PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sel adalah kehidupan terkecil pada makhluk hidup. Didalam sel sudah terjadi
reaksi metabolisme, karena sel yang hidup memiliki struktur dan organel sel.
Terdapat 2 klasifikasi makhluk hidup berdasar jumlah selnya, bersel
tunggal(uniseluler) dan bersel ganda(multiseluler). Adapun klasifikasi sel
berdasarkan struktur organelnya, yaitu sel hewan dan tumbuhan (Bakhtiar, 2011).
Meskipun termasuk sel eukariotik, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki
struktur organel dan fungsi yang berbeda. Pada umumnya sel tumbuhan memiliki
ukuran yang lebih besar, sedangkan sel hewan berukuran lebih kecil. Bentuk sel
tumbuhan kaku/jarang berubah, sedangkan sel hewan bentuknya macam-macam
dan dapat berubah bentuk. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan hewan
tidak memiliki. Namun sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom/sentriol,
sedangkan sel hewan terdapat setrosom/sentriol. Pada sel tumbuhan ukuran
vakuolanya besar, sedangkan pada sel hewan kecil/tidak ada. Sel tumbuhan juga
memiliki plastida(kloroplas, kromoplas, dan leukoplas), sedangkan sel hewan
tidak terdapat plastida (Sukoco, 2016).
Oleh karena itu dilakukan praktikum mengenai sel tumbuhan dan sel hewan
untuk dapat mengenal struktur organel dari sel hewan dan tumbuhan dengan alat
bantu mikroskop.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk mengamati dan membedakan bentuk sel tumbuhan dan hewan.
2. Untuk mempelajari struktur sel dan organel tumbuhan dan hewan.
3. Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sel Hewan
Ciri khas dari sel hewan adalah keberadaan dari sentriol/sentrosom di dalam
sel. Sentriol merupakan organel berbentuk silinder yang tersusun atas
mikrotubulus dan biasanya terletak di dekat nukleus (Rikky, 2009).
Sentriol berperan penting dalam proses membelah diri sel hewan. Sebelum sel
membelah diri, sentriol akan melakukan duplikasi dan satu pasang akan berpindah
ke sisi berlawanan pada nukleus, kemudian gelondong pembelah akan terbentuk
diantaranya (Faidah, 2009).
Selain itu terdapat juga lisosom yang hanya ditemukan pada sel hewan saja.
Lisosom memiliki bentuk kantung yang dibatasi oleh membran. Lisosom
memiliki fungsi untuk mencerna molekul-molekul besar, mengontrol pencernaan
intraseluler dan autofagi (Ferdinand, 2009).
Sel-sel hewan dikelilingi oleh membran plasma, yang terdiri dari lapisan
ganda lipid dengan banyak rakitan protein beragam yang tertanam didalamnya.
Selalu ada lebih banyak molekul lipid daripada molekul protein dalam membran
plasma (Dukhin, 2014).
Sel-sel hewan secara konstan melakukan berbagai tugas mekanik seperti
berubah bentuk, mengatur organel secara spasial, mengerahkan kekuatan pada
matriks ekstraseluler, dan bermigrasi ke lokasi yang ditargetkan. Penggerak
penting dari tugas-tugas mekanis ini adalah sitoskeleton aktin-myosin(protein
aksin dan miosin) (Alvarado, 2015).
2.1.1. Sardinella lemuru
Ikan lemuru merupakan sumber daya ikan pelagis yang mempunyai
nilai ekonomis yang penting. Ikan lemuru yang tertangkap di Indonesia terdiri
atas beberapa jenis, yakni Sardinella longiceps, Sardinella aurita, Sardinella
lesogaster, Sardinella sirm, dan Sardinella clupeoide. Diantara ke-5 ikan
lemuru tersebut, Sardinella longiceps adalah jenis lemuru yang terkonsentrasi
di Selat Bali (Burhanuddin, 1984).
Ikan lemuru memiliki warna badan biru kehijauan pada bagian tubuh
atasnya dan putih keperakan pada bagian bawahnya. Sirip ikan lemuru
berwarna abu kekuningan dan hitam pada sirip ekor serta moncongnya
(Hendrasaputra, 2008).
Ikan lemuru tergolong ikan pemakan plankton. Makanannya dapat
dibagi menjadi 2 golongan yaitu zooplankton dan fitoplankton. Zooplankton
menduduki persentase tertinggi yaitu antara 90,52~95,45%, sedangkan
fitoplankton hanya berkisar 4,46~9,48% (Dhulked, 1962)
Pola kebiasaan makanan Sardinella cenderung mengalami perubahan
menurut ukuran kelompoknya. Karena pola kebiasaan makanan ikan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, ukuran, waktu, serta faktor
lingkungan yang mempengaruhi ketersediaan pakan alami (Lagler, 1972).
Adapun Klasifikasi Sardinella lemuru menurut Bleeker (1853) adalah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Clupeiformes
Famili : Clupeidae
Genus : Sardinella
Spesies : Sardinella lemuru
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum yaitu pada hari Rabu, 6
November 2019 pada pukul 15.00-17.00 WITA, bertempat di Laboratorium Ilmu
Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan praktikum ini meliputi :
Tabel 3.1. Alat
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah
1. Bentuk sel hewan berukuran kecil dan cenderung berubah-ubah,
sedangkan sel tumbuhan berukuran lebih besar dan tetap. Hal ini
dikarenakan keberadaan dinding sel pada sel tumbuhan. Namun bentuk
sel tumbuhan dapat bervariasi seperti bentuk kubus, kotak, elips, dll.
2. Berdasarkan hasil praktikum, struktur organel sel epidermis Sardinella
lemuru (sel hewan) terdiri atas Membran sel (Untuk melindungi bagian
dalam sel), Nukleus (Mengatur segala aktivitas dalam sel), Lisosom
(Mengatur pencernaan autofagi dan intraseluler), Sentrosom (Berfungsi
dalam proses pembelahan sel), dan Sitoplasma (Tempat terjadinya reaksi-
reaksi kimia dalam sel). Sedangkan Hydrilla verticillata (sel tumbuhan)
terdiri atas Nukleus (Mengatur segala aktivitas dalam sel), Sitoplasma
(Tempat terjadi reaksi-reaksi kimia dalam sel), dan Dinding sel (Lapisan
kaku yang memberi bentuk pada sel dan melindunginya).
3. Keterampilan dalam penggunaan mikroskop dapat ditingkatkan melalui
pemahaman bagian-bagian dan fungsi mikroskop, serta cara
mengoperasikan mikroskop yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, Jose. 2015. Methods in Cell Biology. Inggris : Elsevier Book.
Latifah, Hanum. 2009. Biologi 2 : kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rikky, Firmansyah. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2 : untuk Kelas XI
SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.