Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS LINGKUNGAN

1. Pengkuran Lapangan
A. Pengukuran parameter lapangan ini akan sangat berguna sebagai bahan interpretasi
data hasil pengujian di Laboratorium, Parameter lingkungan tersebut yang dapat
mewakili kondisi kualitas lingkungan yaitu :
a. Kualitas air limbah :
Suhu (oC), Daya hantar listrik (DHL), Derajat keasaman (pH), Oksigen terlarut
(DO), Kebutuhan oksigen secara biologi (BOD), maupun senyawa anion dan
kation.
b. Kualitas air sungai :
pH, Suhu, DO, DHL, Kekeruhan, Debit, Cuaca seta kondisi setempat
c. Kualitas udara ambient
Kecepatan angin, Arah angin, Suhu dan Kelembapan, Kecepatan alir pompa
penghisap udara.

B. Peralatan pendukung, yaitu :


a. Kualitas air
pH meter, DO meter, Konduktometer, Termometer, Pengukur kecepatan alir
b. Kualitas udara
Pompa penghisap udara, Kompas, termometer, hidrometer dan lain-lain.
c. Alat pendukung lainya :
Kamera, batrai cadangan, alat tulis, GPS lokasi koordinat, meteran, tali, gunting,
tool kit, jam, handpone, stopwatch, air minum

2. Biaya Pengambilan Sampel


Meliputi :
a. Peralatan pengambilan sampel, peralatan ukur parameter lapangan termasuk K3
personel
b. Kalibrasi peralatan ukur
c. Bahan pengawet kimia/fisika
d. Bahan habis pakai
e. Wadah sampel
f. Transportasi kelokasi pengambilan sampel
g. Akomondasi (jika diperlukan)
h. Honor petugas pengambil sampel
i. Penyusunan laporan pengambilan sampel

3. Administrasi Pengambilan Sampel


Meliputi :
a. Surat perintah Tugas Atau surat pengantar dari instansi
b. Surat izin masuk industri (bila diperlukan)
c. Formulir lapangan
d. Metode dan dokumen perencanaan pengambilan sampel
e. Label sampel
f. Data Peta lokasi

4. Pengawetan sampel (tabel 3.4 persyaratan penanganan sampel air)


Meliputi :
a. Pendinginan
Pada suhu 3 oC ± 3 oC akan menghambat aktivitas mikrobiologis dan mengurangi
penguapan gas/ bahan-bahan organik yang mudah menguap mengunakan ice
box dan es batu, harus dijaga selama transpotasi ke laboratorium
b. Bahan kimia
Hanya digunakan apabila bahan pengawet tersebut tidak menggangu saat
analisis dilaboratorium, jika digunakan, penambahan bahan kimia tergantung pada
parameter yang akan dianalisis dan harus dilakukan sesegera mungkin saat
pengambilan sampel.

5. Prosedur dan cara pengawetan pengambilan sampel air


a. Secara umum pengambilan sampel air dan air limbah mengunakan :
 Gayung bertangkai pendek maupun panjang
 Water sampler untuk kedalaman tertentu
 Botol gelas /plastik yang bebas kontaminan sekaligus sebagai wadah

b. Pengambilan sampel BOD


Mengunakan botol BOD bertutup asah, celupkan botol ke dalam air limbah
sehingga air masuk ke dalam botol dengan tenang, isi hingga penuh dan hindari
turbulensi dan gelembung udara selama pengisian kemudian botol ditutup saat di
dalam air. Segera simpan botol dalam box ice pada suhu 3 oC ± 3 oC.

c. Pengambilan sampel minyak dan lemak


Mengunakan :
 Wadah/ botol volume 1000 ml warna coklat mulut lebar bertangkai dengan
tutup botol, sebelum digunakan cuci dahulu mengunakan
aseton/heksana/metanol.
 Lakukan pengambilan sampel sesaat (grab) dengan sekali pengisian
(jangan bilas wadah sampel dengan air/air limbah yang akan diambil dan
jangan memindahkan sampel ke wadah lain serta mengisi botol hingga
penuh kerna minyak dan lemak akan menempel di tutup botol)
 Pengambilan dilakukan pada air yang mengalir secara konstan agar
diperoleh pencampuran secara alamiah (air dan minya dan lemak)
 Bila sampel tidak segera diuji, lakukan pengawetan dengan menambahkan
H2SO4 1:1 atau HCL 1:1 sampai pH <2 ( jangan mencelupkan kertas pH/
elektroda pH karena minyak dan lemak/hidrokarban akan menempel.
 Lama penyimpanan 28 hari pada kondisi 3 oC ± 3 oC ditempat gelap

Hindari :
 Pengunaan wadah bening dan jangan menyentuh bibir wadah dengan
tangan untuk mengindari kontaminasi
 Tutup wadah jangan diletakan di tanah
 Jangan mengambil sampel dilokasi yang airnya dangkal yang
mengakibatkan sendimen/ benda asing masuk wadah

d. Pengambilan sampel air tanah


Dilakukan :
 Setelah air sumur dikuras secukupnya (untuk meyakinkan bahwa sampel
diambil berasal dari air tanah bukan dari air hujan/rembesan air
permukaan)
 Sumur gali pengambilan dilakukan pada pagi hari
 Sumur bor pengambilan setelah air dibuang selama ± 5 menit melalui
pompa/kran air.

6. Prosedur pengambilan sampel udara ambien


a. Dilakukan tidak saat turun hujan, karena air hujan dapat melarutkan/ bereaksi
dengan gas-gas diudara.
b. Dilakukan dengan cara mengalirkan udara melalui larutan penyerap dalam botol
impinger dengan pompa sebagaimana rangkaian peralatan untuk NH3, SO2, O3
dengan diameter maksimum 1 mm sedangkan gas NO2 mengunakan fritted
bubble impinger diameter porositas 60 µm. Saat pengambilan sampel udara
ambien, impinger harus ditutup alumunium foil/ kotak pendingin untuk menghindari
penguapan yang berlebihan dari larutan penyerap.
c. Waktu simpan relatif singkat, pengujian seharusnya dilakukan dilapangan
sesegera mungkin mengunakan portable spectrophotometer.

7. Petugas atau personel pengambil sampel


Wajib mempunyai :
a. Dilengkapi dengan Ansuransi jiwa
b. Kompetensi pelatihan dalam pengambilan sampel
c. Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
Pakaian, sepatu bot, helm, sarung tangan, masker gas dan debu, pelindung
telinga, P3K
d. Air minum

Anda mungkin juga menyukai