Anda di halaman 1dari 12

MODUL PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
SEMESTER GANJIL T.A 2019/2020

Dosen Pengampu : Sulastri Isminingsih, S.P., M.Si


Eltis Panca Ningsih, S.P., M.Si
Alfu Laila, S.P., M.Sc

Asisten Praktikum
Inah Karlinah (4442180015)
Ayu Laila Latiphah (4442180027)
Dewi Siska (4442180010)
Putri Syafiqah Rizqi (4442180038)

Kelas I A, I B, I C dan I D

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT-ALAT LABOLATORIUM

Tujuan
1. Untuk mengetahui nama alat-alat labolatorium.
2. Untuk mengetahui fungsi serta cara penggunaan alat-alat labolatorium.
Teori
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,
perkakas, prabot yang dipakai untuk mencapai maksud tertentu. Oleh karena itu,
sebelum menggunakan alat-alat labolatorium harus mengetahui dahulu nama,
fungsi, dan cara kerja dari alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian
(Sumarna, 2008).
Pengenalan alat secara umum mencangkup spesifikasi alat, prinsip kerja,
dan kegunaan alat. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukan
karakteristik alat tersebut. Prinsip kerja dan fungsi alat-alat labolatorium harus
diketahui agar tidak terjadi kesalahan saat pemakaian alat-alat labolatorium. Alat-
alat labolatorium dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu alat-alat ringan dan alat-
alat berat. Alat ringan biasanya terbuat dari kayu, gelas, plastik, karet. Sebagian
besar alat-alat lablatorium terbuat dari gelas (Arisworo, 2006)
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
labolatorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Untuk mengetahui mikroskop, maka perlu diketahui komponen
mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya (Ibrahim,
2007).

Alat dan Bahan


Gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes, pipet volume, pipet ukur, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, erlenmeyer, labu ukur, buret bening, batang pengaduk,
bulb pipet, alu dan mortar, kaca preparat, kaca penutup preparat (cover glass),
KIT, pinset, scalpel, gunting, lup serta mikroskop.
Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini yaitu:
1. Alat-alat dan bahan laboratorium disiapkan oleh Asisten Laboratorium
2. Dijelaskan oleh Asisten Laboratorium nama, fungsi, dan tata cara penggunaan
alat-alat laboratorium
3. Alat dan bahan laboratorium yang sudah dijelaskan dicatat dan digambar
pada kertas HVS
4. Dibuat hasil praktikum dalam bentuk tabel.
PRAKTIKUM II
PENGAMATAN SEL GABUS PADA BATANG TANAMAN SINGKONG

Tujuan
Untuk mengamati bentuk dan struktur sel gabus pada batang tanaman
singkong.
Teori
Sel adalah bagian terkecil dari suatu organisme dan sebagai kesatuan
struktural dan fungsional penyusun organisme, selain itu sel juga menentukan
faktor sifat dari induk kepada keturunannya. Kesatuan sel yang ada mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama tergabung menjadi jaringan, yang kemudian dari
kumpulan jaringan ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk suatu
organisme
Sel gabus tergolong sel mati dikarenakan sel gabus hanya memiliki inti sel dan
sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal,
tersusun rapat antara satu dan lainnya. Pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan
kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-
ruang kosong yang disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering).

Alat dan Bahan


Cutter, kaca preparat, kaca penutup preparat, pipet tetes, gelas kimia,
mikroskop, batang tanaman singkong, dan aquades.

Cara Kerja
1. Semua alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Batang singkong dipotong setipis mungkin menggunakan cutter secara
melintang dan membujur
3. Irisan sel gabus masing-masing ditempatkan pada kaca preparat
4. Pada masing-masing kaca preparat diteteskan aquades menggunakan pipet
tetes
5. Kaca preparat ditutup dengan penutupnya
6. Ditenmpatkan pada meja preparat
7. Perbesaran di mikroskop diatur sampai sel gabus terlihat jelas
8. Sel gabus diamati dan digambar.
PRAKTIKUM III
PENGAMATAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Tujuan
1. Agar mahasiswa memepelajari dan mengidentifikasi ciri-ciri sel atau
organisme yang tergolong prokariotik.
2. Agar mahasiswa mempelajari dan mengidentifikasi ciri-ciri sel atau
organisme yang tergolong eukariotik.
Teori
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dalam makhluk hidup.
Sel sebagai penyusun kehidupan tanpa adanya sel maka tidak akan terbentuk
makhluk hidup. Hal ini dapat dibuktikan pada organisme uniseluler yang dapat
hidup meskipun hanya terdiri dari satu sel, berbeda halnya dengan organisme
multiseluler yang tersusun atas banyak sel yang saling bekerjasama satu sama
lain. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa bentuk bentuk makhluk hidup di
muka bumi ini tersusun atas sel sel yang saling bekerjasama hingga terbentuknya
kehidupan.
Secara umum, ada dua tipe sel berdasarkan ada tidaknya struktur selaput inti
dan membran internal dan lainnya. Tipe tersebut yakni sel prokariot dan sel
eukariot. Perbedaan utama dari keduanya adalah sel prokariotik tidak mempunyai
selaput nukleus. Meskipun demikian, keduanya mempunyai materi genetik,
membran sel dan ribosom (Santoso, 2016).
Makhluk hidup multiseluler Termasuk eukariotik karena memiliki membrane
plasma, sedangkan bakteri termasuk organisme prokariotik karena organisme
yang tidak memiliki membran inti (Khotimah, 2014).

Alat dan Bahan


Mikroskop, gelas beaker, pipet tetes, cover glass, kaca preparat, neraca
analitik ragi tape, air sawah, air sumur, air sungai dan metilen blue 3%.
Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu :
1. Semua alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Dibuat preparat segar dari air sawah atau air sungai
3. Pada kaca objek diteteskan air sawah atau air sungai dan ditutup dengan cover
glass
4. Diamati dibawah mikroskop dan digambar hasil pengamatan
PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI TUMBUHAN

Tujuan
1. Mengumpulkan ciri-ciri morfologi tumbuhan.
2. Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan ciri morfologi yang tampak.
3. Mengkalsifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang tampak.

Teori
Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak pada bagian luar tubuh makhluk hidup.
Sedangkan morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari secara khusus
pada bentuk-bentuk organ tubuh tumbuhan beserta fungsinya.
Secara umum, terdapat 3 bagian utama organ tubuh tumbuhan yaitu akar ,
batang, dan daun. Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah
golongan kormofita. Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan
sebagai turunan dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah
mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan monokotil adalah memiliki kotiledon tunggal
atau daun lembaga tunggal. Batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang
sedikit, dan biasanya daunnya berpelepah. Daunnya berupa daun tunggal. Tulang
daun umumnya sejajar. Bunga monokotil memiliki bagian-bagian kelipatan 3,
misalnya 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, dan 3 karpel. Sedangkan dikotil bercirikan
adanya dua kotiledon atau dua daun lembaga atau kotil pada biji. Daun-daun
dikotil memiliki pertulangan menjari atau menyirip. Jumlah bagian-bagian bunga
kelipatan empat atau lima, misalnya 5 daun kelopak (sepal), 5 daun mahkota
(petal), 10 benang sari (stamen), dan 5 daun bakal buah (karpel).

Alat dan Bahan


kertas HVS, pensil, tumbuhan paku, tumbuhan lumut, bunga mawar,
pohon pisang, pohon mangga, dan pohon talas.
Cara Kerja
1. Semua alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Dilakukan pengamatan terhadap tumbuhan.
3. Ciri-ciri morfologi dari tumbuhan tersebut meliputi akar diamati dan
didiskusikan, lalu digambar hasil pengamatan.
4. Pengamatan dilakukan secara seksama terhadap bagian yang dimanfaatkan
dari tanaman, lalu digambar hasil pengamatan.
PRAKTIKUM V
ANATOMI TUMBUHAN

Tujuan
1. Mengumpulkan ciri-ciri anatomi tumbuhan.
2. Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan ciri anatomi yang tampak.

Teori
Anatomi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur
dan organisasi dari makhluk hidup. Tumbuhan merupakan salah satu
keanekaragaman hayati yang ada dibumi. Sehingga anatomi tumbuhan adalah
cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari
tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang pembangun tumbuhan tersebut (Savitri,
2008).
Tumbuhan berbiji (Spermatophyte) merupakan kelompok tumbuhan yang
memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan
bagian yang berasal dari bakal biji dan didalamnya mengandung calon individu
baru, yaitu lembaga. Spermatophyta diklasifikasikan menjadi 2 subdivisi, yaitu
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae). Berdasarkan jumlah keping bijinya, tumbuhan biji tertutup
dibedakan menjadi 2, yaitu tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), dan
tumbuhan biji berkeping dua (dikotil) (Imaningtyas, 2013).

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah mikroskop, pensil, penghapus, serta kertas
hvs. Bahan yang digunakan adalah preparat batang monokotil, preparat daun
monokotil, preparat akar monokotil, preparat batang dikotil, preparat daun dikotil,
preparat akar dikotil, serta preparat stomata.

Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah :
1. Alat dan bahan disiapakan oleh asisten labolatorium.
2. Mikroskop dihubungkan pada saluran listrik.
3. Preparat batang monokotil, daun monokotil, akar monokotil, batang
dikotil, daun dikotil, akar dikotil serta preparat stomata diletakan pada
meja mikroskop dan diamati.
4. Hasil pengamatan digamabar dikertas HVS.
PRAKTIKUM VI
ANALISIS EKOSISTEM

Tujuan
1. Mengamati dan mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik pada
beberapa ekosistem terestial.
2. Mengetahui cara penggunaan alat-alat pengukuran komponen abiotik dan
biotik pada beberapa ekoistem terestial.
3. Mengenal perbedaan dan kesamaan berbagai ekosistem terestial.
Teori
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan
timbal balik antara organisme dan organisme lainnya, serta kondisi
lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak terganung kepada ukuran, tetapi lebih
ditekankan kepada kelengkapan komponennnya. Ekosistem lengkap terdiri atas
komponen abiotik dan biotik.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami contohnya rawa, sungai dan laut
sedangkan ekosistem buatan contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk
dan akuarium.
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar,
ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin).

Alat
Lup, termometer alkohol, dan lux meter.
Cara Kerja
1. Semua alat dan lokasi pengamatan disiapkan.
2. Lingkungan ternaungi dan tidak ternaungi diamati.
3. Hasil pengamatan berupa faktor biotik dan abiotik yang terdapat
pada.lingkungan dicatat.
4. Hasil dibuat dalam bentuk laporan.

Anda mungkin juga menyukai