Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK ANALISIS TANAH, AIR DAN TANAMAN

“Hubungan Analisis Tanah Dengan Sifat Fisik dan Kimia Tanah”

Disusun Oleh :

Nama : Nur Anisa Dwi Agustin Putri P.

Nim : D1D1 21 045

Kelas : B

JURUSAN/PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hubungan Analisis Tanah dengan Sifat Fisik dan Kimia Tanah adalah
topik yang sangat penting dalam bidang pertanian dan agronomi. Analisis tanah
adalah proses pengujian dan evaluasi kualitas tanah, termasuk komponen fisik,
kimia, dan biologi. Sifat fisik dan kimia tanah memengaruhi kemampuan tanah
untuk mendukung pertumbuhan tanaman, dan karena itu memahami hubungan
antara analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah sangat penting untuk
menentukan cara terbaik untuk mengelola tanah secara efektif.
Hubungan analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah adalah bidang
studi yang penting dalam ilmu tanah. Tanah adalah sumber daya alam yang sangat
penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Tanah menyediakan tempat untuk
tumbuhnya tanaman, menyediakan air dan nutrisi bagi tanaman, menyimpan
karbon, serta berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai jenis makhluk hidup.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan manfaat tanah tersebut, perlu dilakukan
analisis terhadap sifat fisik dan kimia tanah.
Sifat fisik tanah mencakup tekstur, struktur, porositas, dan kemampuan air
tanah. Sifat kimia tanah mencakup pH tanah, kandungan nutrisi seperti nitrogen,
fosfor, dan kalium, serta kandungan bahan organik. Hubungan antara analisis
tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah memungkinkan para ahli agronomi dan
petani untuk memilih jenis tanaman yang cocok untuk tanah mereka, menentukan
tingkat kebutuhan pemupukan dan irigasi yang tepat, dan memilih praktik
manajemen tanah yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas
hasil panen.
Dalam hubungan analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah,
ditemukan bahwa sifat fisik tanah seperti tekstur, kepadatan, porositas, dan
struktur sangat mempengaruhi kemampuan tanah untuk menyimpan air dan
nutrisi, serta memengaruhi pertumbuhan akar tanaman. Sifat kimia tanah seperti
pH, kandungan hara, dan kandungan bahan organik juga sangat penting dalam
menentukan kesehatan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Dalam praktiknya, hubungan antara analisis tanah dengan sifat fisik dan
kimia tanah dapat membantu para petani dan ahli pertanian dalam memilih jenis
tanaman yang tepat untuk suatu wilayah, mengelola kesuburan tanah dengan cara
yang tepat, dan meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan. Oleh
karena itu, penelitian dan studi tentang hubungan analisis tanah dengan sifat fisik
dan kimia tanah sangat penting untuk memaksimalkan manfaat tanah sebagai
sumber daya alam yang sangat berharga bagi manusia dan ekosistem.

1.2 Tujuan

Tujuan dari hubungan analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah
adalah untuk memahami karakteristik dan kondisi tanah yang berperan penting
dalam menentukan kesuburan tanah dan keberhasilan pertumbuhan tanaman.
Beberapa tujuan khususnya adalah:
1. Mengetahui kandungan unsur hara tanah
2. Mengetahui pH tanah
3. Mengetahui tekstur tanah
4. Mengetahui sifat fisik tanah
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Kajian Pustaka

Analisis tanah adalah proses pengukuran sifat fisik, kimia, dan biologi dari
tanah. Pengukuran ini dapat memberikan informasi penting tentang kesuburan
tanah dan kesesuaian untuk tanaman tertentu. Dalam kajian pustaka ini, akan
dibahas hubungan antara analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah.
1. Sifat Fisik Tanah
Sifat fisik tanah meliputi ukuran partikel tanah, porositas,
ketersediaan air, dan permeabilitas. Analisis tanah dapat memberikan
informasi tentang sifat fisik tanah. Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk mempelajari hubungan antara analisis tanah dengan sifat fisik tanah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rashid et al. (2018),
analisis tanah dapat digunakan untuk memprediksi sifat fisik tanah seperti
porositas dan permeabilitas. Mereka menemukan bahwa sifat fisik tanah
berhubungan dengan kadar bahan organik, tekstur tanah, dan pH tanah.
2. Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia tanah meliputi pH tanah, kandungan bahan organik,
ketersediaan nutrisi, dan kapasitas pertukaran kation. Analisis tanah juga
dapat memberikan informasi tentang sifat kimia tanah. Beberapa penelitian
telah dilakukan untuk mempelajari hubungan antara analisis tanah dengan
sifat kimia tanah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2019), analisis
tanah dapat digunakan untuk memprediksi sifat kimia tanah seperti pH
tanah, kandungan bahan organik, dan ketersediaan nutrisi. Mereka
menemukan bahwa sifat kimia tanah berhubungan dengan kadar bahan
organik, pH tanah, dan kapasitas pertukaran kation.

2.2 Pentingnya Analisis Tanah

Analisis tanah merupakan proses pengukuran dan evaluasi sifat-sifat fisik,


kimia, dan biologis tanah. Pentingnya analisis tanah terletak pada kemampuannya
untuk memberikan informasi tentang kesesuaian tanah untuk pertumbuhan
tanaman, dan juga sebagai dasar untuk pengembangan rekomendasi pemupukan
yang efektif. Beberapa manfaat analisis tanah antara lain:

1. Menentukan kebutuhan tanaman akan unsur hara: Analisis tanah dapat


memberikan informasi tentang kadar nutrisi tanah seperti nitrogen, fosfor,
dan kalium. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan
kebutuhan nutrisi tanaman.

2. Meningkatkan produktivitas tanah: Analisis tanah membantu petani


mengetahui kualitas tanah dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk
meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman.

3. Mengurangi biaya pemupukan yang tidak perlu: Analisis tanah dapat


membantu petani mengetahui jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan
untuk tanah mereka, sehingga mengurangi biaya pemupukan yang tidak
perlu.

4. Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk: Analisis tanah dapat


membantu petani mengetahui jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan
untuk tanah mereka, sehingga mengurangi penggunaan pupuk berlebih dan
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk.

5. Meminimalkan dampak lingkungan: Analisis tanah dapat membantu


petani menghindari penggunaan pupuk yang berlebihan dan mengurangi
dampak lingkungan seperti pencemaran air tanah dan permukaan.

2.3 Prosedur Analisis Tanah

Prosedur analisis tanah biasanya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:


1. Pengambilan sampel tanah: Tahap awal yang perlu dilakukan adalah
mengambil sampel tanah yang akan dianalisis. Pengambilan sampel harus
dilakukan secara representatif dari daerah yang akan dianalisis. Sampel
yang diambil harus diambil dari kedalaman yang sama dan dicampur rata
sebelum diuji.
2. Analisis sifat fisik tanah: Analisis sifat fisik tanah mencakup beberapa
parameter seperti tekstur tanah, struktur tanah, dan konsistensi tanah.
Beberapa metode yang umum digunakan untuk menganalisis sifat fisik
tanah adalah metode pipet, metode aliran sedimen, dan metode
hydrometer.
3. Analisis sifat kimia tanah: Analisis sifat kimia tanah mencakup beberapa
parameter seperti pH tanah, kelembaban tanah, unsur hara tanah, dan
kandungan bahan organik tanah. Beberapa metode yang umum digunakan
untuk menganalisis sifat kimia tanah adalah metode elektrometrik,
spektrofotometri, dan gravimetri.
4. Interpretasi hasil analisis: Hasil analisis tanah yang telah dilakukan harus
diinterpretasikan secara benar untuk dapat menentukan tindakan yang
perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi tanah.

2.4 Metode Teknik Analisis Tanah

Beberapa metode/teknik analisis tanah yang umum digunakan di Indonesia adalah


sebagai berikut:
1. Metode Alkali-Air: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan
lempung pada tanah. Sampel tanah dicampur dengan larutan natrium
hidroksida dan air, kemudian dicampur hingga homogen dan disaring
untuk mendapatkan fraksi lempung.
2. Metode Pipet Berkala: Metode ini digunakan untuk menentukan
kandungan pasir, debu, dan lempung pada tanah. Sampel tanah dicampur
dengan larutan natrium pirofosfat dan air, kemudian dicampur hingga
homogen dan disaring untuk mendapatkan fraksi pasir, debu, dan
lempung.
3. Metode Olsen: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan fosfor
pada tanah. Sampel tanah dicampur dengan larutan ammonium bikarbonat
dan air, kemudian diaduk hingga homogen dan disaring untuk
mendapatkan ekstrak. Kandungan fosfor diukur dengan spektrofotometer.
4. Metode Kjeldahl: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan
nitrogen pada tanah. Sampel tanah dicampur dengan asam sulfat dan
digunakan reaksi dengan natrium hidroksida untuk mengubah nitrogen
organik menjadi nitrogen amonium. Kandungan nitrogen diukur dengan
titrasi.
5. Metode Walkley-Black: Metode ini digunakan untuk menentukan
kandungan karbon organik pada tanah. Sampel tanah dicampur dengan
asam sulfat dan kalium dikromat, kemudian dipanaskan dan dihilangkan
kelebihan kalium dikromat dengan larutan feri amonium sulfat.
Kandungan karbon organik diukur dengan titrasi.

2.5 Intersepsi Hasil Analisis Tanah

Intersepsi antara hasil hubungan analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia
tanah adalah bahwa analisis tanah dapat memberikan informasi yang sangat
penting tentang sifat fisik dan kimia tanah. Analisis tanah dapat membantu kita
memahami karakteristik fisik dan kimia tanah, termasuk tekstur, kandungan
nutrisi, pH, keasaman, kapasitas tukar kation (KTK), dan lain sebagainya.
Dengan memahami sifat fisik dan kimia tanah tersebut, kita dapat
membuat rekomendasi yang lebih baik untuk penggunaan tanah yang tepat dan
optimal. Misalnya, jika analisis tanah menunjukkan bahwa tanah memiliki
kandungan nitrogen yang rendah, kita dapat merekomendasikan pemupukan
nitrogen untuk meningkatkan produktivitas tanah.
Dalam hal sifat fisik, analisis tanah dapat membantu kita memahami
kepadatan, porositas, dan kemampuan tanah untuk menahan air dan udara. Ini
dapat membantu kita memilih tanaman yang cocok untuk tumbuh di tanah
tersebut dan membuat keputusan yang tepat dalam hal pengelolaan air.
Secara keseluruhan, analisis tanah sangat penting untuk memahami sifat
fisik dan kimia tanah. Dengan memahami sifat-sifat ini, kita dapat membuat
keputusan yang tepat dalam hal penggunaan tanah dan pengelolaan yang optimal.
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hubungan analisis tanah dengan sifat fisik dan kimia
tanah adalah bahwa sifat fisik dan kimia tanah sangat erat kaitannya dengan
analisis tanah. Analisis tanah dapat memberikan informasi tentang sifat fisik dan
kimia tanah, dan sebaliknya, sifat fisik dan kimia tanah dapat mempengaruhi hasil
analisis tanah.
Beberapa faktor yang dapat dipelajari melalui analisis tanah adalah tingkat
keasaman tanah (pH), kandungan unsur hara, tekstur tanah, dan struktur tanah.
Sifat-sifat ini sangat penting untuk menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh
di suatu lokasi, serta menentukan jenis pupuk yang harus digunakan untuk
meningkatkan hasil panen.
Sifat fisik tanah, seperti tekstur dan struktur, juga dapat mempengaruhi
kemampuan tanah untuk menahan air dan nutrisi, serta kemampuan tanah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pemahaman yang baik
tentang sifat fisik dan kimia tanah sangat penting dalam pengelolaan tanah dan
pertanian.
Dalam kesimpulan, hubungan antara analisis tanah, sifat fisik, dan kimia
tanah sangat penting untuk memahami kebutuhan tanah dan memaksimalkan hasil
panen.

3.2 rekomendasi

Analisis tanah sangat penting untuk memahami sifat fisik dan kimia tanah.
Berikut adalah beberapa rekomendasi tentang hubungan antara analisis tanah
dengan sifat fisik dan kimia tanah:
1. Kandungan mineral tanah: Analisis tanah dapat memberikan informasi
tentang jenis mineral yang ada di dalam tanah. Ini sangat penting karena
mineral tersebut mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah, seperti
struktur, ketersediaan nutrisi, dan keasaman.
2. Kandungan bahan organik: Analisis tanah dapat memberikan informasi
tentang jumlah dan jenis bahan organik yang ada di dalam tanah. Bahan
organik mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah seperti kemampuan air
menahan, struktur tanah, dan kapasitas penyimpanan nutrisi.
3. pH tanah: Analisis tanah juga dapat memberikan informasi tentang pH
tanah. pH tanah dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah seperti
ketersediaan nutrisi, aktivitas mikroba, dan kelarutan mineral.
4. Kation exchange capacity (CEC): Analisis tanah dapat memberikan
informasi tentang CEC tanah. CEC mempengaruhi sifat fisik dan kimia
tanah seperti kemampuan tanah untuk menyimpan dan melepaskan nutrisi,
kapasitas tanah untuk menahan air, dan ketersediaan nutrisi.
5. Kandungan nutrisi: Analisis tanah dapat memberikan informasi tentang
kandungan nutrisi tanah seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Kandungan
nutrisi mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah seperti pertumbuhan
tanaman, ketersediaan nutrisi, dan produksi tanaman.
Dengan memahami hubungan antara analisis tanah dengan sifat fisik dan
kimia tanah, kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih jenis tanah
yang sesuai untuk pertanian, memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan
produktivitas tanaman.

3.3 Saran

Berikut saran mengenai hubungan antara analisis tanah dengan sifat fisik
dan kimia tanah:
1. Analisis Kimia Tanah Analisis kimia tanah membantu dalam memahami
kandungan hara, pH tanah, kapasitas tukar kation, dan sifat kimia lainnya.
Informasi ini dapat membantu dalam menentukan kebutuhan nutrisi
tanaman, pengelolaan pH tanah, dan peningkatan kesuburan tanah.
2. Analisis Fisik Tanah Analisis fisik tanah meliputi struktur, tekstur,
porositas, dan ketersediaan air. Informasi ini dapat membantu dalam
memahami kemampuan tanah untuk menyimpan air, drainase, dan aerasi.
Hal ini penting dalam menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh
dengan baik di tanah tersebut.
3. Interaksi Antara Sifat Fisik dan Kimia Tanah Sifat fisik dan kimia tanah
saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, pori-pori tanah
dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Tanah yang padat
dan berat cenderung memiliki sedikit pori-pori dan dapat menghambat
pergerakan air dan udara, serta mengurangi ketersediaan nutrisi bagi
tanaman.
Oleh karena itu, dengan memahami analisis tanah yang lengkap, kita dapat
mengembangkan strategi pengelolaan tanah yang tepat untuk memaksimalkan
produktivitas tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA

Chen, L., Zhang, H., Ma, J., Zhang, J., & Wang, Q. 2019. Soil nutrient content
prediction based on visible and near-infrared spectroscopy: A review.
Soil and Tillage Research, 194, 104289.
Rashid, M. H., Uddin, M. J., Uddin, M. N., & Sarkar, M. A. R. 2018. Physico-
chemical properties of soil as influenced by different organic materials.
Bangladesh Journal of Agricultural Research, 43(2), 281-292.
Brady, N.C. and Weil, R.R. 2016. The Nature and Properties of Soils. Pearson
Education.

Lal, R. 2020. Soil Science: An Introduction. CRC Press.


Troeh, F.R., Thompson, L.M., and Bizzell, J.A. 2019. Soils and Soil Fertility.
Oxford University Press.
Brady, N. C., & Weil, R. R. 2016. The nature and properties of soils (15th ed.).
Pearson.
Lal, R. 2020. Soil health and climate change. CRC Press.
Sauer, T. J., Hatfield, J. L., & Burras, C. L. (Eds.). 2018. Soil health: the
foundation of resilient farms. Agronomy Society of America.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2834-1992 tentang Metode Pengambilan
dan Persiapan Contoh Tanah untuk Analisis Fisika, Kimia, dan Biologi.
SNI 19-7029-2005 tentang Metode Pengujian Tanah – Penentuan pH.
SNI 19-7030-2005 tentang Metode Pengujian Tanah – Penentuan Kapasitas Tukar
Kation.
SNI 19-7031-2005 tentang Metode Pengujian Tanah – Penentuan Ketersediaan
Nitrogen.
SNI 19-7032-2005 tentang Metode Pengujian Tanah – Penentuan Kandungan
Fosfor.

Anda mungkin juga menyukai