BIOLOGI TANAMAN
ACARA III
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN
Oleh :
Erwan Feraldonada
NIM. A1A018070
Rombongan 5
PJ Asisten : Tania Rizkiani
A. Latar Belakang
segi morfologi, anatomi maupun ciri – ciri yang lain sehingga dapat dibedakan
dengan jenis tumbuhan yang lain. Misalnya saja bentuk daun, kedudukan daun,
letak tulang daun, bentuk benang sari, dan letak benang sari. Ciri – ciri anatomi
misalnya letak kambium pada batang batang, dan susunan jaringan pada daun.
sehingga perlu media yang efektif dalam penyampaiannya. Obyek serta persoalan-
persoalan biologi banyak ditemukan di sekitar kita, hal ini sangat baik bila
belajar tidak banyak mengalami kesulitan, mengingat biologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang makhluk hidup yang obyek dan persoalannya banyak terjadi
psikologi, serta fungsi pendidikan dan pengajaran. Namun sangat sayang sekali,
yang benar dan tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi”. Oleh karena itu
dalam penyampaian media ini, peran guru (dosen) sebagai fasilitator sangat
penting dalam ilmu botani karena digunakan sebagai media belajar. Hal ini harus
ciri yang ada sehingga dapat dibedakan dengan tumbuhan lain. Suatu tumbuhan
setelah identifikasi.
B. Tujuan
determinasi untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan kunci
determinasi.
diperoleh dari hasil eksplorasi sesuai dari ciri – ciri yang ada.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Keragaman genetik terdiri atas ragam genetik aditif, dominan, dan epistasis.
kesamaan sifat di antara tetua dan turunannya. Fenotipe pada aksi gen aditif
disebabkan penjumlahan dari masing-masing alel tanpa interaksi dengan alel lain
(interaksi alelik atau non alelik), sedangkan pada aksi gen epistasis, fenotipe
ditentukan oleh interaksi alel-alel dari lokus yang berbeda (Roy, 2000).
akuades dan direndam selama satu jam. Selanjutnya dilakukan perendaman dalam
larutan NaOH 2,5% se!ama 16 jam. Kemudian spesimen dipindahkan dari larutan
NaOH ke dalam aquades dan direndam kembali selama 2 jam. Spesimen ditekan
secara perlahan dengan bantuan jarum inokulasi agar isi tubuhnya keluar dan
didasarkan pada ciri yang dimiliki objek. Salah satu yang bisa digunakan yaitu
ditemukan secara liar atau berupa tanaman yang sengaja ditanam dan
bagian yang dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan, seperti daun, akar, batang, bunga,
buah, kulit dan ranting. Beberapa tumbuh-tumbuhan hanya digunakan akar atau
bagian-bagian lainnya hanya terbuang begitu saja. Apabila diamati secara lebih
potensial dalam menciptakan ragam jenis finishing interior. Dari daun suatu
permukaan. Karakter daun yang kecil dapat digunakan untuk menciptakan tekstur
yang padat, rapat dan rumit. Daun-daun kecil suatu tumbuhan, dapat dieksplorasi
begitu pula dari daun kelapa yang melebar atau daun ubi kayu yang membentuk
alamiah yang sangat potensial sebagai pengayaan ragam jenis finishing. Tidak
hanya pada daun, bentuk dan ukuran yang terdapat pada setiap akar-akar
perhiasan pelengkap upacara adat. Sebagai contoh salah satu suku di daerah
dan dijalin menjadi gelang sebagai aksesoris. Dalam skala ukuran akar yang lebih
besar lagi, dapat dijumpainya akar-akar jati yang banyak digunakan oleh
masyarakat perajin di sekitar hutan-hutan jati sebagai perabot ruang seperti meja,
kursi dan patung. Hal yang sama juga diterapkan pada akar bambu, dimana
citra bentuk daun dari tumbuhan itu sendiri. Cara pengambilan gambar daun dari
dengan cara mengenali karakteristik struktural daun seperti bentuk dan tekstur
mengidentifikasi gambar bentuk daun dari tumbuhan. Dengan cara tersebut maka
karakteristik struktural daun seperti bentuk dan tekstur sebuah daun. Metode
(Liantoni, 2015).
cepat. Daun merupakan salah satu ciri tumbuhan yang unik dan mudah diamati
dan cukup representatif sehingga bisa dijadikan obyek untuk ekstraksi fitur
tumbuhan. Ekstraksi fitur obyek yang tepat sangat mempengaruhi baik buruknya
tumbuhan ini disekitar rumah, dan disawah atau tegalan. Untuk pengobatan
merupakan tumbuhan yang serba guna, dari akar sampai ujung daunnya semua
Adapun klasifikasi dari tumbuhan kelapa (Cocos nucifera L.) adalah sebagai
Divisi : Magnoliopyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Arecales
Suku : Arecaceae
Marga : Cocos
tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir
pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe
monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Daun tersusun
secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek,
duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada
rangkaian yang dilindungi oleh bractea terdapat bunga jantan dan betina, berumah
satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian
yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan
lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat, buah tersusun dari mesokarp berupa
serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras
(disebut batok) dan kedap air endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi
oleh membran yang melekat pada Sisi dalam endokarp. Endospermium berupa
cairan yang mengandung banyak enzim dan padatannya mengendap pada dinding
endokarp ketika buah menua embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap
penggunaan nama ilmiah atau nama botani. Tujuannya agar adanya kesamaan
jenis tanaman yang dimaksud akan sama untuk setiap negara. Nama ilmiah
biasanya terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan nama spesies. Misalnya,
Caryota mitis, Caryota adalah nama genus dan mitis adalah nama spesies.
Penulisan genus selalu dimulai dengan huruf kapital, sedangkan nama spesies
dimulai dengan huruf kecil. Adapun penulisan nama ilmiah tersebut dengan
oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner (hanya ada dua
(Untoro, 2010).
makhluk hidup. Cara menggunakan kunci determinasi ini harus mengetahui nama
bagian yang akan diamati, kemudian dicocokkan dengan dengan ciri—ciri yang
struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang
berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan
yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat
untuk setiap kelompok yang terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta
yaitu pisau, jarum , loupe, dan penggaris. Sedangkan bahan yang digunakan
B. Prosedur Kerja
dikoleksi diamati.
tersebut cocok.
6. Tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh dan letak ketinggian tempat dan
A. HASIL
2 Nama: Lumut
Nama Latin :Bryopsida sp.
Daun: Belum sejati
Batang: Belum sejati
Akar: Belum sejati
3 Nama: Lada
Nama Latin: Piper Nigrum
Daun: Melengkung
Batang: Tidak berkambium
Akar: Serabut
6 Nama: Bougenville
Nama Latin : Bougainvillea
spectabilis
Daun: Melengkung
Batang: Berkambium
Akar: Tunggang
Kunci Determinasi
Panjang batang 5 – 15cm. Daun berseling atau tersebar, bertangkai, dengan daun
penumpu yang cepat rontok, dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin.
Helaian daun bulat elur sampai memanjang, dengan ujung meruncing, 8 – 20 kali
5 – 15 cm, bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil, tenggel dan rapat. Bulir
bola. Tumbuh – tumbuhan yang berobah – obah. Dari India, di Tawa terutama
biakan generatif pada tumbuhan tingkat rendah dapat terjadi dengan cara
2006). Bakteri adalah tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Orang yang
parenkim palisade dan parenkim spons daun. Dalam kloroplas, pigmen utama
klorofil serta karotenoid dan xantofil terdapat pada membran tilakoid (Salisbury
dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu (Chaplin, 1989). Salah satu
sesuatu hal dengan hal lainnya, hal ini dapat berupa hewan, tumbuhan, maupun
manusia. Identifikasi ini dilakukan dengan mengenali ciri khas yang dimiliki
Pengamatan dilakukan pada bagian daun, mulai flush daun sampai daun
menjadi sempurna dan berwarna hijau tua. Pengamatan tanaman sampel dilakukan
daun, warna tulang daun, panjang daun, lebar daun, rasio P/L daun dan lama
jumlah daun per flush, posisi duduk daun pada batang, bangun atau bentuk daun
ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari tumbuhan. Morfologi
tumbuhan tersebut. Sebagai contoh, hal yang paling sering dan mudah dilakukan
daunnya. Daun memiliki tulang daun yang beraneka ragam sesuai pengelompokan
jenis tumbuhan monokotil dan dikotil. Struktur tulang daun pada tumbuhan
struktur tulang daunnya menyirip atau menjari (Christy, 2015). Akar tunggang
umumnya tumbuh menyebar ke arah samping dan menembus tanah dangkal. Akar
tanaman berwarna keputih– putihan dan halus berukuran sangat kecil. Di antara
akar–akar tersebut ada yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi umbi
(stolon) yang selanjutnya akan menjadi umbi kentang. Akar tanaman berfungsi
Ciri Morfologi masing-masing spesies hampir mirip, mulai dari akar, batang
dan daun, karena masih dalam satu famili. Anatomi Batang dilihat tipe berkas
pengangkut xylem dan floem, ke 5 spesies tergolong dalam tipe kolateral tertutup,
citra bentuk daun dari tumbuhan itu sendiri. Cara pengambilan gambar daun dari
dengan cara mengenali karakteristik struktural daun seperti bentuk dan tekstur
mengidentifikasi gambar bentuk daun dari tumbuhan. Dengan cara tersebut maka
karakteristik struktural daun seperti bentuk dan tekstur sebuah daun. Metode
(Liantoni, 2015). Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi
yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk
dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui
sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau
golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama" (Hamakonda, 2008).
Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan
atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat
memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui (Aradea,
2011).
ciri khasnya adalah adanya suatu organ yang berupa biji. Dalam materi ini yang
tallophyta adalah tanaman yang belum bisa di bedakan antara akar, batang dan
daunnya. Substrat yang umumnya dapat ditumbuhi Bryophyta adalah pada pohon,
kayu mati, kayu lapuk, serasah batuan dengan kondisi lingkungan lembab dan
pada pohon akan dipengaruhi oleh struktur permukaan kulit kayu atau tempat
tersebut harus lembab dengan intensitas cahaya yang cukup banyaknya jenis
Bryophyta tersebut, sesuai dengan fungsi yang dimiliki seperti media tanaman
(pengganti ijuk), dapat mencegah erosi, sebagai obat penyakit hati, sebagai bahan
pembalut, kapas, sumber bahan bakar, dan juga sebagai indikator ekologi untuk
Divisi Pteridophyta (paku) tidak bisa hidup dilingkungan kering atau air yang
persebaran yang luas. Persebaran ini 450 spesies terdapat di Jawa Barat, 333
spesies di Jawa Tengah dan 319 spesies terdapt di Jawa Timur. Pteridophyta dapat
tumbuhan lain yang disebut epifit. Pteridophyta bersifat epifit, karena sumber
makanan tidak meyerap pada tubuh inang yang ditumpanginya, dan air yang
diperoleh langsung dari lingkungan (Ulum, dan Setyati. 2015). Menurut Suwila
dan menumpang pada tumbuhan lain sebagai penopang, tidak berakar pada tanah,
merupakan salah satu kelompok flora Indonesia yang memiliki keragaman tinggi
serta persebaran yang luas. Menurut Jamsuri (2007) Pteridophyta dapat dijumpai
memiliki fungsi ekologis yang cukup penting di dalam ekosistem hutan, seperti
sebagai vegetasi penutup tanah, pencampur serasah bagi pembentukan hara tanah,
oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner (hanya ada dua
harus mengetahui nama bagian yang akan diamati, kemudian dicocokkan dengan
dengan ciri—ciri yang ada pada kunci determinasi (Sugiyarto, dan Eni, 2008).
1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati,
harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang
sesuai.
4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang
dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan
kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap
5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup
yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi
memuat pilihan:
b. tumbuhan berkayu.
6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau
filum dari makhluk hidup yang diamati. Pada umumnya, buku penuntun
(Bryopsida sp.) adalah tumbuhan yang akar, daun, dan batangnya belum sejati.
dan berakar serabut. Pohon durian ( Durio zibethinus) berdaun menyirip, batang
berkambium dan berakar tunggang. Pohon kelapa ( Cocos Nucifera L.) berdaun
berakar tunggang.
Tanaman : Lada (Pipevaceae)
Kunci Determinasi
Panjang batang 5 – 15cm. Daun berseling atau tersebar, bertangkai, dengan daun
penumpu yang cepat rontok, dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin.
Helaian daun bulat elur sampai memanjang, dengan ujung meruncing, 8 – 20 kali
5 – 15 cm, bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil, tenggel dan rapat. Bulir
bola. Tumbuh – tumbuhan yang berobah – obah. Dari India, di Tawa terutama
A. KESIMPULAN
atau determinasi untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan
kunci determinasi kita tahu penamaan nama latin dengan benar dan kita bisa
B. SARAN
Journal
Franco, J., J. Croosa, J. Diaz, S. Saba, and S.A. Ebehart. 1997. A. sequential
Mulia. Jakarta
Kadir, 2010. Identifikasi Tiga Jenis Bunga Iris Menggunakan Anfis. Jurnal
Teknologi.
Menggunakan
Jurnal
Narosa,
New Delhi.
Malang:UIN-Malang Perss.
Stephen G. W., Forrest S. B., Eric Y. Xu, Yu-Xuan W., Yi-F. C. and Qiao-
Lampung.
dan
7-12.
Indonesia.
Email : erwanferal10@gmail.com