Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“MENGENAL STRUKTUR SEL dan JARINGAN AKAR,


BATANG DAN DAUN PADA TUMBUHAN”

Oleh:

NAMA : ASRANI

STAMBUK : D1F121006

KELAS : PTP-A

ASISTEN : MANY YUSUF, S.P.

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman merupakan mahluk hidup yang dapat memproduksi makanan
sendiri. Semua jenis tanaman, mulai dari yang berukuran kecil sampai dengan
pohon yang sangat besar mempunyai kesamaan anatomi atau struktur. Anatomi
tanaman terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Akar merupakan organ
tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada beberapa
tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada
tumbuhan anggrek epifit.
Akar memainkan peran dalam penyerapan air dan unsur hara terlarut,
menopang berdirinya tumbuhan dan beberapa takon tumbuhan berperan sebagai
organ penyimpanan cadangan makanan. Umumnya sistem perakaran tumbuhan
terdiri dari dua yaitu sistem akar tunggang dan sistem akar serabut. Sistem akar
tunggang dimiliki oleh tumbuhan dikotil, sedangkan sistem akar serabut dimiliki
oleh golongan tumbuhan monokotil. Sistm akar tunggang ditandai dengan adanya
akar utama (tap root),  yang masuk kedalam tanah. Dari akar utama tersebut
tumbuh akar-akar cabang lateral. Sistem akar serabut memiliki akar (primary
root). Akar utamanya tidak berkembang secara sempurna, sehingga akar-akar
lateral tersebar dari dasar batang akar. Tiap akar memiliki daerah jaringan yang
terkosentrasi yang terdefenisi dengan tegas, yakni jaringan epidermis, endodermis
dan korteks serta silinder pusat.
Selain akar, batang juga memainkan peran penting dalam memberikan
dukungan tumbuhan. Daun, bunga dan cabang berkembang dari tunas pada
batang. Batang dikotil tertentu memperlihatkan kambiumnya di bawah mikroskop
sehingga terlihat bagian-bagian dari batang tersebut. Batang merupakan organ
tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan
yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Di dalam korteks
batang tedapat berkas pembuluh yaitu xilem dan floem. Xilem menempati sisi
paling dalam dari batang yang berperan menyalurkn air yang berasal dari akar.
Sedangkan floem berperan dalam menyalurkan makanan ke semua bagian tubuh
tumbuhan. Batang berfungsi sebagai penunjang bagian atas tumbuhan, serta
sebagai penghubung antara akar dan daun. Struktur batang sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan akar. Perbedaan utamanya adalah pada batang tidak terdapat
lapisan endodermis. Jika batang dipotong melintang, bagian batang dari luar ke
dalam, yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel dapat berfungsi
secara otonomi (dapat berdiri sendiri/ independen) asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) dapat tersusun dari satu sel
tunggal (uniselular, misalnya bakteri, dan beberapa jamur dan protozoa) atau
terdiri dari banyak sel (multiseluler). Pada organisma multiseluler terjadi
pembagian tugas sel-sel penyusunnya, dan dijadikan dasar untuk klasifikasi
mahluk hidup.
Bagian-bagian organ yang memiliki struktur berbeda-beda itu disebut
jaringan. Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu
jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen,
yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum untuk
mengetahui struktur sel dan jaringan akar dan batang tumbuhan

1.2. Tujuan dan Kegunaan


1. Memberi pengalaman kepada pratikan dalam menyiapkan preparat untuk
pengamatan struktur sel dan jaringan akar, batang serta daun tumbuhan.
2. Memberi keterampilan kepada pratikan dalam mengamati dan mendiskripsikan
struktur sel dan jaringan akar, batang serta daun tumbuhan.
3. Memberi pengetahuan kepada pratikan terkait variasi struktur sel dan jaringan
akar, batang serta daun tumbuhan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

                            

Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis,


yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga
yang bersifat permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak
membelah.(Endang dan Idun, 2009).

Organ pada tumbuhan dibangun oleh jaringan-jaringan. Fungsi


yang dijalankan oleh organ kadang sangat berbeda dengan fungsi
jaringan-jaringan yang menyusunnya. Terdapat tiga organ utama
pada tumbuhan, yaitu batang, daun, dan akar.(Fictor dan Moekti,
2009).

Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan merupakan salah


satu materi yang diajarkan dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. (Firdos
N.A.Y, 2013).

Setiap sistem jaringan terdiri atas sekumpulan jaringan yang


berbeda (epidermis, periderm, xylem, phloem, cortex and
mesophyll), and tissues are in-turn composed of cells
(parenchyma, collenchyma, sclerenchyma, and specialized cells
such as trichomes, vessels, companion cells, laticifers, ect),
(Ummu, 2016).Untuk memahami struktur batang monokotil dan
dikotil, terlebih dahulu lakukanlah pengamatan sayatan melintang
(Endang dan Idun, 2009)

Setelah melakukan praktikum, praktikan harus melakukan


pembersihan di laboratorium dan pembersihan serta menyimpan
kembali semua alat bantu yang dipakai oleh praktikan (Walton,
2004).

 Tumbuhan merupakan organisme yang mempunyai peran


penting bagi organisme lainnya. Seluruh organ-organ yang
meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah semuanya
dibutuhkan organisme lain. Bahkan kemajuan teknologi mampu
menjelajah gen beserta jaringannya untuk dibudidayakan guna
memperoleh organisme tumbuhan baru yang lebih berkualitas
(Suwarno,2007).

Daun merupakan organ utama tempat terjadinya fotosintesis.


Oleh karena itu, sebagian besar daun berwarna hijau. Pada daun
terdapat urat daun yang merupakan berkas jaringan pembuluh
angkut. Tuhan memberikan kelebihan pada manusia untuk
berkreasi. Dengan pikirannya para pakar dapat menemukan dan
memanfaatkan kemampuan totipotensi. Pengetahuan tentang
jaringan tumbuhan dapat diaplikasikan untuk perbanyakan
tanaman, misalnya melalui setek dan cangkok. Lebih lanjutnya,
pengetahuan tentang jaringan tumbuhan ini dapat digunakan
untuk memperbanyak tanaman dengan teknik kultur jaringan
(Rikky Firmansyah dkk, 2009)

Karbon dioksida sangat dibutuhkan untuk fotosintesis, tetapi jika


konsentrasinya melampaui ambang batas udara bersih, dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Elis
Tambaru dkk, 2014).

Selain karbon dioksida air juga sangat penting dalam daun


tumbuhan. Sebagaimana tercantum dalam jurnal karya (Nio Song
Ai dan Yunia Banyo, 2011) Kekurangan air mempengaruhi
semua aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi proses
fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Salah satu respons
fisiologis tanaman terhadap kekurangan air adalah penurunan
konsentrasi klorofil daun yang dapat disebabkan oleh
pembentukan klorofil dihambat, penurunan enzim rubisco, dan
terhambatnya penyerapan unsur hara, terutama nitrogen dan
magnesium yang berperan penting dalam sintesis klorofil.
Kandungan klorofil daun dapat dipakai sebagai indikator yang
terpercaya untuk mengevaluasi ketidakseimbangan metabolisme
antara fotosintesis dan hasil produksi pada saat kekurangan air.
               

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1.        Tempat  dan  Waktu
Praktikum ini di laksanakan di laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi, Fakultas
Pertanian, Universitas Halu Oleo, pada hari Sabtu,  20 November 2021 pukul 08:00 sampai
10:00 WITA.

3.2.   Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan adalah tanaman jagung (Zea mays), padi (Oryza sativa), dan
tomat (Solanum lycopersicum). Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu silet, tisu, dan
kamera hp.

3.3.        Prosedur  kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Membuat sayatan melintang menggunakan silet dari akar, batang dan daun O.
sativa L., z. mays L., Rhoe discolor., dan L. escullentum.
2. Meletakkan sayatan pada permukaan gelas obyek bersih yang telah ditetesi air,
lalu tutup dengan kaca penutup dan usahakan tidak ada gelombang udara
didalamnya.
3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 10
kali dan 40 kali.
4. Menggambar sel dan jaringan dari masing-masing akar, batang dan daun
tanaman pada buku gambar. Bila memungkinkan ambil gambar via okuler
menggunakan kamera.
5. Memberi keterangan komponen sel yang ada identifikasi pada sayatan
melintang jaringan akar, batang dan daun masing-masing spesies tanaman.
6. Mengumpulkan kertas kerja Anda.
7. Memberi ulasan hasil Anda melalui laporan kerja laboraturium mengenai
struktur sel jaringan akar dan batang monokotil dan dikotil.
BAB  4.  HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.        Hasil  Pengamatan
Berdasarkan  hasil  pengamatan di ketahui bagian-bagian  Mikroskop  terdiri sebagai
berikut.          

N Nama Gambar Keterangan


O
1. Padi (Oryza sativa)
2. Jagung (Zea mays)

3. Tomat (Solanum
lycopersicum)
4. Adameva
(Tradescantia
spathacea)
4.2.   Pembahasan
Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Sedangkan
jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel. Struktur sel terdiri dari bagian
membran, organel, dan sitoplasma. Struktur tersebut berfungsi untuk menjalankan
fungsi sel seperti metabolisme, penyimpanan gen, pembelahan sel, dan sintesis
DNA.
Akar dan batang pada tanaman sangat penting tanpa akar dan batang
tumbuhan tidak akan pernah ada. Akar memliki lapisan epidermis, endodermis
korteks dan silinder pusat. Sedangkan batang hanya memiliki tiga komponen yaitu
epiderms koteks dan siinder pusat atau stele. Sel akar dan batang tumbuhan ketika
di amati di bawah mikroskop terihat sangat jelas.
Adapun fungsi akar adalah Menyerap unsur-unsur hara yang berada dalam
tanah, menegakkan berdirinya batang tanaman, mengangkut unsur hara sampai
ke batang, beberapa akar berfungsi untuk menyimpan makanan.
Pada tumbuhan monokotil mempunyai perakaran serabut. Hampir semua
akar tumbuh dari pangkal batang dengan diameter yang hampir sama. Pada
tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang. Akar primer bercabang-
cabang, dari pangkal sampai keujung semakin kecil.
Pada akar monokotil dan dikotil yang belum mengalami pembesaran
sekunder tersusun dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat
(stele). Pada tumbuhan yang mengalami pembesaran sekunder, jaringan penyusun
tubuhnya juga bertambah, yaitu dengan adanya kayu dan kulit sekunder, adanya
felogen yang menghasilkan feloderm dan felem (gabus).
Pada irisan melintang akar, tampak satu lapis sel yang tersusun pada
lapisan terluar yang disebut epidermis. Di dekat ujung akar terdapat rambut akar,
yaitu tonjolan dari epidermis yang berfungsi untuk memperluas permukaan akar,
sehingga mempercepat penyerapan zat hara dari dalam tanah. Semakin jauh dari
ujung akar, bulu akar lenyap. Epidermis umumnya dilapisi dengan zat gabus yang
tidak berfungsi untuk penyerapan zat, tetapi berfungsi sebagai pelindung sel-sel
dibawahnya.
Korteks termasuk jaringan parenkim yang tersusun dari beberapa sel
dibawah jaringan epidermis. Korteks berfungsi untuk meneruskan pengangkutan
zat hara yang telah di absorpsi oleh epidermis menuju ke silinder pusat melalui
endodermis. Pada beberapa tumbuhan, korteks berfungsi untuk menyimpan zat
tepung.
Endodermis tersusun dari satu lapis sel dibawah korteks.Penebalan zat
gabus pada dinding sel yang tegak lurus silinder pusat berbentuk pita yang disebut
pita kaspari, yang tidak dapat ditembus oleh air. Dengan penebalan zat gabus ini,
endodermis berfungsi mengatur masuknya air dan zat terlarut ke dalam silinder
pusat.
Silinder pusat tersusun dari jaringan-jaringan yang berada dalam jaringan
endodermis. Jaringan terluar disebut perisikel atau perikambium. Sel-sel yamg
dapat berhadapan dengan xilem dapat bersifat meristem yang membelah diri
untuk pembentukan cabang akar.Berkas pengangkutan tediri atas xilem dan floem.
Xilem menerima unsur hara dari endodermis dan diteruskan ke xilem pada batang.
Pada dikotil terdapat kambium yang memisahkan xilem dan floem. Kambium
selalu membelah diri membentuk jaringan sekunder termasuk xilem dan floem
sekunder, sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan tempat duduknya daun dan
tempat tumbuhnya akar. Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai batang
bercabang-cabang dan selama masih hidup terus bertumbuh besar.
Fungsi batang adalah tempatnya tumbuhnya akar dan daun, mengangkut
zat hara dari akar ke daundan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
sel-sel tubuh, sebagai penyimpanan makanan pada tumbhan tertentu.
Sel atau jaringa penyusun batang hampir sama dengan jaringan penyusun
akar. Pada irisan melintang tampak dari luar ke dalam, yaitu jaringan epidermis,
korteks, dan silinder pusat. Batang tidak mempunyai endodermis, karena sel-
selnya mengandung butir-butir tepung.
Jaringan yang menyusun batang adalah epidermis terutama berfungsi
sebagai pelindung. Pada dikotil banyak lapisan gabus yang mnutup epidermis dan
mengisi celah-celah akibat pertumbuhan membesar sekunder. Untuk fungsi
pertukaran zat pada batang terdapat lentisel yang tidak tertutup oleh lapisan
gabus.          
Korteks tidak berfungsi untuk pengangkutan zat, tetapi membentuk kulit
yang dapat berfungsi sebaga pelindung dan penguat batang. Pada dikotil terdapat
sel-sel yang disebut kambium gabus (felogen), yang ke arah uar membentuk felem
(gabus) dan kedalam membentuk felodem kulit gabus.          
Pada silinder pusat terdapat berkas pangangkut (xilem dan floem), jaringan
dasar empulur, dan jaringan penguat yang dikelilingi jaringan periskel. Pada
dikotil berkas pengangkut disebut koteral terbuka, denga susunan dari luar ke
dalam floem, kambium, xilem.

 
BAB  5.  PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu jaringan adalah kumpulan dari
beberapa sel. Struktur sel terdiri dari bagian membran, organel, dan sitoplasma.
Struktur tersebut berfungsi untuk menjalankan fungsi sel seperti metabolisme,
penyimpanan gen, pembelahan sel, dan sintesis DNA.

5.2. Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan pratikum ini harus lebih tepat waktu lagi

karena keterlambatan praktikum dapat mengganggu proses praktikum lain dan

juga dalam melakukan praktikum lebih hati-hati agar tidak merusak alat-alat yang

ada dilaboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, E. S,Kristinnah I.2009.BIOLOGI Makhluk Hidup dan 


Ligkungannya,Jakarta;Pusat Perbukuan

Endang G. Lestari, 2010, Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan


tanaman melalui kultur jaringan, Jurnal AgroBiogen 7(1):63-68.

Fictor, F. P, Moekti A.2009, Praktis Belajar BIOLOGI,Jakarta;BSE

Nurlina, 2016, Mengenal Struktur Sel dan Jaringan Batang


Tumbuhan, http://nurlina98.blogspot.co.id/2017/08/laporan-praktikum-botani-
mengenal.html Di akses tanggal 7 oktober 2017

Sri Hutami, 2010, masalah pencoklatan pada kultur jaringan, Jurnal


AgroBiogen 4(2):83-88

Anggun.2015.laporan praktikum botani:anatomi akar, batang dan


daun https://angguncahyadwihapsari.wordpress.com/2015/06/18/laporanpraktiku
m-botani-anatomi-akar-batangdan-daun/ htm di akses tanggal 15 Oktober 2017.

Tambaru, Elis.dkk.2014.Identifikasi struktur anatomi stomata penampag


membujur daun pada beberapa jenis pohon hutan kota makssar. Jurnal Alam dan
Lingkungan. Vol.5 (8). ISSN 2086-4604.

Song, Nio dan Banyo.2011.Kosentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan


air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11(2).

Rikky F.,dkk.2007. Mudah dana aktif belajar biologi. Bandung:Pusat perbukuan

Suwarno.2009. Panduan pembelajaran biologi. Jakarta:BSE.

 
 

Anda mungkin juga menyukai