Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum

STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN (SPT) 2

Praktikum 1
Judul Praktikum : Sel Tumbuhan
Prodi/Kelas : Biologi Nondik/B

Koordinator Asisten : Febriyanti, S.Pd, M.Sc


Asisten Lab. : Learin Denica

Virawati A. S. Adam

Arlinda Widyasari

Kelompok : 3 (tiga)

Anggota Kelompok : Alfandi Kibu

Sitti Rahmatia Mooduto

Kirsten Caroline Donsi

Fitri Wahyu Ningsih

Sri Yuning Salihi

Nilai Paraf

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PRAKTIKUM I
A. Judul Praktikum
Sel Tumbuhan (Bagian 1 : Bentuk dan Struktur Sel Pada Beberapa Tumbuhan,
Bagian 2 : Benda-benda Ergastik di dalam Sel)
B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengamati bentuk-bentuk sel, bagian protoplasmic dan


non protoplasmic

2. Mahasiswa dapat melihat dan mengamati benda-benda ergastik di dalam


sel, antara lain amilum, butir-butir aleuron dan Kristal Ca-Oksalat.
C. Dasar Teori
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. nama sel diambil dari bahasa
Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong. Sedangkan “cell” dalam bahasa latin
yang berarti ruang kosong. Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuh terdapat
makhluk hidup bersel satu dan bersel banyak. Bentuk sel pada tumbuhan dapat
bermacam-macam, seperti bentuk bulat, pipih, kubus, dan memanjang polyedris
(Tjitrosoepomo, 2010). Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun
1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup. semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel.
Bentuk sel pada tumbuhan dapat bermacam-macam, seperti bentuk bulat, pipih,
kubus, dan memanjang polyedris. Menurut Mulyani (2006) Sel Tumbuhan
didefinisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu organik. Struktur yang
membedakan sel tumbuhan dan sel lainnya adalah keberadaan dinding sel yang
merupakan lapisan luar dari sel yang berbatasan dengan membran sel.
Sel tumbuhan tersusun atas dua komponen utama yaitu komponen protoplasmik
dan komponen non protoplasmik. Komponen protoplasmik atau komponen yang
hidup dari sel tumbuhan terdiri atas, mitokondria, plastida, retikulum endoplasma,
ribosom, lisosom, sentrosom, mikrotubul, dan badan golgi. Sementara untuk
komponen non protoplasmik atau komponen lain sel tumbuhan yang tidak hidup
seperti vakuola, kristal, minyak atsirim, amilum, aleuron, krital Ca-Oksalat dan lain-
lain. Komponen sel tumbuhan ini tersusun atas orgamel-organel sel yang mampu
melangsungkan atau ikut andil dalam proses metabolisme sel tumbuhan secara
langsung dan sitoplasma merupakan salah satu komponen protoplasmik sel
tumbuhan (Iriawati, 2009).
Sel tumbuhan terdiri dari protoplasma yang dikelilingi oleh dinding sel. Di
dalam protoplasma terdapat bermacam-macam organel yang merupakan komponen
protoplasmik dan substansi ergastik yang merupakan komponen non protoplasmik.
Sel tumbuhan yang hidup terdiri dari protoplasma dikelilingi oleh dinding sel. Di
dalam protoplasma terdapat komponen protoplasmik dan substansi ergastik. Pada
protoplasma terdapat aliran plasma (cyclosis) yang berlangsung satu arah (rotasi)
dan beberapa arah (sirkulasi). Selain itu, di dalam protoplasma terdapat benda-benda
hidup yang memiliki struktur dan fungsi khusus yang disebut organel. Selain benda-
benda protoplasmik terdapat juga benda-benda non protoplasmik. Benda-benda non
protoplasmik yang bersifat padat umumnya berbentuk butiran atau kristal. Butiran
atau kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir dari proses metabolisme dalam tubuh
tumbuhan. Butiran atau kristal kalsium oksalat banyak dijumpai dalam sel korteks
atau pada parenkim. Protoplas dinyatakan bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di
dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung
protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka “benda-benda dalam
sel yang non protoplasmik” berarti benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang
artinya pula benda mati. Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan
disebut benda ergastik (Ergastic Substances) (Iriawati, 2009).
Komponen non protoplasmik merupakan benda-benda tidak hidup yang berada
didalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam vakuola, dalam plasma sel
dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa berupa zat cair maupun padat
(Kartasapoetra, 1991).
Beberapa benda ergastik diantaranya yaitu, amilum (zat tepung), protein,
kristal, minyak dan substansinya, kristal dan tanin. Amilum terdapat dalam
sitplasma, tampak seperti bulir-bulir. Butir-butir amilum memiliki lapisan-lapisan
dan suatu titik yang disebut hilum. Letak hilum dibagian tengah (kosentrik)
misalnya pada ubi jalar dan hilum yang terletak dibagian tepi bulir amilum
(eksentrik) misalnya pada kentang. Butir amilum terdapat pada bagian biji, sel
parenkim dan tempat penympanan makanan seperti akar, rhizoma, dan kormus
(Sumardi, 1993).
Protein merupakan bahan utama yang menyusun protoplasma hidup. protein
diketahui sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada beberapa
macam biji, protein terdapat sebagai aleuron dan tersebar di dalam sel dan sel
tersebut menyusun suatu lapisan yang disebut lapisan aleuron (Sumardi, 1993).
Minyak dan substansinya tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan akan tetapi
jumlahnya hanya sedikit. Lilin, suberin dan kutin merupakan minyak yang
digunakan sebagai zat pelindung pada dinding sel.
Kristal Ca-Oksalat terdapat dalam sel berbagai tumbuhan. Biasanya terdapat
pada sel-sel parenkim dan vakuola. Kristalkristal ini memiliki bentuk yang berbeda-
beda, seperti kristal bentuk prisma teratur pada daun jeruk, prisme bentuk jarum,
prisma bentuk butiran kecil atau kristal pasir pada tangkai daun bayam, dan kristal
bentuk drus pada tangkai daun begonia. Tanin adalah sekelompok derivat fenol yang
heterogen. Tanin terdapat didalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-tetes kecil
pada sitoplasma yang melebur (Sumardi, 1993).
D. Alat dan Bahan
Bagian 1
Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Umbi bawang merah (Allium
2. Pinset cepa)
3. Gelas Benda 2. Daun Hydrilla verticilata
4. Gelas Penutup 3. Air
5. Silet
6. Alat Dokumentasi

Bagian 2

Alat Bahan
Amilum Kristal Ca-Oksalat
1. Mikroskop Preparat Tuber : 1. Preparat penampang
2. Pinset 1. Solanum tuberosum melintang tangkai
3. Gelas Benda 2. Manihot utillisima daun Begonia sp
4. Gelas Penutup 3. Berbagai jenis buah 2. Preparat penampang
5. Silet pisang melintang batang
6. Alat Dokumentasi 4. Air Amaranthus spinosus
3. Air

E. Prosedur Kerja
Bagian 1:
1. Mengamati Preparat Umbi Allium cepa
Preparat Umbi Allium cepa

Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis Allium


cepa yang berwarna putih menggunakan pinset.

Meletakkan sampel diatas gelas benda, tetesi


dengan air dan tutup menggunakan gelas penutup

Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Menuliskan bagian – bagian dan menggambar hasil


pengamatan

2. Mengamati Preparat Daun Hydrilla verticilata


Preparat Daun Hydrilla
verticilata
Mengambil 2 helai daun Hydrilla verticilata,
diletakan diatas gelas benda, tetesi dengan air
kemudian tutup menggunakan gelas penutup

Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Memperhatikan aliran sitoplasma dengan mengikuti


gerakan kloroplas terutama pada sel yang letaknya
dekat ibu tulang daun.

Menuliskan bagian – bagian dan menggambar hasil


pengamatan

Bagian 2:
1. Mengamati Preparat Amilum
Preparat Amilum Solanum
a.
tuberosum

Mengambil daging umbi kentang yang telah


dikupas kulitnya dengan menggunakan pinset

Meletakkan sampel di atas gelas benda, tutup


dengan kaca penutup dan sedikit dipencet

Mengamati preparat menggunakan


mikroskop

Menuliskan bagian – bagian dan


menggambar hasil pengamatan

Preparat Amilum Manihot


b. utillisima

Mengambil daging ubi (Manihot utillisima)


yang telah dikupas kulitnya dengan
menggunakan pinset
Meletakkan sampel di atas gelas benda,
tetesi air, tutup dengan kaca penutup dan
sedikit dipencet

Mengamati preparat menggunakan


mikroskop

Menuliskan bagian-bagian dan menggambar


hasil pengamatan

Preparat Amilum Musa


c.
acuminafe sp
Mengambil daging buah pisang yang ada
dibagian kulit dengan menggunakan pinset

Meletakkan sampel di atas gelas benda, tetesi


air, tutup dengan kaca penutup dan sedikit
dipencet

Mengamati preparat menggunakan


mikroskop

Menuliskan bagian-bagian dan menggambar


hasil pengamatan

2. Mengamati Preparat Kristal Ca-Oksalat

Preparat penampang melintang


tangkai daun Begonia sp
a.

Membuat irisan melintang tangkai daun


Begonia sp menggunakan silet

Meletakkan irisan melintang tangkai daun


di atas gelas benda, tetesi dengan air dan
tutup dengan gelas penutup

Mengamati preparat menggunakan


mikroskop

Menuliskan bagian – bagian dan


menggambar hasil pengamatan

Preparat penampang melintang


batang Amaranthus spinosus
b.

Membuat irisan melintang batang


Amaranthus spinosus menggunakan silet

Meletakkan irisan melintang batang di atas


gelas benda, tetesi dengan air dan tutup
dengan gelas penutup

Mengamati preparat menggunakan


mikroskop

Menuliskan bagian-bagian dan menggambar


hasil pengamatan

F. Hasil Pengamatan
Bagian 1
NO. NAMA POTRET HASIL GAMBAR TANGAN KETERANGAN
HASIL
PREPARAT PENGAMATAN
PENGAMATAN
1. Allium cepa 2 3 1 1. Dinding sel
2. Nukleus
3. Sitoplasma

2. Hydrilla 1 2 3 1. Dinding sel


verticilata 2. Sitoplasma
3. Kloroplas

Bagian 2
NAMA POTRET HASIL GAMBAR TANGAN
NO. KETERANGAN
PREPARAT PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN
1. Amilum : 1 2 3 1. Amilum
Solanum 2. Hilus
tuberosum
3. Lamela
2. Amilum: 1 3 2 1. Amilum
Manihot 2. Hilus
utillisima
3. Lamela

3. Amilum: 1 3 2 1. Amilum
Musa 2. Hilus
acuminafe sp
3. Lamela

4. Kristal Ca- 1 1. Kristal Ca-


Oksalat: Oksalat
Begonia sp bentuk
drussen

5. Kristal Ca- 1 1. Kristal Ca-


Oksalat: Oksalat
Amaranthus bentuk pasir
spinosus
G. Pembahasan
Sel tumbuhan tersusun atas dua komponen utama yaitu komponen protoplasmik
dan komponen nonprotoplasmik. Komponen protoplasmik atau komponen yang
hidupdari sel tumbuhan terdiri atas, mitokondria, plastida, retikulum endoplasma,
ribosom,lisosom, sentrosom, mikrotubul, dan badan golgi. Sedangkan,
komponennonprotoplasmik atau komponen lain sel tumbuhan yang tidak hidup
seperti vakuola,kristal, minyak atsirim, amilum, aleuron, dan lain-lain. Komponen
sel tumbuhan initersusun atas orgamel-organel sel yang mampu melangsungkan atau
ikut andil dalam proses metabolisme sel tumbuhan secara langsung dan sitoplasma
merupakan salah satukomponen protoplasmik sel tumbuhan (Iriawati, 2009).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 20 November 2021,
terkait tentang bentuk sel, komponen protoplasmik dan non protoplasmik berupa
benda-benda ergastik dengan melakukan pembuatan preparat dan melakukan
pengamatan serta identifikasi berbagai bentuk sel dan benda-benda ergastik pada
beberapa tanaman baik itu pada organ batang, daun, umbi dan buah.
Pada hasil pengamatan bagian satu untuk umbi bawang merah (Allium cepa)
dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 10 x 0,25, ditemukan beberapa
komponen protoplasmik yaitu nukleus, dinding sel dan sitoplasma. Pada hasil
pengamatan daun Hydrilla verticilata pada perbesaran 10 x 0,25, juga ditemukan
beberapa komponen protoplasmik diantaranya dinding sel, kloroplas, dan
sitoplasma. Selain itu juga ditemukan aliran sitoplasma yang dilihat dari pergerakan
kloroplas. Arah aliran sitoplasma berlawanan dengan arah jarum jam. Bentuk sel
pada umbi bawang merah (Allium cepa) tesusun menyerupai susunan batu bata dan
memiliki bentuk yang tetap. hal ini dikarenakan adanya dinding sel yang berfungsi
dalam melindungi dan memberi bentuk pada sel.
Pada hasil pengamatan bagian dua untuk tumbuhan kentang (Solanum
tuberosum), ubi (Manihot utilisma) dan pisang (Musa acuminafe, sp) dengan
menggunakan mikroskop pada perbesaran 10 x 0,25, ditemukan adanya komponen
protoplasmik berupa butir-butir amilum. Amilum merupakan benda mati yang
terdapat dalam plastida. Terdapat dua bagian yang menyusun amilum yaitu hilus dan
lamela. Bentuk- bentuk amilum pada beberapa tumbuhan berbeda-beda. Menurut
letak hilusnya amilum dibedakan menjadi amilum konsentris yaitu amilum yang
hilusnya terletak di tengah-tengan butir amilum dan amilum eksentris yaitu amilum
amilum yang hilusnya terletak di tepi butir amilum. Lamela berupa garis atau
guratan yang merupakan hasil dari proses terbentuknya amilum. Dari hasil
pengamatan amilum kentang berbentuk lonjong menyerupai telur dengan letak hilus
berada di ujung atau tepi bulir amilum. Sedangkan untuk amilum pada ubi (Manihot
utilisma) bentuknya bulat dengan hilus yang berada ditengah butir amilum. Dan
amilum pada pisang (Musa acuminafe, sp) bentuknya menyerupai bulir beras
dengan letak hilus berada di ujung atau tepi bulir amilum.
Pada hasil pengamatan untuk tangkai daun Begonia sp dan batang Amaranthus
spinosus dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 10 x 0,25, ditemukan
komponen non protoplasmik berupa kristal Ca-Oksalat. Kristal Ca-Oksalat
merupakan benda mati dalam plasma yang berbentuk padat, bentuk kristal pada
tumbuhan bermacam-macam (Kartasapoetra, 1991). Contohnya seperti yang
ditemukan pada tangkai daun Begonia sp yang berbentuk seperti bintang (drussen)
dan pada batang Amaranthus spinosus yang berbentuk bulir-bulir kecil menyerupai
pasir. Selain itu ada juga bentuk-bentuk lain seperti bentuk jarum yang ada pada
Mirabilis jalapa dan bentuk prisma yang ada pada daun jeruk.
H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum sel tumbuhan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Umbi bawang merah (Allium cepa) terdapat nukleus, sitoplasma dan dinding sel.
Nukleus berfungsi dalam mengatur segala aktivitas sel. Sitoplasma merupakan
cairan yang ada dalam sel. Dinding sel berfungsi dalam melindungi dan
memberi bentuk pada sel.
2. Daun Hydrilla verticulata terdapat kloroplas dan sitoplasma yang mengalir.
Aliran sitoplasma dapat dilihat dari pergerakan klorplas. Arah aliran sitoplasma
berlawanan dengan arah jarum jam
3. Kentang (Solanum tuberosum) di dapatkan amilum, hilus, dan lamela. Amilum
merupakan benda mati yang terdapat dalam plastida dan tidak larut dalam air.
Hilus merupakan titik atau pusat dri terbentuknya amilum. Hilus pada amilum
kentang terletak di bagian ujung atau tepi. Lamela merupakan garis atau guratan
yang timbul dari akibat pembentukan amilum.
4. Ubi (Manihot utillisma) terdapat amilum berbentuk butir tunggal. Amilum pada
ubi berbentuk bulatan dengan hilus yang berada ditengah bulir dan lamelanya
mengelilingi hilus
5. Pisang goroho (Musa acuminafe sp) di dapatkan amilum yang berbentuk seperti
bulir beras dengan hilus berada di ujung atau tepi dari amilum dan terdapat
lamela
6. Tangkai daun Begonia sp di dapatkan kristal Ca-Oksalat berbentuk seperti
bintang atau drussen. Kristal Ca-Oksalat merupakan benda mati dalam plasma
yang berbentuk padat.
7. Batang amaranthus spinosus di dapatkan kristal Ca-Oksalat berbentuk butir-
butiran kecil menyerupai pasir.
DAFTAR PUSTAKA
Iriawati. 2009. Struktur Dan Fungsi Akar. Bandung : SITH-ITB.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Lies, Suprapti.2005. Tepung Tapioka Pembuatan Dan Pemanfaatanya. Yogyakarta :
Penerbit Kanisius.
Mulyani, Sri. 2006 Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.
Sumardi I. Pudjoarinto. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. DIKTI Proyek. Pembinaan Tenaga Kependidikan
Tinggi.
Tjitrosoepomo, G. 2010. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai