KELAS C
KELOMPOK 4 :
A. Latar Belakang
Tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang mengandung dan
menopang kehidupan atau mampu sebagai media tumbuh tanaman. Batas atas
tanah adalah udara atau air yang dangkal, batas bawah tanah sulit ditentukan atau
sampai batuan dibawahnya. Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas
komponen padatan yang berintraksi dengan cairan, dan udara. Komponen
pembentuk tanah berupa padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi
keseimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi diatas permukaan
tanah yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar matahari.
Tanah berbentuk lapisan-lapisan diatas batuan terkonsolidasi sebagai
akibat interaksi dari bahan induk, iklim, mahluk hidup, topografi, dan pada
periode waktu tertentu. Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah
diubah oleh proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi.
Tanah berbeda dari batuan induknya karena interaksi antara hidrosfer, atmosfer,
litosfer, dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen mineral dan organic yang
dalam keadaan padat, gas, dan cair.
Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan
sifat-sifat fisik tanah dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah untuk penetapan
sifat-sifat fisik tanah dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada
satu titik pengamatan, misalnya pada lokasi kebun percobann atau penetapan sifat
fisik tanah yang menggambarkan suatu hamparan berdasarkan polygon atau jenis
tanah tertentu dalam suatu peta tanah. Adapun praktikum ini dilakukan agar
praktikan mengetahui cara pengambilan contoh tanah, mengetahui perbedaan
pengambilan contoh tanah yang disesuaikan dengan sifat-sifat tanah yang akan
disidik, agar tidak adanya data error pada saat melakukan penganalisaan tanah.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara pengambilan contoh tanah.
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara persiapan contoh tanah sebelum
digunakan untuk analisa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
B. Pembahasan
Tanah merupakan suatu bagian yang terdapat pada kerak bumi dan
memiliki kandungan mineral dan bahan – bahan organik didalamnya. Kandungan
mineral dan bahan – bahan organic dalam tanah berfungsi sebagai alat pendukung
suatu aktivitas biologi dan juga keaneka ragaman hayati. Proses pembentukan
tanah terjadi berawal dari letusan gunung merapi yang nantinya membentuk suatu
batuan yang mengalami pelapukan baik pelapukan fisika, kimia dan biologi.
Sehingga menjadi bahan induk dan berubah bentuk berupa tanah. (Aak, 1983).
Tanah juga memiliki sifat fisik yang meliputi tekstur, struktur, warna dan
kerapatan. Tekstur suatu tanah berpengaruh penting pada tanah itu sendiri seperti
berperan dalam tingkat penyerapan air, kesuburan suatu tanah hingga
pengudaraan yang ada ditanah.
Pengambilan contoh tanah mewakili sifat dan ciri-ciri tanah lokasi tersebut
yang mempertimbangkan profil yang dibutuhkan dalam pengambilan contoh
tanah, letak profil yang ditentukan secara acak atau grid, mengambil masing –
masing secara horizontal. Dalam pengambilan tanah diambil menggunakan pisau
atau ring. Pengambilan sampel tanah dibedakan menjadi pengambilan contoh
tanah terusik ,pengambilan contoh tanah tidak terusik. Dalam distribusi pori padaa
berbagai permeabelitas pengambilan sample tanah yaitu menentukan titik suatu
lahan untuk pengambilan sample. (Sulistyaningrum dkk., 2014)
Tanah utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah
tertentu dalam keadaan tidak terganggu sehingga kondisinya hamper menyamai
kondisi lapangan. (Kurnia dkk, 2006). Pengambilan sample tanah utuh tersebut
digunakan penetapan atau mengukur sifat fisik tanah seperti tekstur, berat volume
tanah, porositas dan air yang tersedia. Pengambilan sample tanah utuh dapat padat
menggunakan ring, pada saat melakukannya harus berhati –hatidan sebisanya
pada ring sample tidak terdapat benda lain seperti batu ,akardan hewan, karena itu
dapat merusak tanah pada ring ssmple dan membuat berat volume tanah akan
tidak sesuai dengan semestinya.
Tanah terusik merupakan tanah yang diambil dengan cara mencungkil dari
lapisan tanah dan digunakan untuk mengetahui struktur, tekstur dan
mikoorganisme tanah. Tanah ini sebagai penetapan sifat fisika tanah dan sifat
kimia, sifat fisika ini seperti kadar air, tekstur, kerapatan partikel, konsistensi dan
kapilaristas sedangkan sifat kimia seperti ph, bahan organik, dan kadar unsur hara.
Dalam penyesuaiann bahan sampel tanah yang diambil sangat bergantung
terhadap kesesuaian dengan tujuan utama dari praktikum dasar ilmu tanah. Hal
tersebut memungkinkan untuk keselarasan antara instruksi yang disampaikan oleh
asisten pengampu praktikum dengan kesesuaian panduan praktikum yang tersedia,
karena memperlancar dan mempermudah praktikan dalam melakukan analisa di
Laboratorium.
Dalam dilaksanakannya praktikum memungkinkah terjadi hal eror ketika
pengambilan data analisa. Hal tersebut dipengaruhi oleh langkah awal dalam
pengambilan sampel dan preparasi tanah yang tidak sesuai dengan prosedur yang
sudah dianjurkan. Pada saat pengambilan sampel tanah harus dilakukan dengan
pedoman yang ada dibuku panduan praktikum, karena pada saat awal tersebutlah
yang akan menentukan kesuksesan dalam praktikum selanjutnya.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengambilan sampel tanah harus dilakukan dengan sesuai prosedur dalam
pengerjaannya, agar pada saat dilakukan identifikasi tanah tidak terjadi
kesalahan dalam penyimpulan data.
2. Persiapan tanah yang digunakan untuk menganalisis tanah di Laboratorium
dilakukan dengan sesuai tahapan yang sesuai pada buku panduan
praktikum, mengingat pada proses persiapan sampel tanah memerlukan
ketelitian yang baik agar tidak terjadi kesalahan pada saat dilakukan
penganalisisan tanah.
B. Saran
Pada praktikum kali ini saran yang dapat praktikan berikan yaitu pada
proses pengambilan sampel tanah sampai pada saat proses pengayakan tanah
harus sesuai dengan panduan yang sudah disampaikan oleh asisten dosen
pengampu, agar tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum berjalan.
Mengingat pada acara praktikum kali ini merupakan awal dari acara praktikum
selanjutnya dan jika terjadi kesalahan pada awal maka untuk kelanjutan acara
praktikum selanjutnya akan mengalami kesalahan juga.
DAFTAR PUSTAKA