Anda di halaman 1dari 79

PELATIHAN

PERENCANAAN SUNGAI
PADANG, 14 SEPTEMBER 2018

PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
TERPADU

IR. WIDAGDO, DIPL.HE, MSi


MEMAHAMI
TENTANG
AIR
MANFAAT DAN
PERMASALAHANNYA

1. Air adalah sumberdaya alam yang dinamik (dynamic resources), yang


memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

2. Air yang berada di bumi ini oleh manusia dimanfaatkan, dikembangkan


dan didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia serta
mendukung aktivitas dan kegiatannya.

3. Air adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Demikian


pentingnya fungsi dan kedudukannya, hingga di jaman modern ini, air
menjadi salah satu produk yang diperjual belikan.

DIPERLUKAN UPAYA PENGELOLAAN


MANFAAT DAN
PERMASALAHANNYA

 PERLU DISADARI BAHWA …..

Air selain dapat memberikan manfaat bagi berbagai kepentingan


manusia, namun keberadaannyapun dapat pula memberikan masalah
bahkan menimbulkan bencana yang dapat mengganggu kehidupan
manusia serta kerugian baik jiwa maupun harta benda.
 Dari volume air tawar yang ada, sekarang ternyata tidak semua air tawar
baik dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup. Hal ini karena
terjadinya pencemaran. Dahulu, sebelum terjadinya pencemaran, air
permukaan seperti yang ada di sungai, danau, layak dikonsumsi.

DIPERLUKAN UPAYA PENGELOLAAN


AIR DAN KEHIDUPAN
AIR ITU PENTING …..
MENGAPA ?
PENTINGNYA AIR BAGI
KEHIDUPAN
1) Air dan sumber-sumber air adalah karunia Tuhan
Yang Maha Esa, “Air merupakan zat yang paling
esensial dibutuhkan dalam setiap aspek
kehidupan” dan “Kita semua tidak dapat hidup
tanpa air”,
2) karena pentingnya air dalam kehidupan di bumi ini
maka diamanatkan kepada manusia untuk :
Menjaga air dan sumber-sumber air dari segala
bentuk perbuatan yang menimbulkan kerusakan.
PERNAHKAH TERLINTAS
DIPIKIRAN KITA ……,
BAGAIMANA JIKA KITA
HIDUP DI DUNIA INI
TANPA AIR ?
AIR SUMBER KEHIDUPAN
1. air itu sumber kehidupan, yang kita butuhkan setiap hari. mulai dari
bangun tidur sampai saat tidur lagi, selalu membutuhkan air.

2. Air memiliki peranan yang sangat besar dalam kelangsungan hidup kita.
Air memberikan banyak manfaat bagi hidup kita. Dengan air kita dapat
makan, minum, mencuci, mandi, membersihkan barang, bermain, dan
sebagainya,

3. seperti halnya udara untuk bernafas…, AIR baru terasa sangat penting
artinya bagi kita manakala ada masalah dengan air, dengan udara.

4. Manusia diperkirakan hanya bertahan hidup tanpa mengkonsumsi air


atau menahan haus sekitar tiga sampai lima hari. Sementara tanpa
makan, dengan tetap mengkonsumsi air, manusia masih mampu bertahan
hidup hingga delapan minggu.
AIR DAN KEHIDUPAN
 Air merupakan salah satu unsur
dan sumber kehidupan manusia.
Tidak ada air tidak ada
kehidupan. DIMANA ADA AIR
DISITU PASTI ADA KEHIDUPAN

 Manusia tidak dapat bertahan


hidup tanpa air. Manusia
memerlukan air bersih untuk
dikonsumsi. Hewan butuh air
untuk mandi dan minum.
Tumbuhan butuh air untuk
tumbuh dan kesuburannya.

 Bahkan dalam tubuh manusia


sebagian besar terdiri dari air.
komponen terbesar penyusun
tubuh adalah sekitar 55 – 78 %
air
MANFAAT AIR

APA
MANFAAT AIR
BAGI KEHIDUPAN ?
MANFAAT AIR

 AIR MINUM
 AIR RUMAH TANGGA
 AIR DOMESTIK (DOMESTIC USE)
 AIR INDUSTRI
 AIR UNTUK PERKOTAAN (MUNICIPAL)
 IRIGASI PERTANIAN
 PEMBANGKITAN ENERGI (HYDRO POWER)
 PERIKANAN
 REKREASI
 OLAH RAGA
APA MASALAH
DARI
KEBERADAAN
AIR ?
APA PERMASALAHAN DARI AIR ?

 Permasalahan berkaitan dengan air dan sumber daya air yang


timbul, pada umumnya disebabkan oleh 3 faktor kondisi
keberadaannya, yakni :

– terlalu banyak (TOO MUCH), menimbulkan banjir


– terlalu sedikit (TOO LITTLE), mengakibatkan masalah kekeringan
– terlalu kotor (TOO DIRTY) atau tercemar, mengakibatkan air
tidak lagi dapat dimanfaatkan

Ketiganya seringkali atau bahkan selalu berkaitan satu dengan yang


lain dengan berbagai faktor penyebabnya; seperti faktor alam yang
statis maupun, fenomena alam yang dinamis atau disebabkan oleh
faktor aktivitas manusianya.
PERMASALAHAN TERKAIT
AIR
1) Dari segi kuantitas, apabila keberadaan air terlalu berlebihan sehingga
melampaui daya dukung/kapasitas tampung yang ada, maka yang
terjadi adalah banjir dan masalahnya.
2) Sementara bila keberadaan air terlalu sedikit atau sangat kurang dari
batas minimum keberadaannya/keandalannya, maka yang terjadi
adalah masalah kekeringan.
3) Dari segi kualitas, keberadaan air dan sumber air tidak akan
memberikan masalah bila batas ambang tidak terlampaui oleh beban
pencemaran yang terjadi.
4) Namun ketika pengaruh perubahan lingkungan menyebabkan
penurunan kualitas dan meningkatnya beban pencemaran, baik secara
fisik (sedimentasi, sampah, limbah, benda padat) maupun secara
biologis, kimiawi (BOD, kandungan logam berat, kandungan unsur
kimiawi), maka yang terjadi adalah masalah pencemaran lingkungan
yang menyebabkan air tidak lagi layak untuk dimanfaatkan maupun
didayagunakan.
KETERKAITAN “AIR – MANUSIA – LINGKUNGAN”

MANUSIA
BISA MENJAGA
ATAU
MERUSAK
LINGKUNGAN
LINGKUNGA
ALAM N

MANUSIA
LINGKUNGAN YG
BAIK AKAN
MENJAMIN
KUALITAS DAN
AIR KUANTITAS
AIR MEMBERIKAN TERSEDIANYA AIR
MANFAAT TETAPI JUGA (SUMBER SECARA
DAPAT MENYEBABKAN DAYA AIR) BERKELANJUTAN,
BENCANA BAGI MANUSIA DEMIKIAN PULA
SEBALIKNYA
AIR DAN PERMASALAHAN
LINGKUNGAN

FAKTOR2 PENYEBAB TERJADINYA PERMASALAHAN


LINGKUNGAN:

1. FAKTOR ALAM (GEOGRAFI, GEOLOGI, TOPOGRAFI, IKLIM


METEOROLOGI, PERUBAHAN IKLIM, GLOBAL WATER
WARMING)

2. FAKTOR MANUSIA (PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK


DAN AKTIVITASNYA)
AIR
SUMBER AIR
DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
PENTINGNYA AIR BAGI KEHIDUPAN
PENGERTIAN

1) AIR : semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah


permukaan tanah, seperti air permukaan, air tanah, air hujan,
dan air laut yang berada di darat

2) SUMBER AIR : tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah

3) DAYA AIR : potensi yang terkandung dalam air dan atau sumber
daya air yang dapat member manfaat ataupun kerugian bagi
kehidupan manusia dan lingkungannya

4) SUMBER DAYA AIR : air, sumber air, dan daya air yang dikandung
di dalamnya.
PENGERTIAN
1) Air : semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan
tanah, seperti air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada
di darat

2) Sumber air : tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah

3) Daya air : potensi yang terkandung dalam air dan atau sumber daya air
yang dapat member manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan manusia
dan lingkungannya

4) Sumber daya air : air, sumber air, dan daya air yang dikandung di
dalamnya.

5) PSDAT harus diselenggarakan secara : menyeluruh, terpadu, berwawasan


lingkungan hidup serta berkelanjutan
KEBERADAAN AIR DI BUMI

KEBERADAAN AIR DI BUMI SESUAI SITUASI DAN KONDISI

WARUNG JAMU
(WAKTU – RUANG – JUMLAH – MUTU)

WAKTU = SESUAI MUSIM


RUANG = ZONA. LOKASI
JUMLAH = KUANTITAS
MUTU = KUALITAS
KEBERADAAN AIR DI BUMI
 AIR TERSEDIA DI BUMI BUKAN TIDAK “TAK
TERBATAS”.

 KEBERADAAN AIR MENURUT RUANG – WAKTU –


JUMLAH – MUTU

 AIR TERSEDIA MENURUT HUKUM ALAM MENGIKUTI


“SIKLUS HIDROLOGI”

 JUMLAH AIR YANG ADA DI BUMI TOTAL BERJUMLAH


1,4 MILYAR KILOMETER KUBIK

 AIR TAWAR (FRESH WATER) HANYA KURANG LEBIH


2,5 % DARI TOTAL AIR YANG ADA DI BUMI

 DARI SEJUMLAH ITU, 68,7% AIR TAWAR BERUPA


GLACIER/ES DI KUTUB, 30,1% AIR TANAH/GROUND
WATER, DAN HANYA 1,2 % BERUPA AIR
PERMUKAAN
DISTRIBUSI JUMLAH AIR DI BUMI
DISTRIBUSI JUMLAH AIR DI
BUMI
SIKLUS HIDROLOGIS
HIDROLOGIC RESPONS
CATCHMENT AREA/DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS)
KESATUAN WILAYAH SUNGAI
SIKLUS
HIDROLOGI LINGKUNGAN
HIDUP
CATCHMENT
AREA / DAS

ALIRAN AIR
PRODUK DAS

SUMBER DAYA
AIR
SIKLUS HIDROLOGI

Daur hidrologi (siklus hidrologi) diberi batasan


sebagai tahapan-tahapan yang dilalui air dari
atmosfer, penguapan dari tanah atau laut,
kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi,
akumulasi di dalam tanah maupun tubuh air dan
menguap kembali.
Sumber: http://kimlingiwill.blogspot.com/2010
SISTEM SUNGAI

DAS
KARAKTERISTIK DAS
FILOSOFI
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
STRATEGI PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN
 Secara alami, pada dasarnya alam akan selalu mencari suatu
keseimbangan (equilibrium condition) secara dinamis. Alam, termasuk
air dan sumber air, akan selalu memberikan respons terhadap setiap
pengaruh perubahan lingkungan yang terjadi. Ada sifat
kelenturan/kementakan sumber daya ini, yang sering kita sebut sebagai
“daya dukung lingkungan”. Ia akan selalu menyesuaikan dan meng-
absorb atau meredam pengaruh perubahan tersebut sampai batas
waktu/dan kemampuan sesuai kapasitasnya.

 Permasalahan dengan segala dampaknya akan timbul ketika


kapasitas/daya dukungnya terlampaui oleh tekanan pengaruh
perubahan kondisi lingkungan yang terjadi.

 Faktor daya dukung inilah yang perlu kita jaga dan kita tingkatkan
kapasitasnya (melalui upaya2 secara struktur maupun non struktur),
agar mampu mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi
PRINSIP PSDAT
1) Dasar dari PSDAT adalah bahwa penggunaan sumber daya air yang
berlain-lainan tujuan memiliki saling ketergantungan (interdependensi)
dalam konteks DAS hulu-hilir.

2) Pengelolaan Terpadu adalah suatu proses yang mempertimbangkan


kepentingan semua pengguna air secara bersama.

3) Setiap penggunaan harus memperhatikan dampaknya terhadap


penggunaan lainnya.

4) Mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi termasuk sasaran


pengelolaan berkelanjutan.

5) Pengelolaan sumber daya air tidak hanya difokuskan pada


pembangunan dalam sumber daya air tetapi harus menjamin
tersedianya sumber daya air yang berkelanjutan.
MASALAH UMUM
KRISIS AIR
a) Pertumbuhan penduduk, over eksploitasi
b) Air terlalu banyak, terlalu sedikit, dan terlalu kotor

KRISIS PERILAKU
c) Pencemaran
d) Kerusakan ekosistem

KRISIS PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN


e) Sektoral, top down, tidak terlegitimasi
f) Biaya pengelolaan ditanggung pemerintah
ISSUE DAN
PERMASALAHAN
AKTUAL

1) KETAHANAN PANGAN
2) PELAYANAN AIR BERSIH
3) BANJIR
4) PENCEMARAN
5) KERUSAKAN DAS
MENGAPA PSDAT PERLU
1) Ketersediaan air alamiah Indonesia mencapai 1,957 M m3/th, namun
penyebarannya tidak merata.

2) Saat ini Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara telah defisit air.

3) 93 WS dari 133 WS di Indonesia dipakai bersama/lintas negara,


provinsi, kabupaten/kota.

4) Hampir semua sungai di Jawa, Bali tercemar dan meningkatkan


timbulnya penyakit.

5) 90% bencana alam pada tahun 1990-an terkait dengan air.

6) Peningkatan jumlah penduduk akan menjadi penggerak utama


pengelolaan sumber daya air untuk 50 tahun mendatang.
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR
1. Akibat : penataan ruang, penataan pembangunan fisik, penataan pertanahan, penataan
kependudukan, tidak terkendali dan penegakan hukum tidak jalan, serta adanya ego
sektor;
2. Kerusakan hutan dan lahan serta alih fungsi lahan, (penciutan lahan), sehingga kuantitas
air terpengaruh;
3. Terjadinya : Peningkatan bahaya Banjir, tanah longsor, dan sedimentasi ;
4. Meningkatnya pencemaran akibat limbah padat, limbah cair sehingga kualitas air makin
buruk/makin merosot;
5. Penggunaan air untuk irigasi, rumah tangga, perkantoran, Industri, dan air baku yang
tidak efisien dan tidak terkendali;
6. Pengelolaan sumber daya air : kinerja rendah, terjadi kekeringan, defist air, tidak adil,
tidak efisien sehingga tidak berkelanjutan;

Akibat point 1-6 akan terjadi : Ekonomi terhambat yang mengakibatkan peningkatan jumlah
kemiskinan dan pembangunan akan mengalami stagnan dan Fluktuasi Kualitas Air &
Keseimbangan Siklus Hidrologi akan terganggu serta berdampak Ekstrem,
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR
PENATAAN RUANG, PEMBANGUNAN
FISIK, PERTANAHAN DAN KERUSAKAN DAS,
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN TIDAK TERKENDALI, HUTAN DAN LAHAN
SERTA PENEGAKAN HUKUM TIDAK SERTA ALIH FUNGSI
MENGALAMI
JALAN, EGO SEKTOR LAHAN, /PENCIUTAN
STAGNAN LAHAN, KUANTITAS
AIR TDK ANDAL

EKONOMI TERHAMBAT FLUKTUASI PENINGKATAN


MENGAKIBATKAN KUALITAS AIR & BAHAYA BANJIR,
PENINGKATAN KESEIMBANGAN TANAH LONGSOR, DAN
KEMISKINAN SIKLUS HIDROLOGI SEDIMENTASI
TERGANGGU,
EKSTREM,

PENGELOLAAN SDA,
KINERJA RENDAH, PENCEMARAN
AKIBAT
KEKERINGAN, DEFISIT PENGGUNAAN AIR UNTUK IRIGASI, RT, -LIMBAH PADAT,
AIR, TIDAK ADIL, INDUSTRI, AIR BAKU LAINNYA BOROS -LIMBAH CAIR,
TIDAK EFISIEN, -KUALITAS AIR
TIDAK BURUK/MAKIN
BERKELANJUTAN MEROSOT
PERMASALAHAN KERUSAKAN DAS DAN
LINGKUNGAN

1) Kerusakan kondisi hidrologis DAS sebagai dampak perluasan lahan kawasan budidaya
dan pemukiman yang tidak terkendali, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah konservasi
tanah dan air seringkali menjadi penyebab peningkatan erosi dan sedimentasi, penurunan
produktivitas lahan, percepatan degradasi lahan, dan banjir.
2) Kerusakan lingkungan di Indonesia telah menjadi keprihatinan banyak pihak, baik di
dalam negeri maupun dunia internasional. Hal ini ditandai dengan meningkatnya bencana
alam yang dirasakan, seperti bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan yang semakin
meningkat. Rendahnya daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai suatu
ekosistem diduga merupakan salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam yang
terkait dengan air (water related disaster).
3) Kerusakan DAS dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai
akibat dari pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan
kurang keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-tengah-hilir.
PERMASALAHAN KERUSAKAN DAS DAN
LINGKUNGAN

Beberapa dampak kerusakan DAS diuraikan sebagai berikut:


a) Sedimentasi waduk. Tingginya tingkat sedimentasi di waduk menyebabkan
kapasitas tampung waduk untuk penyediaan air pada musim kemarau dan
kemampuan untuk menahan debit banjir pada musim hujan menjadi berkurang
b) Banjir, berkurangnya daerah resapan air menyebabkan kemampuan untuk
menahan air hujan menjadi berkurang. Kondisi ini menyebabkan hujan yang
jatuh sebagian besar menjadi limpasan dan menyebabkan banjir
c) Pencemaran air. Pertambahan penduduk dan pembangunan ekonomi yang
pesat mengakibatkan kualitas air sungai semakin menurun. Beban polutan
yang masuk sungai lebih besar dari kemampuan sungai untuk menguraikan
polutan tersebut
d) Menurunnya kuantitas dan kualitas air. Akibat pencemaran, DAS tidak dapat
lagi digunakan untuk memenuhi aktifitas manusia.
PERMASALAHAN KERUSAKAN DAS DAN
LINGKUNGAN

Permasalahan DAS antara lain:


a. Degradasi hutan akibat illegal logging dan perambahan hutan
tidak terkendali untuk permukiman, pertanian, industry, dan
sebagainya.
b. Luasnya lahan kritis akibat intensitas penggunaan tanpa
memperhatikan prinsip-prinsip konservasi tanah dan air
c. Erosi dan sedimentasi yang mengancam pendangkalan sungai,
situ dan waduk
d. Pencemaran air akibat limbah industri dan domestic
e. Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hulu DAS dan
sekitar bantaran sungai pada umumnya masih rendah
PERMASALAHAN KERUSAKAN DAS DAN
LINGKUNGAN

Permasalahan DAS antara lain:


f. Masih tumpang tindihnya peraturan perundangan antar sector
g. Koordinasi dan sinergitas kebijakan, program dan kegiatan antar
lembaga yang belum berjalan baik
h. Belum adanya master plan pengelolaan DAS sebagai pedoman
i. Belum adanya system informasi terpadu dalam pengelolaan DAS
j. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan DAS
k. Keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan konservasi,
rehabilitasi lahan, pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan
LINGKUP
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
TERPADU
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR TERPADU

1. Pengelolaan SDA Terpadu (menurut wacana Global) adalah Proses


Pengelolaan SDA yang memadukan antara sumber daya air dengan
sumber daya terkait lainnya antar sektor, antar wilayah secara
berkelanjutan tanpa harus mengorbankan lingkungan dan
diselenggarakan dengan pendekatan partisipatif.
2. Pengelolaan Sumber Daya air yang terpadu (sesuai UU 7/2004)
diselenggarakan secara menyeluruh (perencanaan, pelaksanaan,
monitor dan evaluasi, konstruksi, pendayagunaan, pengendalian),
terpadu (stakeholdes, antar sektor, wilayah) dan berwawasan
lingkungan hidup (keseimbangan ekosistem dan daya dukung
lingkungan) dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air
yang berkelanjutan (antar generasi) untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
FILOSOFI PENGELOLAAN DAS DAN SDA TERPADU
KETERPADUAN PENGELOLAAN
SDA

Pengelolaan sumber daya air dilaksanakan dengan


memperhatikan KESERASIAN antara:
1. konservasi dan pendayagunaan,
2. antara hulu dan hilir,
3. antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah,
4. antara pemenuhan kepentingan jangka pendek dan
kepentingan jangka panjang.
LINGKUP
PENGELOLAAN SDA
TERPADU
1) PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
(POLA PENGELOLAAN-LINGKUP PENGELOLAAN-KEGIATAN PSDA- WATERSHED
MANAGEMENT)

2) PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


(KONSERVASI-PENDAYAGUNAAN-PENGENDALIAN DAYA RUSAK –
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-DATA DAN SISTEM INFORMASI)
streamflow management, river basin management
APA YANG DIPERLUKAN
DALAM PSDAT ?

1) INTEGRASI SISTEM ALAM


2) INTEGRASI SISTEM SOSIAL
APA YANG DIPERLUKAN
DALAM PSDAT ?

INTEGRASI SISTEM ALAMIAH DENGAN FAKTOR YANG PALING


PENTING ADALAH KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR, KUALITAS
DAN KUANTINTAS, YANG PADA DASARNYA TERDIRI DARI BEBERAPA
INTEGRASI SEBAGAI BERIKUT :

a) Integrasi pengelolaan air (tawar) dengan pengelolaan air asin di


daerah pantai
b) Integrasi pengelolaan air dengan pengelolaan tanah
c) Integrasi pengelolaan air permukaan dan air tanah
d) Integrasi aspek kuantitas dan kualitas dalam pengelolaan air
e) Integrasi kepentingan hulu hilir yang berkaitan dengan air
APA YANG DIPERLUKAN
DALAM PSDAT ?
INTEGRASI SISTEM SOSIAL, DENGAN FAKTOR DETERMINANNYA
ADALAH PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR, PRODUKSI LIMBAH
CAIR DAN PADAT, PENCEMARAN AIR DAN SUMBER AIR,
PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN.

Adapun dalam integrasi sistem sosial ini, mencakup :


a) Pengutamaan SDA
b) Integrasi lintas sektor dalam kebijakan pembangunan nasional
c) Dampak ekonomi makro pembangunan SDA
d) Dampak pembangunan sektor ekonomi yang berpengaruh
terhadap SDA
e) Integrasi seluruh pemangku kepentingan dalam proses
perencanaan dan pengambilan keputusan
f) Integrasi pengelolaan air minum dan air limbah.
KRITERIA UTAMA PSDAT
1. EFISIENSI EKONOMI.
Dengan meningkatnya kelangkaan air dan sumberdaya
keuangan, dan dengan sifat sumberdaya air yang tersedia secara
terbatas dan mudah tercemar, serta semakinmeningkatnya
permintaan maka efisiensi ekonomi penggunaan air sudah harus
menjadi perhatian.
2. KEADILAN.
Air adalah salah satu kebutuhan dasar kehidupan, oleh sebab itu
maka semua orang perlu mempunyai akses terhadap air yang
mencukupi baik secara kuantitas maupun kualitas untuk
mempertahankan kehidupannya.
3. KEBERLANJUTAN (sustainablility) lingkungan dan ekologi.
Penggunaan sumberdaya air haruslah dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak mengorbankan kepentingan generasi yang akan
datang terhadap air.
PENGELOLAAN DAS

 Salah satu cara yang harus diperhatikan dalam pengelolaan air


adalah pengelolaan yang berdasarkan pada ‘watershed’ (Daerah
Aliran Sungai/DAS).

 Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan


satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan.
MODEL KONSERVASI DAS HULU
KONSEP PEMANFAATAN
RUANG KONSERVASI
PENERAPAN
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
TERPADU
POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA
AIR

Pola pengelolaan sumber daya air disusun dan


ditetapkan sebagai kerangka dasar dalam
pengelolaan sumber daya air wilayah sungai
dengan keterpaduan antara air permukaan dan
air tanah.
POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA
AIR memuat :

1. Tujuan pengelolaan sumber daya air pada Wilayah Sungai yang


bersangkutan.
2. Dasar pertimbangan yang dipergunakan dalam melakukan
pengelolaan sumber daya air.
3. Beberapa skenario pengelolaan sumber daya air.
4. Alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air untuk
setiap scenario pengelolaan sumber daya air.
5. Kebijakan operasional untuk melaksanakan strategi
pengelolaan sumber daya air.
POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DISUSUN
DENGAN MENGACU PADA INFORMASI MENGENAI

1. Penyelenggaraan pengelolaan sumber daya air yang dilakukan oleh


pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang bersangkutan.

2. Kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaat di wilayah sungai


yang bersangkutan.

3. Keberadaan masyarakat hukum adat setempat.

4. Sifat alamiah dan karakteristik sumber daya air dalam satu kesatuan
sistem hidrologis.

5. Aktivitas manusia yang berdampak terhadap kondisi sumber daya air.

6. Kepentingan generasi masa kini dan mendatang, serta lingkungan


hidup
PROSES PENYUSUNAN
POLA PENGELOLAAN SDA
1) Pola pengelolaan sumber daya air disusun melalui konsultasi dengan
instansi dan unsur masyarakat yang terkait.

2) Pola pengelolaan sumber daya air disusun dan ditetapkan untuk jangka
waktu 20 (dua puluh) tahun.

3) Pola pengelolaan sumber daya air yang sudah ditetapkan dapat ditinjau
dan dievaluasi sekurang-kurangnya setiap 5 (lima) tahun sekali.

4) Hasil peninjauan dan evaluasi menjadi dasar pertimbangan bagi


penyempurnaan pola pengelolaan sumber daya air.

5) Rancangan Pola PSDA pada Wilayah Sungai dalam satu kebupaten/kota


disusun oleh dinas di tingkat kabupaten/kota atau bersama Pengelola
SDA di Wilayah Sungai melalui konsultasi dengan instansi teknis terkait.
PERENCANAAN PENGELOLA SDA

1) Perencanaan pengelolaan SDA disusun untuk menghasilkan rencana


sebagai pedoman/arahan dalam pelaksanaan konservasi,
pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air.

2) Perencanaan disusun mengikuti pola pengelolaan SDA. Rencana


Pengelolaan SDA merupakan salah satu masukan/unsur penyusunan
tata ruang.

3) Penyusunan rencana pengelolaan SDA dilaksanakan dengan


koordinasi berbagai instansi yang berwenang dengan
mengikutsertakan seluruh stakeholders.

4) Rencana pengelolaan SDA di Wilayah Sungai dirinci ke dalam program


oleh instansi pemerintah, masyarakat dan swasta.
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

1) Persyaratan Penerapan Pengelolaan


Sumber Daya Air Terpadu
2) Rincian Persyaratan Penerapan PSDAT
3) Pola Pengelolaan Sumber Daya Air
LANDASAN-LANDASAN POLA
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN
SUNGAI,
1) LANDASAN INSTITUSIONAL, berdasarkan prinsip pembagian
kewenangan dan tanggung jawab, yang ditetapkan dalam UU No. 7
tahun 2004

2) LANDASAN KONSEPSIONAL, berdasarkan prinsip kelestarian


lingkungan dengan mengacu pada pendayagunaan yang
berkelanjutan, dan prinsip pemanfaatan bersama, untuk
pemenuhan secara lebih efisien, adil, dan merata.

3) LANDASAN OPERASIONAL, berdasarkan prinsip one river (satu


sungai), one integrated plan (satu rencana yang terpadu), dan one
coordinated management system (satu sistem pengelolaan yang
terkoordinasi).
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

PERSYARATAN PENERAPAN PSDAT (IWRM):

1) Memiliki lembaga Pengelola SDA Wilayah Sungai yang handal


dilandasi dasar hukum yang kuat, diterima para pemilik
kepentingan dan memiliki SDM yang kompeten.
2) Memiliki kebijakan, pola dan rencana pengelolaan SDA.
3) Memiliki data, model, sistem, fasilitas pengelolaan SDA.
4) Memiliki wadah koordinasi dan komunikasi antar pemilik
kepentingan sebagai perangkat manajemen partisipatif.
5) Memiliki Sasaran yang jelas.
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

The Three Pillars of IWRM (GWP 2004)


1) The Enabling Environment
2) Institutional Framework
3) Management Instruments

Pola pengelolaan sumber daya air disusun dan ditetapkan


sebagai kerangka dasar dalam pengelolaan sumber daya air
wilayah sungai dengan keterpaduan antara air permukaan
dan air tanah.
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

The Three Pillars of IWRM (GWP 2004)


The Enabling Environment

1. Policies – setting the goals for water use,


protection and conservation
2. Legislative framework - the rules to follow to
achieve policies and goals
3. Financing and incentive structures – allocating
financial resources to meet water needs
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU
1) Terterapkannya kebijakan, pola, rencana dan sasaran pengelolaan SDA
WS
a) Kebijakan, pola, rencana hasil studi yang telah ditetapkan oleh
lembaga yang berwenang (pemerintah)
b) Ketetapan sasaran (standar pelayanan minimum) oleh lembaga yang
berwenang ( Men PU)
2) Terterapkannya peraturan perundangan yang mendukung operasional
pengelolaan SDA WS
1) Sistem perizinan penggunaan SDA
3) Terterapkannya sistem pembiayaan dari masyarakat untuk pengelolaan
SDA WS
Sistem pengelolaan keuangan mandiri (menarik dari masyarakat,
mengelola, melaporkan) ditetapkan oleh lembaga yang berwenang (Men
keu)
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

The Three Pillars of IWRM (GWP 2004)


2. Institutional Framework

1) Creating an organisational framework -forms and


functions
2) Institutional capacity building -developing human
resources
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

1) Tersedianya dasar hukum pendirian institusi pengelola SDA WS


yang kuat, a. Tidak tumpang tindih , b. Tertetapkannya job
description karyawan  score 10

2) Dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan a. Adanya penyuluhan,


pelatihan untuk meningkatkan kompetensi stakeholders

3) 3. Aktifnya wadah koordinasi stakeholders a. Tertetapkannya


wadah koordinasi , b. Berfungsinya wadah koordinasi
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU
Management Instruments
1) Water resources assessment -understanding resources and needs
2) Plans for IWRM-combining development options, resource use and
human interaction
3) Demand management -using water more efficiently
4) Social change instruments –encouraging a water oriented civil
society
5) Conflict resolution -managing disputes, ensuring sharing of water
6) Regulatory instruments -allocation and water use limits
7) Economic instruments -using value and prices for efficiency and
equity
8) Information management and exchange -improving knowledge for
better water management
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

1. Ketersediaan dan keterbukaan data SDA : a. Tersedia sistem informasi


SDA , b. Kebutuhan vs ketersediaan SDA, c. Mudah diakses
stakeholders

2. Tertetapkannya program penerapan PSDAT (IWRM Plan) a.


Tersusunnya IWRM Plan WS terkait

3. Terterapkannya proses demand menejemen a. Dalam perizinan SDA


menerapkan proses , b. Demand management

4. Terlaksanakannya kampanye peduli air a. Tersedianya modul


kampanye dan penyuluh , b. Tersusunnya program kegiatan kampanye
PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU

5. Bakunya proses pengalokasian air a. Tertetapkannya prosedur , b.


Konsistennya proses

6. Penerapan instrumen ekonomi untuk efisiensi a. Pengguna


membayar , b. Pencemar membayar , c. Tarif SDA progresif

7. Tersedianya sistem informasi IWRM a. Tersedia sistem informasi


IWRM , b. Informasi lessons learnt, best practices
IMPLEMENTASI PSDAT

Konservasi Sumber Daya Air


Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air
LINGKUP TUGAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR ADALAH
MENGUPAYAKAN KEGIATAN-KEGIATAN DI BWAH INI YANG
DIKEMAS DALAM PROGRAM TERPADU DENGAN INSTANSI
TERKAIT

1) KONSERVASI SDA : kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga dan


mempertahankan kelangsungan dan keberadaan SDA, termasuk daya
dukung, daya tampung dan fungsinya.

2) PENDAYAGUNAAN SDA : kegiatan ini dilakukan untuk memanfaatkan


sumber daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan
kebutuhan produk masyarakat secara adil dengan mempertimbangkan
pendayagunaan air permukaan (yang utama), mengutamakan fungsi,
diselenggarakan secara terpadu dan melibatkan peran masyarakat.

3) PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR : Pengendalian daya rusak air ini dapat
dilakukan pada sungai, danau, waduk dll dengan mengutamakan pada
upaya pencegahan melalui perencanaan yang disusun secara terpadu dan
menyeluruh.
sumber daya alam adalah milik
generasi yang akan datang
merupakan tanggung jawab kita
untuk menjaga sumber daya alam
untuk anak cucu kita
JANGAN TINGGALKAN AIR
MATA TETAPI TINGGALKAN
Upaya pelestarian lingkungan hidup harus dimulai MATA AIR
dari setiap individu dengan kesadaran bahwa
dengan menjaga lingkungan hidup, berarti menjaga
dan menyelamatkan pula air dan sumber daya air Hasil upaya Konservasi SDA
yang sangat penting bagi kehidupan kita. merupakan upaya jangka
panjang, hasilnya tidak bisa
BILA KITA TIDAK BISA MENJAGA DAN
MEMPERBAIKI LINGKUNGAN…, PALING
dirasakan segera, tetapi untuk
TIDAK KITA TIDAK MELAKUKAN HAL-HAL generasi mendatang
YANG DAPAT MEMBEBANI DAN MEMBUAT
KONDISI LINGKUNGAN MENJADI LEBIH
BURUK
TERIMA KASIH
PENDALAMAN
1. Apa permasalahan faktor penyebabnya sehingga
diperlukan upaya pengelolaan sumber daya air.
2. Mengapa pengelolaan sumber daya air harus
berdasarkan wilayah sungai. Sebutkan salah satu
wilayah sungai di wilayah kerja saudara yg sudah
ditangani
3. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan sumber daya
air terpadu
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengelolaan
SDA berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
5. Jelaskan contoh penerapan POLA pengelolaan SDA
terpadu diwilayah saudara. Berikan contoh
pengelolaan wilayah sungai diwilayah kerja saudara

Anda mungkin juga menyukai