PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari
batuan. Diantara partikel-partikel tanah terdapat ruang kosong yang disebut pori-
pori yang berisi air dan udara. Ikatan yang lemah antara partikel-partikel tanah
disebabkan oleh karbonat dan oksida yang tersenyawa diantara partikel tersebut,
atau dapat juga disebabkan oleh adanya material organik. Bila hasil dari pelapukan
tersebut berada pada tempat semula maka bagian ini disebut sebagai tanah sisa
(residu soil). Hasil pelapukan terangkut ke tempat lain dan mengendap di beberapa
pengangkut tanah berupa gravitasi, angin, air, dan gletsyer. Pada saat akan
berpindah tempat, ukuran dan bentuk partikel dapat berubah dan terbagi dalam
Pembentukan tanah memakan waktu yang lama, dapat ribuan hingga jutaan
tahun. Proses pelapukan dibedakan menjadi tiga, yaitu pelapukan mekanik, kimiawi,
dan organik. Pelapukan mekanik adalah peluruhan yang menghasilkan partikel lebih
kimiawi terjadi karena peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk
peristiwa hancurnya atau terlepasnya material dari batuan induk yang disebabkan
2
tanah, faktor-faktor pembentuknya klasifikasi tanah, survey tanah, dan cara-cara
Ada tiga macam cara pengambilan contoh tanah yaitu dengan contoh tanah utuh
digunakan untuk penetapan berat jenis isi, berat jenis partikel, porositas tanah, kurva
penetapan kadar air tanah, tekstur tanah,konsistensial, warna tanah, dan analisis
kimia tanah biasanya menggunakan bor untuk mendapatnya. Dan yang terakhir
B. Tujuan
C. Manfaat
contoh tanah adalah tersedianya contoh tanah kering angin/udara dengan diameter
3
2 mm dan teredianya contoh tanah halus diameter 0,5 mm. Kedua tanah tersebut
digunakan untuk penetapan kadar air, derajat kerut tanah dan pengenalan contoh
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
padatan, cairan dan udara jarang berada dalam kondisi setimbang, selalu berubah
mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh
suhu udara, angin dan sinar matahari. Pengambilan contoh tanah merupakan tahap
analasis sifat fisik tanah harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya dari
sifat fisik tanah di lapangan. Contoh tanah adalah suatu volume massa tanah yang
tertentu disesuaikan dengan sifat-sifat yang akan diteliti secara lebih detail di
pengambilan contoh tanah secara utuh dan pengambilan contoh tanah secara tidak
Manfaat dari pengambilan contoh tanah yaitu agar kita mengetahui cara
tanah yang akan diamati. Pengambilan sampel tanah digunakan untuk suatu
metode analisis tanah. Analisis tanah dilakukan terhadap suatu sampel. Tanah
yang diambil di lapangan dengan metode tertentu sesuai tujuan yang diharapkan.
untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan, misalnya pada
lokasi kebun percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan
5
suatu hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta
tanah. Penetapan tekstur tanah dan stabilitas agregat tanah dilakukan dengan
dengan harapan dapat memberikan gambaran sifat-sifat fisik tanah suatu bidang
namun dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan menurunnya porositas.
Oleh karena itu untuk memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan
dapat diperoleh dari nilai bulk density dan particle density (Sutanto, 2005).
meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi
sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan
tanaman atau lewat. Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran
hidraulik tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling
sifat fisik tanah di laboratorium. Prinsipnya, hasil analisis sifat-sifat fisik tanah di
6
utuh. Contoh tanah terganggu digunakan untuk analisis sebaran partikel tanah
(tekstur tanah) dan kandungan bahan organik tanah, sedangkan agregat utuh
contoh tanah berupa irisan tipis sedalam sekitar 20 cm (daerah perakaran). Dari
suatu lahan yang kesuburan dan pengelolaannya relatif seragam, contoh tanah
(Rosmarkam, 2002).
7
III. METODE PRAKTIKUM
contoh tanah terganggu yang telah diambil dari lapang dan sudah
dikeringanginkan kurang lebih satu minggu. Alat yang digunakan saat praktikum
C. Prosedur Kerja
2. Tanah yang telah ditumbuk lalu diayak dengan saringan berturut-turut dari
diberi label.
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(kosong)
B. Pembahasan
sample) yang digunakan untuk menganalisis sifat fisika dan kimia seperti struktur,
pH, kapasitas tukar kation, kandungan gipsum, dan lain – lain, dan contoh tanah
seperti bobot isi, permeabilitas, untuk analisis mikromorfologi, dan sebagai alat
tabung, untuk penetapan sifat fisika tanah seperti bobot isi, permeabilitas, dan
daya hantar hidrolik. Pengambilan contoh tanah utuh ini biasanya dilakukan pada
lahan yang berpotensi untuk pengembangan pertanian dengan lereng < 25% dan
merupakan satuan tanah utama. Contoh tanah ini umumnya diambil pada dua
9
Contoh tanah terganggu dapat juga digunakan untuk analisis sifat-sifat kimia
tanah. Kondisi contoh tanah terganggu tidak sama dengan keadaan di lapangan,
karena sudah terganggu sejak dalam pengambilan contoh. Contoh tanah ini dapat
dikemas mengunakan kantong plastik tebal atau tipis. Kemudian diberi label yang
Label ditempatkan di dalam atau di luar kantong plastik (Suganda et al, 2002).
a. Memilih tempat yang tak tergenang air, tak terkena sinar matahari secara
b. Menggali lubang baru untuk profil tanah dengan dinding tegak lurus di
dibuatkan lubang bertangga. Profil tanah juga dapat dibuat pada tebing yang
pelukisan profil.
f. Mengambil sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin tiap perlapisan dengan
plasitk yang beretiket : Kode tempat, kode perlakuan, kode tanah, nomor
10
a. Memilih tempat yang tidak tergenang air, tak terkena sinar matahari
tempat, kode perlakuan, kode tanah, nomor perlapisan dan ciri-ciri istimewa
lainnya.
d. Contoh tanah yang terbawa kepala bor dilepaskan perlahan sampai bersih
profil tanah.
11
g. Masukkan sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin dalam plastik yang
beretiket Kode tempat, kode perlakuan, kode tanah, nomor perlapisan dan
Contoh tanah utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah
berat volume (berat isi, bulk density), distribusi pori pada berbagai tekanan (pF 1,
Contoh tanah agregat utuh adalah contoh tanah berupa bongkahan alami yang
kokoh dan tidak mudah pecah. Contoh tanah ini diperuntukkan bagi analisis
Contoh tanah terganggu dapat juga digunakan untuk analisis sifat-sifat kimia
tanah. Kondisi contoh tanah terganggu tidak sama dengan keadaan di lapangan,
karena sudah terganggu sejak dalam pengambilan contoh. Contoh tanah ini dapat
dikemas mengunakan kantong plastik tebal atau tipis. Kemudian diberi label yang
12
Tanah dapat terbagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing memiliki
sifat yang berbeda-beda. Ada jenis tanah yang mempunyai sifat mengembang
(bila basah) dan mengkerut (bila kering). Akibatnya pada musim kering karena
mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering). Sifat mengembang dan
indeks pengembangan).
1. Jika COLE > 0,09 menujukkan bahwa tanah mengembang dan mengerut
2. Jika COLE > 0,03 menujukkan bahwa tanah memiliki kandungan mineral
COLE antara lain jenis liat, kandungan liat, dan adsorpsikation. Manfaat nilai
COLE yang terpenting adalah untuk menduga tingkat keretakan (crack) yang
13
mungkin terjadi pada tanah. Semakin tinggi nilai COLE semakin mudah
terbentuknya retakan-retakan dan tanah menjadi sangat keras pada kondisi kering
alami berukuran 50-200 mm (COLE clod) serta dengan menggunakan pasta dari
tanah yang lolos saringan <2 mm yang disebut COLE rod. Pemberian PHA
cenderung menurunkan nilai COLE, baik dari COLE clod maupun COLE rod
dengan semakin meningkatnya dosis yang diberikan. Hal ini terjadi karena
juga merupakan salah satu alat yang digunakan pada praktikum penyiapan contoh
tanah. Saringan berfungsi untuk mengayak tanah, secara bergantian dari yang
ukuran 2 mm, 1 mm kemudian saringan yang berukuran 0,5 mm. Contoh tanah
yang tertampung di atas saringan 1 mm adalah contoh tanah halus (<0,5 mm).
tanah yang telah disaring. Label digunakan untuk memberi nama tanah agar lebih
praktikum penyiapan contoh tanah tentu saja adalah tanah. Tanah yang telah
digunakan untuk acara penetapan kadar air, derajat kerut tanah dan pengenalan
14
Pada penyiapan contoh tanah dibutuhkan beberapa alat berupa saringan
(filter) dan mortir. Media filter atau saringan, berfungsi untuk memisahkan
campuran solid alikuida dengan media porous atau material porous lainnya guna
Penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid dengan
yang cukup dalam, sehingga saringan kasar mampu menyimpan lumpur dengan
kapasitas yang tinggi (Setyo, 2016). Menurut Ida (2017) digunakannya mortir
beserta penumbuknya pada penyiapan contoh tanah sebagai alat penumbuk tanah
kandungan liat cukup tinggi (> 30%) dan terdapat rekahan-rekahan di permukaan
tanah selebar > 1 cm dan dalam > 50 cm pada musim kemarau. Tanah ini
terbentuk dari bahan aluvium yang kaya akan basa-basa dan batuan sedimen pada
fisiografi dataran aluvial dan dataran. Umumnya solum tanah dalam, warna tanah
kelabu, tekstur halus, reaksi tanah netral sampai basa, dan kandungan bahan
organik rendah. Faktor pembatas utama adalah sifat mengembang dan mengkerut
sehingga terjadi rekahan yang cukup dalam dan lebar terutama pada musim
Tanah yang disiapkan pada praktikum acara 1 untuk digunakan pada acara
15
ultisol yaitu terdapat pengendapan liat dari lapisan A (iluviasi) dan diendapkan di
lapisan B (eluviasi), sehingga kadar liat horizon B > 1,2 kandungan liat horizon A
atau disebut Horizon Argilik. Tanah Entisol memiliki ciri-ciri hanya lapisan A dan
diikuti lapisan C atau R, sehingga merupakan tanah yang masih sangat muda yaitu
baru. Tanah inseptisol ciri-cirinya batas horizon baur dan terdapat lapisan A, B
dan C sehingga solum tanah dalam. Tanah dengan horison bawah penciri kambik,
telah terdapat proses pembentukan tanah alterasi. Tekstur beragam dari kasar
hingga halus (tergantung pada tingkat pelapukan bahan induknya). Tidak ada
horison penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Tanah andisol
merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk abu vulkan, batu apung dan
sinder. Banyak mengandung mineral dalam tanah. Potensi fiksasi fosfat tinggi.
Daya menahan air tinggi, porositas tinggi dan permeabilitas cepat. Tanah vertisol
merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh
horison,mempunyai sifat mengembang saat basah dan mengkerut saat kering. Jika
tanah mengering, tanah akan mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras
(Hardjowigeno,1987).
dan pori-pori yang memungkinkan tanah mendapatkan aerasi udara. Selain itu, hal
ini dilakukan agar kadar air pada tanah berkurang sehingga siap digunakan pada
mengetahui kadar air yang terkandung pada sampel tanah atau tanaman yang
16
sudah dikeringkan dan berfungsi sebagai faktor kadar air pada setiap perhitungan
Diameter tanah yang digunakan pada saat praktikum acara 1 adalah tanah
berdiameter 2 mm dan 0,5 mm. Perbedaannya terletak pada kelas struktur tanah
tanah dengan kelas struktur halus. Selain itu, tanah berdiameter 2 mm digunakan
untuk menetapkan kadar air tanah dan kadar air kapasitas lapang, sedangkan tanah
Secara kasaran, zarah mineral tanah dapat dipilah menjadi 3 kategori. Yang
mm disebut krikil, dan berdiameter lebih kecil daripada 2 mm disebut bahan tanah
mineralogis dari pisahan debu oleh karena lebih dirajai oleh pelikan – pelikan
hasil pelapukan dan tidak dijumpai pada batuan yang tidak lapuk. Pisahan
lempung lebih tanah pelapukan lanjut daripada pelikan dalam batuan dan lebih
menunjukkan watak fisis dan kimiawi pisahan lempung. Pisahan lempung dengan
ukuran zarah < 2 mikron, merupakan pisahan koloid. Pelikan ini jarang dijumpai
dalam bentuk zarah berukuran > 2 mikron, dan umumnya dijumpai dengan ukuran
< 2 mikron. Pisahan lempung kasar, terutama berukuran > 0.5 mikron, dapat
ukuran < 0.1 mikron, hampir seluruhnya terdiri dari pelican lempung atau hasil
17
pelapukan lain. Menurut (Suhardi, 1983) Sifat fisik tanah bergantung pada ukuran
antara 0,05 mm dan 2,0 mm, geluh atau silt antara 0,002 sampai 0,05 mm dan
18
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ada tiga macam cara pengambilan contoh tanah, yaitu : contoh tanah utuh,
contoh tanah tidak utuh/terganggu dan contoh tanah dengan agregat utuh.
indra.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum penyiapan contoh tanah yaitu
sebaiknya seluruh praktikan bersikap tenang dan tidak gaduh saat praktikum
berlangsung. Selain itu, berlaku sopan terhadap asisten praktikum maupun laboran
19
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
transport of 137cs and watershed. Wat. Res. Journal. Vol. 13: 923 – 927.
Hakim , Nurhajati. 2007. Dasar – Dasar Ilmu Tanah . PT Baja Grafindo Persada.
Jakarta.
Pressindo. Jakarta.
Ida, N. 2017. Teknologi produksi dan aplikasi mikroba pelarut hara sebagai pupuk
Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd, Bombay.
Lopulisa, C., 2004. Tanah-Tanah Utama Dunia Ciri, Genesa, dan Klasifikasinya.
Rayes, M.L. 2006. Deskripsi Profil Tanah di Lapangan. Unit Penerbitan Fakultas
20
Rosmarkam, Afandie dan Nasih Widya. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.
Yogyakarta.
Setyo, P., dan Joko, S. 2016. Pengolahan air tanah berbasis treatment ferrolite,
manganese zeolite, dan ion exchange. Jurnal Teknik Waktu. Vol. 14(2) : 21-
31
Suganda H., Achmad R., dan Sutono. 2002. Petunjuk Pengambilan Contoh Tanah
Susanto A.N. dan Marten P.S. 2007. Karakteristik dan ketersediaan data sumber
Sutardi, Ahmad. 2016. Hubungan kedalaman pirit dengan beberapa sifat kimia
tanah dan produksi kelapa sawit (Elais guineensis). Jurnal Ilmu Tanah dan
Tan, Subharja. 1986. Ilmu Tanah dan Klasifikasi Dasar. PT Hardika Medika.
Bandung.
21
LAMPIRAN
22