PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan
bahan pertumbuhannya. Selanjutnya unsur hara diserap oleh akar tanaman, dan
lemak dan lain-lain yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan.
baik secara fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik adalah
bahan pemantap agregat tanah. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation (KTK)
berasal dari bahan organik. Berat ringannya tanah akan menentukan besarnya
derajat kerut tanah. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut
tanah. Selain itu, bahan organik tanah berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi
kandungan bahan organik tanah maka derajat kerut tanah makin kecil.
Secara fisik tanah mineral merupakan campuran dari bahan anorganik, bahan
organik, udara dan air. Bahan anorganik secara garis besar terdiri dari golongan
fraksitanah yaitu pasir, debu dan liat. Masing-masing fraksi mempunyai ukuran
46
Berat ringannya tanah akan menentukan besarnya derajat kerut tanah.
Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu
organik tanah maka derajat kerut tanah makin kecil.Sifat fisik tanah mempunyai
kapasitas drainase dan menyimpan air plastisitas, kemudian untuk ditembus akar,
berhubungan dengan kondisi fisik tanah. Mengetahui derajat kerut suatu jenis
tanah tersebut.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui besarnya derajat kerut tanah dari beberapa jenis tanah.
C. Manfaat
tanah adalah dapat diketahui besarnya derajat kerut tanah dari beberapa jenis
47
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah mempunyai sifat mengembang bila basah dan mengerut bila kering.
Berat ringannya tanah akan menentukan besarnya derajat kerut tanah. Semakin
tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu, bahan organik
mengerut. Tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila
kasar, mudah diolah, mudah merembaskan air dan disebut sebagai tanah ringan.
Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi
jelek, lengket dan sukar pengolahannya sehingga disebut tanah berat (Sarief,
1986).
Pisahan lempung dibedakan secara mineralogis dari pisahan debu oleh karena
lebih dirajai oleh pelikan – pelikan hasil pelapukan dan tidak dijumpai pada
batuan yang tidak lapuk. Pisahan lempung lebih tanah pelapukan lanjut daripada
pelikan dalam batuan dan lebih menunjukkan watak fisis dan kimiawi pisahan
lempung. Pisahan lempung dengan ukuran zarah < 2 mikron, merupakan pisahan
koloid. Pelikan ini jarang dijumpai dalam bentuk zarah berukuran > 2 mikron, dan
umumnya dijumpai dengan ukuran < 2 mikron. Pisahan lempung kasar, terutama
berukuran > 0.5 mikron, dapat mengandung sejumlah kuarsa, dan kadang mika,
48
sedangkan pisahan lempung ukuran < 0.1 mikron, hampir seluruhnya terdiri dari
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air
dan udara merupakan bagian dari tanah. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
mempelajari ilmu tanah dan cara untuk melestarikannya. Tanah adalah susunan
butiran padat dan pori-pori yang saling berhubungan satu sama lain sehingga air
dapat mengalir dari satu titik yang mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang
mempunyai enargi lebih rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah
kestabilan dari suatu bendungan tanah konstruksi dinding penahan tanah yang
Kadar air tanah yang tinggi pada tanah akan menyebabkan tanah
mengembang, begitu pula apabila kadar air tanah menurun. Saat kadar ait tanah
menurun maka air yang terdapat di antara ruang lapisan akan keluar sehinga
ruangan yang semula berisi air akan ditempati udara. Karena itu, tanah akan
mengkerut (bila kering). Akibatnya pada musim kering karena tanah mengerut
49
Berbagai macam ukuran, tekstur dan srtuktur yang telah disebutkan diatas,
segi fisika, tanah mineral merupakan campuran yang terbentuk dari butir-butir
anorganik, rapuhan bahan organik, udara dan air. Pecahan mineral yang lebih
besar biasanya terdapat di dalamnya dan dilapisi seluruhnya oleh koloida, dan
bahan lain yang sudah menjadi halus. Kadang-kadang butir-butir mineral yang
lebih besar menguasai dan menjadikan tanah berkerikil atau berpasir. Dapat juga
terjadi sebagian terbesar koloida anorganik; dalam hal ini tanah akan berciri
50
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan pada praktikum derajat kerut tanah adalah tanah halus
jenis entisol (0,5 mm), air, dan vaselin. Alat yang digunakan saat praktikum
adalah cawan porselin, cawan dakhil, colet, botol semprot, kuas dan jangka
sorong.
C. Prosedur Kerja
botol semprot
homogen
51
5. Pasta tanah yang homogeny dimasukkan kedua buah cawan dakhil dan
6. Cawan dakhil yang berisi pasta tanah dijemur di bawah terik matahari
langsung
7. Tanah diukur diameter setiap dua jam sekali dengan jangka sorong
ukurannya
52
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan Ke -
No Jenis Tanah
1 2 3 4
ᴓ
36,14 mm 35,92 mm 35,97 mm 35,70 mm
1
1 ᴓ
Entisol 36,11 mm 36,12 mm 35,76 mm 35,45 mm
1 2
X
36,125 mm 36,02 mm 35,865 mm 35,575 mm
X
ᴓ
34,84 mm 34,56 mm 33,76 mm 33,70 mm
1
2 ᴓ
Ultisol 36,35 mm 35,35 mm 35,64 mm 34,90 mm
2 2
X
35,595mm 34, 955 mm 34,70 mm 34,30 mm
X
3 Vertisol ᴓ
37,03 mm 36,62 mm 36,86 mm 36,56 mm
3 1
ᴓ
36,19 mm 34,87 mm 36,46 mm 36,40 mm
2
53
X
ᴓ
36,33 mm 36,15 mm 36,00 mm 35,91 mm
1
4 ᴓ
Andisol 37,06 mm 36,12 mm 36,27 mm 36,23 mm
4 2
X
36,695 mm 36,135 mm 36,135 mm 36,07 mm
X
ᴓ
36,66 mm 35,40 mm 34,46 mm 34,17 mm
1
5 ᴓ
Inseptisol 36,11 mm 36,10 mm 34,58 mm 34,42 mm
5 2
X
36,385 mm 35,75 mm 34,52 mm 34,295 mm
X
36,125−35,575
Derajat Kerut Entisol= x 100 %=1,522 %
36,125
35,595−34,30
Derajat Kerut Ultisol = x 100 %=3,63 %
35,595
36,61−36,48
Derajat Kerut Vertisol= x 100 %=0,355 %
36,61
36,695−36,07
Derajat Kerut Andisol= x 100 %=1,703 %
36,695
36,385−34,295
Derajat Kerut Inseptisol= x 100 %=5,74 %
36,385
54
B. Pembahasan
Secara kasaran, zarah mineral tanah dapat dipilah menjadi 3 kategori. Yang
mm disebut krikil, dan berdiameter lebih kecil daripada 2 mm disebut bahan tanah
halus (Kohnke, 1968).Dalam suatu analisis dilihat bahwa bahan tanah halus
dipisahkan lebih lanjut menjadi tiga fraksi utama yaitu pasir, debu (lanau), dan
lempung. Fraksi tanah ialah sekelompok zarah tanah yang berukuran diantara
anorganik secara garis besar dibagi atas golongan fraksi tanah yaitu :
1. Dominasi fraksi pasir (0, 05mm – 2, 00mm), bersifat tidak plastis dan
tidak liat, daya menahan air rendah, ukuran yang besar menyebabkan ruang
pori makro lebih banyak, perkolasi cepat, sehingga aerasi dan drainase tanah
makro (dari 5.700 partikel per g tanah terbentuk sekitar 1.400 pori makro),
sehingga luas permukaan yang disentuh bahan menjadi sangat sempit (hanya 4
cm2 per g tanah), sehingga daya pegangnya terhadap air sangat rendah.
Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk keluar tanah, hanya
sedikit air yang tertahan. Pada kondisi lapangan, sebagian besar ruang pori
55
terisi oleh udara , sehingga pori-pori makro disebut juga popri aerasi atau dari
mikro dan sebagian besar adalah kuarsa. Fraksi debu mempunyai sedikit sifat
plastis dan kohesi yang cukup baik. Fraksi ini menyebabkan terbentuknya
partikel
banyak pori-pori mikro (dari 90.250,853 juta /g tanah terbentuk sekitar
22.500 juta pori mikro ) sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat
luas (8 juta cm2/g tanah, hampir 200.000 kali liat, sehingga daya pegang
tehadap air sangat kuat). Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-
pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi lapangan,
sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori-pori mikro ini disebut juga
pori kapiler.
3. Dominasi fraksi debu (< 0, 002 m) berbentuk mika atau lempeng, bila
dibasahi amat lengket dan sangat plastis, sifat mengembang dan mengerut
yang besar. Bila kering menciut dan banyak menyerap energi panas, bila
juta partikel per g tanah terbentuk sekitar 1.250 pori meso) sehingga luas situs
sentuhnya menjadi cukup luas (454 cm2 per gtanah), mengasilkan daya pegang
terhadap air yang cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup
mudah masuk keluar tanah, sebagian air akan tertahan, di lapangan , sebagian
besar ruang pori terisi oleh udara dan air dalam jumlah yang seimbang,
56
sehiungga pori-pori meso termasuk juga pori drainase, sehingga cukup
Tanah ringan adalah tanah yang banyak mengandung pasir akan mempunyai
tekstur yang kasar, mudah diolah, mudah merembaskan air. Sebaliknya tanah
berat adalah tanah yang banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi
mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi jelek, lengket dan sukar
Berat ringannya tanah, terdapat dua jenis tanah menurut berat ringannya
tanah, yaitu tanah berat dan tanah ringan. Tanah berat adalah jenis tanah yang
kandungan litany lebih banyak dibandingkan fraksi lain, jenis tanah ini
mempunyai derajat kerut yang tinggi contoh jenis tnah ini adalah tanah vertisol.
Sebaliknya untuk tanah kerinh yang lebih banyak mengandung fraksi pasir,
sehingga derajat kerutnya cenderung kecil, contoh jenis tanah ini adalah jenis
literatur. Contohnya pada tanah vertisol, dimana tanah jenis ini memiliki nilai
derajat kerut yang paling kecil dari empat jenis lainnya karena tanah vertisol
memiliki kandungan bahan organik yang paling tinggi diantara lainnya. Hal ini
yang mempengaruhi derajat kerut pada tanah adalah berat ringannya tanah akan
menentukan derajat kerut tanah. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar
57
derajat kerut tanah. Selain itu, bahan organik tanah berpengaruh sebaliknya.
Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah, maka derajat kerut tanah semakin
kecil. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain
itu, bahan orgaik tanah berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan
ringannya tanah. Tanah berat yaitu tanah yang banyak mengandung liat. Semakin
tinggi kandungan liat maka semakin berat tanah , sehingga derajat kerut tanah
akan semakin besar. Butir-butir liat seperti mika, jika mengandung cukup air
menjadi sangat plastis.Daya adsorpsi liat terhadap air, gas dan garam larut
organik maka akan derajat kerut tanah akan semakin kecil. Hal ini berbanding
intensitas cahaya matahari maka derajat kerut tanah akan semakin besar. (Kohnke,
1968).
terutama yang berda diantara satuan-satuan structural misel. Jika kisi hablur
oleh air. Setelah mengalami kekeringan sesuatu tanah yang cukup lama akan
mengalami retak yang cukup dalam, sehingga hujan pertama mudah masuk ke
dalam tanah (Buckman, 1994). Menurut Hamzah (2007), derajat kerut yang
terbesar ada pada tanah Vertisol. Tanah Vertisol mempunyai kandungan liat yang
58
mengembang tinggi, retakan dalam dan lebar yang berkembang selama periode
kering.
berhubungan erat satu sama lain. Ciri-ciri ini tergantung tidak hanya pada
campuran lempung dalam tanah, tetapi juga sifat dan jumlah humus yang terdapat
(Buckman, 1994).
Hubungan mengembang dan mengerut dengan kadar air yaitu apabila kadar
air dalam tanah tinggi maka pori atau ruang dalam tanah akan banyak terisi oleh
air sehinggat erjadi pengembangan pada tanah begitu juga sebaliknya. Kandungan
liat juga sangat berpengaruh disebabkan karena permukaan liat yang besar dan
dapat menyerap banyak air sehingga tanah yang memiliki kadar liat yang tinggi
Hal ini menyebabkan tanah mempunyai retakan-retakan yang banyak. Air yang
59
yang menyebabkan pengukuran kecepatan air perkolasi di musim kering sering
menghasilkan kesalahan-kesalahan.
Hasil perhitungan derajat kerut dari beberapa jenis tanah antara lain derajat
kerut tanah entisol pada pengamatan adalah 1,522% ; derajat kerut tanah
inceptisol pada pengematan adalah 5,74 % ; derajat kerut tanah andisol pada
pengamatan adalah 1,703 %; derajat kerut tanah vertisol pada pengamatan adalah
Berdasarkan hasil tersebut tanah inceptisol memiliki derajat kerut paling besar dan
Pernyataan pada paragraf di atas sesuai dengan literatur yang ditulis oleh
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu berat ringannya tanah akan menentukan
derajat kerut pada tanah. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar
kandungan derajat kerut tanah. Selain itu, kandungan bahan organik tanah
yang seharusnya memiliki keliatan yang sangat tinggi, sehingga tidak sesuai
sebesar 5,74%. Hasil ini menunjukkan bahwa tanah ini bertekstur lempung
60
berpasir dimana pernyataan Hakim (1986) menyatakan bahwa tanah inseptisol
memiliki tekstur lempung berpasir, dengan ciri agak kasar, bola agak kasar tetapi
A. Kesimpulan
a. Entisol = 1,522 %
b. Ultisol = 3,63 %
61
c. Vertisol = 0,355 %
d. Andisol = 1,703 %
e. Inseptisol = 5,74 %
2. Tanah yang memiliki derajat kerut tanah terbesar adalah tanah tanah
Inseptisol dan tanah yang memiliki derajat kerut tanah terkecil adalah
tanah Vertisol
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum derajat kerut tanah yaitu,
DAFTAR PUSTAKA
Buckman , H. O , and Brady. 1994. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara. Jakarta.
Foth, Henry. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
62
Hakim, Nurhajati, et all. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA. Lampung.
Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd, Bombay.
Murtiono, Hari Ugro. 2009. Kajian ketersediaan air permukaan pada beberapa
daerah aliran sungai: studi kasus di sub DAS Temon, Wuryantoro, Alang, dan
Prasetya, B.H dan Suriadikarta D.A. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologi
63
LAMPIRAN
64
65