Anda di halaman 1dari 2

Tugas.

2 Hukum dan Masyarakat 31

KPK Prihatin Ada Kepala Daerah di Jatim yang Terkena OTT

SURABAYA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri prihatin ada kepala
daerah dan pejabat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada awal tahun 2020. Menurut
dia, OTT terhadap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, tiga pejabat Pemkab Sidoarjo, dan dua pengusaha
itu bukan gebrakan awal, tapi sudah melalui proses panjang. "Pemberantasan korupsi bukan
hanya pencegahan, tapi juga penindakan," ujar Firli Bahuri di Grand City, Surabaya, Kamis
(9/1). Saat ditanya apakah paling banyak pejabat di Jatim yang tersangkut kasus korupsi, Firli
tidak bisa memastikan. Ini karena Jatim juga mempunyai 38 kabupaten/kota. "Bisa dibilang
wilayahnya luas," katanya. Firli berharap tidak ada lagi kasus korupsi yang menjerat kepala
daerah. Kasus kepala daerah yang terkena OTT merupakan gambaran yang harus dibenahi. Dia
berharap tidak ada uang ketok palu dalam pengesahan APBD. “Praktik-praktik tersebut masih
terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Semoga tidak terjadi di Jatim. Saya juga mengingatkan
agar kepala daerah dalam melakukan mutasi dan rotasi jabatan harus transparan. Jangan sampai
ada deal-deal tertentu," tegasnya. Menurut Firli, ada tiga tugas KPK dalam pencegahan korupsi.
Di antaranya, pada pelayanan publik dan tata niaga. Pelayanan publik terkait perizinan usaha,
izin prinsip, penggunaan dan alih fungsi lahan. "Kepala daerah harus mampu menciptakan iklim
usaha yang kondusif. Jangan persulit perizinan. Presiden mengingatkan, berikan karpet merah
pada investor," jelasnya. Firli juga berencana akan mengumpulkan seluruh bakal calon yang
maju di pilkada. Tujuannya untuk memberikan arahan terhadap langkah pencegahan kasus
korupsi. "Kami janji segera menyelesaikan semua kasus yang mengarah kepada tindak pidana
korupsi sebelum pilkada serentak 2020. Kami tidak ingin nantinya jeratan kasus korupsi yang
menimpa salah satu bakal calon, justru dimanfatkan sebagai muatan politis," katanya. Firli juga
berpesan kepada Kapolda dan Kajati, jika ada kasus korupsi atau kasus apa pun yang sekarang
ada di 19 kabupaten segera diselesaikan. "KPK netral pada Pilkada 2020. Kami selalu waspada
adanya pihak yang dapat menggunakan kasus korupsi sebagai celah menjatuhkan lawan
politiknya. Biasanya begitu masuk daftar pencalonan, apalagi sudah masuk daftar pasangan
tetap, pasti ada laporan yang aneh-aneh. Lalu, kami tangani, pasti kami disebut tidak netral,"
tegasnya. Pihak KPK juga segera memetakan semua bakal calon kepala daerah yang akan maju
di pilkada. Mana yang ada indikasi mengarah ke kasus korupsi, secepatnya bisa diselesaikan.
Sehingga, pada saat pemilihan kepala daerah tidak ada lagi yang dipanggil untuk memberikan
keterangan ke KPK. (mus/rek)

Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/01/10/174263/kpk-prihatin-ada-kepala-
daerah-di-jatim-yang-terkena-ott

Pertanyaan :

1. Dari kasus di atas, analisis perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana korupsi dari
sudut pandang hukum!
2. Dari kasus di atas, analisis kaitan maraknya tindak pidana korupsi dengan perubahan sosial
menurut Selo Soemardjan!

3. Merujuk pada kasus di atas, berikan dan simpulkan contoh konkrit meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat menurut pendapat anda!

Anda mungkin juga menyukai