SAMPEL TANAH Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam meningkatkan produksi tanaman Tanah yang subur akan menghasilkan produksi relatif lebih tinggi dibandingkan tanah yan kurang subur disebabkan beberapa kemungkinan diantaranya adanya cemaran pada tanah Pencemaran tanah merupakan keaadaan ketika adanya berbangai bahan substansi kimia yang masuk kedalam lapisan tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan di dalam tanah Tanah yang tercemar dapat menyebabkan efek mematikan dan berbahaya Salah satu dampak yang saangat berpengaruh adalah dampat terhadap kesehatan manusia Pengaruh tanah terhadap kesehatan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung Secara tidak langsung apabila manusia memanfaatkan mineral yang terkandung serta lahan yang tersedia untuk menigkatkat kesejtraannya Pengaruh secara langsung tanah dapat mempengaruhi kesehatan karena mengandung berbangai zat fisik,kimiadan biologis yang dapat menganggu keshatan tubuh Jika akan mengambil sempel tanah yang tercemar maka penentuan lokasi dan titik serta jumlah sampel tanah yang akan diambil sangat bergantung pada luas dan kodisi tanah, karateristik ,serta mobilitas zat pencemaran LOKASI Apabila pada suatu tanah komposisi zat pencemar dan pegaruhnya di tanah telah diketahui jumlah sampel yang harus diambil dapat ditentukan Pengambilan sampel dilakukan pada lokasi tanah tercemar dantanah yang tidak tercemar sebangai kontrol sehingga kualitas tanah dapat dibandingkan Jika secara visual menunjukan adany perubahan warna, bau, atau tidak adanya fegetasi disebabkan tumpahankebocoran atau kelindian zat kimia yng belum diketahui jenis bahan pencemaranya maka langkah awal pengambilan sampel tanah di desain untuk analisis secara kualitif Imformasi awal terkait jenis dan kadar polutan yang diproleh dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan lokasi dan titik serta jumlah sempel harus diambil TITIK SAMPLING Jika lokasi pengam bilan sampel tanah telah ditentukan untuk suatu daerah tertentu, titik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara acak sederhana, acak stratifikasi atau sistematis (crepin, 1993) ACAK SEDERHANA Titik samping dengan cara acak acak sederhana dipilih apabila lokasi tanah tersebut diamsusikan cederung homogen dan komposisi kimiwi tanah nya mempunyai variabilitas yang rendah Sebangai contoh daerah perkebunan persawahan dan lainya Untuk menghindari bias yang dilakukan olwh petugas pengambil sampel penentuan pengambilan sampel penentuan pengambilan sampel dengan cara acak sangat baik dilakukan sebelum menuju lapangan STRATIFIKASI Pengambilan sempel tanah dilakukan dengan cara aak stratifi kasi dgunakan untuk mengetahui kualitas tanah tiap stratum Cara acak stratifikasi dapat meningkatkan kepresisian pengambil sempel sehingga hasil yang di proleh dapat menggambarkan kualitas tanah yang lebih reprensentatif Penentuan pengambilan sampel tanah dengan cara acak tratifikasi dilakukan pada daerah yang mempunyai perbedaan topografi jenis vegetasi tipe tanah ataupun perkiraan paparan kotaminan STRATIFIKASI Apabila cara acak stratifikasi ditetapkan dalam pengambilan sampel tanah cara ini harus didahului dengan kegiatan pengambilan sampel pendahuluan untuk mendefinisikan pembangian strata berdasarkan perbedaan tanah secara fisik atau kontamin yang ada Kegiatan sampel pendahuluan untuk mendefinisikan pembangian strata berdasarkan perbeddaa tanah secara fisik atau kontamin yang ada Kegiaatan sempel pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan imformasi awal terkait kondisi tanah terkominasi serta karateristik pulotan Dengan cara acak stratifikasi kualitas tanah dapat diketahui lebih detail bagian perbagian berdasarkan stratum yang telah ditetapkan SISTEMATIS Jika kendala bukan kendalan maka untuk mendapatkan gambaran kualitas tanah yang lebih detail dan presisi yang tinggi pada suatu daerah tertentu pengambilan pengambilan sempel tanah secara sistematis dapat dilakukan penentu pengambilan sempel tanah secara sistematis diawali dengan penetu satu titik acuan yang dilakukan secara acak Titik-titik pengambilan sampel yang lain ditentukan berdasarkan titik acuan tersebut dengan jarak interval yang sama antara-titi-titik yang lain. Apabila pengambilan sampel tanah berdasarkan kedalaman diperlukan karena suatu alasan tertentu, maka tingkata kedalaman yang direkomendasikan bergantung pada tujuan yang akan dicapai serta kondisi tanah yang akan diambil. Pengambilan sampel tanah kedalaman 0-30 cm diperlukan untuk mengetahui kulitas humus atau daerah aktivitas akar tanaman Pengambilan sampel permukaan dengan kedalaman kurang dari 5 cm dapat digunakan untuk mengetahui deposisi asam akibat pengaruh dari hujan asam . Pengambilan sampel pada kedalaman 30 – 100 cm diperlukan untuk menegtahui pergerakan zat-zat kimia dalam tanah akibat tumpahan, kebocoran atau kelindian dan tingkat kepadatan tanah Demin meminimalkan biaya yang dibutuhkan, pengambilan sampel dan analisis kualitas tanah dapat di lakukan dengan cara komposit kedalaman yaitu mengambil sampel dengan kedalam tertentu dengan mengunakan peralatan pengambilan sample core. Tanah yang telah diambil dicampur sehomogen mungkin kemudian dilakukan sub sampel untuk dianalisis dilaboratorium. Disampin biaya dapat ditekan, penggunaan cara komposit lebih praktis dilakukan, tetapi semua informasi tentang variabelitas kedalaman tidak dapat diketahui dengan pasti. Jika sebidang tanah atau lahan memiliki luas kurang dari 1 hektar dengan kondisi tanah tercemar atau terkontaminasi, minimal ada 4 titik pengambilan sampel yang diambil secara random GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL TANAH SECARA ACAK SEDERHANA GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL TANAH SECARA ACAK STRATIFIKASI GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL TANAH SECARA SISTEMATIK PENENTUAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH UJI BERDASARKAN : 1. Tentukan pusat lokasi tanah yang terkena polutan, arah akuifer (air larian)dan kontur lahan 2. Kemudian tanah tersebutdibagi dua sebagai garis pembagi (division line) 3. Tarik garis tegak lurus ditengah division line sehingga terbentuk 4 kuadran 4. Pilih lokasi pengambilan sampel pada setiap kuadran 5. Setiap daerah kuadran dilakukan pengambilan sampel dengan berbagai kedalaman yaitu 0 – 0,1 m , 0,5 – 0,6 m dan 0,9 – 10 m 6. Penentuan jumlah titik pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan dan lokasi lahan untuk memenuhi keterwakilan pengambilan sampel GAMBAR TITIK PENGAMBILAN SAMPEL PADA TIGA KEDALAMAN TERIMA KASIH