Oleh:
Kamsyahria Siregar
221201034
HUT 2B
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Silvika ini dengan baik.
Laporan Praktikum Silvika yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan Bagian
Bagian Biji” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas praktikum silvika sebagai
syarat masuk praktikum di minggu yang akan datang pada Program Studi
Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggung Jawab
Praktikum Silvika Dr. Delvian karena telah memberikan materi dengan baik dan
benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti kegiatan praktikum
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki
isi laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat .......................................................................................... 6
Alat dan Bahan ............................................................................................... 6
Prosedur Praktikum ......................................................................................... 6
ii
DAFTAR TABEL
iii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Silvika adalah istilah yang digunakan untuk karakteristik yang
mendefinisikan sejarah kehidupan, pertumbuhan, perilaku dan ekologi dari spesies
pohon.Silvika mempelajari sejarah hidup dan karakter jenis pohon hutan dan
tegakan dan kaitannya dengan lingkungannya yang merupakan hubungan saling
mempengaruhi. Pertumbuhan setiap jenis pohon memerlukan faktor-faktor
lingkungan tertentu seperti iklim (curah hujan, suhu, kelembaban, angin, sinar
surya dan lainnya) dan tempat tumbuh (air, unsur hara, pH, struktur tanah dan
kondisi lainnya) yang sesuai. Sebaliknya setiap jenis pohon yang tumbuh dapat
mempengaruhi lingkungan seperti pengendalian erosi tanah dan air,
mempengaruhi iklim mikro, sebagai habitat satwa, sumber mata air, tempat
rekreasi dan lainnya (Asker,2018).
Hutan adalah habitat bermacam spesies tumbuhan,spesies hewan dan
beerapa kelompok etnik manusia yang berinteraksi satu sama lain sekaligus dngan
lingkungan sekitar nya. Secara Global hutan memiliki manfaat ganda terhadap
bumi sebagai habibat yang lebih luas yaitu hutan sebagai: tempat resapan
air,hutan sebagai payung raksasa, hutan sebagai paru-paru dunia dan hutan
sebagai Sumber Daya Alam. Manfaat hutan sebagaai daerah resapan air terkait
dengan keseimbangan air dan fungsi hutan sebagai payung raksasa terkait dengan
perlindungan tanah permukaan. Keberadaan hutan dalam kehidupan memiliki
peran yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Lebih dari 1
milyar orang sangat bergantung pada hutan sebagai sumber kehidupan mereka dan
lebih dari milyar orang atau sepertiga dari populasi dunia menggunakan bahan
Bakar Biomassa termasuk kayu bakar untuk memasak dan menghangatkan rumah
mereka serta ratusan juta orang bergantung pada obat (Samuel, 2019).
Benih ialah biji atau bagian tanaman lainnya yang dipergunakan untuk
keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis.Dalam
konteks benih dituntut bermutu tinggi atau unggul, sebab benih harus mampu
menghasilkan tanaman yang dapat berproduksi maksimum dengan sarana
teknologi yang semakin maju. Mutu benih terdiri atas empat komponen yaitu:
2
mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik, dan mutu kesehatan benih. Benih yang
bermutu fisik tinggi terlihat dari penampilan fisiknya yang bersih, cerah, bernas,
dan berukuran seragam. Mutu fisiologis benih tercermin dari nilai viabilitas
(seperti daya berkecambah) dan nilai vigor seperti kecepatan tumbuh,
keserempakan tumbuh, dan daya simpan (Gusti,2018).
Kegiatan pengunduhan buah, yaitu kegiatan mengumpulkan buah lagsung
dari pohon maupun sekitar pohon induk.Pengunduhan buah berkualitas berasal
dari hutan alam ataupun hutan tanaman yang tanamannya berasal dari pohon
pohon induk atau pohon plus.Saat pengunduhan buah sebaiknya dilakukan apabila
hampir seluruh buah (±75 %) dalam suatu pohon atau tegakan.Biji yang sudah
masak secara fisik dan fisiologis dalam diunduh.Pengunduhan buah pada awal
masak fisiologisnya kurang tepat karena buah yang akan dipanen belum cukup
berkembang, sebaliknya pengunduhan buah pada akhir fisiologisnya juga kurang
tepat karena buah yang dipanen mengalami penurunan kualitas benih.Oleh karena
itu buah harus dipanen tepat waktu yaitu tepat pada masak fisiologisnya agar
menghasilkan benih yang berkualitas.Masak fisiologis akan menentukan waktu
pengunduhan dan kualitas buah yang dipanen (Yuniarti,2016).
Mutu genetik ditunjukkan dengan keseragaman genetik yang tinggi dan
tidak tercampur varietas lain aspek hama penyakit dan mikroorganisme yang
dapat terbawa pada komoditas pangan dan hasil pertanian menjadi persyaratan
yang sangat ketat dalam era perdagangan bebas.Viabilitas merupakan tolok ukur
bahwa benih mengandung struktur dan substansi, termasuk sistem enzim yang
memberikan kemampuan untuk berkecambah pada kondisi yang cocok sedangkan
vigor benih adalah kondisi benih yang menentukan potensi untuk tumbuh cepat,
seragam dan tumbuh normal dalam berbagai kondisi lapangan. Pengujian kualitas
benih ini sangat penting karena terujinya kualitas benih dapat memberikan
jaminan kepada petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih dengan kualitas
yang baik sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (Nyoman et al.,2018).
Tujuan
Tujuan dari praktikum silvika yang berjudul “Pengunduhan Dan
Pegenalan Bagian Bagian Biji” ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang pengunduhan buah, waktu yang tepat untuk melakukan pengunduhan,
3
TINJAUAN PUSTAKA
Biji dapat diartikan sebagai suatu ovula atau bakal tanaman yang masak
yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari
bersatunya sel-sel generatif yaitu gamet jantan dan gamet betina dalam
kandungan embrio serta cadangan makanan yang mengelilingi embrio.Biji
berasal dari ovulum (bakal biji) yang berada dalam ovarium (bakal buah).Dalam
ovulum terdapat kantung embrio. Integumen ovulum akan menjadi kulit biji dan
dorman saat dewasa.Didalam kantung embrio terdapat inti antipodal dan sinergid
senesce and distegrate dengan sel sperma membentuk endospom jaringan nutrisi
yang mengakumulasi batik protein dan lemak sel telur berfungsi dengan sel
sperma yang membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
embrio (Unzila et al.,2017).
Biji merupakan suatu struktur kompleks yang terdiri dari embrio atau
lembaga,kulit biji dan persediaan makanan cadangan.Biji adalah perkembangan
lanjutan dari bakal buah yang telah dibuahi.Pada biji tumbuhan makanan
disimpan dalam jaringan di sekelilingnya. Biji dibentuk dengan adanya perkem-
bangan bakal biji.Pada saat pembuahan, tabung sari-sari memasuki kantung
embrio melalui mikopil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan
padanya.Biji menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan
pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah (Mashudi,2020).
Pengunduhan buah adalah proses mengambil buah dari pohon sumber
benih yang sudah masak yang akan disajikan sebagai benih tanaman.
Pengunduhan buah berkualitas berasal dari pohon alam atau hutan tanaman.Buah
dengan kualitas baik adalah buah yang diunduh tepat pada saat waktu masak
fisiologisnya.Jenis-jenis yang mempunyai masak fisiologisnya tidak seragam,
maka pengunduhan buah tidak dapat dilakukan serentak atau sekaligus,
pengunduhan buah dilakukan secara bertahap dengan selang waktu tergantung
4
merupakan lapisan kulit yang tebal dan keras yang berfungsi sebagai lapisan
proteksi terhadap suhu dan sentuhan mekanis dan kulit dalam (endotesta).Yang
kedua yaitu tali pusar (funiculus) atau yang sering disebut penggantung biji yang
memiliki bentuk yang bervariasi dan yang ketiga yaitu inti biji yang terbagi
menjadi dua lembaga embrio yang meliputi akar lembaga,daun lembaga, batang
tembaga dan putih lembaga (albumen) yang mengandung cadangan makanan
untuk perkecambahan (Maria et al.,2014)
METODE PRAKTIKUM
Prosedur Praktikum
a. Buah berdaging
1. Dicari buah yang berdaging seperti Gmelina arborea.
2. Di rendam di dalam air dalam 24 jam.
3. Dikupas daging buah dengan menggunakan pisau.
4. Dibersihkan biji-biji tersebut dari daging dan selaput yang lain.
5. Digambar biji yang masih utuh, sebutkan warna dan ukurannya (panjang,
lebar,serta tebalnya), Bedakan setiap bagian biji dengan cara mewarnainya sesuai
dengan warna yang terdapat pada biji yang di amati.
7
Contoh Tabel
Tabel 1. Data Pengunduhan Buah
Kelompok Nama Sampel Nama Latin Jumlah Diameter
8
Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum “ Pengunduhan dan Pengenalan Bagian-
bagian Biji” Pada praktikum Silvika yang berjudul "Pengunduhan dan
9
Pengenalan Bagian-bagian Biji" yang dilakukan secara langsung atau tatap muka
yang menggunakan biji dari kelompok Fabaceae atau polong polongan. Alasan
digunakannya biji Fabaceae dalam praktikum ini dikarenakan biji Fabaceae
mudah ditemukan karena memiliki jenis yang banyak- tumbuh di daerah tropis.
Sesuai dengan pendapat Maryanto (2015) yang menyatakan bahwa Salah satu
kekayaan tumbuhan di dunia adalah suku polong- polongan (Fabaceae) yang
mempunyai distribusi yang luas di kawasan tropis salah satunya Indonesia dan
suku tersebut mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia antara lain
sebagai bahan pangan, tanaman penghasil, dan juga memiliki struktur biji yang
kuat yang keras sehingga memiliki kualitas biji yang baik, pengunduhannya
mudah karena bisa digunakan metode pengundahan yang paling sederhana yaitu
pengumpulan benih dibawah pohon.
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas hendaklah harus selektif
dalam memilih tegakan dan cara pengambilannya yang tepat.Selanjutnya kegiatan
penggunduhan benih yang dilaksanakan diawali dengan pemilihan pohon benih di
lokasi tegakan yang memiliki potensi benih yang siap untuk di unduh, pemilihan
pohon yang akan di unduh benihnya didasarkan pada kriteria yaitu pohon yang
diseleksi dari tegakan yang seragam, bentuk yang besar, lurus, sehat, dan
memiliki benih yang lebat dan bebas dari hama penyakit, hal ini sejalan dengan
pernyataan Setiadi (2017). Pengunduhan biji yang dilakukan pada praktikum kali
ini menggunakan biji yang berbeda dari segi bentuk maupun ukuran. Ketiganya
adalah Saga, Jati Putih, dan Lamtoro. Pada ketiga pohon ini kami tidak
menggunakan teknik khusus untuk melakukan pengunduhan biji. Kami hanya
mengumpulkan biji yang telah jatuh di sekitaran tegakan ketiga jenis pohon
tersebut.
Ketiga pohon ini mempunyai manfaat yang sangat banyak. Tak hanya
kayu yang bisa di manfaatkan, tetapi bagian bagian lain seperti daun, buah,
bahkan biji dapat bermanfaat bagi manusia. Contohnya daun Lamtoro yang dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan cara menjadikannya tepung. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang di lakukan di Manado yang mendapatkan
kesimpulan pakan dasar ayam pedaging dapat digantikan dengan tepung daun
lamtoro sampai 20% (Mandey et al., 2015).
10
Kesimpulan
1. merupakan suatu ovule atau bakal tanaman yang masak yang mengandung
suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari bersatunya sel-sel generative
yaitu gamet jantan dan betina di dalam kandungan embrio, serta cadangan
makanan yang mengelilingi embrio.
2. Biji berasal dari ovulum (bakal biji) yang berada dalam ovarium (bakal buah).
3. Pengunduhan dapat dilakukan dengan 3 teknik yaitu: dipetik secara langsung,
pengumpulan di bawah pohon, dan penebangan pohon secara langsung.
4. Struktur biji terdiri atas 3 bagian yaitu: bagian dalam (embrio), bagian tengah
(kotiledon) dan bagian luar (kul biji).
5. Biji Fabaceae digunakan sebagai sampel praktikum kagena mudah ditemukan,
memiliki kulit biji yang kuat dan keras sehingga memiliki kualitas biji yang baik
dan menggunakan teknik pengunduhan pengumpulan dibawah pohon sehingga
mudah dilakukan.
Saran
Sebaiknya praktikum di lakukan dengan pendampingan dan di bawah pengawasan
asisten agar pengamatan di lakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.Buah Saga (Adenanthera pavonina ) tanpa perlakuan.