPK netral pada Pilkada 2020. Kami selalu waspada adanya
pihak yang dapat menggunakan kasus korupsi sebagai celah menjatuhkan lawan
politiknya. Biasanya begitu masuk daftar pencalonan, apalagi sudah masuk daftar
pasangan tetap, pasti ada laporan yang aneh-aneh. Lalu, kami tangani, pasti kami
disebut tidak netral," tegasnya. Pihak KPK juga segera memetakan semua bakal calon
kepala daerah yang akan maju di pilkada. Mana yang ada indikasi mengarah ke kasus
korupsi, secepatnya bisa diselesaikan. Sehingga, pada saat pemilihan kepala daerah
tidak ada lagi yang dipanggil untuk memberikan keterangan ke KPK. (mus/rek)

Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/01/10/174263/kpk-prihatin-ada-
kepala-daerah-di-jatim-yang-terkena-ott

Pertanyaan :

1. Dari kasus di atas, analisis perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana
korupsi dari sudut pandang hukum!
Jawab :
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
 Perbuatan melawan hukum
 Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana
 Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi dan merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara
Berdasarkan analisis diatas bahwa banyaknya pejabat daerah yang masih
melanggar hukum tercatat awal tahun 2020 kepala daerah dan pejabat terjerat
operasi tanggap tangan (OTT). KPK memiliki tiga fungsi dalam pencegahan korupsi
yaitu pelayanan publik dan tata niaga. Dimana pelayanan publik terkait tentang
perizinan usaha, izin prinsip, penggunaan dan alih fungsi lahan. Penyalahgunaan
kewenangan terhadap kepala daerah merupakan gambaran yang harus dibenahi
hal ini masih terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Kepala daerah dalam
melakukan mutase dan rotasi jabatan harus dilakukan secara transparan agar
menghindari penyalahgunaan kewenangan yang dapat merugikan keuangan
negara.
2. Dari kasus di atas, analisis kaitan maraknya tindak pidana korupsi dengan
perubahan sosial menurut Selo Soemardjan
Jawab :
Menurut Selo Soemarjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosial, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilaku
diantara kelompok dalam masyarakat menurutnya, antara perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut
paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Dan perubahan sosial bisa
disebabkan dari berbagai sumber seperti pertambahan penduduk yang akan
menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan perubahan tata
hubungan antar kelompok sosial.
Berdasarkan analisis di atas perubahan social yang dilakukan dalam
pencegahan korupsi yaitu pihak KPK memetakan semua bakal calon kepala daerah
yang akan maju di pilkada. Mana yang ada indikasi mengarah ke kasus korupsi,
secepatnya langsung diselesaikan. Sehingga, pada saat pemilihan kepala daerah
tidak ada lagi yang dipanggil untuk memberikan keterangan ke KPK.

3. Merujuk pada kasus di atas, berikan dan simpulkan contoh konkrit meningkatkan
kesadaran hukum masyarakat menurut pendapat anda!
Jawab :
Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau suatu
kelompok masyarakat kepada aturan-aturan atau hukum yang berlaku.Kesadaran
hukum sangat diperlukan oleh suatu masyarakat. Hal ini bertujuan agar ketertiban,
kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat diwujudkan dalam pergaulan antar
sesama. Tanpa memiliki kesadaran hukum yang tinggi, tujuan tersebut akan sangat
sulit dicapai.
Menurut saya hal pertama yang harus diperhatikan yaitu pengetahuan tentang
kesadaran hukum dan ketaatan terhadap hukum. Untuk menumbuhkan kebiasaan
sadar hukum inilah yang menjadi tantangan dan tanggung jawab semua pihak.
Budaya sadar dan taat hukum sejatinya haruslah ditanamkan sejak dini. Maka
elemen pendidikanlah menjadi ujung tombak dalam menanamkan sikap dan
kebiasaan untuk mematuhi aturan-aturan yang ada. Institusi pendidikan merupakan
media sosialisasi primer yang sangat mempengaruhi pembentukan karakter
manusia dikemudian hari. Jika sikap dan perilaku taat hukum telah ditanamkan
sejak din, maka kedepan, sikap untuk menghargai dan mematuhi aturan akan
mendarah daging dan membudaya di masyarakat. Tentunya hal ini dilakukan
dengan memberikan pengetahuan yang benar tentang apa saja yang tidak boleh
dilakukan dan boleh dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai