Anda di halaman 1dari 2

1B_15_MUHAMAD HAETAMI MADANI_PANCASILA ANTI KORUPSI

Bagaimana korupsi sudah menjadi sebuah masalah di Indonesia?Korupsi di indonesia berembang


secara sistemik dan turun menurun, bagibanyak orang, korupsi bukan lagi merupakan suatu
pelanggaran agama,apalagi hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan, walau mereka
mengakuberagama bahkan beribadah dengan baik

Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatanyang dimiliki oleh pejabat
atau pegawai demi kepentingan pribadi denganmengatasnamakan pribadi atau keluarga,
sanak saudara dan teman.Penyebab terjadinya korupsi ada kaitannya juga dengan aparat
penegakhukum yang tidak serius untuk memberantas korupsi yang telah mewabah diNegara
Kesatuan Republik Indonesia ini. Sebenarnya dalam hal ini parapenegak hukum perlu bertindak
tegas untuk memberantas korupsi denganmenghukum dengan hukuman yang membuat j

era pelaku korupsi, sepertihuku

man gantung ataupun sejenisnya, seperti memotong tangan. Hal ini perluditerapkan supaya tidak
terjadi lagi pelaku korupsi itu dipotong masatahanannya.

Menurut Wang An Shih tokoh besar Cina yang hidup pada aban 11,korupasi terjadi karena

buruknya hukum

 dan

buruknya manusia.

 Yang pertamaterkait dengan atribut kelembagaan

(institutional attributes)

 dan yang keduadengan atribut masyarakat (societal attributes).

MendeskripsikanIndonesia, sebuah negara yang kini menduduki peringkat empat negaraterkorup di


Asia, dan belum lama diberitakan merai posisis ke 63 dalam FailedState Index 2012. Atau indeks
negara gagal. Kegiatan korupsi di Negeri inimemang sudah merajalela, mulai dari kaum akar rumput
hingga petinggi negarapun tak sedikit terlibat dalam kasus korupsi.Di Indonesia sendiri fenomena
korupsi ini sudah ada sejak Indonesia belummerdeka. Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa
korupsi sudah ada dalammasyarakat Indonesia jaman penjajahan yaitu dengan adanya
tradisimemberikan upeti oleh beberapa golongan masyarakat kepada penguasasetempat.Kemudian
setelah perang dunia kedua, muncul era baru, gejolak korupsi inimeningkat di Negara yang sedang
berkembang, Negara yang baru memperolehkemerdekaan. Masalah korupsi ini sangat berbahaya
karena dapatmenghancurkan jaringan sosial, yang secara tidak langsung memperlemahketahanan
nasional serta eksistensi suatu bangsa.

Korupsi terjadi disebabkan oleh adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatanyang dimilikioleh
para pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pribadiatau
keluarga,sanak saudara, dan teman. Oleh karena itu para pejabat atau pegawai harus cintaakan
tanah air artinya suatu sikap yang mementingkan kepentingan bangsa dan Negara sertarela
berkorban demi kejayaan bangsa dan Negara untuk mengisi kemerdekaan pemerintahmelaksanakan
pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan wujud cinta akantanah air dan bangsa.
Penegakan hukum untuk memberantas tindak pidana korupsi yang dilakukan secara
konvensionalselama ini terbukti mengalami berbagai hambatan. Untuk itu diperlukan metode
penegakan hukumsecara luar biasa melalui pembentukan suatu badan khusus yang mempunyai
kewenangan luas,independen serta bebas dari kekuasaan manapun dalam upaya pemberantasan
tindak pidana korupsi,yang pelaksanaannya dilakukan secara optimal, intensif, efektif, profesional
serta berkesinambungan.Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum, Pemerintah Indonesia telah
meletakkan landasankebijakan yang kuat dalam usaha memerangi tindak pidana korupsi.

dan secara lebih rinci Alatas (1983) menyebutkan faktor-faktor penyebabterjadinya korupsi


adalah :1.Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi posisi kunci yanggmampu
memberikan ilham dan mempengaruhi tingkah laku yang menjinakankorupsi

2.Kelemahan pengajaran pengajaran agama dan etika

3.Kolonialisme

4.Kurangnya Pendidikan

5.Kemiskinan

6.Tiadanya tindak hukum yang keras

7.Kelangkaan lingkungan yang subur untuk prilaku anti korupsi

8.Struktur pemerintahan

9.Perubahan radikal

10.Keadaan masyarakat

Solusi

Korupsi secara harafiah diartikan sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,


dapatdisuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (Tim Penulis Buku Pendidikan anti
korupsi,2011: 23).Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia semakin menunjukkan ekskalasi yang
begitutinggi.Oleh karenanya, penyelesaian korupsi harus diselesaikan melalui beragam
cara/pendekatan,yang dalam hal ini saya menggunakan istilah pendekatan eksternal maupun
internal.Pendekatan eksternal yang dimaksud adalah adanya unsur dari luar diri manusia
yang memilikik

ekuatan ‘memaksa’ orang

 untuk tidak korupsi. Kekuatan eksternal tersebut misalnya hukum,budaya dan watak masyarakat.
Dengan penegakan hukum yang kuat, baik dari aspek peraturanmaupun aparat penegak hokum,
akan mengeliminir terjadinya korupsi. Demikian pula terciptanyabudaya dan watak masyarakat yang
anti korupsi juga menjadikan seseorang enggan untukmelakukan korupsi.Adapun kekuatan internal
adalah kekuatan yang muncul dari dalam diri individudan mendapat penguatan melalui pendidikan
dan pembiasaan.Pendidikan yang kuat terutama darikeluarga sangat penting untuk menanamkan
jiwa anti korupsi, diperkuat dengan pendidikan formaldi sekolah maupun non-formal di luar
sekolah.Maksud dari membangun kesadaran moral anti korupsi berdasar Pancasila adalah
membangunmentalitas melalui penguatan eksternal dan internal tersebut dalam diri masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai