Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

Arvel Danny Devara

1913511080

Kelompok 05

Kelas C

Sheliya Desmita Br. Bangun

Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Kelautan dan Perikanan

Universitas Udayana

2019

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi kini diketahui bahwa hewan dan


tumbuhan memiliki masing-masing sel yang berbeda. Istiliah sel pertama kali
dikemukakan oleh Rober Hooke (1665), pada saat mengamati sayatan gabus
menggunakan mikroskop. Ia melihat adanya ruangan kecil yang disebut cella yang
berarti kamar kecil. Lebih kurang 15 tahun Teori sel dikembangkan oleh Schwaan
dan Mathias Von Schleiden. Hasil kerja dua orang peneliti ini membuahkan dua di
antara tiga postulat teori sel, yaitu: 1. Semua makhluk hidup terdiri atas sebuah atau
lebih, sel yang bernukleus; 2. Sel merupakan kesatuan fungsi yang terkecil
(Issoegianti 2002) Sel sendiri terbagi menjadi dua tipe terkandung perbedaan
susunan organel baik letak dan fungsinya tipe tersebut yakni sel prokariotik dan sel
eukariotik. (Santoso, 2016). Tetapi karena pada praktikum kali ini yang di amati
adalah sel hewan dan tumbuhan berarti selnya adalah eukariotik. Adapun perbedaan
dari Sel Hewan dan Tumbuhan salah satunya adalah perbedaan vakuola, Vakuola
terdapat di banyak sel tetapi sangat menonjol dalam sel tanaman, sebagian besar
volume sel tanaman ditempati oleh vakuola tunggal yang besar sedangkan pada sel
hewan ditempati oleh vakuola tunggal yang kecil (Arms, 1987). Berdasarkan
uraian di atas karena masih banyak hal yang perlu di teliti, maka praktikum ini di
laksanakan

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah

1. Untuk Mengamati dan membedakan bentuk sel tumbuhan dan hewan

2. Untuk Mempelajari struktur sel dan organel tumbuhan dan hewan

2
3. Untuk Melatih keterampilan mahasiswa untuk menggunakan mikroskop

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sel Hewan

Organel-Organel yang tersimpan dalam sel hewan adalah nucleus , nucleolus,


mikrotubulus, mitokondria, badan golgi, lisosom, sentriol, reticulum endoplasma,
ribosom, kromatin ( Loewy, 1969). Semua organel dari sel hewan ini berkumpul di
suatu cairan yang disebut sitoplasma, ini adalah struktur persisten dengan fungsi
khusus oleh karena itu disebut dengan sitoplasma organel (Harris, 1968). Setiap
organel yang berada di dalam sitoplasma di tenagai oleh organel bernama
Mitokondria untuk bekerja. Mitokondria adalah organel kecil sebagai sel oksidasi,
dan mitokondria sering di sebut sebagai powerhouses untuk sel hidup (Green,
1970). Dari sel hewan terdapat organel yang tidak dimiliki oleh sel lain yaitu adalah
organel lisosom. Lisosom dapat ditemukan dalam sel hewan sebagai bangunan
berbentuk kantong kecil bermembran, yang berisi enzim hidrolitik dan memiliki pH
rendah. Enzim dalam lisosom bekerja untuk menghancurkan bagian sel yang sudah
tua dan tidak diperlukan lagi, serta berbagai zat lain yang masuk ke dalam sel. Oleh
karena itu, organela ini disebut Lisosom (Isnaeni, 2006).

2.1.1 Sadinella lemuru

Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan salah satu komoditas perairan


yang cukup penting di perairan Selat Bali. Ikan lemuru jenis ini hanya
ditempatkan di perairan Selat Bali. Karena ikan lemuru yang ditemui di Selat
Bali memiliki perbedaan dibandingan ikan sejenisnya. Lemuru tergolong ikan
pelagis kecil dalam family clupeidae, pemakan penyaring (filter feeder) dengan
makanan utama berupa fitoplankton dan zooplankton (Carpenter dan Niem,
1999). Lemuru adalah pemakan zooplankton dan fitoplankton yang masing-
masing berkisar antara 90,52-95,54% dan 4,46-9,48%. Capepoda dan dekapoda
merupakan komponen zooplankton yang tertinggi (Burhanuddin, 1982).
Sardinella lemuru memiliki tubuh elongated dengan warna kuning keemasan

4
pada linea laterdilisnya, memiliki 13-21 jari-jari lunak sirip punggung dan 12-
23 jari-jari lunak simpanan. Yang membedakan dengan satu famili di ikan
clupeidae ini adalah memiliki 8 jari sirip peurt ( Soerjodinoto, 1960).

Adapun klasifikasi Sardinella lemuru menurut saanin (1984) adalah


sebagai berikut

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Clupeiformes

Famili : Clupeidae

Genus : Sardinella

Spesies : Sardinella lemuru

2.2 Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran, dan struktur yang bervariasi,


struktur sel adalah rumit, sel tumbuhan pada dasarnya terdiri atas dinding sel dan
protoplas (Setjo, dkk., 2004). Sel tumbuhan meliputi berbagai organel seperti
dinding sel, sitoplasma, membrane plasma, reticulum endoplasma, badan golgi,
vakuola, badan mikro, sterosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastid dan
nucleus (Lakitan, 2001). Terdapat beberapa perbedaan organel dari sel hewan dan
tumbuhan, salah satunya adalah vakuola trdapat baik pada sel hewan maupun
tumbuhan, tetapi pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan luas terutama pada sel
yang sudah tua, Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi memberan tunggal disebut
tonoplas (Hasnundiah, 2010)

5
2.2.1 Hydrilla verticillata

Hydrilla verticillata adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air


sehingga memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyte darat.
Dinding selnya tebal, yang bertujuan untuk mencegah osmosis air yang dapat
menyebabkan lisisnya sel, sel Hydrilla berbentuk segi empat beraturan yang
tersusun seperti batu bata, memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat di
dalamnya (Kimball, 2002). Pada daun Hydrilla dapat pula diamati proses aliran
sitoplasma yaitu pada bagian sel-sel penyusun tulang daun yang memanjang di
tengah-tengah daun. Pada Hydrilla verticillata juga terdapat bagian yang
berfungsi untuk mencegah pengeluaran yang berlebihan. Aliran sitoplasma
dalam tumbuhan akan menggerakan plastid melewati beberapa vakuola ke
segala arah yang disebut dengan simulasi, aliran ini biasanya terdapat pada
tumbuhan yang masih muda, karena dalam tumbuhan muda sel-sel masih dalam
tahapan pertumuhan, sehingga masih membutuhkan bahan organik utuk sintesis
komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang mengelilingi vakuola di sebut
aliran rotasi, sel tua tidak membutuhkan bahan organic maka bahan organic
dibawa ke vakuola sebagai cadangan makanan jika suatu saat tumbuhan
membutuhkannya, misalnya dalam kondisi kekeringan (Hopkins, 2004)

Adapun klasifikasi Hydrilla verticillata menurut Steenis dan Kruseman (


1957) adalah sebagai berikut

Kingdom : Plantae

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliaphyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Hydroclaritales

Famili : Hydroclaritaceae

Genus : Hydrilla

Spesies : Hydrilla verticillata

6
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dalam pelaksaan praktikum sel hewan dan tumbuhan
yaitu: pada hari rabu, 7 november 2019, pukul 15:00 – 17:00 WITA, bertempat di
ruang laboratorium ilmu kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas
Udayana, Bukit Jimbaran

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum sel hewan dan tumbuhan
yaitu

Tabel 1. Alat Praktikum

NO Nama Alat Jumlah Kegunaan


1 Mikroskop 2 Buah Untuk mengamati, meneliti bahan
yang akan diteliti seperti epidermis
Sardinella lemuru
2 Preparat 2 Buah Tempat meletakkan objek yang
diamati
3 Disseting Set 2 Buah Mengambil, memotoong Sardinella
lemuru
4 Cover Glass 2 Buah Alas menekan specimen agar datar
5 Gelas Beaker 2 Buah Tempat menampung air
6 Pipet Tetes 2 Buah Mengambil air dari gelas beaker

7
7 Buku Gambar 1 Buah Untuk menggambar, menulis,
menghapus objek
8 Alat Tulis 3 Buah Untuk menulis, menggambar, dan
menghapus pekerjaan
9 Nampan 1 Buah Tempat untuk memotong,
mengambil spesimen
Tissue 1 lembar Untuk mencatat informasi
10

3.2.2 Bahan

Adapun bahan yag digunakan pada kegiatan praktikum sel hewan dan
tumbuhan yaitu

NO Nama Alat Jumlah Kegunaan


1 Hydrilla verticillata 1 helai Bahan percobaan sel tumbuhan
2 Sardinella lemuru 1 helai Bahan percobaan sel hewan

8
3 Aquades 1 tetes Untuk melihat pengamatan dengan
mudah
Tabel 2. Bahan Praktikum

3.3 Prosedur Praktikum

3.3.1 Sel hewan dari Sardinella lemuru

Adapun prosedur praktikum pad asel hewan Sardinella lemuru adalah:

1. Disiapkan mikroskop yang ingin digunakan, ubah mode penyimpanan


mikroskop menjadi mode pakai

2. Dipersiapkan bahan yang ingin diamati, dan alat-alat yang dibutuhkan

3. Diiris tipis epidermis dari Sardinella lemuru

4. Diletakkan epidermis dari Sardinella lemuru di atas kaca preparat

5. Diteteskan preparat dengan air aquades

6. Ditutup preparat dengan cover glass

7. Diamati preparat menggunakan mikroskop cahaya

8. Digambar hasil pengamatan pada buku gambar.

3.2.2 Sel tumbuhan dari Hydrilla verticillata

Adapun prosedur praktikum pada sel tumbuhan Hydrilla verticillata


adalah

1. Dipersiapkan mikroskop yang ingin digunakan

9
2. Dipersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan

3. Dipotong sebanyak 1 helai Hydrilla verticillata

4. Diletakkan hasil potongan Hydrilla verticillata di atas kacapreparat

5. Diteteskan 1 tetes aquades di atas preparat

6. Ditutup preparat dengan cover glass

7. Diamati preparat menggunakan mikroskop cahaya

8. Digambar hasil pengamatan pada buku gambar

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Sel hewan dari Sardinella lemuru

Adapun hasil praktikum sel hewan adalah sebagai berikut

10
(Gambar 1. Sardinella
lemuru)

Keterangan

1. Inti sel, untuk


mengatur seluruh aktivitas sel

2. Membran sel, untuk melindungi organel didalamnya

3. Sitoplasma, sebagai tempat untuk organel tungga

4.1.2 Sel tumbuhan dari Hydrilla verticillata

Adapun hasil dari praktikum sel tumbuhan adalah sebagai berikut

11
(Gambar 2. Hydrilla verticillata)

Keterangan

1. Plastida, untuk fotosintesis dari sintesis asam lemak

2. Dinding sel, untuk menjaga bentuk dari sel dan menjaga organel di
dalamnya

3. Sitoplasma, sebagai tempat untuk organel berdiam

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sel hewan dari Sardinella lemuru

Sel hewan, sel hewan tidak dapat disamakan dengan sel tumbuhan,
beberapa organel yang dimiliki oleh sel hewan dan tumbuhan memiliki
persamaan dan perbedaan, salah satu perbedaan dari organel sel tumbuhan dan

12
hewan adalah organel lisosom pada sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel
tumbuhan, hal ini sesuai dengan yang dikatakan Isnaeni (2006)

Berdasarkan praktikum yang telah ditemukan, terdapat beberapa organel


yang dapat ditemukan yaitu inti sel yang berguna untuk mengatur seluruh
aktivitas sel , memberan sel yang berguna untuk menjaga organel yang berada
di dalam, dan yang terakhir adalah sitoplasma, sebuah cairan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal organel-organel

4.2.2 Sel tumbuahan dari Hydrilla verticillata

Sel tumbuhan, sel tumbuhan sama seperti sel hewan yang memiliki
perbedaan dan persamaan dari segi organel, salah satunya adalah perbedaan
organesl vakuola, organel vakuola sel hewan dan tumbuhan memiliki ukuran
yang berbeda, ukuran vakuola sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan,
hal ini sesuai dengan pendapat dari Hasnundiah (2010)

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, terdapat beberapa organel


yang dapat ditemukan yaitu, plastid yang berfungsi untuk melakukan
fotosintesis dan sintesis asam lemak, dinding sel yang berfungsi untuk menjaga
bentuk dari sel itu dan menjaga organel di dalamnya, organel yang terakhir
adalah sitoplasma, sebuah cairan yang berfungsi sebagai tempat tinggal sel

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

13
Adapun kesimpulan dalam dalam praktikum sel hewan dan tumbuhan kali ini
adalah:

1. Kita dapat membedakan sel hewan dan tumbuhan melalui bentuknya. Bentuk
sel yang di berikan oleh sel tumbuhan berbentuk seperti tumbuhan batu bata,
sedangkan bentuk dari sel hewan adalah seperti garis-garis yang membentuk
suatu pola

2. Struktur sel hewan dan tumbuhan memiliki persamaan dan juga perbedaan,
ppperbedaan dari kedua sel ini adalah sel tumbuhan mempunyai plastid
sedangkan sel hewan tidak ada. Organel dari sel tumbuhan itu sendiri adalah
dinding sel, sitoplasma, memberan plasma, reticulum endoplasma, badan
golgi, vakuola, badan mikro, sterosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, dan
nucleus. Untuk sel hewan, sel hewan mempunyai organel seperti nucleus,
nucleus, mikrotubulus, mitokondria, badan golgi, lisosom, sentriol, reticulum
endoplasma, ribosom, kromatin.

3. Dengan melakukan praktikum ini, mahasiswa lebih terampil dalam penggunaan


mikroskop dan proses persiapan,, pemakaian, dan penyimpanan selama
praktikum berlangsung

Daftar Pustaka

Arms, K. and Pamela S. Camp. (1987). Biology. New York: CBS College
Publishing

14
Burhanuddin, M.H.,S.Marto sewoyo,A. Djmali (1982). Beberapa Aspek biologi
ikan lemuru, Sardinella lemuru diperairan panggang. Prosiding
seminar perikanan lemuru, Banyuwangi. Pusat penelitian dan
pengembangan perikanan

Carpenter, K.E. &V.H.Niem (1999). Batoid Fishes, animera and Bony Fishes. Part
I (Eloipidae to Linophrynidae) Vol.3.FAQ.Rome

Green,D.E. And Baum, H.: Energy and the Mitochondria, Academic Press, New
York (1970).

Harris,H.:Nucleus and cytoplasm. Oxford University Press. (1968)

Hopkins WG.Huner NPA, (2004). Introduction to Plant Physiology. Hobaken:John


Wipey&Sons

Hasnundiah, Neni. (2010). Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas lampung,


Bandar Lampung

Issoegianti R, S.M. (2002). Biologi sel. Jakarta: Penerpit UT, Depdiknas.

Isnaeni, W. (2006) Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius

Kimball, J.W. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta

Loewy, A.G, And Siekewitz,D: Cell Structure and function. Hat, Rihehat, and
Winston, New York (1969)

Lakitan, Benyamin. (2001). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo


Persada: Jakarta

Santoso, dkk, 2016. Biologi Molekuler Sel. Jakarta: Salema Teknika.

Soerjodinoto, R. (1960). Synopsis of Biological Data on Lemuru, Clupea


(Hanegula) Langcipes (C.V). FAQ Fish. Bicl. Synop

Saanin, H. (1984). Taksonomi dan kunci identifikasi ikan 1. Penerbit Binoapto.


Bogor

Steenis, M.J. and Kruseman (1957). Flora Nalesiana. Vol 5. Walters. Noordhoff
Publishing. Netherlands

15
16

Anda mungkin juga menyukai