Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Zoologi

SEL DAN JARINGAN

NAMA :MARIA KRISTINA DUA MONE


NIM :4518035020
HARI/TANGGAL :RABU/ 21 NOVEMBER 2018
KELOMPOK :3 ( TIGA )
ASISTEN :ERFIANTI

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2018
Judul : Sel Dan Jaringan
Abstrak
Sel adalah unit fungsional dan unit struktural terkecil dari makluk hidup.
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempuyai struktur dan fungsi yang sama.
Dalam praktikum ini digunakan empat sampel yaitu kapas (Gossypium sp.), kapuk
randu (ceiba pentandra Gaerszt L.), bawang merah (Alliumcepa L.), dan kentang
(Solanum tuberrosum). Hasil praktikum menunjukkan bahwa sel mati terdapat pada
kapas (Gossypium sp.) dan kapuk randu (ceiba pentandra Gaerszt L.) sedangkan
sel hidup ada pada bawang merah (Alliumcepa L.) dan kentang (Solanum
tuberrosum). Pada bawang merah dan kentang terdapat benda ergastik Benda
argestik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagi
hasil metabolism yang beerfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan
juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasma,
dinding sel, maupun di vakuola. Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan
aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian sel seperti
nucleus, sitoplasma dan dinding sel. Sedangkan sel mati hanya berupa ruang kosong
yang dibatasi oleh dinding sel.

Kata Kunci : Sel dan jaringan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan bagian penting penyusun makhluk hidup. Setiap makhluk
hidup tersusun oleh sel-sel yang bentuk dan jumlahnya beraneka ragam. Sel-sel
tersebut seperti halnya makhluk hidup juga mempunyai bagian-bagian yang
menunjukkan kehidupan. Pengetahuan tentang makhluk hidup haruslah memadai
agar dapat memanfaatkan dan menggunakan makhluk hidup dengan baik.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi
yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi jaringan disebut
histologi. Sering kali di jumpai adanya sekelompok sel yang secara kesatuan (unit)
tempat seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan terdiri dari jaringkan melaikankan
koloni sel. Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas dua jaringan.
Jaringan muda (jaringan meristem) dan jaringan dewasa.
Sebagai unit fungsional, di dalam sel berlangsung semua reaksi
kimia dan berbagai proses hidup. Sehingga di dalam sel hidup terdapat organ-organ
yang mendukung proses kehidupan, sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-
organ tersebut. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat
makhluk hidup, dengan adanya materi genetik sifat makhluk hidup dapat
diwariskan pada keturunannya. Sel makhluk hidup dapat berkembang biak melalui
pembelahan sel.
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, maupun beradaptasi
dengan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel
hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding
sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri dari membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut
sebagai benda ergastik. Benda argestik adalah bahan non protoplasma, baik organik
maupun anorganik, sebagi hasil metabolism yang beerfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di bagian sitoplasma, dinding sel, maupun di vakula.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya
berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi
mati disebabkan berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel tersebut, dilakukanlah sebuah
praktikum untuk mengamati masing – masing sel tersebut supaya dapat
membedakan dan melihat bentuk antara sel mati dan sel hidup.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. mengamati beberapa macam bentuk sel
2. melihat bagian-bagian sel hidup dan sel mati.
BAB II
METODE PERCOBAAN

II.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Mikroskop
2. Pisau,
3. Pentul/Jarum
4. Kaca preparat
5. Objek glass
6. Hp (kamera)
7. Tisu
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Kapas (Gossypium sp.)
2. Kapuk randu (Ceiba pentandra Gaerzt L.)
3. Bawang merah (Allium cepa L.)
4. Kentang (Solanum tuberrosum)
5. Air
II.2 Prosedur Kerja
1. Buat preparat amilium kentang dan bawang merah dengan cara menusuk
nusuk kentang dengan jarum, lalu cairan diletakan di atas kaca objek, beri
setetes air, lalu tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah mikroskop
2. Ambil satu atau beberapa helai kapuk randu dan kapas, lalu letakan di atas
objek glass kemudian teteskan air satu atau dua tetes. Kemudian tutup
dengan kaca penutupnya.
3. Amati semua preparat yang telah dibuat, gambar kemudian beriakan
ketetangan

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil

Gambar Sel Bawang Merah ( (Allium cepa L.)


Gambar Sel Kentang ( Solanum tuberrosum )

Gambar Sel Kapas (Gossypium sp.)

Gambar Sel Kapuk Randu (Ceiba


pentandra Gaerzt L.)

III.2 Pembahasan
Ada empat sampel yaitu kapas (Gossypium sp.), kapuk randu ( ceiba
pentandra Gaerszt L.), bawang merah ( Alliumcepa L.), dan kentang (Solanum
tuberrosum) dapat diketahui bentuk-bentuk sel dan juga bagian sel hidup dan sel
mati.
Pengamatan pada sel bawang merah ( Alliumcepa L.), terlihat seperti papan-
papan atau segi empat tidak beraturan yang disusun seperti batu bata. Memiliki
sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Selanjutnya pada kentang (Solanum
tuberrosum) terlihat bentuk jaringannya seperti gumpalan-gumpalan kecil,
yangmana ada tiga bagian utama yaitu hillus (titik pertumbuhan), lamella (garis
pertumbuhan), dan cairan amilum. Sel pada kapas (Gossypium sp.) terlihat
memanjang berkelok-kelok seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di
beberapa bagian, dan tidak memiliki organel-organel di dalam selnya. Untuk sel
kapuk randu (ceiba pentandra Gaerszt L.) memiliki bentuk memanjang serta
struktur terlihat hanya dinding sel dan gelembung udara.
Sel pada kentang dan bawang merah tergolong dalam sel hidup, yang mana
setiap sel hidup masih mempunyai bagian-bagian penyusunnya. Sel kapas dan
kapuk randu termasuk sel mati karena tidak terdapat organ penyusun yang lengkap
dan hanya ada dinding sel sebagai pembatas sel satu dengan sel yang lainnya. Benda
ergastik adalah bahan non protoplasma baik yang berupa organik maupun
anorganik sebagai hasil dari metabolisme dari sel tersebut. Benda ergastik ini
berfungsi sebagai cadangan makan, pertahanan serta dapat berfungsi sebagai
pertahan selnya.
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
1. Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan dan
bentuk sel mati adalah sel yang sudah tidak menujukkan proses atau
kehidupan.
2. Pada sel hidup terdapat membran sel, inti sel, dan sitoplasma dan struktur
sel mati yaitu ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ
selnya telah mati dan hanya ada dinding sel untuk membatasi sel satu
dengan sel yang lainnya.
IV.2 Saran
1. Saran Untuk Praktikan
Para praktikan sebaiknya mempersiapkan diri terutama materi-materi yang
akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat, harus taat
dan tertib mematuhi tata tertib praktikum yang sudah diberikan, mengikuti
kegiatan praktikum dengan sungguh-sungguh, setelah praktikum bersihkan
sampah yang terbuang atau berserakan dan menggunakan alat-alat lab dengan
hati-hati agar tidak terjadi kerusakan
2. Saran Untuk Asisten
Kepada para asisten agar tidah jenuh dan lebih sabar dalam membimbing
praktikan, tegas terhadap para praktikan dan akan lebih baik lagi para asisten
bisa memberikan semangat kepada praktikan dalam menjalankan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai