Anda di halaman 1dari 9

Kasus Korupsi Vigit Waluyo, Buron Kasus Korupsi

PDAM Sidoarjo Menyerahkan Diri

paper

Oleh :

Daniel Christovell.Y.P

Manajemen A

NIM : 51418010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN


Abstrak

Korupsi merupakan salah satu tindak pidana tertentu yang bersifat serius, yang menimbulkan
masalah dan ancaman serius, karena dapat membahayakan stabilitas dan keamanan negara.
Keberhasilan dalam pemberantasan korupsi juga bergatung pada mereka yang mau
mengungkapkan kebenaran. Pemerintah dapat melakukan pencegahan dan pengawasan dalam
tindakan kasus korupsi. Para penegak hukum harus netral dan tidak mau menerima suap dari
koruptor. Sehingga dapat memberikan hukuman yang setimpal agar tidak melakukan korupsi
lagi. Dengan diberikannya hukuman yang setimpal diharapkan pelaku korupsi dapat menjadi
jera, sehingga Indonesia memiliki pemerintahan yang transparan. Pemerintahan yang
transparan akan membuat setiap masyarakat yang ada di Indonesia dapat memberikan
kepercayaan yang lebih lagi

Kata kunci : Actus Humanus,Etika,Korupsi


BAB 1

Korupsi artinya tindakan yang rusak, menyogok, adalah tindakan pejabat publik, serta
menyenangkan diri sendiri. tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan dalam
suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan korupsi ini terjadi
karena beberapa faktor faktor yang terjadi di dalam kalangan masyarakat. Faktor internal
merupakan sebuah sifat yang berasal dari diri kita sendiri.Faktor penyebab korupsi itu ada 2
yaitu faktor internal dan factor ekstrenal.

Faktor internal yaaitu yang berasal dari diri kita sendiri, sedangkan factor eksternal yaitu
tentang faktor hukum, faktor ekonomi dan faktor organisasi.Undang-undang yang mengatur
tentang korupsi, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negera yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.faktor yang mempengaruhi yaitu keinginan
pribadi untuk menguasai harta masyarakat.

 Contoh. Contoh tindakan korupsi yaitu :


a) Mengambil sebagian uang kembalian belanja yang di perintah oleh ibu.
b) Kepala keluarga tidak memberikan hak kewajibannya
c) Perbuatan berkata bohong.

 Contoh tindakan korupsi di lingkungan Sekolah,:


a) Menitip absen temannya dan ternyata orang nya tidak hadir
b) Menggunakan uang kas untuk kepentingan sendiri
c) Makan di kantin dengan membayar tidak sesuai yang di makan

 Contoh tindakan korupsi di lingkungan :


a) Tidak mau mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar
b) Melakukan pungli di masyarakat
c) Serangan fajar maksudnya di saat pemilu berlangsung masyrakat di beri uang
sebelum matahari terbit.
BAB 2

Teori – teori yang diperlukan dalam mendeskripsikan proses penelitian dapat dilihat dari dua
cara pandang, di satu pihak, kelompok elite yang mmpunyai komitmen bagi kemerdekaan
dan kemajuan Indonesia. Di pihak lain, kelompok tersebut tidak melihat perlunya
mengadakan suatu revolusi social yang akan mengubah secara total system pemerintthan
yang ada. Kaum elite pergerakan ini lebih memandang perlu untuk meengserkan
pemerintahan colonial asing dan menggantinya dengan elite lokal (2017 : 75). Demokrasi di
ekonomi menghendaki good governance yang prinsip – prinsipnya adalah aksebilitas,
transparansi, dan akuntabilitas.

Namun saat ini yang terjadi dalam negara Indonesia adalah ke tidak transparaanan dalam hal
ekonomi, hal ini membuat kepercayaan masyarakat akan system pemerintahan semakin
menurun. Korupsi yang semakin menyeruak menjadi sebuah suatu hal yang biasa dilakukan.
Seakan – akan korupsi adalah suatu budaya yang tak akan pernah habisnya. Seperti halnya
calon legislatif yang selalu menkampanyekan mengenai poltik yang bersih dan transparan
namun dalam berjalannya waktu hal itu tidak dapat bisa dipastikan lagi. Yang tadinya
menjanjikan suatu politik yang bersih tapi pada kenyataannya wakil rakyat tersebut
melakukan korupsi.

Teori-teori pendukung yang diperlukan dalam mendiskripsikan proses penelitian ini


diantaranya adalah definisi korupsi dan tindakan manusia. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi, yang dimaksud
Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara.

Jadi korupsi itu tindakan yang buruk dan dilarang oleh negara, entah di negara manapun. Dan
kasus korupsi itu patut di beri hukuman mati, Karena orang yang sudah melakukan tindakan
korupsi seakan akan beliau semena mena bermain dengan uang masyarakat dan pantas di beri
hukuman mati. Dan masyarakat yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin
miskin. Jika Indonesia masih banyak pejabat pejabat yang korupsi negara Indonesia akan
menjadi negara berkembang terus menerus dan tidak bisa menjadi negara maju.
BAB 3

Persoalan korupsi di Indonesia masih menjadi momok terbesar di bangsa ini. Di


pemerintahan tingkat daerah maupun di tingkat pemerintahan pusat korupsi masih menjadi
suatu budaya yang tak pernah berhenti.Korupsi merupakan suatu keinginan yang
meniyimpang. Korupsi kerapkali menghantui para pemimpin dan jajajaran pemerintahan.

Faktor yang mempengaruhi melakukan tindakan korupsi didasari oleh keinginan


manusia untuk menguasai dan memperoleh keuntungan pribadi. Tindakan kejahatan tersebut
didasari oleh kebebasan untuk bertindak. Dengan sifat manusia yang tidak memiliki moral,
kebebasan untuk bertindak kejahatan akan muncul dari dalam diri manusia. Dan tindakan
tersebut juga dapat mempengaruhi orang lain. Keinginan untuk korupsi itu sendiri sebenarnya
didasari juga dengan adanya kurangnya pengawasan dari pihak yang berwajib dalam artian
ada kesempatan yang memicu tindakan korupsi.

Tindakan kejahatan tersebut didasari oleh kebebasan untuk bertindak. Dengan sifat
manusia yang tidak memiliki moral, kebebasan untuk bertindak kejahatan akan muncul dari
dalam diri manusia. Dan tindakan tersebut juga dapat mempengaruhi orang lain. Sehigga
mengakibatkan terjadi nya tindakan korupsi yang sangat banyak di Indonesia ini, sering kali
banyak yang sadar akan tindakan yang dilakukannya itu sebenarnya tidak baik dalam artian
banyak merugikan banyak pihak tetapi karena sifat manusia yang sekarang memiliki
keinginan yang tinggi sehingga memicu tindakan korupsi.

Tindakan korupsi tadi bisa berasal dari tuntuntan gaya hidup sesorang, jadi jika semakin
tinggi gaya hidup sesorang memicu tindakan – tindakan yang kurang baik atau merusak
moral, seseorang itu akan melakukan segala cara akan dapat memenuhi kebutuhan mereka
atau gaya hidup yang sedang mereka jalani hingga rela mengorbankan kepentingan orang lain
demi mementingakan kepentingan mereka sendiri. Tindakan korupsi seperti itu sebenarnya
adalah hal yang sangat harus ditindak lanjuti karena jika tidak segera ditindak lanjuti akan
berakibat buruk untuk perkembangan moral di Indonesia ini sehingga nantinya akan banyak
yang melakukan tindakan yang lebih buruk dari tindakan korupsi karena kurangnya
penangannan dari masyarakatnya. Seperti kasus Vigit Waluyo korupsi PDAM senilai Rp 3
miliar pada tahun 2010, Vigit Waluyo akhirnya menyerahkan diri kejaksaan Negeri Sidoarjo.
Sangat disayangkan sebenarnya jika seorang contoh masyarakat melakukan hal tersebut
karena mereka menjadi contoh untuk anggota dan orang lain, jika semua memimpin di
Indonesia seperti itu lalu bgaiman nasib bangsa ini? Bagaimana perkembangan yang terjadi di
masa depan nantiya?

Keadaan yang sudah sangat sering dilakukan ini membuat banyak pemimpin
menganggap ini hal biasa malah bisa menjadi budaya, agar tidak terdapat kecurangan dalam
tindakan korupsi maka pengaman yang dilakukan harus ketat, sehingga tidak ada yang berani
dan mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan yang merusak moral seperti itu.
Mantan Manajer tim Deltras Sidoarjo itu sempat menjadi buron sejak dikeluarkan surat DPO
oleh Kejari Sidoarjo pada bulan Juni 2018 lalu. Pada hari Jumat yang bersangkutan
menyerahkan diri dan langsung kami lakukan penahanan di lapas.” Kata kepala Kejari
Sidoarjo Budi Handaka kepada wartawan”.

Seorang pemimpin seharusnya jujur dan dapat dipercaya. Jujur dan dapat dipercaya adalah
modal dasar seorang pemimpin yaitu mampu bertanggung jawab, Mampu mendelegasikan
tugas, Memiliki sikap positif, Keberanian sosial dan percaya diri dan mempunyai moral yang
baik.

Menjadi seorang pemimpin seharusnya mikir apa yang dilakukan itu baik atau tidak,
Karena seorang pemimpin harus mengayomi masyarakatnya dan memberi contoh yang baik.
lebih baik seorang koruptor di beri hukuman yang setimpal. Jika dengan hanya dalam waktu
yang cukup singkat dan di penjara yang cukup singkat, itu sama saja menyenangkan
koruptor.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak


Pidana Korupsi, hukuman bagi para koruptor adalah dipidana penjara seumur hidup atau
pidan penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit 200
juta rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah. Namun pada kenyataannya mereka para
koruptor kebanyakan dihukum di bawah 5 tahun dan denda 200 juta rupiah.

Dan korupsi di negara kita Indonesia ini tidak ada habisnya . Persoalan korupsi masih
menjadi permasalahan di pemerintahan Indonesia, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Korupsi menjadi suatu budaya bagi para pejabat pemerintah yang tidak adanya
habisnya. Korupsi telah menempatkan Indonesia pada jajaran Negara terkorup di dunia.
Dikutip darilaman resmi Amnesty, Indonesia berada di urutan 96 dalam jajaran negara
terkorup di dunia (merdeka.com). Dan menjadi seorang pemimpin itu harus mempunyai
moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.

Actus Humanus identik dengan free act (tindakan bebas).Dalam tindakan yang
mengungkapkan kebebasan, manusia adalah subjek tindakan.Jadi,bilamana manusia disebut
bebas?. Bila manusia yang bersangkutan adalah subjek dari perbuatannya.Sebagai subjek, ia
lantas bertanggungjawab atas konsekuensi dari tindakan tsb.di kutip dari buku FILSAFAT
MORAL BAB ACTUS HUMANUS ( Dr.Agustinus W. Dewantara, S.S., M. Hum) tahun2017.
Menjadi seorang pejabat atau pemimpin pemimpin jadilah pemimpin yang bijaksana, jujur,
dan tidak memikirkan diri sendiri apalagi dengan menyunat uang masyarakat, Agar
masyarakat di Indonesia agar bisa mempercayai lebih lagi.
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Tindak pidana korupsi di Indonesia sangat buruk dan mempengaruhi berbagai ilmu dan
segala bidang di Indonesia. Inti dari korupsi yaitu untuk mengambil atau memanfaatkan uang,
harta, dan fasilitas yang bukan miliknya sendiri. Uang, harta dan fasilitas yang seharusnya
dimanfaatkan dan di gunakan oleh kesejahteraan rakyat, kini tidak bisa di laksanakan karena
akibat pelaku korupsi baik sendirian maupun bersama kelompoknya. Dan hukuman yang
pantas untuk para koruptor yaitu hukuman seumur hidup, Jangan memberikan hukuman
kepada koruptor dengan di penjara dalam waktu yang singkat, Itu sama saja menyenangkan
para koruptor. Berilah hukuman yang setimpal agar apa yang dirasakan dan yang dikeluhkan
masyarakat, para koruptor juga merasakannya.

2. SARAN
Saya sebagai penulis akan memberikan saran yaitu :

Indonesia harus mempunyai prinsip dan nilai keadilan, kebijaksanaan yang harus di
pegang teguh oleh para pejabat dan pemimpin bangsa untuk membrantas korupsi. Hukum
harus di pertegas agar para korupsi tidak melakukannya lagi. Dan jangan memberi hukuman
dengan waktu yang singkat dan di penjara dalam waktu yang singkat, Itu seakan-akan
menyenangkan para koruptor. Kenapa demikian? Karena dalam waktu yang singkat itu dan
koruptor sudah slesai menjalani masa hukumannya, beliau sangat senang dan bisa
menyalonkan menjadi pejabat atau pemimpin bangsa di tahun berikutnya. Maka dari itu
berilah hukuman mati, Selama tidak ada hukuman mati maka mereka akan semakin tamak.

Karena jika korupsi tidak di brantas seakan-akan terus berjalan dan terus berkembang dan
tidak akan ada kesejahteraan kepada rakyat-rakyat Indonesia. Dan pemerintah dan penegak
hukum harus bersikap menghargai rakyat, Dan pemerintah dan penegak hukum harus berjanji
kepada masyarakat bahwa akan membawa kepemerintahan yang lebih baik. Agar di negara
Indonesia tidak berkembang adanya korupsi. Dan bisa mengajak para generasi muda untuk
memperjuangkan pemberantasan korupsi, Serta mendukung generasi masa depan yang
bermoral, jujur, bijaksana dan bersih tanpa korupsi.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

FILSAFAT MORAL tentang TINDAKAN MANUSIA( Actus Humanus) Dr Agustinus W.


Dewantara, S.S., M.Hum (2017)

https://nasional.tempo.co/read/1160340/buron-kasus-korupsi-pinjaman-pdam-vigit-waluyo-
menyerahkan-diri/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai