Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Silvika Medan, Februari 2023

PENGUNDUHAN DAN PENGENALAN BAGIAN BAGIAN BIJI

Dosen Penanggung Jawab


Dr. Delvian, SP, M.Si

Oleh:
Kamsyahria Siregar
221201034
HUT 2B

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Silvika ini dengan baik.
Laporan Praktikum Silvika yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan Bagian
Bagian Biji” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas praktikum silvika sebagai
syarat masuk praktikum di minggu yang akan datang pada Program Studi
Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggung Jawab
Praktikum Silvika Dr. Delvian karena telah memberikan materi dengan baik dan
benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti kegiatan praktikum
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki
isi laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Medan, Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ .i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Tujuan ............................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat .......................................................................................... 6
Alat dan Bahan ............................................................................................... 6
Prosedur Praktikum ......................................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil.................................................................................................................. 8
Pembahasan ..................................................................................................... 9

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan ...................................................................................................... 10
Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


1. Pengunduhan Buah Dan Pengenalan Bagian Bagian Biji .................................8

iii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Silvika adalah istilah yang digunakan untuk karakteristik yang
mendefinisikan sejarah kehidupan, pertumbuhan, perilaku dan ekologi dari spesies
pohon.Silvika mempelajari sejarah hidup dan karakter jenis pohon hutan dan
tegakan dan kaitannya dengan lingkungannya yang merupakan hubungan saling
mempengaruhi. Pertumbuhan setiap jenis pohon memerlukan faktor-faktor
lingkungan tertentu seperti iklim (curah hujan, suhu, kelembaban, angin, sinar
surya dan lainnya) dan tempat tumbuh (air, unsur hara, pH, struktur tanah dan
kondisi lainnya) yang sesuai. Sebaliknya setiap jenis pohon yang tumbuh dapat
mempengaruhi lingkungan seperti pengendalian erosi tanah dan air,
mempengaruhi iklim mikro, sebagai habitat satwa, sumber mata air, tempat
rekreasi dan lainnya (Asker,2018).
Hutan adalah habitat bermacam spesies tumbuhan,spesies hewan dan
beerapa kelompok etnik manusia yang berinteraksi satu sama lain sekaligus dngan
lingkungan sekitar nya. Secara Global hutan memiliki manfaat ganda terhadap
bumi sebagai habibat yang lebih luas yaitu hutan sebagai: tempat resapan
air,hutan sebagai payung raksasa, hutan sebagai paru-paru dunia dan hutan
sebagai Sumber Daya Alam. Manfaat hutan sebagaai daerah resapan air terkait
dengan keseimbangan air dan fungsi hutan sebagai payung raksasa terkait dengan
perlindungan tanah permukaan. Keberadaan hutan dalam kehidupan memiliki
peran yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Lebih dari 1
milyar orang sangat bergantung pada hutan sebagai sumber kehidupan mereka dan
lebih dari milyar orang atau sepertiga dari populasi dunia menggunakan bahan
Bakar Biomassa termasuk kayu bakar untuk memasak dan menghangatkan rumah
mereka serta ratusan juta orang bergantung pada obat (Samuel, 2019).
Benih ialah biji atau bagian tanaman lainnya yang dipergunakan untuk
keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis.Dalam
konteks benih dituntut bermutu tinggi atau unggul, sebab benih harus mampu
menghasilkan tanaman yang dapat berproduksi maksimum dengan sarana
teknologi yang semakin maju. Mutu benih terdiri atas empat komponen yaitu:
2

mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik, dan mutu kesehatan benih. Benih yang
bermutu fisik tinggi terlihat dari penampilan fisiknya yang bersih, cerah, bernas,
dan berukuran seragam. Mutu fisiologis benih tercermin dari nilai viabilitas
(seperti daya berkecambah) dan nilai vigor seperti kecepatan tumbuh,
keserempakan tumbuh, dan daya simpan (Gusti,2018).
Kegiatan pengunduhan buah, yaitu kegiatan mengumpulkan buah lagsung
dari pohon maupun sekitar pohon induk.Pengunduhan buah berkualitas berasal
dari hutan alam ataupun hutan tanaman yang tanamannya berasal dari pohon
pohon induk atau pohon plus.Saat pengunduhan buah sebaiknya dilakukan apabila
hampir seluruh buah (±75 %) dalam suatu pohon atau tegakan.Biji yang sudah
masak secara fisik dan fisiologis dalam diunduh.Pengunduhan buah pada awal
masak fisiologisnya kurang tepat karena buah yang akan dipanen belum cukup
berkembang, sebaliknya pengunduhan buah pada akhir fisiologisnya juga kurang
tepat karena buah yang dipanen mengalami penurunan kualitas benih.Oleh karena
itu buah harus dipanen tepat waktu yaitu tepat pada masak fisiologisnya agar
menghasilkan benih yang berkualitas.Masak fisiologis akan menentukan waktu
pengunduhan dan kualitas buah yang dipanen (Yuniarti,2016).
Mutu genetik ditunjukkan dengan keseragaman genetik yang tinggi dan
tidak tercampur varietas lain aspek hama penyakit dan mikroorganisme yang
dapat terbawa pada komoditas pangan dan hasil pertanian menjadi persyaratan
yang sangat ketat dalam era perdagangan bebas.Viabilitas merupakan tolok ukur
bahwa benih mengandung struktur dan substansi, termasuk sistem enzim yang
memberikan kemampuan untuk berkecambah pada kondisi yang cocok sedangkan
vigor benih adalah kondisi benih yang menentukan potensi untuk tumbuh cepat,
seragam dan tumbuh normal dalam berbagai kondisi lapangan. Pengujian kualitas
benih ini sangat penting karena terujinya kualitas benih dapat memberikan
jaminan kepada petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih dengan kualitas
yang baik sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (Nyoman et al.,2018).

Tujuan
Tujuan dari praktikum silvika yang berjudul “Pengunduhan Dan
Pegenalan Bagian Bagian Biji” ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang pengunduhan buah, waktu yang tepat untuk melakukan pengunduhan,
3

teknik-teknik yang digunakan dalam pengunduhan serta pengenalan biji, fungsi


biji dan bagian-bagian biji.

TINJAUAN PUSTAKA

Biji dapat diartikan sebagai suatu ovula atau bakal tanaman yang masak
yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari
bersatunya sel-sel generatif yaitu gamet jantan dan gamet betina dalam
kandungan embrio serta cadangan makanan yang mengelilingi embrio.Biji
berasal dari ovulum (bakal biji) yang berada dalam ovarium (bakal buah).Dalam
ovulum terdapat kantung embrio. Integumen ovulum akan menjadi kulit biji dan
dorman saat dewasa.Didalam kantung embrio terdapat inti antipodal dan sinergid
senesce and distegrate dengan sel sperma membentuk endospom jaringan nutrisi
yang mengakumulasi batik protein dan lemak sel telur berfungsi dengan sel
sperma yang membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
embrio (Unzila et al.,2017).
Biji merupakan suatu struktur kompleks yang terdiri dari embrio atau
lembaga,kulit biji dan persediaan makanan cadangan.Biji adalah perkembangan
lanjutan dari bakal buah yang telah dibuahi.Pada biji tumbuhan makanan
disimpan dalam jaringan di sekelilingnya. Biji dibentuk dengan adanya perkem-
bangan bakal biji.Pada saat pembuahan, tabung sari-sari memasuki kantung
embrio melalui mikopil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan
padanya.Biji menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan
pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah (Mashudi,2020).
Pengunduhan buah adalah proses mengambil buah dari pohon sumber
benih yang sudah masak yang akan disajikan sebagai benih tanaman.
Pengunduhan buah berkualitas berasal dari pohon alam atau hutan tanaman.Buah
dengan kualitas baik adalah buah yang diunduh tepat pada saat waktu masak
fisiologisnya.Jenis-jenis yang mempunyai masak fisiologisnya tidak seragam,
maka pengunduhan buah tidak dapat dilakukan serentak atau sekaligus,
pengunduhan buah dilakukan secara bertahap dengan selang waktu tergantung
4

jenis tanaman.Salah satu indikator umum yang sering digunakan untuk


menentukan masa fisiologis buah adalah perubahan warna pada kulit buah karena
indikator ini lebih praktis dan mudah memasak fisiologis pada setiap tanaman itu
bervariasi beberapa jenis tanaman mempunyai proses masuk biologis yang
berlangsung cepat akan tetapi ada juga yang berlangsung lambat (Aminah dan
Nurmawati , 2019).
Teknik pengunduhan terbagi menjadi dua teknik yaitu penggolongan
manual (menggunakan tangan bantuan tali pengait) dan penggoyangan mekanis
atau mesin. Teknik pengunduhan dengan menggunakan tangan dapat diterapkan
pada tegangan yang rendah atau memiliki cabang yang menjulur sampai ke tanah
sehingga dapat dengan mudah dilakukan.Teknik pengunduhan dengan galah
dapat diterapkan apabila benih pada batang atau cabang tidak dapat dicapai
dengan tangan teknik pengumpulan atau pengunduhan buah bisa juga dengan
memanjat yang diperlukan keahlian khusus seseorang untuk memanjat
pohon.Pengunduhan dengan memanjat dapat dilakukan dengan cara langsung
memanjat tanpa bantuan peralatan ataupun dengan bantuan peralatan tali.Buah
yang masak di pohon agak berbeda dengan yang sudah jatuh dari pohon,
umumnya buah yang masak pada pohon beberapa menunjukkan perubahan warna
yang signifikan sehingga harus benar-benar memperhatikan antara buah yang
sudah masak atau belum masak (Ervizal et al.,2021).
Benih diambil dan dikumpulkan dari tegakan yang baik agar diperoleh
tegakan yang baik pula, panen buah dapat dilakukan setiap tahun, dimana musim
berbuah tanaman, dikumpulkan dari lantai hutan, buah yang masak masih
berwarna hijau dan akan berubah menjadi warna kuning setelah satu minggu,
cokelat setelah dua minggu dan hitam setelah tiga minggu. Buah dikumpulkan
ketika warnanya masih hijau dan kuning. Karena yang telah berwarna hitam daya
kecambahnya sangat rendah. Pengumpulan dilakukan dua kali seminggu selama
musim berbuah. Dalam menetapkan lahan untuk membuat hutan tanaman, perlu
diperhatikan lahan sudah sesuai dengan syarat tumbuh jati putih, juga sifat
pertumbuhan tanaman mudanya yang intoleran, maka semua pepohonan harus
ditebang (celar cutting), agar cahaya matahari dapat optimal diterima tanaman
muda. Dengan demikian semua jenis gulma dan vegetasi yang akan menggangu
5

pertumbuhan jati putih harus dibersihkan. Pembersihan lapangan dapat dilakukan


dengan serangkaian pekerjaan yang terdiri dari penebasan, penebangan,
pencincangan, dan perapihan (Kosasih, 2013).
Proses identifikasi atau pengenalan biji-bijian merupakan aspek penting
dalam dunia perindustrian pengelolaan pangan sebuah industri pangan berskalar
besar proses pencampuran beberapa macam biji-bijian dalam pengelolaan sebuah
produk pangan sangat memperhatikan ketepatan dalam proses produksi proses
identifikasi terhadap beberapa variasi biji-bijian dapat dilakukan dengan cara
menstraksi fitur dengan menganalisa melalui parameter warna untuk menjamin
tingginya tingkat okulasi dari sebuah variasi biji-bijian dan bisa dijadikan sebagai
acuan untuk penelitian yang akan dilaksanakan selanjutnya. Proses identifikasi
biji memiliki variasi biji yang beragam baik dari segi ukuran, bentuk serta warna
dari setiap jenis biji. Identifikasi biji dapat dilakukan dengan pengambilan
gambar (image) biji yang akan diidentifikasi karena biji yang akan diidentifikasi
mempunyai variasi yang beragam (Sugiarta et al.,2017).
Embrio terbentuk dari telur yang telah dibuahi atau zigote dengan
mengalami pembelahan sel pada embrio sel kulit biji terbentuk dari integumen
atau satu atau lebih dari ovule. Pada legume umumnya terdapat dua lapis kulit biji
lapisan sebelah dalam tipis dan lunak sedangkan lapisan sebelah luar tebal dan
keras fungsinya sebagai lapisan proteksi terhadap suhu penyakit dan sentuhan
mekanis.Legume pada umumnya mudah dilepaskan dari biji setelah perendaman
dengan air panas sehingga terlihat seluruh biji atau embrio embrio ini terdiri atas
bagian-bagian dua kotiledon atau biji biasanya dua helai daun kecil sekitar.
Tumbuh hipokotil radikal makanan cadangan yang terbentuk dalam biji dapat
berupa karbohidrat (Jasmi,2018).
Biji atau semen yang merupakan perkembangan dari bakal biji adalah
perkembangbiakan utama pada tumbuhan berbiji karena setiap biji mengandung
lembaga atau embrio yang merupakan calon individu baru. Biji mempunyai tiga
bagian yang pertama kulit biji, pada tumbuhan tertutup (angiospermae) terdiri
dari dua lapisan yaitu lapisan kulit luar atau testa dan lapisan kulit dalam atau
segmen, pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) ada tiga lapisan kulit
biji yaitu lapisan kulit luar (sarcotesta), kulit tengah (sclerotesta) lapisan kulit ini
6

merupakan lapisan kulit yang tebal dan keras yang berfungsi sebagai lapisan
proteksi terhadap suhu dan sentuhan mekanis dan kulit dalam (endotesta).Yang
kedua yaitu tali pusar (funiculus) atau yang sering disebut penggantung biji yang
memiliki bentuk yang bervariasi dan yang ketiga yaitu inti biji yang terbagi
menjadi dua lembaga embrio yang meliputi akar lembaga,daun lembaga, batang
tembaga dan putih lembaga (albumen) yang mengandung cadangan makanan
untuk perkecambahan (Maria et al.,2014)

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum Silvika yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan Bagian
Bagian Biji” dilaksanakan pada hari Saptu, 25 Februari 2023 pukul 13:34 WIB
sampai dengan selesai di Hutan Saga,Hutan Tridharma, Hutan Persahabatan,
Gedung Haji Anif, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam Praktikum Silvika ini antara lain toples kecil,
kantong plastik, gunting kuku, cutter,pensil, penghapus,dan kertas A4.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah biji saga
(Adenanthera pavonina ), biji lamtoro (Leucaena leucocephala ) dan buah jati
putih (Gmelina arborea ).

Prosedur Praktikum
a. Buah berdaging
1. Dicari buah yang berdaging seperti Gmelina arborea.
2. Di rendam di dalam air dalam 24 jam.
3. Dikupas daging buah dengan menggunakan pisau.
4. Dibersihkan biji-biji tersebut dari daging dan selaput yang lain.
5. Digambar biji yang masih utuh, sebutkan warna dan ukurannya (panjang,
lebar,serta tebalnya), Bedakan setiap bagian biji dengan cara mewarnainya sesuai
dengan warna yang terdapat pada biji yang di amati.
7

6. Dibelah biji secara membujur sehingga mengenai bagian tengah embrio


kemudian digambar dan disebutkan juga bagian-bagiannya. warnanya, serta
perbedaan yang nampak antar biji yang sudah di rendam dan yang masih segar.
b. Buah Fabaceae
1. Dicari buah dari family Fabaceae (Adenantera pavonina).
2. Belah bijinya menjadi dua dengan menggunakan alat bantu seperti pisau dan
sebagainya.
3. Amati bentuk, warna, dan ukuran biji tersebut setelah di belah
4.Digambar hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menyebutkan warna
dan ukurannya (panjang, lebar, serta tebalnya). Bedakan setiap bagian biji dengan
cara mewarnainya sesuai dengan warna yang terdapat pada biji yang di amati.
C. Biji Lamtoro
1. Dicari buah Leucaena leucocephala
2. Dibuka dan di pisahkan biji dari pembungkus bijinya.
3. Dibelah biji secara vertikal.
4. Digambar biji yang masih utuh, sebutkan warna dan ukurannya (panjang,lebar
serta tebalnya).
5. Bedakan setiap bagian biji dengan cara mewarnainya sesuai dengan warna
yang terdapat pada biji yang di amati.

Contoh Tabel
Tabel 1. Data Pengunduhan Buah
Kelompok Nama Sampel Nama Latin Jumlah Diameter
8

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Hasil dari Praktikum Silvika yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan
Bagian-bagian Biji” adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data Pengunduhan Buah
Kelompok Nama Sampel Nama Latin Jumlah Diameter
1 Saga Adenanthera pavonina 508 0,5 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 370 0,5 cm
Jati Putih Gmelina arborea 40 3 cm
2 Saga Adenanthera pavonina 413 1 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 241 0,5 cm
Jati Putih Gmelina arborea 29 3 cm
3 Saga Adenanthera pavonina 314 1 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 362 0,5 cm
Jati Putih Gmelina arborea 15 2,5 cm
4 Saga Adenanthera pavonina 500 1 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 380 0,7 cm
Jati Putih Gmelina arborea 32 2,6 cm
5 Saga Adenanthera pavonina 318 0,9 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 380 0,6 cm
Jati Putih Gmelina arborea 15 2,6 cm
6 Saga Adenanthera pavonina 206 1 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 180 0,7 cm
Jati Putih Gmelina arborea 19 2,3 cm
7 Saga Adenanthera pavonina 463 1 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 500 0,5 cm
Jati Putih Gmelina arborea 27 2,7 cm
8 Saga Adenanthera pavonina 400 1 cm
Lamtoro Leucaena leucocephala 256 0,5 cm
Jati Putih Gmelina arborea 13 2 cm
TOTAL 5,981

Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum “ Pengunduhan dan Pengenalan Bagian-
bagian Biji” Pada praktikum Silvika yang berjudul "Pengunduhan dan
9

Pengenalan Bagian-bagian Biji" yang dilakukan secara langsung atau tatap muka
yang menggunakan biji dari kelompok Fabaceae atau polong polongan. Alasan
digunakannya biji Fabaceae dalam praktikum ini dikarenakan biji Fabaceae
mudah ditemukan karena memiliki jenis yang banyak- tumbuh di daerah tropis.
Sesuai dengan pendapat Maryanto (2015) yang menyatakan bahwa Salah satu
kekayaan tumbuhan di dunia adalah suku polong- polongan (Fabaceae) yang
mempunyai distribusi yang luas di kawasan tropis salah satunya Indonesia dan
suku tersebut mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia antara lain
sebagai bahan pangan, tanaman penghasil, dan juga memiliki struktur biji yang
kuat yang keras sehingga memiliki kualitas biji yang baik, pengunduhannya
mudah karena bisa digunakan metode pengundahan yang paling sederhana yaitu
pengumpulan benih dibawah pohon.
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas hendaklah harus selektif
dalam memilih tegakan dan cara pengambilannya yang tepat.Selanjutnya kegiatan
penggunduhan benih yang dilaksanakan diawali dengan pemilihan pohon benih di
lokasi tegakan yang memiliki potensi benih yang siap untuk di unduh, pemilihan
pohon yang akan di unduh benihnya didasarkan pada kriteria yaitu pohon yang
diseleksi dari tegakan yang seragam, bentuk yang besar, lurus, sehat, dan
memiliki benih yang lebat dan bebas dari hama penyakit, hal ini sejalan dengan
pernyataan Setiadi (2017). Pengunduhan biji yang dilakukan pada praktikum kali
ini menggunakan biji yang berbeda dari segi bentuk maupun ukuran. Ketiganya
adalah Saga, Jati Putih, dan Lamtoro. Pada ketiga pohon ini kami tidak
menggunakan teknik khusus untuk melakukan pengunduhan biji. Kami hanya
mengumpulkan biji yang telah jatuh di sekitaran tegakan ketiga jenis pohon
tersebut.
Ketiga pohon ini mempunyai manfaat yang sangat banyak. Tak hanya
kayu yang bisa di manfaatkan, tetapi bagian bagian lain seperti daun, buah,
bahkan biji dapat bermanfaat bagi manusia. Contohnya daun Lamtoro yang dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan cara menjadikannya tepung. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang di lakukan di Manado yang mendapatkan
kesimpulan pakan dasar ayam pedaging dapat digantikan dengan tepung daun
lamtoro sampai 20% (Mandey et al., 2015).
10

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. merupakan suatu ovule atau bakal tanaman yang masak yang mengandung
suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari bersatunya sel-sel generative
yaitu gamet jantan dan betina di dalam kandungan embrio, serta cadangan
makanan yang mengelilingi embrio.
2. Biji berasal dari ovulum (bakal biji) yang berada dalam ovarium (bakal buah).
3. Pengunduhan dapat dilakukan dengan 3 teknik yaitu: dipetik secara langsung,
pengumpulan di bawah pohon, dan penebangan pohon secara langsung.
4. Struktur biji terdiri atas 3 bagian yaitu: bagian dalam (embrio), bagian tengah
(kotiledon) dan bagian luar (kul biji).
5. Biji Fabaceae digunakan sebagai sampel praktikum kagena mudah ditemukan,
memiliki kulit biji yang kuat dan keras sehingga memiliki kualitas biji yang baik
dan menggunakan teknik pengunduhan pengumpulan dibawah pohon sehingga
mudah dilakukan.

Saran
Sebaiknya praktikum di lakukan dengan pendampingan dan di bawah pengawasan
asisten agar pengamatan di lakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan baik.
11

DAFTAR PUSTAKA

Asker T.2018.Konsep Dasar Silvika.Universitas Jakarta

Budiman,Haryanto.2015.Prospek Tinggi Kopi (Pedoman Meningkatkan Kopi).


Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Aminah A.2019.Pengaruh Waktu Pengunduhan dan Warna Kulit Buah Terhadap


Daya Berkecambah dan Pertumbuhan Bibit Mindi (Melia
azedarachk).Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 7 (1) : 21-30.

Ervizal.2021.Budidaya dan Permanen Pasar Bumi (Eurycoma longifolia


juck).Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 15 (1) : 16-26.

Jasmi.2018.Uji Viabilitas Terhadap Benih Poliembrio Jurnal Agroteg Lestari, 5


(2) : 16-26.

Maria B,Nio S,Rusdi.2014.Peranan Air dalam Perkecambahan Biji Jurnal Ilmiah


Sains, 10 (2) : 190-195.

Mashudi M.2020.Pengaruh Warna Pengumpulan Benih dan Warna Buah


Terhadap Kapasitas Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 6 (1) : 13-19.

Nyoman DR,Gusti R,Siadi R.2018.Penyajian Mutu Benih Beberapa Jenis


Tanaman Holtikultura yang Beredar di Bali. Jurnal Agroteknologi
Tropika, 7 (1) : 64 – 72.

Samuel AP. 2019. Silvika Ekofisiologi dan Pertumbuhan Pohon. Universitas


Hasanudin. Makassar.

Sugiarta IR, Sudarma,Widyantara MO.2017.Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan


Bentuk.Jurnal Agroteknologi, 16 (1) : 85-90.

Unzila I,Ayu D,Harda N.2017.Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan. Jurnal


Pertanian, 2 (1) : 1-4.

Yuniarti N.2016.Pengunduhan Buah dan Pengenalan Bagian-bagian Biji. Jurnal


Penelitian Hutan Tanaman,10 (3) : 129-137.
12

LAMPIRAN
1.Buah Saga (Adenanthera pavonina ) tanpa perlakuan.

a.Buah utuh b.Buah setengah c.Biji setengah

2.Buah Lamtoro ( Leucaena leucocephala ) tanpa perlakuan.

a.Buah lamtoro b.Buah setengah c.Biji setengah

3.Buah Jati Putih ( Gmelina arborea ) tanpa perlakuan.

a.Buah utuh b.Buah setengah c.Biji setengah


13

4.Buah Jati Putih (Gmelina arborea ) direndam 24 jam.

a.Buah utuh b.Buah setengah c.Biji setengah

Anda mungkin juga menyukai