minum, memasak, mandi, cuci, kakus (MCK), dan lain-lain seperti cuci mobil, menyiram
tanaman dan sebagainya. Kebutuhan air perkapita dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan
kebiasaan atau tingkat kesejahteraan. Oleh karena itu dalam memperkirakan besarnya
kebutuhan air domestik perlu dibedakan antara kebutuhan air untuk penduduk daerah urban
(perkotaan) dan daerah rural (perdesaan).
Adanya pembedaan kebutuhan air dilakukan dengan pertimbangan bahwa penduduk di daerah
urban cenderung memanfaatkan air secara berlebih dibandingkan penduduk di daerah rural.
Sedangkan besarnya kebutuhan air untuk tiap orang per hari berdasarkan standar dari
Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut:
Kebutuhan air non domestik atau sering juga disebut kebutuhan air perkotaan
(municipal) adalah kebutuhan air untuk fasilitas kota, seperti fasilitas komersial, fasilitas
pariwisata, fasilitas ibadah, fasilitas kesehatan dan fasilitas pendukung kota lainnya misalnya
pembersihan jalan, pemadamkebakaran, sanitasi dan penyiraman tanaman perkotaan.
Besarnya kebutuhan air perkotaan ditentukan oleh banyaknya fasilitas perkotaan.
Kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat dinamika kota dan jenjang suatu kota. Untuk
memperkirakan kebutuhan air perkotaan suatu kota maka diperlukan data lengkap tentang
fasilitas pendukung kota tersebut.
Cara lain untuk menghitung besarnya kebutuhan perkotaan adalah dengan
menggunakan standar kebutuhan air perkotaan yang didasarkan pada kebutuhan air rumah
tangga. Besarnya kebutuhan air perkotaan dapat diperoleh dengan prosentase dari jumlah
kebutuhan rumah tangga, berkisar antara 25 - 40% dari kebutuhan air rumah tangga. Angka
40% berlaku khusus untuk kota metropolitan yang memiliki kepadatan penduduk sangat tinggi
seperti Jakarta.
Besaran Kebutuhan Air Perkotaan Berdasarkan Fasilitas Perkotaan
Besar Kebutuhan Air Perkotaan Berdasarkan Jumlah Penduduk
Untuk pekerja industri kebutuhan air merupakan kebutuhan air domestic yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan pekerja pabrik, yaitu 60 liter/ pekerja/hari. Untuk proses
industri, kebutuhan air diklasifikasi sesuai dengan tabel berikut ini
Kebutuhan Air Industri Berdasarkan Prosesnya
Apabila data industri yang diperoleh adalah data luas lahan areal industri maka kita dapat
menggunakan Kriteria Perencanaan Air Baku yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta
Karya (1994) sebagai berikut:
- Industri berat membutuhkan air sebesar 0,50-1,00 liter/detik/ha.
- Industri sedang membutuhkan air sebesar 0,25-0,50 liter/detik/ha.
- Industri kecil membutuhkan air sebesar 0,15-0,25 liter/detik/ha.
TUGAS KULIAH
PLUMBING DAN INSTRUMENTASI
DISUSUN OLEH :
ASHAR
D121 13 008