ANATOMI TANAMAN
Mata Kuliah: Morfologi Dan Anatomi Tanaman
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari- Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Anatomi Tanaman ” ini. Sholawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran islam yang sempurna
dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Saya sangat bersyukur
karena telah menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat saya
sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran
terhadap makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia
atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat
keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi
tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ
tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan
“pembedahan”. Anatomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur fisik
tumbuhan. Hal ini juga yang dikenal dengan sebagai fitoanatomi, dengan praktisi
disiplin ilmu ini dikenal dengan sebagai fitoanatomis.
Anatomi tumbuhan juga tertarik dalam pengembangan tumbuhan, dari tahap
awal mereka sebagai benih hingga kematangan mereka menjadi dewasa. Dengan
membedah dan mempelajari tumbuhan, peneliti dapat belajar mengenai perbedaan
antara berbagai tumbuhan, yang merupakan bagian penting dari taksonomi tumbuhan.
Dua tumbuhan mungkin terlihat sangat mirip di permukaan, misalnya tetatpi secara
radikal berbeda ketika mereka dibedah dan dilihat dibawah mikroskop.
Dari perbedaan ini dapat digunakan untuk menggambarkan dan
mengkategorikan tumbuhan sehingga mereka dapat ditempatkan dalam sistem
taksonomi. Anatomi tumbuhan juga dapat melibatkan mempelajari tumbuhan yang
baru secara hati-hati ditemukan untuk mengkonfirmasi bahwa mereka unik dan untuk
mengumpulkan data tentang mereka yang dapat digunakan untuk mengkategorikan
mereka.
Yang semakin banyak orang memisahkan anatomi tumbuhan dan morfologi
dengan anatomi yang berkaitan dengan struktur internal tumbuhan, sedangkan
morfologi melibatkan penampilan eksterior tumbuhan. Ada beberapa tumpang tindih
antara bidang ini, sebuah bunga misalnya dapat diperiksa oleh morfologis dan ahli
anatomi dengan keduanya menjadi tertarik pada struktur luar dan internal bunga untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai hal itu.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki
dalam kehidupan:
- Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan
penyusunnya.
- Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk
dan peran sel penyusunnya.
- Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya,
proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang
lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Anatomi Akar Tanaman Dikotil dan Monokotil
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah
dan tumbuh menuju pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar
muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen
yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah.
Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari
tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem
apikal yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar)
yang berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan
terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan
yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik pertumbuhan.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau “zona
perpanjangan sel”. Setelah zona ini terdapat “zona differensiasi sel” dan “zona
pendewasaan sel”. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem, floem,
parenkim, dan sklerenkim.
- Epidermis, terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat, tanpa ruang antar sel,
mengalami penebalan gabus dan dilapisi kutikula
- Korteks, terdapat di sebelah dalam epidermis, berbatasan dengan epidermis,
terdiri dari sel-sel kolenkim sebagai penyokong bagian dalam diisi dengan sel
parenkim
- Stele, merupakan daerah disebelah dalam dari endodermis yang terdiri atas
perikambium, parenkim, celah daun, empulur, perisikel, serta berkas
pengangkut.
a. Susunan Anatomi Batang Dikotil
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan empulur.
Empulur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang tua. Kulit kayu bagian
terluar memiliki epidermis.
Pada bagian epidermis terdapat kambium gabus (felogen). Felogen yang
bekerja ke arah luar untuk membentuk lapisan gabus yang menutupi epidermis
dinamakan felem, sedangkan yang bekerja ke arah dalam dinamakan feloderm.
Kelompok sel epidermis yang tidak tertutupi zat gabus dinamakan lentisel yang
berfungsi untuk penguapan dan pertukaran gas.
Pada kulit kayu terdapat jaringan parenkim, jaringan penyokong, berkas
floem, buluh floem, sel pengiring, dan parenkim floem. Jaringan sklerenkim
merupakan penyusun serabut floem.
Berkas pembuluh floem letaknya berdampingan dengan pembuluh xilem. Di
antara berkas pembuluh xilem dan floem terdapat kambium pembuluh atau
kambium fasis. Kambium fasis merupakan bagian yang memisahkan kulit kayu.
Jika letak floem dan xilem berdampingan, maka tipe ikatan pembuluh tersebut
dinamakan kolateral.
Tipe kolateral dibagi menjadi dua, yaitu kolateral terbuka dan kolateral
tertutup. Disebut kolateral terbuka jika ada kambium di antara floem dan xilem,
sedangkan kolateral tertutup, jika di antara floem dan xilem tidak ada
kambium. Batang dikotil memiliki struktur yang khas. Batang dikotil muda dan
batang dikotil tua memiliki struktur yang sedikit berbeda.
Berikut struktur batang dikotil:
Gambar (a) adalah penampang melintang batang dikotil muda. Pada gambar
tersebut telah terbentuk suatu lingkaran kayu dengan pembuluh angkutan di
sekitar empulurnya.
Gambar (b) adalah batang dikotil yang telah tua. Dari gambar tersebut, kamu
dapat melihat lingkaran tahun dan jari-jari empulur yang tampak seperti ruji-
ruji.
b. Anatomi Batang Monokotil
Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil.
Epidermis tanaman monokotil memiliki dinding sel yang tebal
Di bawah epidermis terdapat jaringan tipis yang terdiri atas jaringan
sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berperan memperkuat dan
mengeraskan bagian luar batang.
Ikatan pembuluh menyebar di seluruh batang, tetapi yang paling banyak pada
daerah yang mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem berdampingan
dengan xilem yang dikelilingi sklerenkim. Tipe ikatan pembuluh ini disebut
vibrovassal. Pada monokotil tidak terdapat kambium.
Jadi, pertumbuhan yang terjadi hanya memanjang untuk memperbesar batang
melalui pembentukan rongga reksigen sehingga pembesaran batang sangat
terbatas. Berbeda dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil
muda dan monokotil tua memiliki struktur yang persis sama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/anatomi-tumbuhan/
https://www.gurupendidikan.co.id/anatomi-tumbuhan/
https://roboguru.ruangguru.com/question/deskripsikan-perbedaan-anatomi-antara-
akar-dikotil-dan-monokotil-_QU-77KZTVR0
https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-batang/
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/anatomi-daun
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-struktur-organel-sel-tumbuhan-
1ughycSI031#:~:text=Struktur%20organel%20dalam%20sel%20tumbuhan,sehingga
%20dapat%20dengan%20mudah%20dibedakan.