DISUSUN OLEH :
Elsop Sarumaha : 18510040
Juan Leonardo : 18510036
Maolana Bahri : 18510021
Munarlis Papua : 18510022
Vigo joni : 18510056
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan karunia-Nya sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Kewarganegaraan tentang “MASALAH KORUPSI DI INDONESIA.”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Dosen Pengampu
Mata kuliah Kewarganegaraan Bapak I Made Wijana, M.Si (Han)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PERUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada
hubungannya dengan jabatan tanpa ada catatan atau administrasinya. Balas jasa yang
diberikan oleh pejabat, disadari atau tidak, adalah kelonggaran aturan yang
semestinya diterapkan secara ketat. Kompromi dalam pelaksanaan kegiatan yang
berkaitann dengan jabatan tertentu dalam jajaran birokrasi di Indonesia inilah yang
dirasakan sudah sangat mengkhawatirkan.
Rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna melakukan koreksi dan
memberikan sanksi pada umumnya bersikap acuh tak acuh. Namun yang paling
menyedihkan adalah sikap rakyat menjadi apatis dengan semakin meluasnya praktik-
praktik korupsi oleh beberapa oknum pejabat lokal, maupun nasional.
menggunakan kesempatan.
agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah korupsi
karena perilaku masyarakat yang memeluk agama itu sendiri. Sebenarnya agama bisa
memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidupan sosial dibandingkan
institusi lainnya, sebab agama memiliki relasi atau hubungan emosional dengan para
pemeluknya. Jika diterapkan dengan benar kekuatan relasi emosional yang dimiliki
agama bisa menyadarkan umat bahwa korupsi bisa membawa dampak yang sangat
buruk.dll
II. 4. Fenomena Korupsi Di Indonesia
Fenomena umum yang biasanya terjadi di negara berkembang contohnya Indonesia ialah:
1. Proses modernisasi belum ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia pada
lembaga-lembaga politik yang ada.
3. Selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin berpolitik, namun sebenarnya
banyak di antara mereka yang tidak mampu.
4. Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan pribadinya dengan dalih
“kepentingan rakyat”.
1. Partai politik sering inkonsisten, artinya pendirian dan ideologinya sering berubah-
ubah sesuai dengan kepentingan politik saat itu.
4. Terjadi erosi loyalitas kepada negara karena menonjolkan pemupukan harta dan
kekuasaan. Dimulailah pola tingkah para korup.
Partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengawali upaya-
upaya pemerintah melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum
lain.
korupsi merupakan penyakit moral, oleh karena itu penanganannya perlu dilakukan
secara sungguh-sungguh dan sistematis dengan menerapkan strategi yang
komprehensif.
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
Tindak pidana korupsi dalam RUU KUHP ini diatur dalam Bab XXXI, Pasal 681
sampai dengan 690. Tindak pidana korupsi dalam Rancangan KUHPdibagi dalam dua
jenis tindak pidana yakni, suap dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan
keuangan negara. Secara garis besar, Rancangan KUHP dalam perumusan pasal-
pasalnya mengambil pokok-pokok rumusan tindak pidana dalam Undang-undang
Korupsi (Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 20
Tahun 2001).
PENUTUP
Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan
korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan
kedudukannya dan aspek penggunaan uang Negara untuk kepentingannya.Adapun
penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan pemimpin,kelemahan pengajaran
dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya
hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku korupsi,
rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi
dapat terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan
kesejahteraan negara.
http://muhammadredja.wordpress.com/pkn/contoh-makalah/
http://livingnavigation.wordpress.com/2009/05/01/korupsi-dan-faktor-
http://denyrizkykurniawan.wordpress.com/2012/11/25/faktorpenyebab-korupsi/
http://hukum-rechtat.blogspot.com/2008/12/makalah-tentangkorupsi.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081122212452AA cdX0R
http://makalainet.blogspot.com/2013/10/korupsi.html