Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANATOMI TANAMAN
Mata Kuliah: Morfologi Dan Anatomi Tanaman

Disusun Oleh:

AULIYAH AZZAHRA RAHMADHANA


(08320210085)
B3

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari- Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Anatomi Tanaman ” ini. Sholawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran islam yang sempurna
dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Saya sangat bersyukur
karena telah menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat saya
sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran
terhadap makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki.

Makassar, Desember 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Anatomi Akar Tanaman Dikotil dan Monokotil


1.2 Anatomi Batang Tanaman Dikotil dan Monokotil
1.3 Anatomi daun Tanaman Dikotil dan Monokotil
1.4 Sel dan Organel Sel

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia
atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat
keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi
tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ
tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan
“pembedahan”. Anatomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur fisik
tumbuhan. Hal ini juga yang dikenal dengan sebagai fitoanatomi, dengan praktisi
disiplin ilmu ini dikenal dengan sebagai fitoanatomis.
Anatomi tumbuhan juga tertarik dalam pengembangan tumbuhan, dari tahap
awal mereka sebagai benih hingga kematangan mereka menjadi dewasa. Dengan
membedah dan mempelajari tumbuhan, peneliti dapat belajar mengenai perbedaan
antara berbagai tumbuhan, yang merupakan bagian penting dari taksonomi tumbuhan.
Dua tumbuhan mungkin terlihat sangat mirip di permukaan, misalnya tetatpi secara
radikal berbeda ketika mereka dibedah dan dilihat dibawah mikroskop.
Dari perbedaan ini dapat digunakan untuk menggambarkan dan
mengkategorikan tumbuhan sehingga mereka dapat ditempatkan dalam sistem
taksonomi. Anatomi tumbuhan juga dapat melibatkan mempelajari tumbuhan yang
baru secara hati-hati ditemukan untuk mengkonfirmasi bahwa mereka unik dan untuk
mengumpulkan data tentang mereka yang dapat digunakan untuk mengkategorikan
mereka.
Yang semakin banyak orang memisahkan anatomi tumbuhan dan morfologi
dengan anatomi yang berkaitan dengan struktur internal tumbuhan, sedangkan
morfologi melibatkan penampilan eksterior tumbuhan. Ada beberapa tumpang tindih
antara bidang ini, sebuah bunga misalnya dapat diperiksa oleh morfologis dan ahli
anatomi dengan keduanya menjadi tertarik pada struktur luar dan internal bunga untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai hal itu.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki
dalam kehidupan:
- Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan
penyusunnya.
- Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk
dan peran sel penyusunnya.
- Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya,
proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang
lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu anatomi tumbuhan?
2. Bagaimana anatomi akar, batang dan daun pada tanaman dikotil dan pada
tanaman monokotil?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu anatomi tumbuhan
2. Untuk mengetahui anatomi akar, batang dan daun pada tanaman dikotil
maupun monokotil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Anatomi Akar Tanaman Dikotil dan Monokotil
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah
dan tumbuh menuju pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar
muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen
yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah.
Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari
tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem
apikal yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar)
yang berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan
terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan
yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik pertumbuhan.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau “zona
perpanjangan sel”. Setelah zona ini terdapat “zona differensiasi sel” dan “zona
pendewasaan sel”. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem, floem,
parenkim, dan sklerenkim.

a. Fungsi dan Sifat Akar


1. Fungsi akar
- Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh
berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
- Akar berfungsi sebagai media penyerapan air dan garam-garam mineral (zat
unsur hara) dari dalam tanah
- Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar
pada tumbuhan mangrove (jenis tanaman dikotil), yang disebut
“pneumatofor“(akar napas).
- Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya
wortel dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai
tempat menyimpan makanan.
- Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif.
Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang
akan menjadi individu baru.
2. Sifat Akar
- Tidak mempunyai klorofil,
- Tidak mempunyai nodus (tidak berbuku-buku) dan internodus (tidak beruas)
serta tidak mendukung daun- daun atau sisik maupun bagian-bagian lainnya,
- Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah,
- Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang.
- Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan
arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya.
- Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
b. Bagian- bagian Akar
- Kaki atau leher akar (collum radicis) yaitu bagian yang bersambungan
langsung dengan batang.
- Akar literal/ ujung akar ( radix lateralis) yakni cabang-cabang akar yang
dihasilkan oleh akar utama (pokok akar), dan masih dapat bercabang-cabang
lagi. Penamaan masing-masing tingkat percabangan di lakukan dengan
menyebut tarafnya. Jadi percabangan tingkat satu adalah akar lateral yang
dibentuk oleh akar utama. Cabang dari cabang tersebut termasuk percabangan
tingkat dua.
- Serabut akar (radix fibrilla) adalah cabang-cabanga akar yang ramping seperti
serabut.
- Rambut akar (pilus radicalis) yakni rambut-rambut di dekat ujung akar, yang
memperluas permukaan akar yang menyerap air dan garam tanah. Rambut
akar senantiasa dibentuk baru di dekat ujung akar, sementara yang lama akan
tanggal.
- Tudung akar (calyptra) yang terdapat di bagian paling ujung, menutupi
meristem apeks akar.
- Seludang akar (coleorrhiza) terdapat pada embrio sejumlah tumbuhan
monokotil.
c. Perkembangan Akar
Pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu
tumbuh menjadi akar utama yang juga di sebut akar primer (Radix primaria) dan
bertambah panjang akibat oembelahan dan pemanjangan sel di belakang apeks
akar. Apeks akar di lindungi oleh tudung akar, suatu penutub yang terdiri dari sel-
sel dewasa. Pada titik tumbuh akar, sel di bentik tidak hanya ke akar belakang
untuk menambah panjangnya akar, namun juga kea rah yang berlawanan untuk
mengganti sel-sel tudung akar yang akan aus sewaktu akar tumbuh menembus
tanah.
Dekat di beakangnya terdapat bulu-bulu akar (rambut-rambut akar), yang
membantu dalam penyerapan air dan garam-garam dari dalam tanah serta
memperluas permukaan akar yang dapat menyerap bahan-bahan tersebut. Pada
jarak tertentu di belakang meristem apeks akar, akan di bentuk akar lateral (radix
lateralis).
d. Struktur Akar Dikotil

Berikut struktur jaringan pada tumbuhan dikotil  :


- Epidermis, korteks dan juga perisikel pada tumbuhan dikotil memiliki
fungsi dan letak yang sama dengan tumbuhan monokotil.
- Endodermis akar dikotil terletak di dalam korteks dan juga di luar
perisikel. Endodermis akar dikotil mempunyai bentuk kotak dan tersusun
rapat tanpa adanya celah antar sel. Endodermis berguna untuk mengatur
masuknya air ke pembuluh juga menyimpan zat makanan.
- Perisekel pada akar dikotil hanya terdiri dari selapis sel.
- Xilem dan floem pada akar dikotil tersusun secara radial dan juga
membentuk jari-jari. Xilem berada ditengah dengan floem yang
mengelilinginya. Diantara xilem dan floem terdapat kambium.
- Pembuluh xilem mempunyai dinding yang tebal dengan serat sedikit tapi
mempunyai banyak parenkim.
e. Struktur Akar Monokotil
Akar Monokotil ini tersusun oleh beberapa macam jaringan dengan fungsi
tertentu. Berikut ialah struktur jaringan akar monokotil  :
- Epidermis / eksodermis akar monokotil terletak di bagian terluar akar. berguna
sebagai jalan masuknya air serta garam mineral.
- Korteks akar berada di dalam epidermis. berguna sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan.
- Endodermis pada akar monokotil ini membentuk dinding sekender yang tebal.
- Periskel akar monokotil terletak di dalam endodermis dan juga berfungsi
membentuk kambium gabus dan cabang akar. Perisekel akar monokotil terdiri
dari beberapa sel dan juga membentuk akar lateral.
- Xilem dan floem akar monokotil tidak tersusun rapi dan juga berselingan
dengan jumlah yang sangat banyak, dikarenakan tidak adanya kambium
seperti pada akar dikotil.
- Sebelum bagian pusat akar terbentuk, xilem ini berhenti tumbuh sehingga
jalur-jalur xilem saling berikatan
- Empulur tumbuhan monokotil terletak di tengah dan dikelilingi oleh xilem dan
juga floem secara berselang-seling.
f. Perbedaan Akar Monokotil dengan Akar Dikotil
- Sistem perakaran. Sistem perakaran pada tumbuhan monokotil ialah serabut,
sementara pada tumbuhan dikotil adalah tunggang.
- Kaliptra pada monokotil berbatasan langsung dengan ujung akar dan bisa
dilihat jelas. Kaliptra pada dikotil juga berbatasan dengan ujung akar tapi tidak
terlihat jelas.
- Perisikel pada tumbuhan monokotil terdiri dari beberapa lapis sel yang
membentuk cabang akar dan juga berdinding tebal. Perisekel pada tumbuhan
dikotil hanya terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal, dan juga membentuk
cabang-cabang akar sekunder berupa kambium dan kambium gabus.
- Letak xilem dan juga floem pada tumbuhan monokotil berselang-seling,
sementara tumbuhan dikotil bersifat kolateral dimana xilem dikelilingi olem
floem.
- Letak empulur pada tumbuhan monokotil terletak nya pada pusat akar dengan
empulur yang luas, sementara pada tumbuhan dikotil empulur pada pusat akar
sempit atau bahkan tidak ada empulur.
- Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sementara pada tumbuhan
dikotil ada kambium yang seperti meristem sekunder.
- Pada tumbuhan monokotil ini akar terbentuk secara adventif atau dari
pembengkakan akar. Sementara pada sebagian tumbuhan dikotil pembentukan
akar terjadi secara radikula / terbentuk dari ujung bawah embrio.
g. Contoh Tanaman Dikotil dan Monokotil
- Contoh tanaman monokotil ialah Jagung, Pisang raja, Vanili, Anggrek,
Kelapa, Kunyit, Jahe, Padi.
- Contoh tanaman dikotil ialah Pete, kacang, Jambu air, Mahoni, Mangga,
Terong, Tomat.
1.2 Anatomi Batang Tanaman Dikotil dan Monokotil
Batang adalah organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh
tumbuhan. Selain itu, batang berfungsi menghubungkan bagian akar dan daun.
Pada batang terdapat tempat munculnya daun yang disebut buku (nodus). Pada
setiap buku dapat ditemukan satu, dua, atau lebih daun. Jarak buku yang satu
dengan yang lainnya disebut internodus.

- Epidermis, terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat, tanpa ruang antar sel,
mengalami penebalan gabus dan dilapisi kutikula
- Korteks, terdapat di sebelah dalam epidermis, berbatasan dengan epidermis,
terdiri dari sel-sel kolenkim sebagai penyokong bagian dalam diisi dengan sel
parenkim
- Stele, merupakan daerah disebelah dalam dari endodermis yang terdiri atas
perikambium, parenkim, celah daun, empulur, perisikel, serta berkas
pengangkut.
a. Susunan Anatomi Batang Dikotil
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan empulur.
Empulur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang tua. Kulit kayu bagian
terluar memiliki epidermis. 
Pada bagian epidermis terdapat kambium gabus (felogen). Felogen yang
bekerja ke arah luar untuk membentuk lapisan gabus yang menutupi epidermis
dinamakan felem, sedangkan yang bekerja ke arah dalam dinamakan feloderm. 
Kelompok sel epidermis yang tidak tertutupi zat gabus dinamakan lentisel yang
berfungsi untuk penguapan dan pertukaran gas. 
Pada kulit kayu terdapat jaringan parenkim, jaringan penyokong, berkas
floem, buluh floem, sel pengiring, dan parenkim floem. Jaringan sklerenkim
merupakan penyusun serabut floem.
Berkas pembuluh floem letaknya berdampingan dengan pembuluh xilem. Di
antara berkas pembuluh xilem dan floem terdapat kambium pembuluh atau
kambium fasis. Kambium fasis merupakan bagian yang memisahkan kulit kayu.
Jika letak floem dan xilem berdampingan, maka tipe ikatan pembuluh tersebut
dinamakan kolateral. 
Tipe kolateral dibagi menjadi dua, yaitu kolateral terbuka dan kolateral
tertutup. Disebut kolateral terbuka jika ada kambium di antara floem dan xilem,
sedangkan kolateral tertutup, jika di antara floem dan xilem tidak ada
kambium. Batang dikotil memiliki struktur yang khas. Batang dikotil muda dan
batang dikotil tua memiliki struktur yang sedikit berbeda.
Berikut struktur batang dikotil:
Gambar (a) adalah penampang melintang batang dikotil muda. Pada gambar
tersebut telah terbentuk suatu lingkaran kayu dengan pembuluh angkutan di
sekitar empulurnya. 
Gambar (b) adalah batang dikotil yang telah tua. Dari gambar tersebut, kamu
dapat melihat lingkaran tahun dan jari-jari empulur yang tampak seperti ruji-
ruji. 
b. Anatomi Batang Monokotil
Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil.
Epidermis tanaman monokotil memiliki dinding sel yang tebal
Di bawah epidermis terdapat jaringan tipis yang terdiri atas jaringan
sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berperan memperkuat dan
mengeraskan bagian luar batang. 
Ikatan pembuluh menyebar di seluruh batang, tetapi yang paling banyak pada
daerah yang mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem berdampingan
dengan xilem yang dikelilingi sklerenkim. Tipe ikatan pembuluh ini disebut
vibrovassal. Pada monokotil tidak terdapat kambium. 
Jadi, pertumbuhan yang terjadi hanya memanjang untuk memperbesar batang
melalui pembentukan rongga reksigen sehingga pembesaran batang sangat
terbatas. Berbeda dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil
muda dan monokotil tua memiliki struktur yang persis sama. 

1.3 Anatomi Daun Tanaman Dikotil dan Monokotil


Anatomi daun pada umumnya mempunyai warna hijau yang menjadi ciri khas
dari daun itu sendiri. Mengapa daun kebanyakan memiliki warna hijau? Warna
hijau yang dihasilkan dari daun ini berasalal dari zat hijau daun yang biasa dikenal
dengan nama klorofil. Warna hijau ini mempunyai peran penting dalam
menangkap energi yang dihasilkan oleh matahari untuk mendukung proses
fotosintesis (proses memasak makanan).
Daun merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang bisa dikatakan sebagai organ
penting untuk mendukung kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup autotrof obligat yang memenuhi
keperluannya sendiri dengan menggunakan energi melewati proses konversi dari
cahaya matahari sehingga menjadi energi kimia.
Sama halnya dengan tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil juga
membutuhkan daun untuk kelangsungan hidupnya. Karena memang daun sangat
berperan aktif dalam membantu mengubah unsur – unsur hara sehingga bias menjadi
makanan.
a. Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil
Struktur anatomi secara umum bisa dilihat dari bagian luar dan bagian dalam
dari daun. Dalam kehidupan sehari-hari anatomi daun bisa dibedakan menjadi 2,
yakni anatomi daun monokotil dan juga anatomi daun monokotil.
1. Struktur Anatomi Daun Bagian Luar
Pada daun pun terdapat kategori daun sempurna. Daun dikatakan
sempurna apabila terbentuk dari 3 bagian berikut ini yakni, bagian pelepah
daun yang digunakan untuk menempelnya daun pada batang, bagian tangkai
daun yang digunakan untuk penghubung antara pelepah dengan bagian daun,
dan yang terakhir adalah helaian daun itu sendiri.
Pada dasarnya daun mempunyai bentuk membulat dilengkapi dengan
suatu variasi menjari dan juga memanjang, kemudian bentuk ekstremnya
sendiri panjang meruncing. Bagian permukaan daun bisa saja ditumbuhi oleh
rambut yang halus dan kecil.
Di antara bagian tangkai daun dan juga pangkal daun kadang
ditemukan hiasan daun penumpu. Adalagi ditemukan hiasan lidah – lidah
ligula di bagian pelepah dan juga perbatasan helai pada daun tumbuhan
rumput – rumputan. Daun pada tumbuhan sukulen bisa digunakan juga untuk
melakukan penyimpanan air.
Klorofil membuat warna daun menjadi hijau. Klorofil merupakan
senyawa pigmen yang mempunyai peran dalam melakukan seleksi terhadap
panjang gelombang cahaya, selanjutnya energi yang digunakan diperoleh dari
proses fotosintesis.
Selain itu daun juga mempunyai jenis senyawa pigmen lainnya seperti
contohnya zat karoten yang menimbulkan warna jingga, zat xantofil yang
menimbulkan warna kuning, zat antosianin yang menimbulkan warna merah,
biru dan juga ungu (dipengaruhi oleh derajat keasaman).
2. Struktur Anatomi Daun Bagian Dalam
Berikut ini penjelasan mengenai struktur anatomi daun yang terdapat di bagian
dalam serta fungsi yang dimiliki :
- Epidermis
Bagian ini pada daun merupakan bagian sel yang hidup di area palin
luar dari daun. Jaringan ini dibedakan menjadi 2 bagian yakni bagian
epidermis atas dan juga bagian epidermis bawah.
- Jaringan Mesofil
Jaringan ini dibedakan menjadi dua bagian meliputi jaringan tiang
(sering disebut sebagai jaringan palisade) dan jaringan bunga karang
(sering disebut sebagai jaringan spons). Jaringan tiang mempunyai
banyak kandungan kloroplas yang digunakan untuk membantu dalam
proses memasak makanan.
Ciri – ciri yang bisa dilihat dari jaringan tiang ialah terdapat sel – sel
yang mempunyai bentuk silinder dan juga susunannya terlihat sangat
rapat. Sedangkan jaringan bunga karang terlihat lebih berongga jika
dibandingkan dengan jaringan tiang. Peran utamanya ialah digunakan
untuk tempat penyimpanan semua cadangan makanan yang ada.
- Berkas Pembuluh Angkut
Berkas pembuluh angkut dibedakan menjadi dua bagian meliputi
pembuluh kayu dan juga pembuluh tapis. Pembuluh kayu dikenal sebagai
xilem yang mempunyai peran dalam mengangkut air dan juga mineral
untuk dibawa ke bagian daun. Sedangkan pembuluh tapis dikenal sebagai
floem yang mempunyai peran dalam menyebarkan hasil dari proses
fotosintesis dari bagian daun ke seluruh bagian dari tubuh tumbuhan
untuk menunjang pertumbuhan.
- Stomata
Stomata mempunyai peran sebagai alat respirasi yang nantinya akan
membantu mengambil gas CO2 yang ada di udara bebas dan selanjutnya
akan digunakan untuk membantu proses fotosintesis yang menghasilkan
gas O2. Letak dari stomata sendiri berada pada bagian epidermis bawah.
3. Struktur Anatomi Daun Monokotil
Secara umum daun monokotil dapat diketahui karena bentuk daunnya
yang mirip dengan bentuk pita. Di bagian pangkal mempunyai lembaran yang
digunakan untuk membungkus bagian batangnya. Kemudian posisi pada urat
daunnya juga terlihat saling sejajar.
Jaringan epidermis dan juga kutikula letaknya terdapat pada bagian
lapisan permukaan atas serta bagian lapisan permukaan bawah daun.
Stomatanya bisa dilihat terletak secara berderet. Sedangkan bagian mesofil
yang mempunyai fungsi dalam membantu membuat suatu zat
makanan melewati proses fotosintesis terletak pada bagian cekungan antara
urat dari daun.
4. Struktur Anatomi Daun Dikotil
Pada daun dikotil secara umum memiliki suatu jaringan kutikula yang
mempunyai fungsi untuk meminimalisir proses terjadinya penguapan terhadap
air melewati permukaan dari daun. Jaringan kutikula adalah hasil dari proses
penebalan yang terjadi dari zat kutin yang letaknya pada bagian atas dan juga
bawah permukaan daun.
Stomata yang ada pada bagian daun dikotil melapisi pemukaan daun
bawah dan juga permukaan daun atas. Kelenjar daun dan juga rambut yang
ada pada tumbuhan dikotil mempunyai fungsi sebagai media untuk
pengeluaran. Urat daun mempunyai fungsi sebagai alat yang digunakan untuk
transportaso zat – zat yang letaknya di bagian helai daun.
Mesofil merupakan salah satu bagian dari daun yang bisa ditemukan pada
bagian lapisan epidermis bawah dan juga lapisan epidermis atas, dimana
mesofil digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis.

1.4 Sel dan Organel Sel


1. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang
ilmuwan Inggris bernama Robert Hooke. Sambil melihat melalui mikroskop,
dia mengamati benda-benda kecil seperti kotak di sepotong gabus pada sampel
kulit kayu dari pohon oak. Sel merupakan unit dasar kehidupan, yang
menyusun semua makhluk hidup. Ide ini membentuk dasar dari Teori Sel.

Tiga bagian utama teori sel adalah:


- Semua makhluk hidup terbuat dari sel.
- Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi semua makhluk hidup.
- Sel hanya berasal dari sel lain yang sudah ada sebelumnya melalui
pembelahan sel.
Beberapa organisme terbuat dari sel tunggal, sedangkan yang lain terdiri dari
banyak sel. Organisme ini disebut multiseluler (memiliki banyak sel). Sel akan
berbeda dalam ukuran dan kompleksitasnya. Eukariota adalah organisme yang
tersusun dari sel besar dan kompleks, sedangkan prokariota adalah organisme
yang tersusun dari sel kecil dan sederhana. Hewan dan tumbuhan adalah contoh
eukariota (memiliki sel eukariotik) sedangkan bakteri adalah contoh prokariota
(memiliki sel prokariotik).
2. Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan
Sel terdiri dari struktur subseluler yang bertanggung jawab untuk
fungsi yang berbeda dan spesifik. Struktur ini dikenal sebagai organel.
Organel akan terdapat pada tumbuhan dan hewan. Berikut ini adalah berbagai
organel pada tumbuhan dan fungsinya:
1. Dinding Sel
Ini adalah lapisan terluar yang kaku dari sel tumbuhan. Itu membuat
sel menjadi kaku – dan memberinya perlindungan. Sel hewan tidak
memiliki dinding sel.
2. Membran Sel
Lapisan pelindung yang mengelilingi setiap sel dan memisahkannya
dari lingkungan luarnya. Itu ditemukan tepat di dalam dinding sel dan
terdiri dari lipid kompleks (lemak) dan protein.
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan larutan kental dan berair (berbasis air) tempat
organel ditemukan. Zat seperti garam, nutrisi, mineral dan enzim (molekul
yang terlibat dalam metabolisme) dilarutkan dalam sitoplasma.
4. Inti
Menjadi pusat kendali dari sel, mengandung asam deoksiribonukleat
(DNA), bahan genetik yang mengarahkan semua aktivitas sel. Hanya sel
eukariotik yang memiliki inti (jamak untuk inti), sedangkan sel prokariotik
tidak. 
5. Ribosom
Struktur bulat kecil yang menghasilkan protein. Mereka ditemukan di
sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma.
6. Retikulum Endoplasma (ER)
Retikulum Endoplasma adalah sistem membran kantung dan
terowongan yang terlipat. Retikulum endoplasma membantu
memindahkan protein di dalam sel serta mengekspornya ke luar sel. Ada
dua jenis retikulum endoplasma:
Retikulum endoplasma kasar (ditutupi ribosom).
Retikulum endoplasma halus (tanpa ribosom).
7. Badan Golgi
Badan Golgi adalah tumpukan kantong yang dilapisi membran dengan
tugas untuk mempersiapkan protein yang akan diekspor dari sel.
8. Mitokondria
Berfungsi untuk mengubah energi yang tersimpan dalam makanan
(gula dan lemak) menjadi molekul kaya energi yang dapat digunakan sel
(disingkat Adenosine triphosphate – ATP).
9. Lisosom
Lisosom merupakan pusat pencernaan sel yang menghasilkan berbagai
jenis enzim yang mampu memecah partikel makanan dan mendaur ulang
komponen sel yang sudah usang.
10. Vakuola
Berfungsi untuk menyimpan limbah beracun serta produk bermanfaat
seperti air. Ini terutama ditemukan pada tumbuhan.
11. Kloroplas
Kloroplas mengandung pigmen hijau yang menangkap sinar matahari
dan mengubahnya menjadi gula melalui proses yang disebut fotosintesis.
Gula adalah sumber energi bagi tumbuhan.
3. Struktur Organel Sel

Tergolong ke dalam jenis sel yang memiliki membran inti (sel


eukarotik), sel tumbuhan memiliki perbedaan dengan sel yang ada pada
hewan. Karakteristik yang membedakan adalah sel tumbuhan memiliki
dinding sel yang tebal, vakuola yang besar, plasmodesmata, dan kloroplas.
Struktur organel dalam sel tumbuhan terdiri dari ribosom, nukleus,
badan golgi, vakuola, mitokondria, kloroplas, peroksisom, dan retikulum
endoplasma. Setiap organel memiliki ciri yang berbeda sehingga dapat dengan
mudah dibedakan.
Gabungan organel tersebut akan membentuk struktur yang bisa bekerja
sama dalam mempertahankan kinerja sel tumbuhan. Berikut bagian-bagian
dari struktur organel sel tumbuhan.
- Inti Sel
Inti sel disebut juga sebagai nukleus. Nukleus merupakan organel yang
memiliki peranan penting dalam sel tumbuhan. Fungsi utamanya adalah
melakukan proses pembelahan untuk memenuhi metabolisme pada
tumbuhan
- Vakuola
Vakuola berfungsi sebagai wadah yang digunakan untuk lokasi
penyimpanan sel. Vakuola dalam sel tumbuhan memiliki ruang
penyimpanan besar untuk berbagai zat makanan seperti gula dan protein.
Fungsi utama vakuola adalah menstabilkan tingkat PH, mengatur tekanan
dalam sel, dan memisahkan sisa zat metabolisme.
- Kloroplas
Kloroplas berfungsi sebagai organel yang di dalamnya mengandung
klorofil. Kloropas membantu tumbuhan memiliki pigmen berwarna hijau.
- Retikulum Endoplasma (RE)
Sebagai organel yang menjadi penghubung sitoplasma dan nukleus,
RE berfungsi untuk mengangkut sisa lemak yang akan diolah menjadi
cadangan makanan bagi tumbuhan.
- Mitokondria
Mitokondria sangat mudah terlihat karena bentuknya yang besar dan
lonjong. Bentuknya yang besar tersebut mengandung enzim guna
memecah karbohidrat. Fungsi utama mitokondria adalah memberikan
asupan energi dalam bentuk ATP yang berguna untuk menjaga
keberlangsungan tumbuhan.
- Peroksisom
Peroksisom memiliki ukuran yang sangat kecil. Fungsi organel ini
untuk memproses asam lemak agar berubah menjadi komponen gula yang
bermanfaat. Peroksisom mengandung 40 enzim yang berfungsi mengolah
racun menjadi air.
- Badan Golgi
Secara umum badan golgi memiliki bentuk yang sama dengan RE,
yakni labirin yang berliku. Perbedaannya adalah badan golgi berada pada
bagian membran yang ada di kantong. Badan golgi berfungsi sebagai
pembuat zat kimia yang ada pada sel. Selain itu, fungsi lainnya juga
sebagai penyimpanan cadangan protein dalam sel.
- Ribosom
Bentuk ribosom sangat kecil dan memiliki dua jenis, yaitu bebas dan
terikat. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yakni untuk memproses
protein yang ada pada sel tumbuhan. Dalam ribosom terkandung asam
ribonukleat sebanyak 60% dan protein sebanyak 40%.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/anatomi-tumbuhan/
https://www.gurupendidikan.co.id/anatomi-tumbuhan/
https://roboguru.ruangguru.com/question/deskripsikan-perbedaan-anatomi-antara-
akar-dikotil-dan-monokotil-_QU-77KZTVR0
https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-batang/
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/anatomi-daun
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-struktur-organel-sel-tumbuhan-
1ughycSI031#:~:text=Struktur%20organel%20dalam%20sel%20tumbuhan,sehingga
%20dapat%20dengan%20mudah%20dibedakan.

Anda mungkin juga menyukai