DAN PUPUK
OLEH:
Tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengetahui sampel tanah untuk
persiapan uji laboratorium.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui
sampel tanah untuk persiapan uji laboratorium.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu parang, cutter, cangkul,
meteran, gunting, palu-palu dan alat tulis, lempung porselin atau mesin giling,
ayakan dengan lubang 2 mm dan 0.5 mm, wadah, mortal dan kamera.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tanah, plastik sampel, kertas
label dan kertas bekas, ring sampel, plastik sampel, kertas label, tali rafia, karung,
lem bening, patok kayu dan koran bekas.
3.3. ProsedurPraktikum
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil praktikum pengambilan sampling tanah untuk persiapan
uji di laboratorium maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pembuatan plot 0 m x 10 m
3.
Pembersihan Area Tanah
Pengambilan Tanah
4.
Menggunakan Ring Sampling
2.
Penumbukan/pengayakan
Tabel 3. Kegiatan yang dilakukan pada saat persiapan uji vegetasi dilaboratorium
No Gambar Keterangan
1.
Proses pemotongan vegetasi yang
telah dikeringkan
2.
Pemblenderan vegetasi
3. Penggerusan vegetasi
4.2 Pembahasan
Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel, contoh atau cuplikan
dari bahan ruah atau lapangan yang menjadi objek analisis. Sampel yang diambil
harus menggambarkan komposisis dari objek analis.
Metode sampling yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu
Simple Random sampling. Pada Simple Random Sampling, setiap elemen populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk diambil. berdasarkan hasil diatas kami
mengambil 9 titik dalam pengambialn sampel pada luasan arealsebesar 10 m x 10
m. dimana setiap titik plot seluas 1 m yang diambilsecara acak. kondisi areal
didominasi oleh vegetasi pepohonan dan juga jenis paku-pakuan.
Vegetasi memegang peran penting pada banyak proses yang berlangsung
di ekosistem, antara lain: (a) penyimpanan dan daur nutrisi; (b) penyim panan
karbon; (c) purifikasi air; serta (d) keseimbangan dan penyebaran komponen
penting penyusun ekosistem seperti detri-vor, polinator, parasit, dan predator.
Jumlah vegetasi yang ditemukan pada areal pengambilan sampel yaitu ada
5 jenis vegetasi yang berbeda, dimana vegetasi yang paling dominan yaitu dari
jenis paku-pakuan yang diberi lambang berupa vegetasi D. sementara untuk
vegetasi yang lain disimbolkan berupa A B C dan E. Setiap vegetasi yang diambil
dilapangan sebanyak 3 ulangan kemuadian dikeringkan.
Sifat-sifat tanah selalu bersifat heterogen dari suatu tempat dengan tempat
lainnya. Hal ini dikarenakan tanah sebagai tempat manusia, hewan, dan tumbuhan
pengambilan sampel tanah jika dilihat dari segi aktivitas diareal tersebut maka
lebih didominasi oleh aktivitas tumbuhan dan hewan sementara untuk aktivitas
manusianya jarang atau sulit dijangkau karena masih terbilang kondisi yang
termasuk hutan.
Tanah yang telah diambil diareal dilakukan pengeringan untuk
mendapatkan contoh sampel yang akan dianalisi dilaboratorium. pengeringan ini
bertujuan agar tanah yang dianalisi tidak merusak alat seperti spektrofotometer,
karena apabila tanah masih dalam kondisi basah analisis tidak dapat dilakukan.
pengeringan tanah berlangsung beberapa hari hingga tanah benar-benar siap untuk
diayak.
Dari hasil pengeringan tanah kemudian diayak denngan beberapa jenis
ayakan yaitu 2 mm dan 0,5 mm kemudian dimasukan kedalam plastik sampel
dimana setiap sampel terbagi diberi kode yaitu berupa sampel dengan kode kimia
tanah atau KT. Contoh tanah yang telah siap dianalisis disimpan diwadah yang
telah disiapkan bersama dengan semua vegetasi yang telah dihancurkan dan
diayak menggunakan ayakan ukuran 0.5 mm.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu semoga praktikum kedepannya lebih
baik lagi dan lebih teliti dalam membuat laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Arrijani, dkk. 2009. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas . Vol 7. No 2. Hal 147-153.
Hanafiah, 2012. Analisis Kimia Dan Fisika Dari Contoh Tanah Yang
Diambil Diperlukan Untuk Mengukur Kadar Hara. Jurnal fisika FMIPA U
nive rsitas Lampung 1 (1) : 35-145.
Jury. Sposito, and R. 2014. A transfer function model of solute transport through
soil. I. Fundamental conceps. Water Resources Research. 22: 243-247.
Kocher, S.D. & R. Harris. 2009. Riparian Vegetation. ANR Publication 8240 1-7.
Rigney, J. A., and J. F. Reed. 2011. Some factors affecting the accuracy of soil
sampling Soil Sci. Soc. Am. Proc. 10: 257-259.
Rosyidah.E, dan Wirosoedarmo. R., 2013. Pengaruh Sifat Fisik Tanah pada
Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan Lahan (Studi Kasus Di
Kelurahan Sumbersari Malang). J. AGRITECH. Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya.
DOKUMENTASI
Pengambilan contoh vegetasi di lapangan
Vegetasi E