Anda di halaman 1dari 16

KIMIA LINGKUNGAN

IL 1108/2 SKS

TITIK PENGAMBILAN SAMPEL PARAMETER


TANAH

Nindy Callista Elvania, S.T., M. Ling

Program Studi Ilmu Lingkungan


Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Bojonegoro
01 PROSEDUR SAMPLING TANAH

BEBERAPA FAKTOR YANG


YANG HARUS 02 PEMILIHAN CONTOH UJI/SAMPLING TANAH

DIPERHATIKAN UNTUK

03
MENENTUKAN JARAK CONTOH UJI /SAMPLING TANAH
PENGAMBILAN CONTOH
UJI BERDASARKAN
KEDALAMAN TANAH YANG
AKAN DISAMPLING 04 METODE PENGAMBILAN CONTOH UJI/SAMPLING
TANAH
BEBERAPA FAKTOR YANG YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK
MENENTUKAN PENGAMBILAN CONTOH UJI BERDASARKAN
KEDALAMAN TANAH YANG AKAN DISAMPLING
A. Prosedur sampling tanah B. Pemilihan contoh uji/ C. Jarak contoh uji/sampling
terdiri dari proses sebagai sampling tanah : tanah ditentukan oleh :
berikut : 1. Penentuan lokasi 1. Prakiraan awal
1. Lokasi sampling 2. Cara pengambilan 2. Orientasi pencemar
2. Sampel yang contoh uji
representatif 3. Menggunakan blanko
3. Data lengkap sampling 4. Pemilihan metoda
4. Informasi mengenai sampling
parameter dan jumlah 5. Radius distribusi
contoh yang diambil bahan pencemar
5. Penanganan dan 6. Waktu dan biaya
pengawetan sampel
6. Prosedur produksi
(kontinu / tidak)
7. Lokasi penyimpanan
(karung,timbun)
8. Transportasi sampel
BEBERAPA FAKTOR YANG YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK
MENENTUKAN PENGAMBILAN CONTOH UJI BERDASARKAN
KEDALAMAN TANAH YANG AKAN DISAMPLING

D. Menentukan metode pengambilan contoh uji/sampling tanah (Sampel yang diambil harus representatif)
1. Sesaat (Grab sampel)
Sampel yang diambil secara langsung dari badan tanah yang sedang dipantau. Sampel ini hanya
menggmbarkan karakteritik tanah pada saat pengambilan sampel.
2. Gabungan beberapa tempat (Composite sampel)
Campuran beberapa contoh yang diambil pada waktu yang sama, pada tempat yang berbeda
(horizontal atau vertikal). Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun
secara otomatis dgn menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu tertentu.
Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi mengetahui gambaran tentang
karakteristik kualitas tanah secara terus-menerus.
3. Gabungan Waktu
Campuran beberapa contoh yang diambil pada titik yang sama, pada waktu yang berbeda.
4. Terpadu (Intergrated sample)
Campuran beberapa contoh dari gabungan waktu dan gabungan tempat yang diambil secara terpisah
dari beberpa tempat, dengan volume yang sama.
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
TANAH TERKONTAMINASI
A. Penentuan lokasi pengambilan sampel B. Penentuan titik pengambilan sampel
Sebelum melakukan pengambilan Titik pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak sederhana, acak
stratifikasi dan sistematis. Berikut penjelasannya :
sampel tentukan terlebih dahulu lokasi a. Cara Acak Sederhana
pengambilan sampel tanah tergantung Cara ini dilakukan jika lokasi tanah cenderung homogen dan komposisi
dari luas dan kondisi tanah. kimiawi tanahnya rendah. Contoh : daerah persawahan, perkebunan dan
Pengambilan sampel dilakukan pada lain-lain.
tanah yang tercemar dan tidak b. Cara Acak Stratifikasi
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kualitas tanah tiap stratum dan
tercemar sebagai kontrol untuk dengan cara ini dapat meningkatkan kepresisian pengambilan sampel
mendapatkan perbandingan kualitas. sehingga dapat menggambarkan kualitas tanah yang lebih representatif.
Pengamatan visual menunjukkan Cara ini dilakukan pada daerah yang mempunyai perbedaan topografi,
adanya perubahan warna, bau atau jenis vegetasi, tipe tanah ataupun perkiraan paparan kontaminan. Untuk
adanya tumpahan zat kimia. Untuk melakukan cara ini didahulukan dengan melakukan kegiatan pengambilan
sampel pendahuluan. Pembagian strata berdasarkan perbedaan tanah
mengetahui jenis bahan pencemarnya secara fisik atau kontaminan. Kegiatan ini dapat membantu untuk
dilakukan analisis kualitatif. mengetahui kondisi tanah yang terkontaminasi.
c. Cara Sistematis
Pengambilan sampel tanah dengan cara sistematis diawali dengan
penentuan satu titik sebagai titik acuan yang dilakukan secara acak. Titik
pengambilan sampel selanjutnya diambil berdasarkan jarak interval pada
titik acuan.
PENENTUAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH UJI/SAMPLING
TANAH SECARA RANDOM JIKA LUAS LAHAN KURANG DARI
1 HEKTAR MAKA DIAMBIL MINIMAL 5 TITIK SAMPEL

CARA ACAK SEDERHANA

Tentukan pusat lokasi tanah yang terkena


polutan, arah akuifer dan kontur lahan 1
CARA ACAK STRATIFIKASI
Lahan dibagi 2 sebagai garis
pembagi lalu tarik garis tengah lagi
dari garis pembagi tersebut sehingga
2
menjadi 4 kuadran

CARA SISTEMATIS
pilih lokasi pengambilan sampel pada 3
setiap kuadran dengan berbagai
kedalaman yaitu 0-0,1 m; 0,5 - 0,6 m serta
0,9 - 1,0 m
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH

SYARAT PENGAMBILAN CONTOH TANAH CARA PENGAMBILAN CONTOH TANAH :


YANG BAIK SEBAGAI BERIKUT :
1. Perhatikan kebersihan permukaan tanah,
1. Memperhatikan perbedaan sifat topografi, harus bersih dari tanaman dan kotoran
atau karakteristik tanah, warna dan lainnya.
perbedaan lain yang menimbulkan kelalaian. 2. Tanah individual diambil menggunakan bor
2. Merupakan contoh tanah individual dalam hal tanah sedalam 10-20cm.
ini: Jika tanah homogen ambil 20-50 tanah, 3. Selanjutnya tanah individual dicampur hingga
Selanjutnya dikumpulkan dan dicampur, Jika merata dan bawa ke tempat yang teduh.
tanah homogen luas, ambil 2-5 ha yang terdiri 4. Berat tanah kering yang diperlukan 500-1000
dari suatu contoh tanah individual gr.
3. Tanah khusus seperti tanah sekitar 5. Petunjuk diatas dapat ditulis secara jelas
perumahan, jalan, tanggul, pesawahan, pada label yang ditaruh didalam dan diluar,
selokan, tanah bekas daerah pembakaran. jika yang diluar rusak masih ada label yang
didalam.
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH
Pengambilan sampel tanah berdasarkan kedalaman perlu Hal - hal yang perlu diperhatikan :
dilakukan karena alasan tertentu. Tingkat kedalaman 1. Jangan mengambil sampel tanah dari galengan,
tergantung pada tujuan yang akan dicapai. Berikut selokan, bibir teras, tanah tererosi sekitar rumah
macammacam kedalamannya : dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa
1. Pada kedalaman 0-30 cm diperlukan untuk tanaman/ jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur
mengetahui kualitas humus atau daerah aktivitas akar dan bahan organik, dan bekas penggembalaan
tanaman. ternak.
2. Pada kedalaman > 5 cm digunakan untuk mengetahui 2. Permukaan tanah yang akan diambil sampelnya
deposisi asam akibat pengaruh dari hujan asam. harus bersih dari rumput- rumputan, sisa tanaman,
3. Pada kedalaman 30-100 cm diperlukan untuk bahan organik / serasah, dan batu-batuan atau
mengetahui pergerakan zat-zat kimia dalam tanah kerikil.
akibat tumpahan zat kimia. 3. Alat-alat yang digunakan bersih dari kotoran dan
Untuk meminimalkan biaya yang akan kita keluarkan, tidak berkarat. Kantong plastik yang digunakan
maka pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk
komposit kedalaman yaitu pengambilan sampel keperluan lain.
bedasarkan pada kedalaman tertentu, dengan 4. Berat contoh uji diambil sekitar 1000 gr setiap titik
menggunakan peralatan pengambilan sampel core drill sampling.
atau menggunakan alat auger. Sebelum dianalisis di 5. Sampling tidak boleh dilaksanakan setelah hujan
laboratorium, tanah yang telah diambil dicampur dulu agar lebat karena tanah akan tergenang oleh air.
homogen.
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH

PERSIAPAN WADAH ATAU TEMPAT PERSIAPAN ALAT

1. Parameter logam (plastik dari bahan 1. Terbuat dari bahan yang tidak
polietilen) mempengaruhi sifat contoh uji (untuk
a. Cuci dengan detergen bebas pemeriksaan logam tidak terbuat dari
phospat peralatan logam)
b. Bilas dengan air bersih 2. Mudah dicuci
c. Rendam dengan HNO3 5% 3. Mudah dipindahkan ke wadah contoh
semalam
d. Bilas dengan aquades lalu
keringkan.
2. Parameter Organik (botol gelas gelap)
a. Cuci dengan detergen bebas fosfat
b. Bilas dengan air bersih
c. Setelah kering bilas dengan aseton
d. Bilas lagi dngan heksan
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH

CONTOH ALAT YANG DIGUNAKAN

01 THIEF 02 SEKOP

Terdiri dari 2 bagian pipa yang terbat Metal atau plastik keras, biasa
dari bahan baja anti karat/ paralon untuk limbah b3, dalam bentuk
bagian ujungnya berbentuk segitiga serbuk atau granular yang
tajam dapat menembus limbah disimpan dalam wadah besar, bak
padat belt conveyor.

03 AUGER 04 CETOK, LINGGIS

Besi yang bagian bawahnya Bentuknya besi yang digunakan


dilengkapi pisau spiral yang bagian untuk menggali tanah.
ujungnya diruncingkan
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH

an
e r alat n
. P ata
rab Peral pel
ra
g
u.
eca n kay tuk sa kan
m JENIS METODA SAMPLING
n s n h
m u
a
kaa stik d epat u mbutu TANAH YANG UTAMA
er la kt me
h p kop, p p, tida dan BERDASARKAN
ta n a
se
an perti an sek kerin
o g
na kan
lap
is
se ad n ah e nggu PENGGALIAN TANAH :
ling nakan n, pip pel ta m
n ya
p
Sam digu tanga sam s a
. Bi a
g r

01
yan rti bo r atau )
e a e r
met
se p s a .
ka m
a d at ang la (1
ace
p tu y
wak s u r f
n s ub ain
la m a
a n gl
n k eda berat y t entu
ora u alat e r
b 3t
m
Pe or ata is B
t i l jen
02 trak b
e ngam
m
un tuk
an
igu nak
g d
ny an
a
e ralat
03
P
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH

ALAT UNTUK PENGAMBIL SAMPEL LIMBAH B3

PENGUKURAN PARAMETER LAPANGAN

Parameter lapangan yang harus dilakukan segera di lapangan,


karena setiap saat parameter lapangan ini akan berubah setiap
saat yaitu:
1. Kelembaban
2. Suhu
3. Daya Hantar Listrik
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH
IDENTIFIKASI ATAU PEMBERIAN LABEL PADA CONTOH UJI

Label adalah keterangan yang terdapat di bagian luar


kemasan sebuah sampel. Di label sampel biasanya terdapat
kalimat yang menunjukkan nomor sampel, kode sampel,
metode sampling,waktu (tanggal dan pukul), cuaca, dan
lokasi pengambilan sampel, parameter, petugas pengambil
sampel. Ketika pengambilan sampel selesai dilakukan, setiap
wadah harus diberi label untuk identifikasi. Label identifikasi
digunakan untuk ketelusuran rekaman sehingga dapat
terhindar dari kekeliruan. Rekaman pengamanan sampel di
lapangan (field sampel custody) harus ditulis dengan
menggunakan tinta kedap-air (waterproof ink), begitu juga
kertas label harus menggunakan kertas kedap-air
(waterproof paper). Bila terjadi kesalahan pencatatan saat
melakukan perekaman, setiap kesalahan tersebut dicoret
sekali, tidak diperkenankan dihapus atau dibuat tidak
kelihatan/dihilangkan, sedangkan nilai yang benar atau
koreksiannya disisipkan serta mencantumkan tanggal serta
paraf personel yang melakukan koreksi.
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH
PENGAWETAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL TANAH KE LABORATORIUM Perubahan karakteristik diakibatkan oleh
beberapa hal berikut:
Pada saat melakukan pengiriman sampel tanah ke 1. Lamanya waktu transportasi
laboratorium, pengemasan sampel harus 2. Penyimpanan dalam wadah yang
dipertimbangkan. Pengemasan sampel dapat kurang tepat
mengurangi kontaminasi, degadrasi, dan deteriorasi. 3. Pada suhu yang terlalu tinggi, atau
terlalu rendah
4. Pada pH tinggi atau rendah
Wadah sampel harus didesain sedemikian rupa 5. Tanpa pengawetan yang memadai
agar mudah dikemas dan tidak mempengaruhi
sampel.

Transportasi dari lokasi pengambilan


sampel ke laboratorium, merupakan hal
yang harus dipertimbangkan, karena
beberapa sampel lingkungan mempunyai
batas waktu simpan yang kurang dari
sehari. Batasan waktu simpan ini
disebabkan karakteristik sampel
lingkungan yang dapat berubah antara
waktu pengambilan sampel sampai
diterima di laboratorium.
PENENTUAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
PEMUPUKAN ATAU KESUBURAN TANAH

Pertimbangan utama melakukan analisis sampel lingkungan 1. Selama perjalanan dari lapangan ke
sesegera mungkin di laboratorium lebih disebabkan adanya laboratorium, sampel tanah harus dijaga
batasan waktu simpan dan masing-masing parameter yang harus sedemikian rupa agar keutuhan sampel tetap
dianalisis ketimbang masalah wadah sampel atau terpelihara.
pengawetannya. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk 2. Tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah ini adalah : menghindari terjadinya kehilangan,
1. Sampel yang telah diambil sesegera mungkin didinginkan (30 kerusakan, yang disebabkan oleh degadrasi,
C – 4O C), namun tidak sampai dibekukan, kemudian segera kontaminasi, dan deteriorasi.
kirim ke laboratorium dalam waktu kurang 24 jam. 3. Apabila diperlukan, tindakan perbaikan dapat
2. Usahakan mendapatkan laboratorium yang kompeten yang dilakukan selama transportasi sampel sesuai
berada di dekat lokasi pengambilan sampel sehingga dapat dengan tingkat ketidaksesuaian yang terjadi.
dilakukan analisa sesegera mungkin. Kemudian dalam pengiriman sampel, harus
3. Bila memungkinkan, gunaan kurir atau jasa pelayanan disertakan formulir pengambilan sampel.
pengiriman agar sampel dapat diterima di laboratorium 4. Dimana formulir ini digunakan untuk
sebelum batas maksimum waktu simpan. ketertelusuran sampel dari pengambilan
4. Pengiriman sampel tanah melalui darat dengan kendaraan sampel hingga analisis di laboratorium.
atau kereta api harus memenuhi peraturan setempat yang Informasi yang direkam dalam formulir
ditentukan, sedangkan sampel lingkungan yang diangkut tersebut dapat digunakan sebagai dasar
melalui udara harus memenuhi peraturan penerbangan tindakan pencegahan, atau tindakan
internasional. perbaikan jika diperlukan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai