Anda di halaman 1dari 15

PERSIAPAN

PENGAMBILAN
SAMPEL TANAH

JERNITA SINAGA, SKM.MPH


SAMPEL TANAH
 Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam
meningkatkan produksi tanaman
 Tanah yang subur akan menghasilkan produksi relatif lebih tinggi dibandingkan tanah
yan kurang subur disebabkan beberapa kemungkinan diantaranya adanya cemaran
pada tanah
 Pencemaran tanah merupakan keaadaan ketika adanya berbangai bahan substansi
kimia yang masuk kedalam lapisan tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan
di dalam tanah
 Tanah yang tercemar dapat menyebabkan efek mematikan dan berbahaya
 Salah satu dampak yang saangat berpengaruh adalah dampat terhadap kesehatan
manusia
 Pengaruh tanah terhadap kesehatan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung
 Secara tidak langsung apabila manusia memanfaatkan mineral yang terkandung serta
lahan yang tersedia untuk menigkatkat kesejtraannya
 Pengaruh secara langsung tanah dapat mempengaruhi kesehatan karena mengandung
berbangai zat fisik,kimiadan biologis yang dapat menganggu keshatan tubuh
 Jika akan mengambil sempel tanah yang tercemar maka penentuan lokasi dan titik
serta jumlah sampel tanah yang akan diambil sangat bergantung pada luas dan kodisi
tanah, karateristik ,serta mobilitas zat pencemaran
LOKASI
 Apabila pada suatu tanah komposisi zat pencemar dan
pegaruhnya di tanah telah diketahui jumlah sampel yang
harus diambil dapat ditentukan
 Pengambilan sampel dilakukan pada lokasi tanah tercemar
dantanah yang tidak tercemar sebangai kontrol sehingga
kualitas tanah dapat dibandingkan
 Jika secara visual menunjukan adany perubahan warna, bau,
atau tidak adanya fegetasi disebabkan tumpahankebocoran
atau kelindian zat kimia yng belum diketahui jenis bahan
pencemaranya maka langkah awal pengambilan sampel
tanah di desain untuk analisis secara kualitif
 Imformasi awal terkait jenis dan kadar polutan yang diproleh
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan lokasi dan titik serta jumlah sempel harus
diambil
TITIK SAMPLING
 Jika lokasi pengam bilan sampel tanah telah
ditentukan untuk suatu daerah tertentu, titik
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
cara acak sederhana, acak stratifikasi atau
sistematis (crepin, 1993)
ACAK SEDERHANA
 Titik samping dengan cara acak acak sederhana
dipilih apabila lokasi tanah tersebut
diamsusikan cederung homogen dan komposisi
kimiwi tanah nya mempunyai variabilitas yang
rendah
 Sebangai contoh daerah perkebunan
persawahan dan lainya
 Untuk menghindari bias yang dilakukan olwh
petugas pengambil sampel penentuan
pengambilan sampel penentuan pengambilan
sampel dengan cara acak sangat baik dilakukan
sebelum menuju lapangan
STRATIFIKASI
 Pengambilan sempel tanah dilakukan dengan cara
aak stratifi kasi dgunakan untuk mengetahui
kualitas tanah tiap stratum
 Cara acak stratifikasi dapat meningkatkan
kepresisian pengambil sempel sehingga hasil yang
di proleh dapat menggambarkan kualitas tanah
yang lebih reprensentatif
 Penentuan pengambilan sampel tanah dengan cara
acak tratifikasi dilakukan pada daerah yang
mempunyai perbedaan topografi jenis vegetasi
tipe tanah ataupun perkiraan paparan kotaminan
STRATIFIKASI
 Apabila cara acak stratifikasi ditetapkan dalam pengambilan
sampel tanah cara ini harus didahului dengan kegiatan
pengambilan sampel pendahuluan untuk mendefinisikan
pembangian strata berdasarkan perbedaan tanah secara
fisik atau kontamin yang ada
 Kegiatan sampel pendahuluan untuk mendefinisikan
pembangian strata berdasarkan perbeddaa tanah secara
fisik atau kontamin yang ada
 Kegiaatan sempel pendahuluan dilakukan untuk
mengumpulkan imformasi awal terkait kondisi tanah
terkominasi serta karateristik pulotan
 Dengan cara acak stratifikasi kualitas tanah dapat diketahui
lebih detail bagian perbagian berdasarkan stratum yang
telah ditetapkan
SISTEMATIS
 Jika kendala bukan kendalan maka untuk mendapatkan gambaran
kualitas tanah yang lebih detail dan presisi yang tinggi pada suatu daerah
tertentu pengambilan pengambilan sempel tanah secara sistematis dapat
dilakukan penentu pengambilan sempel tanah secara sistematis diawali
dengan penetu satu titik acuan yang dilakukan secara acak
 Titik-titik pengambilan sampel yang lain ditentukan berdasarkan titik
acuan tersebut dengan jarak interval yang sama antara-titi-titik yang
lain.
 Apabila pengambilan sampel tanah berdasarkan kedalaman diperlukan
karena suatu alasan tertentu, maka tingkata kedalaman yang
direkomendasikan bergantung pada tujuan yang akan dicapai serta
kondisi tanah yang akan diambil.
 Pengambilan sampel tanah kedalaman 0-30 cm diperlukan untuk
mengetahui kulitas humus atau daerah aktivitas akar tanaman
 Pengambilan sampel permukaan dengan kedalaman kurang dari 5 cm
dapat digunakan untuk mengetahui deposisi asam akibat pengaruh dari
hujan asam .
 Pengambilan sampel pada kedalaman 30 – 100 cm diperlukan untuk
menegtahui pergerakan zat-zat kimia dalam tanah akibat tumpahan,
kebocoran atau kelindian dan tingkat kepadatan tanah
 Demin meminimalkan biaya yang dibutuhkan,
pengambilan sampel dan analisis kualitas tanah dapat
di lakukan dengan cara komposit kedalaman yaitu
mengambil sampel dengan kedalam tertentu dengan
mengunakan peralatan pengambilan sample core.
 Tanah yang telah diambil dicampur sehomogen
mungkin kemudian dilakukan sub sampel untuk
dianalisis dilaboratorium.
 Disampin biaya dapat ditekan, penggunaan cara
komposit lebih praktis dilakukan, tetapi semua
informasi tentang variabelitas kedalaman tidak dapat
diketahui dengan pasti.
 Jika sebidang tanah atau lahan memiliki luas kurang
dari 1 hektar dengan kondisi tanah tercemar atau
terkontaminasi, minimal ada 4 titik pengambilan
sampel yang diambil secara random
GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL
TANAH SECARA ACAK SEDERHANA
GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL
TANAH SECARA ACAK STRATIFIKASI
GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL
TANAH SECARA SISTEMATIK
PENENTUAN TITIK PENGAMBILAN
CONTOH UJI BERDASARKAN :
1. Tentukan pusat lokasi tanah yang terkena polutan,
arah akuifer (air larian)dan kontur lahan
2. Kemudian tanah tersebutdibagi dua sebagai garis
pembagi (division line)
3. Tarik garis tegak lurus ditengah division line
sehingga terbentuk 4 kuadran
4. Pilih lokasi pengambilan sampel pada setiap kuadran
5. Setiap daerah kuadran dilakukan pengambilan
sampel dengan berbagai kedalaman yaitu 0 – 0,1 m ,
0,5 – 0,6 m dan 0,9 – 10 m
6. Penentuan jumlah titik pengambilan sampel
disesuaikan dengan tujuan dan lokasi lahan untuk
memenuhi keterwakilan pengambilan sampel
GAMBAR TITIK PENGAMBILAN
SAMPEL PADA TIGA KEDALAMAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai