Anda di halaman 1dari 18

PENUNTUN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

OLEH :

Dr. Revis Asra, S.Si. M.Si

Risa Aryantri, S.Si. M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2014
BIODATA

Photo 4x6 berwarna

Nama :.
NIM :.
Kelompok :.

Tempat/Tgl Lahir :
Asal SMTA :
Alamat di Jambi :
Alamat Orang Tua :
Petunjuk Umum dan Format Laporan
Praktikum Morfologi Tumbuhan

A. PETUNJUK UMUM

I. TATA TERTIB

1. Peserta harus hadir 10 menit sebelum waktu praktikum yang ditetapkan dimulai
dengan memberikan bahan/sampel praktikum pada asisten dan bagi yang terlambat
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.
2. Peserta membawa semua bahan per orang dan per kelompok, serta mengetahui
semua nama ilmiah bahan/sampel yang dibawa (family, spesies dan nama
Indonesia) sebagai syarat mengikuti praktikum.
3. Pemberitahuan tidak mendapatkan sampel maximum hari Jumat sebelum acara
praktikum dan akan diganti dengan bahan/sampel yang lain
4. Peserta harus menggunakan pakaian praktikum yang bersih dan rapi serta harus
tetap menjaga ketertiban dan kesopanan selama acara praktikum berlangsung, tidak
diperbolehkan memakai celana jins dan rambut diikat rapi.
5. Sebelum acara praktikum dimulai, peserta harus sudah siap membaca petunjuk
praktikum yang selalu dibawa setiap acara praktikum dan pahami langkah-langkah
praktek di penuntun Praktikum untuk persiapan PRETEST
6. Selama acara praktikum berlangsung tidak boleh membawa ponsel dan nada ponsel
dinonaktifkan, di atas meja praktikum hanya ada bahan/sampel dan perlengkapan
praktikum.
7. Selesai acara praktikum, laporan hasil pelaksanaan praktikum (buku gambar) harus
ditunjukkan kepada pengawas praktikum untuk disahkan (ditanda tangani)
8. Semua meja praktikum dibersihkan kembali kecuali pengawas praktikum
memberikan instruksi lain.

II. PERLENGKAPAN PRAKTIKUM


1. Perlengkapan per orang
Buku PRETES: 30 lembar, sampul biru muda dengan format bagian
sampul:
Photo

6X4

Nama :

NIM :

Peralatan tulis: lengkap:


Kelompok

Penggaris
Prodi
Pena Biologi
hitam, merah dan biru
Pensil 2B dan penghapus
Fakultas Sains dan Teknologi

BukuUniversitas
praktikum Jambi
(buku gambar) A4, sampul biru muda dengan format buku
kerja:
Hari/tanggal Hari/tanggal

Nama Family Nama Family

Gambar
Nama Spesies Gambar
Nama Spesies

Ttd Ass Ttd Ass


Deskripsi Deskripsi

Kaca pembesar (loop)

2. Perlengkapan kelompok per praktikum


Serbet pembersih 1
Tissue toilet 1
Pembersih lantai aroma jeruk
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
1. Pengenalan Laboratorium dan SOP Laboratorium
2. Asistensi Laboratorium

Praktikum 1
Sel Hidup dan Sel Mati
Praktikum 2
Plastida
Praktikum 3
Zat-Zat Ergastik
Ptaktikum 4
Akar
Praktikum 5
Anomali Akar
Praktikum 6
Batang
Praktikum 7
Anomali Batang
Praktikum 8
Daun
Praktikum 9
Jaringan Epidermis
PENDAHULUAN

Struktur perkembangan tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu botani yang
mempelajari mengenai sel jaringan penyusun oragan tubuh tumbuhan berdasarkan
pengamatan preparat anatomi. Pada mata kuliah sebelumnya, yaitu morfologi tumbuhan
dan biologi sel mahasiswa telah diberi pengetahuan mengenai struktur dan fungsi sel
penyusun tubuh tumbuhan yang secara utuh dipelajari bentuk morfologinya.

Setiap tumbuhan mempunyai berbagai kelengkapan organ, seperti akar, batang,


daun, bunga, buah dan biji. Pada mata kuliah morfologi tumbuhan mahasiswa telah
mengetahui berbagai jenis organ berdasarkan asal usul oragan dan fungsinya. Pada
praktikum mata kuliah ini akan dipelajari struktur jaringan penyususn organ tumbuhan
secara anatomi. Sehingga mahasiswa mampu memahami bagaimana perkembangan
tumbuhan dapat terjadi dan bagaimana sel menyusun jaringan yang nantinya jaringan
tersebut membentuk organ tumbuhan.
1. SEL HIDUP DAN SEL MATI

Biasanya dinding sel di anggap bagian yang mati. Sedangkan protoplasma bagian yang
hidup dari sel.
Sediaan:
a. Empelur Manihot utilissima
b. Allium cepa
c. Hydrilla cylindrica
Ambillah sayatan sampel Empelur Manihot utilissima dan Allium cepa dengan hati-hati
supaya diperoleh sel hidup dan sel mati yang utuh. Aliran plasma Hydrilla cylindrical
dapat diamati dalam plasma sel.

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.


2. PLASTIDA

Plastida merupakan organel yang spesifik pada tanaman yang tidak larut dalam cairan sel.
Pada prinsipnya terdapat 3 bentuk plastid yaitu kloroplast, kromoplast dan leukoplast.
Perbedaan satu sama lainnya tergantung dari ada tidaknya pigmen yang dikandung dan
jenis pigmennya. Kloroplas merupakan plastida yang umum terdapat pada tanaman
terutama pada daun. Bentuk bermacam-macam seperti cawan , bulat atau spiral misalnya
pada Spirogyra. Didalam kloroplas pigmen klorofil yang terletak didalam grana (granum).
Kromoplas merupakan plastid yang menyebabkan warna kuning, merah atau orange karena
adanya karotenoid didalam sel. Sedangkan leukoplast merupakan plastid yang tidak
berpigmen. Fungsi utama dari leukoplast sebagai penyimpan cadangan makanan (terutama
pati) misalnya amyloplast pada umbi kentang dan tempat penyimpan minyak elaioplast
pada jagung. Disamping plastid terdapat juga zat warna yang larut dalam cairan sel yang
disebut anthocyanin yang menyebabkan warna jambon, merah, ungu, biru, jingga muda
yang dipengaruhi oleh keasaman (pH) cairan sel.

Preparat:
a. Penampang kulit Capsicum annum matang dan Daucus carota. Amati bentuk
kromoplast dan perhatikan noktah yang menghubungkan sel.
b. Sayatan umbi Solanum tuberosum. Amati leukoplast pembentuk amilum (pati).
c. Daun Rheo discolor. Amati adanya anthocyanim (bedakan dengan plastid).

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.

3. ZAT-ZAT ERGASTIK
a. Pati
Pati merupakan zat ergastik substance yang bentuknya macam-macam. Ada yang tunggal
dan ada yang majemuk. Kebanyakan pati disusun oleh dua komponen amilose dan
amilopektin. Dimana yang amilose merupakan unit glukosa yang tidak bercabang. Pati
tidak larut dalam air dan harus diubah dulu sebelum digunakan/diangkut dalam jaringan
tumbuhan.

Sediaan:
a. Pati beras (Oryza sativa)
b. Pati kentang (Solanum tuberosum)
c. Pati pisang (Musa sp.)
d. Pati kacang (Arachis hypogea).
Gambar kesemuanya dan dibandingkan serta apa perbedaan diantara pati-pati tersebut.

b. Protein
Pada beberapa tanaman protein disimpan dalam bentuk padat yang disebut butir-butir
aleuron. Butir aleuron dapat terdiri dari beberapa komponen termasuk massa protein. Ada
yang berbentuk globoid dan ada yang berbentuk kristaloid. Keduanya jika dibungkus oleh
membran berbentuk lipoid. Pada biji-biji dari gandum, jagung ataupun Ricinus communis
butir-butir aleuron mudah didapatkan. Protein disimpan dalam vakuola sel.

Sediaan:
Endosperm biji Ricinus communis
- Buatlah beberapa sayatan tipis dan ditetesi dengan cedarwood oil (Globoid berisi Ca, Mg
dan fosfat).
- Buatlah beberapa sayatan tipis dan ditetesi dengan air, tutup dengan cover dengan alkohol
absolut.
- Sayatan endosperm ditetesi dengan million reagen, panasi sedikit, bersihkan dan tetesi
dengan air.
- Amatilah butir-butir aleuron (butir protein) dan buatlah gambarnya.
- Bedakan antara kristaloid dengan globoid.
c. Gula
Didalam sel tumbuhan terdapat juga gula sebagai cadangan makanan seperti sakarosa,
glukosa atau fruktosa. Diantaranya anggota compositae, terdapat inulin yang merupakan
polimerisasi dari fruktosa. Inulin tidak larut dalam alkohol.
Sediaan:
Umbi Dahlia; Umbi Dahlia terlebih dahulu disimpan dalam alkohol 96%. Gambarlah
inulin pada umbi dahlia tersebut.

d. Kristal
Kristal yang paling umum terdapat pada sel tumbuhan adalah kalsium oksalat. Kristal
mempunyai bentuk bermacam-macam. Ada yang berbentuk kristal jarum, kristal pasir,
kristal drus, kristal prisma dan sebagainya. Bentuk serta lokasi dari kristal ini sangat
berguna dalam taksonomi. Kristal kalsium karbonat tidak begitu berasosiasi dengan
dinding sel dan membentuk sistolit yang disusun oleh kalsium karbonat. Kristal
diklasifikasikan sebagai hasil ekskresi tetapi beberapa diantaranya mungkin digunakan
kembali.
Sediaan:
a. Tangkai daun papaya (Carica sp.)
d. Batang Amaranthus sp.
c. Daun Durio zibethinus
Amati bentuk-bentuk kristal dari sayatan di atas dan buatlah gambarnya.

e. Tetesan minyak
Sediaan:
a. Daun Piper betle
b. Daun Citrus sp. Amatilah rongga-rongga penyimpan minyak dan bedakan antara
lysigenous dan sckyzogenous.
Bandingkan ke dua preparat diatas dan buatlah gambarnya.

f. Tubuh Silica dan Stegmata


Baik tubuh silica maupun stegmata (tunggal: stegma) merupakan pengendapan oksida
silica yang kebanyakan terdapat pada monokotil. Bentuk stegmata bervariasi. Misalnya
pada palmae seperti topi pada Heliconiaceae seperti bujursangkar dan sebagainya.

Sediaan:
Batang King grass preparat permanen dan Themeda gigantea.
Amati bentuk stegmata pada tumbuhan ini.

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.

4. AKAR
Akar yang pertama dibentuk dari embrio adalah akar primer pada tanaman dikotil dan
gymnospermae. Akar pertama adalah cabang-cabangnya (akar lateral) membentuk sistem
akar tunggang. Akar primer dari epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat. Pada
tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Biasanya segera terjadi pertumbuhan sekunder yang
disebabkan oleh aktivitas kambium pembuluh. Akar lateral biasnya berasal dari pericycle.
Sediaan:
a. Penampang longitudinal akar Allium cepa dan Allium sp.
b. Preparat Akar Arachis hypogaea
c. Preparat akar Zea mays
Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.
5. ANOMALI STRUKTUR AKAR

Beberapa variasi pertumbuhan sekunder terdapat pada akar penyimpanan makanan.


Misalnya pada Daucus carota. Pertumbuhan sekunder terdapat seperti biasa, tetapi xilem
dan floem didominasi oleh jaringan parenkim yang mengelilingi vessel dan membentuk
floem kearah luar dan berupa elemen pengangkut ke arah vessel.

Sediaan :
a. Akar Daucus carota
b. Akar Ipomoea batatas
Ambilah Anomali dan struktur akar dari kedua sampel diatas dan buat gambarnya. Amati
juga adanya periderm pada akar.

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.

6. BATANG
Struktur Primer batang terdiri dari epidermis, korteks dan jaringan pembuluh primer. Pada
korteks biasanya terdapat jaringan parenkim, kadang-kadang ada kolenkim, serat dan
skelereid. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gymnospermae, floem terletak sebelah
luar dari xilem, tetapi pada beberapa famili Asteraceae dan beberapa tumbuhan lain
terdapat endodermis pada batang.
Pada Bougainvillea sp. Terdapat anomali pertumbuhan, dimana kambium terdapat
tersebar didalam batang dan kambium yang normal tidak terlihat. Pada batang
Amaranthaceae, suatu seri dari kambium muncul kearah luar dari sumbu batang, masing-
masing membentuk xilem ke arah dalam dan floem ke arah luar.
Adanya jalan daun (leaf trance) menunjukkan hubungan antara ikatan pembuluh
batang dengan ikatan pembuluh pada daun. Pada setiap nodus, suatu atau beberapa ikatan
pembuluh pada daun melebar kearah daun. Pelebaran dari vascular system batang kearah
daun disebut jalan daun (leaf trace). Satu daun dapat mempunyai satu atau lebih jalan daun.
Pada daun yang mempunyai 3 jalan daun, biasanya terdiri dari jalan median dan 2 jalan
daun lateral. Pada bagian nodus dimana jalan daun menjauh dari vascular silinder kearah
dasar daun terdapat jaringan parenkim yang disebut celah daun (leaf gap). Hal yang sama
terdapat juga pada cabang yang disebut branch trace atau branch gap.
Sediaan :
a. Penampang batang Hibiscus sabdariffa (preparat permanen)
b. Penampang batang Imperata cylindrica (preparat permanen)
c. Penampang batang Amaranthus spinosus
d. Penampang batang Catharanthus roseus

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.


7. ANOMALI STRUKTUR BATANG

Pada batang terdapat juga anomali pertumbuhan. Pada beberapa tanaman seperti
Leptodenia, Tunbergia alata floem tidak hanya dibentuk kearah luar, tetapi juga kearah
dalam dari batang. Beberapa monokotil juga mengalami pertumbuhan sekunder seperti
pada tanaman Aloe, Cordyline, Dracaena, dan Sansiviera.
Sediaan :
a. Penampang batang Bougainvillea sp.
b. Penampang melintang batang Amarathus sp.. Tunjukkan anomali dari kedua
preparat tersebut dan buatlah gambarnya.

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.


8. DAUN

Daun biasanya berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Struktur daun terdiri dari
epidermis, mesofuil dan jaringan pembuluh (vascullar tissue). Kadang-kadang mesofil
daun terdifferensiasi ke dalam jaringan spon. Daun tidak mengalami pertumbuhan
sekunder, tetapi sisik daun gtidak mempunyai periderm. Struktur daun bervariasi sesuai
dengan bentuk hidupnya yaitu daun Xeromorphy, daun dikotil dan monokotil. Kekhasan
pada daun gymnospermae adalah adanya jaringan translusi yang mengiringi berkas
pembuluh yang terdiri dari trakeid, parenkim dan sel albumin.

Sedian :
a. Penampang Daun Melaleuca dendron
b. Daun Rhoeo discolor
c. Daun Orthosiphon stamineus (preparat permanen)
d. Daun Andropogon nardus (preparat permanen)
Bedakanlah antara daun dikotil dan monokotil dan buatlah gambarnya.

Tugas: Gambarkan struktur yang telah diamati dan tulis bagian-bagiannya.


9. JARINGAN EPIDERMIS

Jaringan epidermis mempunyai berbagai fungsi dan struktur pada organ tanaman.
Fungsinya terutama berhubungan erat dengan posisi yang langsung berkontak dengan
bagian luar tanaman. Adanya kutin, lemak-lemak pada permukaan luar epidermis biasanya
satu lapis, tetapi pada beberapa tanaman mempunyai beberapa lapis epidermis. Pada famili
Poaceae terdapat sel-sel epidermis yang bentuknya khusus diisi oleh silika dan sel-sel
epidermis yang dindingnya bergabus. Selain itu, ditemukan sel-sel epidermis yang lebih
besar dari sel lainnya di sebut Bulliform sel yang berfungsi pada penggulungan daun
misalnya sel kipas.

Sediaan :
a. Daun jagung (Zea mays) preparat permanen. Amati sel-sel epidermis yang
berukuran besar (Bulliform cell)
b. Daun Ficus elastica (Preparat permanen). Amati sel-sel epidermis yang berlapis-
lapis (multiple epidermis)
c. Kulit batang tebu (Saccharum sp.). Amati sel-sel epidermis yang mengandung
silika dan gabus (cork cell)
d. Daun bambu (Bambusa sp.) preparat permanen. Amati adanya epidermis yang
berbentuk kipas (bulliform cell)
e. Akar anggrek epifit (Vanda sp.). Amati adanya vilamen pada akar anggrek tersebut

a. Stomata
Stomata dapat tersebar pada semua bagian tanaman tanah. Tetapi, paling banyalk pada
daun. Ada yang terdapat pada kedua permukaan daun, tetapi ada yang hanya satu
permukaan saja. Jumlah bervariasi, tergantung pada jenis dan posisinya pada organ. Ada
tidaknya sel pengiring pada stomata dan bentuk sel pengiring juga bervariasi.
Index stomata dapat dihitung dengan cara menghitung stomata dalam satu bidang
padang dibagi dengan jumlah sel epidermis ditambah dengan jumlah stomata dikali 100.

Sediaan :
a. Daun tebu (Saccharum sp.)
b. Daun Acalypha sp. Preparat permanen
c. Daun Dianthus sp. Preparat permanen
d. Daun Canna indica preparat permanen
e. Daun Sedum sp.
f. Daun Stevia rebaudiana preparat permanen (pembanding : Spilanthes acmella)
g. Daun nerium oleander
h. Daun Arachis hypogea
i. Daun Aloe vera
Amati tipe-tipe stomata berdasarkan sel pengiring dan sel penutup. Apa yang bisa saudara
simpulkan dari letak stomata. Hitunglah indeks stmata salah satu preparat diatas dan
buatlah gambarnya.

b. Trikom
Sesuai dengan letak dan fungsinya, trikom juga bervariasi. Ada yang mempunyai kelenjar
dan tidak, ada yang bertingkat dan bercabang serta membentuk sisik.
Sediaan :
a. Trikom daun Durio zibethinus
b. Trikom daun Hibiscus tiliaceus
c. Trikom daun Salvia sp.
d. Trikom daun Stevia rebaudiana (preparat permanen) (pembanding : trikom daun
dari famili Asteraceae)

Tugas: Gambarkan struktur yang saudara amati dan tulis bagian-bagiannya.

Anda mungkin juga menyukai