Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH : DASAR-DASAR ILMU TANAH (DDIT)

SEMESTER : 1 (GANJIL)

MODUL : PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

DOSEN : SYARIF ISMAIL , S.S.T

DISUSUN OLEH:

NAMA : NUR NI’MA

NIM : 2322110006

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
TA 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini untuk memenuhi kegiatan
pembelajaran dan penilaian mata kuliah DDIT (Dasar-dasar Ilmu Tanah) yang berjudul
“Pengambilan sampel tanah” yang dilaksanakan tepat pada waktunya.
Sehubung dengan itu, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen teknisi dan
teman-teman yang membimbing saya dalam melakukan praktikum sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini.
Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini maupun praktek yang
dilakukan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun, baik dari pembaca maupun dosen demi kesempurnaan laporan
ini. Demikian sebagai pengantar kata, atas semua ini saya mengucapkan terima kasih.

Barru, 27 Oktober 2023

Nur Ni’ma
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia
dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuaninduknya
karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari
konstituen mineral dan organik yang dalam keadaan padat, gas, dan cair.
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral
dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang membantu kehidupan
semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah merupakan bagian terpenting dari bumi
yang merupakan tempat berpijaknya manusia dan juga makhluk makhluk yang lain dari
tanah tersebut dapat dihasilkan berbagai barang tambang,air,mineral serta unsur hara
yang menopang kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan.
Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses
pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan
induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan
yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah,
pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian
bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka
akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik,kimia, dan biologinya,
lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral
anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut Profil Tanah.
Dengan kata lain, Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai
lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain dipengaruhi
oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga terbentuk karena
pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.
Terdapatnya horizon-horizon pada tanah-tanah yang memiliki perkembangan
genetis menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umum terdapat dalam
perkembangan Profil Tanah. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan pengamatan
profil tanah dalam langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah.Tanah yang
banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau top
soil Semakin ke lapisan bawah tanah maka kandungan bahan organik semakin
berkurang, sehingga tanah semakin kurus. Oleh karena itu,top soil perlu dipertahankan
(Hardjowigeno, 003).
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami cara pengambilan sampel tanah.
2. Memahami profil tanah dan sifat-sifat fisik tanah.
3. Mengetahui kedalaman tanah,warna-warna tanah,tekstur,PH,ketebalan horizon,
sifat dan struktur tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah terdiri atas bahan padat dan ruang pori di antara bahan padat,
dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bahan padat terdiri atas bahan organik pada
berbagai tingkat pelapukan, termasuk humus, dan bahan mineral serta dengan adanya
ruang pori yang berisi udara dan air (Cahyono 1998).

Semua makhluk hidup sangat tergantung dengan tanah, sebaliknya suatu


tanah pertanian yang baik ditentukan juga oleh sejauh mana manusia itu cukup terampil
mengolahnya. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia. Tanah dapat digunakan untuk medium tu
mbuh tanaman yang mampu menghasilkan berbagai macam makanan dan keperluan
lainnya. Maka dari berbagai macam tanah beserta macam-macam
tujuan penggunaannya itu perlu dilakukan suatu pembelajaran lebih lanjut
mengenai tanah agar kita benar-benar memahami tanah itu sendiri(Ikram 2008).

Bentuk karakteristik tanah dapat bervariasi secara signifikan dari satu tempat
keyang lain, bahkan misalnya di sebuah tempat seperti taman kecil atau
lapangan.Pengambilan sampel dapat dilakukan di mana-mana dan menjadi faktor
yangsangat penting untuk mendapatkan pengukuran yang paling akurat dari nutrisi
danorganisme lain. Contoh dari hal ini adalah pengambilan sample di sepanjang
jalan berkerikil dimana tanah yang bisa memiliki lebih kapur dari debu dari
jalanmenetap di tanah, atau penggemukan hewan tua tempat fosfor dan nitrogen jumlah
dapat lebih tinggi daripada bagian lapangan (Aurora, 2011).

Contoh tanah adalah suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu bagian t
ubuh tanah (horizon/lapisan/solum) dengan sifat-sifat yang akan diteliti.Sifat-sifat fisika
tanah, dapat kita analisis mealalui dua aspek, yaitu fraksinasi.Fraksinasi adalah
penganalisisan sifat-sifat fisika tanah dengan cara memisahkan butir-
butir primer tanah tersebut. Mencari atau mengetahui sifat fisik tanah, kitadapat
menggunakan pengambilan contoh tanah dengan 3 cara yaitu : pengambilan
dalam keadaanagregat atau tanah utuh, pengambilan tanah tidak utuh atau terganggu
(Husein Suganda, 01).
BAB III

METODEOLOGI

1. Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 05 Oktober 2023
Pukul : 09.00 - Selesai
Tempat : Rel Kereta

2. Alat dan Bahan


1. Palu 6. Pisau / cutter
2. Sekop 7. Plastik Bening
3. Ring 8. Kertas Label
4. Bor tanah 9. Spidol
5. Penggaris/Meteran 10. Pulpen

3. Cara Kerja
A. Pengambilan contoh tanah utuh
1) Ratakan dan bersihkan lapisan tanah yang akan diambil, kemudian letakkan
tabung tegak lurus pada lapisan tanah tersebut.
2) Gali tanah sekeliling tabung dengan sekop
3) Kerat tanah dengan pisau sampai hampir mendekati tabung
4) Tekan tabung sampai tiga perempat sebagian masuk kedalam tanah
5) Letakkan tabung lain tepat diatas tabung pertama, kemudian tekan lagi
sampai bagian bawah dari tabung yang kedua masuk kedalam tanah kira-
kira 1 cm.
6) Kedua tabung beserta tanah di dalamnya di gali dengan sekop
7) Pisahkan tabung pertama dan tabung kedua dengan hati-hati, kemudian
potonglah tanah kelebihan yang ada pada bagian atas dan bawah tabung
pertama sampai rata.
8) Tutup bagian atas dan bawah tabung dengan tutup plastik.

B. Pengambilan contoh tanah biasa dan agregat utuh.


1) Gali tanah sampai kedalaman yang diinginkan, untuk penerapan stabilitas
agregat cukup dengan mengambil agregat pada kedalaman sesuai dengan
dalamnya yang perakaran, atau kedalaman yang diinginkan.
2) Ambil gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan belah-belah alami
(agregat utuh), masukkan kedalam kotak / kantong plastik.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1) Tanah biasa, (Jenis /asal / kedalaman tanah):
Sampel tanah di ambil di Kebun Jeruk, Kec.Mandalle, Kabupaten Pangkep
dengan kedalaman:
 humus/ organik = 0 cm-5 cm
 Top Soil = 5 cm- 43 cm
 Sub Soil = 43 cm- 132 cm
 Bahan Induk = 132+++
Tanah yang diambil digunakan untuk sampel berjenis tanah liat

Gambar 3.1 lapisan tanah, pH an warna tanah

2) Tanah Agregat Utuh


Di ambil di Jln. Kebun Jeruk, Kec Mandalle, Kab. Pangkep dengan
kedalaman 12 cm. Sampel Agregat utuh merupakan tanah yang masih
menggumpal/ membentuk batuan/padat. Sampel tanah agregat diambil dengan
menggunakan pisau atau beda runcing untuk menghindari hancurnya agregat yang
diambil pada kedalaman 12 cm dari permukaan tanah. Sampel tanah ini dapat
dugunakan untuk analisis indeks kestabilan (IKA).

B. PEMBAHASAN
Menurut (Notohadiprawiro,2008), Tanah merupakan salah satu gejala
alam pada permukaan daratan yang membentuk sebuag mintakat / zona disebut
pedosfer, dimana tersusun atas massa galis (loose) berupa pecahan dan lapukan
batu bercampur bahan organic. Tanah disebut sebagai gejala lintas-batas antar
segala gejala alami yang terjadi di permukaan bumu karena di dalam pedosfer
terjadi tumpang-tindih dan saling tidak antara lapisan-lapisan bumi.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan
dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat
tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad
hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Kompenen tanah (mineral, organic, air, dan udara) tersusun antara yang
satu dan yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah ini dibedakan atas
horizon yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil proses
pedogenesis. Bermacam-macam jenis tanah yang terbentuk merupakan refleksi
kondisi lingkungan yang berbeda.
Berdasarkan pada tabel data pengamatan, terlihat bahwa setiap lapisan
tanah mempunyai horizon-horizon yang berbeda. Lapisan pertama pada profil
tanah mempunyai kedalaman lapisan 5 cm, tektur liat. Lapisan pertama
merupakan lapisan paling atas dengan tektur berupa tanah liat dan keras dengan
warna lapisan (6/6 bright yellowith brown) memiliki pori tanah yang sangat
banyak sama seperti kondisi perakarannya dan memiliki kedalaman Top Soil
(4/4 10 YR dark yellowith brown), Sub Soil nya (6/3 10 YR Duil yellow
orange).
Berdasarkan hasil pengamatan yang menunjukkan Batasan lapisan tanah
mengalami perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa tiap profil tanah mengalami
perbedaan , tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti
waktu, lokasi, dan faktor pembentukannya.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Tanah merupakan unsur konsekuensial untuk sumber daya alam manusia, selain
itu tanah juga menjadi akar kehudupan manusia, lainnya adalah menjadi sumber
pendapatan dari hasil produksi tanaman yang bernilai ekonomis.
2) Beberapa jenis atau tipe tanah yang diperlakukan dalam pengujian sampel tanah
adalah tanah utuh (undisturbed soil sample), tanah terganggu (disturbed soil
sample), dan tanah agregat utuh. Terdapat perbedaan struktur dan tekstur atas
tanah tersebut dan dibutuhkan Analisa lebih lanjut mengenai kompenen-
kompenen tanah.
3) Tanah memiliki sifat kimia dan sifat fisik, dengan sifat fisik berupa tekstur dan
struktur tanah, dan sifat kimia berupa tingkat pH tanah dan kandungan-kandungan
unsur hara. Kedua sifat tersebut sangatlah menentukan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan sebuah tanaman yang dibudidayakan di atasnya.
4) Penampang vertikal tanah menunjukkan horizon atau lapisan tanah yang disebut
profil tanah yang terdiri dari beberapa horizon yang diantaranya Horizon O dan
A.karakteristik tanah terdiri dari atas karakter eksternal dan karakter inernal.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum terlebih dahulu memperhatikan alat dan apa
yang diperaktikkan agar peraktikum berjalan dengan lancar dan juga praktikum harus
kompak dalam setiap kelompok agar hasil praktikum berjalan sesuai apa yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Aflaha, Laela. 2018. Laporan praktikum dasar dasar ilmu tanah/ pengambilan
sampel tanah . https://www.academia.edu/7459852/Pindekas. Diakses 27
Oktober 2023.
Kurnia.2021.Dasar-dasarilmuTanah
https://www.scribd.com/doc/263906006/Dasaar-dasar-Ilmu-Tanah-pptx.
Diakses 27 oktober 2023.
Ucihadiyanto. 2023. Sampel Tanah. https://tanahkaya.com/sampel-tanah/. Diakses
27 oktober 2023.
Qothrunnada, Kholida. 2022. Ddit : dasar-dasar ilmu tanah, struktu dan tekstur
tanah . https://www.detik.com/bali/berita/d-6471875/pengambilan-sampel-
tanah-struktur-tekstur-tanah.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai