MARIANSARI
MUTIARA FADILLAH
NIA PUSPITA INDAH
2. Presisi, kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi
estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi.
SIFAT KIMIA TANAH
1. Koloid Tanah adalah bahan mineral dan bahan organik yang sangat halus
sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per satuan berat (massa)
a. Koloid Mineral atau Liat
b. Koloid Organik atau Humus
2. Kapasitas Tukar Kation adalah salah satu sifat kimia tanah yang terkait erat
dengan ketersediaan hara bagi tanaman dan menjadi indikator kesuburan tanah
adalah Kapasitaas Tukar Kation (KTK) atau Cation Exchangable Cappacity (CEC).
3. Daya Sangga Tanah adalah kemampuan tanah untuk menahan perubahan pH.
Faktor – faktor yang mempengaruhi daya sehingga tanah adalah :
a. Jumlah dan macam lempung tanah,
b. Jumlah bahan organik dalam tanah
SIFAT BIOLOGI TANAH
Secara ekologis tanah tersusun oleh 3 kelompok material, yaitu material hidup (faktor
biotik) berupa biota (jasad-jasad hayati), faktor abiotik berupa bahan organik, dan faktor
abiotik berupa pasir debu dan liat. 5% dari penyusun tanah merupakan bahn organic
berperan sangat penting karena tidak saja berperan sebagai koloidal tanah, disamping
koloidal liat, yang menentukan sifat – sifat kimiawi tanah seperti dalam proses pertukaran
kation dan anion, dan sifat-sifat fisik tanah seperti struktur dan eradibilitas tanah, juga
berperan penting sebagai sumber – sumber unsur hara tanah yang tersedia setelah bahan
Sampel tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum tanam namun tidak boleh
dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan tanah saat pengambilan sampel tanah pada lahan
kering sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira
cukup untuk pengolahan tanah). Sedangkan pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada kondisi
basah.
Peralatan untuk Pengambilan Sample Tanah
1. Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah (auger, tabung), cangkul, sekop.
2. Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah untuk
mencampur atau mengaduk
3. Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu
4. Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic untuk
label.
5. Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar
6. Spidol (water proof) untuk menulis isi label
7. Lembaran informasi contoh tanah yang diambil.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras, tanah tererosi sekitar
rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami, bekas penimbunan
pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak.
2. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput- rumputan,
sisa tanaman, bahyan organic/ serasah, dan batu- batuan atau kerikil.
3. Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak berkarat. Kantong
plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk keperluan
lain.
Cara Pengambilan Contoh Sampel Tanah
1. Sampel Sesaat (Grab Sample) : Sampel yng diambil secara langsung dr badan tanah yang
sedang dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik tanah pada saat pengambilan
sampel.
2. Sampel komposit (Compsite sample) : Sampel campuran dari beberapa waktu pengambilan.
Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis dgn
menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-waktu tertentu. Pengambilan
sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi mengetahui gambaran tentang karakteristik
kualitas tanah secara terus-menerus.
3. Sampel gambungan tempat (integrated sample) : sampel gabungan yang diambil secara
terpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama.
Terima kasih