Nim. : 33010190135
Makul : Pendidikan Anti Korupsi ( C )
A. Pendahuluan
B. Pembahasan
1
Adami Chazawi, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, (Malang: Media Nusa creatif, 2017). Hal. 165.
2
Bulletin Dakwah al-Islam, Masa Depan Korupsi di Indonesia, (Jakarta: Hizbu al-Tahrir Indonesia) hlm 3 .
Orang yang melakukan korupsi dan menerima suap dipastikan memiliki motif serta
keinginan untuk harta yang lebih. Padahal gaji mereka sudah mencukupi, namun dikarenakan
kurangnya moral dan ketamaknnya akhirnya melakukan tindak korupsi. Banyak peluang yang
didapat koruptor menjadikannya ingin melakukan tindak korupsi. Masyarakat juga melakukan
tindakan suap untuk mempermudah segala urusan kepada aparat hukum maupun
keadministrasian. Selain itu korupsi juga dapat berasal dari pengusaha. Pengusaha terkadang
melakukan praktek suap kepada aparat-aparat yang terkait demi kepentingan bisnis pribadi.
Dampak korups bagi Rakyat menjadi korban utama dari praktek korupsi ini. Uang
pajak rakyat yang seharusnya digunakan utuk fasiliats negara justru hanyak memperkaya para
pejabatnya. Rakyat yang miskin menjadi semakin miskin, rakyat menjadi terkotak-kotak,
rakyat dipermainkan, dan hak-hak rakyat banyak dilupakan. Selain itu efek yang ditimbulkan
dari praktek korupsi ialah terjadi inflasi besar-besaran keuangan negara, situasi pembangunan
ekonomi negara yang tidak pasti, jaminan hak serta kesejahteraan rakyat terganggu, dan yang
berbahaya rakyat membuat jaringan anti pemerintah, lalu melakukan kudeta dikarenakan rasa
tidak puas yang terlarut-larut akibat pemerintahan yang melakukan tindak korupsi4.
3
Baharuddin Loppa , Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum, (Jakarta, ttb, 2001), hlm. 66
4
Ibid
korupsi di Indonesia juga diakibatkan kurangnya pendidikan nilai-nilai norma saat belajar di
bangku sekolah.
C. Kesimpulan
Korupsi banyak menimbulkan akibat serta korupsi tersebut banyak dampak yang
ditimbulkan Tentunya, ini menyangkut moral dan perilaku bangsa ini yang sudah tidak
mengetahui etika bernegara, jabatan yang sudah tinggi sudah membuat mereka lupa diri dan
hanya mendahulukan nafsu sendiri. Olehnya itu katakan tidak untuk Korupsi, ini bisa dimulai
dari jenjang Sekolah dasar dengan menjadikan korupsi sebagai mata pelajaran agar kelak anak
cucu kita sudah mengetahui tentang bahaya Korupsi.
5
Handoyo, Eko. 2008. Pendidikan Anti Korupsi. (Yogyakarta: Penerbit Ombak). Hlm. 30.
6
Tri Wahyu Widiastuti, 2009, Korupsi dan Upaya Pemberantasannya, WACANA HUKUM VOL VIII NO. 2, Surakarta, hlm. 109
Faktor-faktor yang menjadikan pejabat di masa reformasi melakukan praktek korupsi
ialah kurangnya pendidikan politik dari pejabat-pejabat negara, kurangnya seleksi dari partai
politik untuk memilih calon yang berkualitas dalam menempati kursi anggota dewan,
banyaknya jumlah partai politik sehingga memungkinkan terjadinya politik pragmatis dengan
suap, peraturan korupsi di Indonesia yang bertele-tele, dan peraturan yang kurang tegas
serta kurang mengikat sehingga tidak menimbulkan efek jera dari pelakunya
Peran kita sebagai Mahasiswa kita juga sepatutnya peka dan peduli terhadap
keadaan bangsanya sendiri. Kita juga seharusnya menghilangkan dogma negatif bahwa
semua pejabat melakukan korupsi yang realitanya juga masih banyak juga aparatur
pemerintahan yang masih jujur. Kita juga seharusnya berpikir positif, kritis dan bersikap jujur
agar kita selaku pelajar dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih di negara yang
tercinta ini, Indonesia.
Daftar Pustaka
Bulletin Dakwah al-Islam. 2009. Masa Depan Korupsi di Indonesia. Jakarta: Hizbu
al-Tahrir Indonesia.
Baharuddin Loppa. 2011. Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum.Jakarta, ttb.