CHAPTER 2
UNIT AIR BAKU
DOSEN PENGAMPU
DIAH AYU WULANDARI SULISTYANINGRUM, S.T., M.Si.
Kualitas
Kuantitas
Kontinuitas
Harga
Air Hujan
Sedikit
Tidak memenuhi
terpolusi oleh
untuk persediaan
polutan
umum
pencemar udara
Tidak dapat
Murah
terus menerus
diambil
Air Permukaan
Tidak baik
Mencukupi
karena tercemar
Mencukupi
Relatif
mahal
Terpolusi
Relatif baik
Relatif cukup
Relatif cukup
Relatif
mahal
Relatif
mahal
Mata Air
Relatif baik
sedikit
Tidak dapat
diambil terus
menerus
Murah
1. AIR HUJAN
Air hujan bersifat lunak karena tidak mengandung garam
dan zat-zat mineral, lebih bersih, namun dapat bersifat
korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di
udara seperti NH3, CO2 agresif, ataupun SO.
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar
kecilnya hujan, sehingga tidak mencukupi jika digunakan
untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi.
Air hujan juga tidak secara kontinu dapat diperoleh
karena sangat tergantung pada musim.
2. AIR PERMUKAAN
Air permukaan yang biasa digunakan sebagai sumber air
baku adalah air waduk, sungai, dan danau.
Pada umumnya, air permukaan telah terkontaminasi zatzat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga
memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi oleh masyarakat.
Kuantitas dan kontinuitas air permukaan sebagai sumber
air baku cukup stabil.
3. AIR TANAH
Air tanah mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air
melalui lapisan-lapisan tanah, serta bebas dari polutan.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa air tanah tercemar oleh zatzat yang mengganggu kesehatan, seperti Fe, Mn, kesadahan, dan
sebagainya.
Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi air tanah
dangkal dan air tanah dalam.
Air tanah dangkal kualitasnya lebih rendah daripada air tanah dalam.
Secara kuantitas, air tanah dapat mencukupi kebutuhan air bersih. Tetapi
dari segi kontinuitas, pengambilan air tanah harus dibatasi, karena
pengambilan yang terus menerus dapat menyebabkan penurunan muka
air tanah dan intrusi air laut
4. MATA AIR
Dari segi kualitas, mata air sangat baik karena belum
terkontaminasi oleh zat-zat pencemar.
Pencemaran biasanya terjadi di lokasi mata air itu
muncul.
Dari segi kuantitas dan kontinuitas, mata air kurang bisa
diandalkan sebagai sumber air air baku.
ASPEK
ASPEK KUALITAS
PERSYARATAN KUANTITATIF
Ada 4 (empat) macam pengertian tentang fluktuasi pemakaian air ini :
1. Pemakaian sehari rata-rata :
Adalah pemakaian rata-rata dalam sehari atau pemakaian setahun
dibagi 365 hari.
2. Pemakaian sehari terbanyak (maximum day demand) :
Adalah pemakaian terbanyak pada suatu hari dalam satu tahun.
3. Pemakaian sejam rata-rata :
Adalah pemakaian rata-rata dalam satu jam, pemakaian satu hari
dibagi 24 jam.
4. Pemakaian sejam terbanyak (maximum hourly demand) :
Adalah pemakaian sejam terbesar pada suatu jam dalam satu hari.
Kriteria
Metropolitan
Besar
Sedang
Kecil
Perencanaan
500.000 -
100.000 -
1.000.000
500.000
10.000 - 500.000
3.000 - 10.000
Sambungan
190
170
150
130
Rumah
liter/orang/hari
liter/orang/hari
liter.orang/hari
liter/orang/hari
30
30
liter/orang/hari
30
30 liter/orang/hari liter/orang/hari
Kebutuhan Air
2 - 6 l/botol
20 - 30 m3/ton produk
Bagian pengalengan
5 - 70 m3/ton produk
Industri susu
2 - 17 m3/ton produk
Industri kimia
Pabrik kertas
Industri baja
Industri kain
KEBOCORAN AIR
kuantitas air sering hilang baik karena kebocoran atau terbuang pada
sistem distribusi dan instalasi domestik.
Oleh karena itu, dalam persiapan proyeksi pemakaian air, kebocoran
dijadikan sebagai salah satu kriteria dasar desain.
Tingkat kehilangan air dihitung 20% dari total kebutuhan air bersih
domestik penduduk kota