Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH BOTANI

ANATOMI AKAR

OLEH : VICTOR HANSEL (D1A018110)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Ir. ELIS KARTIKA, M.Si.
ELI INDRA SWARI, S.P, M.P

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI 2019
Mengenali Struktur Anatomi Akar
Tumbuhan dan Bagian-Bagiannya
By Ken Pandu Negara di 15:57

Akar merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan. Umumnya, akar berwarna putih
dan berbentuk meruncing yang memudahkan untuk menembus lapisan tanah. Adapun dalam
menunjang fungsinya, akar tersusun atas beberapa bagian penting. Bagian-bagian akar
tersebutlah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Bagian-bagian tersebut akan
diuraikan secara khusus menurut struktur anatomi akar berikut ini.

Struktur Anatomi Akar


Akar merupakan salah satu organ tumbuhan yang paling vital. Tumbuhan tidak dapat
bergerak dengan bebas (mobile) seperti hewan dan manusia, namun tumbuhan mempunyai
akar untuk tetap tegak berdiri. Selain sebagai penopang tubuh tumbuhan seperti pada akar
tunggang dan serabut, akar juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
Advertisement

1. Organ penyerap dan pengambil air dan mineral hara dari dalam tanah. Air dan mineral
hara yang jauh dari zona perakaran dapat diserap akar dengan bantuan rambut-rambut
akar;
2. Akar dapat bermodifikasi menjadi tempat menyimpan cadangan makanan. Misalnya
pada wortel dan bengkuang;
3. Sebagai alat reproduksi. Misalnya pada tumbuhan yang berimpang, seperti jahe,
kunyit serta tanaman lain seperti sukun dimana bagian akarnya dapat tumbuh tunas
yang dapat menjadi tumbuhan baru;
4. Tumbuhan tertentu menggunakan akar untuk bernafas yang disebut akar nafas.
Contohnya pada tumbuhan bakau.
Gambar struktur anatomi akar tumbuhan

Dari gambar di atas terlihat bagian-bagian akar jika dipotong secara melintang. Bagian terluar
dari akar disebut epidermis, lalu korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).

1. Epidermis

Dalam struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar dari akar yang berasal dari
protoderm. Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki
kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut
akar yang berfungsi untuk pengambilan air dan garam mineral. Rambut-rambut akar
merupakan modifikasi dari sel sepidermis akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar
menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien. [Baca :
Ciri ciri Jaringan Epidermis]
Advertisement

2. Korteks

Setelah epidermis, struktur anatomi akar dilanjut dengan keberadaan korteks yang tersusun
atas jaringan parenkim. Jaringan parenkim ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan substansi
lain.

Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air
dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks
melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler
secara apoplas.

3. Endodermis

Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini
terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan
endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di
dalam silinder pusat.
Advertisement

4. Silinder pusat (stele)

Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari struktur anatomi akar. Jaringan
pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak
berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang
akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, yaitu floem dan xilem.

Sel-sel pada perisikel mudah membelah dan membentuk percabangan, sehingga pertumbuhan
cabang akar bersifat endogen. Fungsi dari perisikel ini yaitu sebagi penunjang pertumbuhan
sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Xilem dan floem terletak pada bagian dalam
perisikel. Stele ini dapat membentuk empulur pada tumbuhan monokotil tetapi tidak pada
tumbuhan dikotil.

Nah, demikianlah pemaparan mengenai struktur anatomi akar yang dapat kami sampaikan
di kesempatan kali ini. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap bagian-
bagian akar mempunyai fungsinya masing-masing yang berguna dalam penyerapan serta
transportasi air dan hara. Setiap bagian akar juga mengalami pertumbuhan untuk menunjang
fungsinya tersebut.
http://www.ebiologi.net/2016/01/struktur-anatomi-akar-bagian.html

Struktur dan Fungsi Akar Tumbuhan


April 19, 2012 56 Comments
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai
tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.

Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan


tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem
akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.

(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut) (b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)

1. Struktur Akar

Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis,
korteks, endodermis, dan silinder pusat.

1.1 Morfologi (struktur luar) akar.

Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki
akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal
yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral
dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki
akar yang panjang.

Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar.

Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada
waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar
mengandung lendir.

Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan
mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.
Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan
terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur
dan mati.

1.2 Anatomi (struktur dalam) akar.

Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah
mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks,
endodermis, dan stele (silinder pusat).

Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar
terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh
air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.

Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding
tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam
pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan
sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu,
batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis
berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem
(pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari
silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam
pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang
merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan
monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

2. Fungsi Akar

Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang
berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada
tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :

 Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
 Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
 Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada
tumbuhan bakau.
 Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki
akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru.

3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya

Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar.
Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.

Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu
(xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan
arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya
ke pembuluh kayu.

Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.


Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di
antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks,
endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut
pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar,
selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan
mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena
pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu
(xilem), maka disebut pengangkutan vaskuler.

Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung
secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat
(berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui
oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat
semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar
lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke
dalam sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.

Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila
dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air
dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan
mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.

Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif.
Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran
(selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke
dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.

Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan
tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut
turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.

4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu
akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.

Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di
hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas
yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap
kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas
misalnya Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).

Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari
bagian batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar
gantung berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar
yang masuk ke dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam
tanah ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar
yang masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi.
Selanjutnya energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.

https://wandylee.wordpress.com/2012/04/19/struktur-dan-fungsi-akar/#more-204

makalah anatomi akar


Diposkan pada 28 Maret 2015 oleh aryaja39

MAKALAH

ANATOMI TUMBUHANTENTANG AKAR

KELOMPOK 5

DISUSUN OLEH:

 ANDRI PASRAH : 4214054


 IKBAR : 4214055
 RAHMAT BAYU SAPUTRA : 4214100
 RICKY OKTA SUGIARDA : 4214075

KELAS II.C BIOLOGI

DOSEN PENGAMPU : RIA DWI JAYATI, M.Pd

JURUSAN MIPA ( Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam )

PROGRAM STUDI BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( STKIP-PGRI ) KOTA LUBUKLINGGAU

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “ Anatomi Akar ” ini. Sholawat dan
salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadaRIA
DWI JAYATI, M.pd atas bimbingan yang diberikan dalam proses pembuatan makalah ini
selaku dosen pembimbing mata kuliah Anatomi Tumbuhan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan
sangat jauh dari kata Kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak.

Kami berharap semoga makalah “ Anatomi Akar ” ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal ‘alamin.

Lubuklinggau, 01 Maret 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………

1. Struktur Umum Akar ………………………………………….


2. Akar Primer ………………………………………………………..
3. Mikorhiza ………………………………………………………
4. Bintil Akar …………………………………………………….
5. Di feriensiasi Jaringan Dalam Akar …………………………..
6. Akar Skunder ……………………………………………………..
7. Hubungan Antara Struktur Akar dan Penyerapan air …………….
8. Struktur Akar Penyimpanan ………………………………………
9. Akar Untuk Menyokong Tumbuhan ……………………………..
10. Akar Udara………………………………………………………..

BAB III PENUTUP ……………………………………………..

KESIMPULAN …………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Akar adalah bagian paling bawah dari tumbuhan. Umumnya Akar berkembang
didalam tanah.akar berfungsi sebagai tempat penyerapan zat – zat makanan untuk
kelangsungan tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman.

kondisi lingkungan sering kali mempengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran tumbuhan
yang hidup ditanah kering biasanya berkembang lebih baik.pada tumbuhan yang hidup pada
tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral menyebar dekat
dibawah permukaan tanah.struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya, dikenal
akar penyimpanan, akar udara, akar sukulen, akar panjat, akar penunjang,akar napas (
Pneumetafor ), dan akar yang yang bersimbosis dengan jamur ( mikorhiza ).

Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar , yaitu akar primer dan akar serabut (
adventitious ). Akar primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas,sedangkan akar
serabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti
batang dan daun.

1. RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana hubungan antara struktur akar dan penyerapan air ?


 Bagaimana struktur akar penyimpanan ?

C.TUJUAN MASALAH

 Mengetahui hubungan antara struktur akar dan penyerapan air


 Mengetahui struktur akar penyimpanan ?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Struktur Umum Akar

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh diatas tanah.Histogenesis
epidermis akar berbeda dengan batang.Pada spermatophyte, xylem primer pada akar bersifat
ekstrak, sedangkan pada batang bersifat endark.Berkas xylem dan floem pada akar tersusun
berselang – seling, sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral, bikolateral, atau
amfivasal.Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat di bandingkan dengan daun pada
batang. Akar tidak mempunyai stomata,tetapi mempunyai tudung akar yang tidak ada
kesejajarannya pada batang .
Sistem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang
yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami
penebalan sekunder,hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah danuntuk menyimpan
bahan cadangan. Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar yang masih
dalam pertumbuhan primer.

Akar monocotyledonaea dewasa berupa akar serabut dan berkembang dari batang.Umumnya
akar ini tidak mengalami penebalan skunder.

Tipe paling umum akar pada monocotyledonae adalah sistem akar serabut .radikula yang
terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada pekecambahan biji, akar
gymnospermae dan dicotyledoneae berkembang menjadi akar tunggang dengan
percabangannya. Pada monocotyledoneae, akar mati pada awal pertumbuhan dan sistem akar
dari pertumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut.

Meristem pucuk akar lateral berkembang dari jaringan air sebelah dalam, sedangkan kuncup
batang berkembang dari jaringan di bagian luar. Karena itu, percabangan akar disebut
endogen dan percabangan batang disebut endogen.

1. Akar Primer

Pada jarak tertentu dari sel inisial pucuk akar, dapat dibedakan jaringan tudung akar,
epidermis, korteks akar, dan silendris pusat.Tudung akar terletak pada ujung akar, yang
berfungsi melindungi meristem akar dan alat pementakan akar yang tumbuh ke dalam
tanah.tudung kara terdiri atas sel parenkim hidup. Pada kebanyakan tumbuhan, sel pusat
tudung akar berbeda dan strukturnya tetap, yang disebut kolumela.

Sel tudung akar mengsekresikan lender yang mengandung polisakarida. Sekresi diiringi oleh
pembengkakan ( hipertropy ) sistema diktiosom yang membentuk gelembung besar. Isis
gelembung terlepas dari protoplas, Karena adanya peleburan antara selaput gelembung dan
plasmalema.Sel tudung akar ada yang berisi butir tepung yand disebut statolit.Yang berfungsi
memindahkan rangsang gravitasi ke plasmalema.Sel yang berisi statolit disebut
statosis.Statosis berisi amiloplas an RE.tudung akar berkembang secara terus menerus. Sel
paling tua akan mati, kemudian digantikan dengan sel baru yang dihasilkan oleh inisial.
Tudung akar terdapat pada semua tumbuhan kecuali pada parasit dan beberapa akar
mikorhiza.

Sel epidermis berinding tipis, biasanya tidak mempunyai kutikuka meskipun sering kali
dinding terluar sel,termasuk rambut akar, mengalami kutinisasi. Epidermis akar biasanya
selapis, kecuali pada akar udara orchidaceae dan tumbuhan epifit, epidermisnya multilapis
dan mempunyai bentuk khusus yang disebut velamen. Lapisan epidermis akar akan
membentuk tonjolanmenjadi rambut akar yang berfungsi sebagai penyerapan air dan garam.
Daerah rambut akar terbatas hanya pad sekitar satu atau beberapa cm dari ujung akar.
Tumbuhan yang tumbuh ditanah biasanya mempunyai rambut akar , sedangkan yang tumbuh
didaerah air tidak mempunyai rambut akar. Salah satu unsur yang mengendalikan
perkembangan rambut akar adalah Ca ( Kalsium ). Sel epidermis yang membentuk rambut
akar disebut trikhoblas.

Sebagian besar akar korteks akar dicotyledoneae dan gymnospermae terdiri atas sel
parenkim. Korteks akar biasanya lebih lebar dibandingkan dengan koretks batang dan
biasanya sebagai tempat penyimpanan. Lapisan terdalam dari korteks adalah endodermis.
Pada tumbuhan tertentu , misalnya smilax, iris, citrus, dan phoenix, terdapat lapisan khusus di
bawah epidermis yang disebut eksodermis. Pada korteks akar sering terdapat ruang antar sel
yang terbentuk antara skizogen.Pada tumbuhan tertentu, yaitu gramineae dan cyprraceae,
ruang terdapat saluran udara yang besar. Sel parenkim korteks tidak mempunyai klorofil,
tetapi pada tumbuhan air, akar udara, dan epifit terdapat klorofil.

Pada kebanyakan tumbuhan, dinding sel ubepidermis bagian luar korteks menjadi bergabus.
Sel ini disebut eksodermis, dan mempunyai sifat sitokimia dan struktur sama dengan
endodermis. Sel eksodermis berisi protoplasma hidup.Pada pteryhidophyta, eksodermis tidak
berkembang.Ketebalan eksodermis beragam, dari hanya satu lapis hinggan beberapa lapis sel.

Endodermis membatasi bagian dalam akar dengan korteks.Pada akar primer tampak pita
caspary pada dinding menjari endodermis.Sel endodermis akr tumbuhan tertentu terus
menerus memebelah antiklin selama tahap penebalan skunder.Pada kebanyakan
angiosspermae, pteridophyta, dan beberapa gymnospermae, endodermis tetap dalam bentuk
primer. Pada tumbuhan lain terbentuk lamella dari suberin pada sisi dalam dinding primer,
termasuk pita caspory. Lapisan ini membuat lapisan menjari dan membujur dibagian dalam
sehingga sel endodermis semakin tebal.Penebalan dinding endodermis berlignin, dan terjadi
tidak serentak.Sel endodermis berhadapan dengan xylem seringkali tidak mengalami
penebalan, hanya mempunyai pita caspary saja. Sel didindingnya tetap tipis ini disebut sel
pelalu ( passage cell ). Pembentukan merisasi campuran lemak tidak jenuh dilakukan oleh
oksidasi dan peroksidasi.Peroksidase di bawah ke sel endodermis melalaui unsur tipis.

Silendris tipis terletak di bagian tengah akar dan dibatasi oleh endodermis. Disebelah dalam
endodermis terdapat satu atau beberapa lapisan sel parenkim berdinding tipis yang disebut
perisiklus ( perisikel ). Pariskula bersifat meristematis.Primordial akar lateral, felogen, dan
bagian cambium pembulu dalam dicotyledoneae berkembang dari perisiklus.Pada akar
kebanyakan gramineae dan cyperaceae, unsur terluar protoxilem berkembang dalam daerah
perisiklus.Sementara, pada potamogetonaceae, selain pada monocotyldoneae, biasanya tidak
terjadi penebalan skunder, tetapi terjadi skelerifikasi pada sebagian atau seluruh perisiklus.
Biasanya perisiklus angios spermae hanya selapis, tetapi kebanyakan pada monocotyldoneae,
perisiklus terdiri atas beberapa lapisan sel perisiklus gymnospermae biasanya multi lapis.
Pada akar tumbuhan air dan parasite tidak terdapat perisklus. Pada akar primer , perisiklus
berbatasan langsung dengan xylem dan floem.

Pada penampang melintang akar, xylem dan floem bersesang seling.Xylem tampak berbentuk
bintang.Pada monocotyldoneae dibagian pusat silindris pembulu terdapat empulur.Susunan
xylem akar disebut eksrak, yaitu protoxilem terletak disebelah luar dan metaxilem. Jumlah
kelompok protoxilem di dalam akar ada yang satu, dua, tiga, dan seterusnya, yang disebut
monarak, diark, triark, dan apabila terdapat banyak lycopersicum, nicotiana, beta, raphanus,
daucus, dan linun. Akar triak terdapat dalam pisum, dan akar pada akar serabut
monocotyldoneae.

Ada hubungan dengan garis tengah silendris pembulu dan jumlah kelompok protoxilem, serta
ada atau tidak adanya empulur.Apabila garis tengah silendris pembulu besar, biasanya
terdapat empulur dan jumlah kelompok protoxilem yang besar. Keragaman ini biasanya
ditemukan pada tumbuhan yang sama. Sebagai contoh , pada tumbuhan libocedrus dcurrens
dapat ditemukan akar di,tritetra, penta, dan heksark. Pada dicotyldoneae dan gymnospermae,
jumlah untaian xylem dalam akar sedikitnya antara 2 – 4. Tumbuhan air trapa natans
mempunyai 100 untaian xylem atau lebih, monocotyldoneae tertentu, misalnya triticum
mempunyai satu pembulu yang besar dibagian tengah silendris pembulu. Pad zea dan iris,
metaxilem besar membentuk lingkaran yang mengelilingiempulur monocotyldoneae berkayu,
misalnya latania dan palmae , mempunyai pembulu yang tersusun dua atau tiga lingkaran
pada raphia hookeri , pembulunya tersebar pada pusat silendris. Floem primer akar biasanya
tidak mengandung serabut, tetapi pada tumbuhan tertentu, misalnya papilionaceae,
malveceae , dan anonaceae , ditemukan serabut dalam floem primer, pada akar dewasa yang
tidak mengalami penebalan skunder, parenkim bergabung dengan jaringan pembulu primer
mengalami skelerifikasi.

1. Mikorhiza

Epidermis dan korteks pada kebanyakan tumbuhan sering kali bergabung atau bersimbiosis
dengan jamur tanah.gabungan antara hifa jamur dengan akar muda tumbuhan an antara kedua
organisme ini sebagai simbiosis mutualisme, yang artinya kedua organisme ini saling
mendapatkan keuntungan dari hidup bersama tersebut.

Terdapat dua tipe mikorhiza , yaitu ektomikorhiza dan endomikorhiza. Pada ektomikorhiza,
jamur menghasilkan miselium dipermukaan akar. Untaian hifa mengadakan pemantakan ke
dalam akar di antara sel korteks dan membentuk jaringan – jaringan. Pada endomikorhiza,
jamur membentuk misellium yang tidak jelas pada permukaan akar, tetapi masuk ke bagian
dalam sel hingga ke korteks.

Akar ektomikorhiza pendek, biasanya bercabang dikotom dan lebih tebal dari pada akar
normal. Ektomikorhiza banyak terdapat pada pinus, pica, abies, cedrus, larik, querques,
castenae, fagus, betula,,populous, salix dan eucalyptus. endomikorhiza terdapat pada
orchidaceae,ericaceae, acer, lirodendron, ornithogallum umbellatum, dan sebagainya. Ada
mikorhiza yang disebut ekto-endomikorhiza pada sel inang.Mikorhiza berfungsi dalam
penyerapan air tanah dan menjaga tumbuhan ari kekeringan. Sebaliknya, klorofil tumbuhan
inang memasok karbohidrat, asam amino, vitamin, dan senyawa organic lain. Pada sel
korteks akar yang memiliki ektonomikorhiza, plastida tidak mengandung tepung.Hal ini
menunjukkan bahwa gula terlarut yang dipindahkan ke akar dengan cepat dipindahkan ke
jamur mikorhiza.

2. Bintil Akar

rendah terjadi dalam laguminosae. Pada akar laguminosae terdapat benjolan yang disebut
bintil akar.

Bintil akar berkembang sebagai hasil pementakan bakteri pengikat nitrogen ( rhizobium) ke
dalam korteks akar. Bakteri masuk ke dalam akar melalui rambut akar.Bakteri ini
menginfeksi ke dalam korteks sehingga menyebabkan selnya berproliferasi.Jumlah sel di
dalam bintil meningkat.Sel korteks memebelah dan meluas sehingga sel korteks merupakan
lapisan terluar bintil.

Hubungan antara bakteri rhizobium dalm akar laguminosae merupakan simbiosis


mutualisme. Artinya, kedua belah pihak mendapatkan keuntungan.Tumbuhan tidak dapat
memeanfaatkan N2 bebas di udara.Oleh bakteri rhizobium, N2 diikat sebagai senyawa zat
lemas sehingga dapat dimanfaatkan oleh akar leguminosae.Sementara, rhizobium
mendapatkan makanan berupa karbohidrat sebagai sumber energy.
3. Diferensiasi Jaringan dalam Akar

Jarak promeristem pucuk dengan epidermis akar, korteks, dan silendris pembulu
jelas.Perisiklus dikenal dengan letaknya dekat meristem pucuk, sehingga sulit untuk
memebedakan antara meristem jaringan pembulu dan tak pembulu dalam silendris pusat.
Belum jelas apakah perisiklus berkembang dari prokambium yang berdiferinsiasi menjadi
unsur trakea dapat dibedakan dengan sel yang akan menjadi unsur floem. Sel ini membesar
dan mempunyai vakuola besar.selanjutnya, sel akan mengalami pembelahan beberapa kali
tanpa pembesaran sehingg terbentuk banyak sel kecil.

Sistem pembulu akar berkembang bebas dari organ samping.Prokambium berkembang secara
akropetal bersambung dengan jaringan pembulu dalam akar yang lebih dewasa.Diferensiasi
maupun pemasakan xylem dan floem juga secara akropetal.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa unsur protoxilem dan protofloem lebih sederhana didalam akar dari pada dalam
batang. Perkiraan masaknya unsur pengangkut akar tergantung pada kecepatan pertumbuhan,
dan proses ini tergantung pada kondisi luar, tipe akar, dan tahap perkembangannya.

Ujung akar dan akar lateral gymnospermae dan dicotyldoneae berkayu biasanya mempunyai
penebalan skunder, kecuali pada cabang yang kecil. Beberapa akar dicotyldoneae menerna
tidak mengalami yang kecil. Beberapa aka dicotyldoneae menerna tidak mengalami
penebalan skunder, misalnya pada ranunculus , tetapi pada medicago berkembang baik. Akar
monocotyldoneae umumnya tidak mengalami penebalan skunder, tetapi pada dracaena
terjadi penebalan skunder. Pada akar Gymnospermae dan dicotyldoneae yang menunjukkan
penebalan skunder, cambium pertama kali tmpak pada sisi dalam floem.Mula- mula bentuk
cambium berombak.Karena perkembangan xylem skunder pada sisi dalam untaian floem
menghasilkan xylem skunder diluar kelompok protoxilem, cambium pada penampang
melintangnya menjadi melingkar.

B.AKAR SKUNDER

Pertumbuhan pada akar seperti pada batang terdiri atas pembentukan jaringan
pembulu skunder dari cambium pembulu dan periderm felogen.Pertumbuhan skunder
dijumpai khas pada akar gymnodpermae dan dicotyldoneae.Akar monocotyldoneae biasanya
tidak mengalami pertumbuhan skunder.

Pada awalnya, cambium pembulu berbentuk pita yang jumlahnya tergantung tipe akar.Pada
akar diark terdapat dua pita, pada akar triak terdapat tiga pita, dan seterusnya.Sel perisiklus
yang terdapat diluar daerah xylem juga menjadi aktif seperti cambium.Selanjutnya, cambium
melengkapi lingkaran dengan xylem sebagai pusatnya.Penampang melintang cambium pada
perkembangan awal bentuk oval pada akar poliark membentuk segi banyak.Cambium
berbatasan dengan permukaan dalam floem yang berfungsi membentuk xylem skunder
kearah dalam dan floem skunder kea rah luar.Cambium menghasilkan xylem dan floem
dengan membelah periklin dan antiklin sehingga lingkaran akar bertambah besar.

Pembentukan perinderm mengikuti pertumbuhan pembulu skunder.Sel perisiklus terus


membelah secara periklin dan antiklin.Pembelahan periklin menyebabkan peningkatan
jumlah lapisan perisiklus.Peningkatan ketebalan jaringan pembulu dan perisiklus menekan
korteks kea rah dalam. Pada akar tumbuhan menahun ( perenian ), keaktifan cambium
pembulu dan felogen terus terjadi sepanjang tahun. Perkembangan akar, seperti halnya pada
batang, juga akan membentuk ritodom .
1. Hubungan Antara Struktur Akar dan Penyerapan Air

Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah dilakukan terutama oleh bagian akar
yang muda.Air mengadakan pemantakan melauli tudung akar dan meristem
pucuk.Penyerapan air terjadi didaerah akar yang muda karena didaerah ini banyak terdapat
rambut akar yang berperan penting dalam penyerapan air.Hal ini dapat ditunjukkan dengan
percobaan menanam dalam cairan makanan.Ternyata bagian yang dapt menyerap air paling
banyak hanya beberapa sentimeter dari meristem pucuk tempat terdapatnya xylem dan primer
dan endodermis dengan pita caspary.Endodermis dan eksodermis berisi lamella gabus.Pada
tumbuhan tertentu ditemukan senyawa berlemak pada dinding sel tudung akar dan dalam sel
epidermis antara tudung akar dan dalam sel epidemis antara tudung akar da eksodermis.
Proses ini diberi namapemetakutinan.Lapisan sel yang mengalami pemetakutinan
berkembang pertama kali pada tudung akar sampai ke endodermis.

Halangan utama untuk pengangkut yang melintasi akar adalah endodermis.Sel endodermis
menjaga lewatnya larutan secara terpilih dari luar ke dalam pembulu.Selain itu, endodermis
juga sebagai penghalang gerakan air sehingga memungkinkan adanya tekanan hidrostatis,
yang biasa disebut tekanan akar.Penghalang endodermis ini tampaknya sangat efektif dalam
pemilihan ion.

1. Struktur Akar Penyimpanan

Pada semua akar primer, senyawa cadangan tepung disimpan dalm korteks yang pada
sebagian besar tumbuhnya relative tebal.Pada akar yang biasa dengan penebalan skunder,
senyawa cadangan disimpan didalam batang, yaitu dalam parenkim, dan sering kali juga
dalam skelerenkim xylem skunder dan floem skunder.ada tumbuhan yang mempunyai bagian
tertentu dari sistem akar berkembang menjadi organ berdaging tebal dengan fungsi sebagian
organ penyimpanan.Asal usul jaringan penyimpanan dapat berbeda.

Pada wortel, hipokotil dan akar tunggangnya menebal dengan perkembangan perindrm dan
korteks.Organ berdaging merupakan hasil perkembangan parenkim dalam xylem dan floem
skunder yang berlebihan.

Pertumbuhan menyimpang terjadi pada ipomoea batatas.Pada pertumbuhan normal di bentuk


sel parenkim yang banyak pada xylem primer dan skunder.Pada pertumbuhan lebih lanjut,
terjadi pertumbuhan menyimpang.Cambium pada penampang melintang akar seperti cincin
yang menghasilkan floem dengan banyak parenkim dan pembulu getah.Pada lobak, akar dan
hipokotil berdaging karena perkembangan yang berlebihan dari parenkim dalam xylem
skunder.

1. Akar Untuk Menyokong Tumbuhan

Akar merupakan bagian tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.dengan adanya akar,
tumbuhan dapat menetap disuatu tempat dan tidak berpindah. Dicotyldoneae mempunyai
susunan akar bercabang sehingga memungkinkan tumbuhnya tumbuhan lebih
kuat.Sementara, akar serabut dan bulu akar yang banyak berfungsi untuk berpegangan pada
tanah.

F.Akar Udara
Banyak tumbuhan tropika seperti ficus,rhizopora, epifit tropis araceae, dan orcidaceae
menghasilkan akar pada batang atau cabang yang terdapat bebeas diudara. Apabila akar ini
tumbuh ke dalam tanah, akar tersebut akan membantu sebagai akar penunjang. Apabila
menempel ke objek padat, akar tersebut akan menjadi akar panjat atau akar lekat.

G.Hubungan Antara Sistem Pembulu Akar Dengan Batang

Sistem pembulu primer akar dan batang berbeda struktu dan arah perkembangan
menjarinya.Proxilem pada akar bersifat eksrak, sedangkan pada batang bersifat
endrak.Susunan xylem dan floem pada akar berselang seling, sedangkan pada batang
menyamping. Pola berkas pengangkut batang tidak sama dengan akar. Pada pertemuan sistem
pembulu akar dan batang terjadi adaptasi satu dengan yang lain. Daerah ini disebut daerah
peralihan atau leher akar.

Struktur daerah peralihan sangat rumit, dan antara spesies satu dan lain berbeda.Biasanya
sturktur ini dicari dengan serangkaian irisan seri kecamba yang jaringan primer pembulu
primernya telah berkembang penuh, tetapi belum mengadakan pertumbuhan skunder.
Panjang daerah peralihan pada dicotyldoneae berbeda, ada ang pendek tetapi ada pula yang
panjang, antara 1 mm dan 3 cm. garis tengah daerah peralihan biasanya lebih besar dari pada
garis tengah akar maupun batang karena daerah ini terjadi pembelahan,perputaran,
perbanyakan, dan penggabungan untaian xylem dan floem.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Akar merupakan bagian tumbuhn yang biasanya berkembang di bawah permukaan


tanah, meskipun ada juga akar yang tumbuh diatas tanah.berdasarkan asal usulnya, ada dua
tipe akar, yaitu akar tungang dan akar serabut. Akar tunggang terdapat pada dikotil dan
Gimnospermaea, sedangkan akar serabut pada monokotil.

Akar berfungsi untuk menegakkan tumbuhan. Mengambil air an garam tanah, serta untuk
menyimpan bahan makanan. Pada ujung akar terdapat tudung akar yang berfungsi untuk
melindungi meristem akar dan alat pementakan akar yang tumbuh ke dalam tanah.sel tudung
akar ada yang berisi butir tepung disebut statolit, yang berfungsi memindahkan rangsangan
gravitasi ke plasmalema. Sel yang berisi statolit ini disebut statosis, berisi amioplas dan
re.semua akar mempunyai tudung akar , kecuali pada parasite dan beberapa akar mikorhiza.

Anatara korteks dengan bagian dalam dibatasi oleh endodermis.Pada akar primer terdadat
pada akar caspari pada dinding menjari endodermis. Penebalan pada endodermis skunder
pada penampang melintang tampak sperti huruf U, dan pada endodermis tersier seperti huruf
O. sel endodermis yang berhadapan dengan xylem tidak mengalami penebalan, hanya
mempunyai pita caspary saja. Sel ini disebut sel plalu.Disebelah dalam endodermis terdapat
satu atau beberapa lapis sel parenkim berdinding tipis yang disebut pasiklus.Disebelah dalam
pesiklus terdapat xylem dan floem yang tersusun berselang seling.Susunan xylem disebut
eksark, yaitu protoxilem terletak disebelah luar metaxilem.Jumlah kelompok protoxilem ada
yang satu, dua, tiga, dan seterusnya yang disebut monark, diark, triak, dan apabila banyak
disebut poliark.

Epidermis dan kortek akar kebanyakan bergabung dengan jamur tanah.gabungan ini di sebut
mikorhiza. Hubungan antara kedua organisme ini merupakan simbiosis mutualisme, yang
artinya kedua organisme saling mendapat keuntungan dari hidup bersama tersebut.Ada dua
macam mikorhiza, yaitu ektomikorhiza dan endomikorhiza. Bentuk simbiosis yang lain
adalah bintil akar pada laguminoase. Bintil akar berkembang sebagai hasil pementakan
bakteri pengikat nitrogen ( rhizobium ) ke dalam korteks akar laguminoase.

DAFTAR PUSTAKA

 Yayan sutrian , pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan. Penerbit RINEKA CIPTA.

 Sri mulyani E.S , Anatomi tumbuhan .

Anda mungkin juga menyukai