Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

ANATOMI AKAR

Oleh:
Nama : Hanif Ahmad Abdul Ghofur
NIM : A41161787
Golongan : D2

PRODI D-4 TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga
membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar
atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Dalam mempelajari anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil melalui pengamatan
anatomi organ (akar, batang, dan daun), akan dijumpai banyak bentukanbentukan kelompok
sel yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok umumnya mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama, kelompok sel ini disebut jaringan. Sebuah jaringan didefinisikan sebagai
kelompok sel atau vessel yang mempunyai bentuk, ukuran, asal dan perkembangan yang
sama, serta membentuk fungsi yang sama.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal jaringan-jaringan penyusun yang terdapat pada akar
dikotil dan monokotil.
2. Mengamati bagian-bagian jaringan pada akar dikotil dan monokotil beserta masing-
masing fungsi jaringan tersebut.
1.3 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui perbedaan jaringan akar tumbuhan dikotil dan monokotil.
LAPORAN
PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh :
Lukita Octavia 208 203 935
Nacevi Maulana 208 203 946
Hanifah Nugraha 208 203 915
Nurkomalasari 208 203 953
Istiqomah 208 203 926
Ira Qurratulaini H 208 203 921

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010
DASAR TEORI
Akar merupakan bagian bawah dari sumb tanaman dan biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama pada
tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang
berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan Dikotil, akar
tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran
lebih kecil. System akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak
lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau
didekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif.
Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut. (Estiti B, 1995).
Sitem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar
tunggang yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya
mengalami penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk
menyimpan bahan cadangan. Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh system
akar yang masih dalam pertumbuhan primer. (Mulyani S, 2006).
Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang dari
batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan sekunder. Tipe paling umum pada
akar Monocotyledoneae adalah system akar serabut. Radikula yang terdapat dalam biji terdiri
atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji. (Mulyani S, 2006).
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga
membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari
luar ke dalam.
ANATOMI AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL

LAPORAN

OLEH:

ANANDA DEKA SEJAHTERA MANIK/160301032


AGROEKOTEKNOLOGI IB

LABORATORIUM BOTANI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang
di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama
pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang
berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar
serabut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih
kecil. Sistem akar ini disebut akar tunggang (Hidayat,1995).
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk:

a. Memperkuat berdirinya tumbuhan


b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yng
memerlukan
d. Sebagai tempat penimbunan makanan

Akar tidak mempunyai anggota tambahan yang dapat dibandingkan dengan daun-daun
pada batang. Akar tidak dilengkapi stomata dan cabang-cabangnya bermula dalam jringan
perisikel yang relatif matang bertentangan dengan batang, pada cabang-cabang akar berasal
dari meristem apikal. Akar juga mempunyai tudung akar yang tidak terdapat pada batang
(Fahn, 1982).

Pada waktu jaringan akar berkembang, sel-sel antara xylem dan floem membentuk
kambium vaskular yang menghasilkan jaringan xylem ke arah dalam dan membentuk
jaringan floem ke arah luar. Xylem dan floem dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel yang
disebut perisikel. Jaringan vaskular dan perisikel membentuk suatu tabung yang disebut stele.
Di sebelah luar stele terdapat endodermis. Pada sebelah luar dari sel-sel endodermis terdapat
beberapa lapis sel korteks yang berukuran besar dan berdinding tipis (Lakitan, 1993).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi tumbuhan
monokotil dan dikotil.

Kegunaan Penulisan

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Praktikum di Laboratorium Botani


Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
ANATOMI AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL

LAPORAN

OLEH:

PURWENI HARDIANA/130308002
KETEKNIKAN PERTANIAN
TEP-A

LABORATORIUM BOTANI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil

Penampang melintang melalui akar primer (yang belum mengalami penebalan

sekunder) akan menunjukkan dari luar ke dalam epidermis, korteks, dan silinder pusat. Sel

epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa katikula. Ciri khas akar adalah adanya

rambut akar yang berdaptasi untuk menyerapa air dan garam tanah. Rambut akar adalah

sel epidermis yang memnajang ke luar, tegak lurus ke permukaan akar, dan berbentuk

tabung ( Hidayat , 1995).

Pada umumnya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar monokotil yang

tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup, banyak sklerenkim yang dibentuk.

Ruang antar sel yang dibentuk lisigen atau sizogen sering terdapat pada tumbuhan darat yang

terendam air, seperti padi. Parenkim tersebut dianggap berperan dalam pengangkutan gas dan

sebagai wadah oksigen yang diperlukan dalam respirasi jaringan. Pada sejumlah besar

tumbuhan, dinding sel pada lapisan terluar korteks akan membentuk gabus, sehingga terjadi

jaringan pelindung baru, yakni eksodermis yang akan menggantikan epidermis ( Hidayat

, 1995).

Endodermis terdiri atas sel-sel yang membentuk silinder uniserat dan berkembang.

Lapisan sel ini merupakan batas sebelah dalam korteks akar. Pada bagian akar tersebut sistem

pembuluh primer mulai menjadi matang dan jalur Caspary muncul dalam dinding radial dan

dinding melintang sel-sel endodermis tersebut. Silider pembuluh menepati bagian tengah dari

akar. Bentuknya lebih nyata dari korteks akar dibandingkan dengan yang terdapat dalam

batang. Jaringan pembuluh primer dikitari oleh kumpulan sel yang dinamakan perisikel. Pada

monokotil, yang biasanya tidak mempunyai penebalan sekunder berlangsung pembentukan

sklereid (sklerefikasi) di sebagian atau seluruh perisikel. Ada beberapa dikotiledon

perisikelnya terdiri atas beberapa lapis sel (Fahn, 1982).


PERBANDINGAN STRUKTUR ANATOMI
AKAR DAN BATANG

Dwi Putri Pasinggi (101434039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
A. AKAR
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang dibwah
permukaan tanah walaupun ada akar yang tumbuh di udara, akan tetapi terdapat perbedaan dasar
perkembangan dan penataan jaringan-jaringan primer pada kedunya yang dapat dibedakan.
Bentuk dan struktur akar sangat beragam berkaitan dengan fungsinya, apakah itu berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan, akar napas, akar penopang, rambut akar dan sebagainya.
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi strukturnya.tumbuhan pada lahan kering biasanya
mempunyai sistem yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di tanah berpasir.
Secara anatomi, struktur akar tumbuhan tersusun atas:
1. epidermis,
2. korteks
3. endodermis
4. stele (silinder pusat)

1.
Epidermis
Lapisan ini terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Sel-selnya berdinding tipis dan biasanya
berkutikula, termasuk yang terdapat pada rambut akar. Ciri yang paling khas pada epidermis akar
adalah adanya pembentukan rambut akar (organ yang paling baik menyerap air dan garam
mineral).

2. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antar sel. Sebagian besar Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun
rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
Pada sebagian besar monokotil yang korteks akarnya tidak terkelupas selama akarnya tetap hidup,
selain parenkim ada juga sklerenkim. Biasanya korteks akar lebih lebar daripada korteks batang.
Sel-sel parenkim korteks akar biasanya tidak berklorofil. Klorofil hanya terdapat pada akar udara
pada tanaman epifit. Sel sekretori, duktus, resin dan latisifer ditemukan dalam berbagai korteks
tumbuhan. Terkadang jaringan kolenkim juga terdapat pada lapisan ini.
Pada tanaman tertentu misalnya Smilax, citrus dan phoenix, dibawah epidermis ada
lapisan khusus yang disebut eksodermis.
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN
JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG
DIKOTIL DAN MONOKOTIL

Disusun Oleh:
Nama Mega Sintia
Nim F05112084
Kelas Reg.A Kelas.B
Kelompok 6

PROGRAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
Perbedaan antara akar dikotil dan monokotil
adalah terletak pada susunan berkas pembuluhnya. Pada akar dikotil berkas
pembuluh xilem memencar seperti jari-jari dari pusat roda hal ini dapat diartikan
bahwa letak pembuluh angkut pada akar dikotil ini tersebar, sedangkan pada akar
monokotil letak pembuluh floem dan xilemnya bergantian didalam stele yang
dapat diartikan bahwa letak pembuluh pada akar monokotil adalah teratur. Pada
korteks akar tumbuhan monokotil biasanya terdapat skelerenkim. Protofloem akar
tumbuhan dikotil tidak mempunyai sel pengiring sedangkan metafloem
mempunyai.

Pada jaringan akar monokotil yang tampak yaitu empulur, floem,


xylem,endodermis, korteks, dan epidermis. Sedangkan akar dikotil yang tampak
yaitu epidermis, korteks, floem, xylem, dan empulur. Pengamatan yang dilakukan,
bila di bandingkan dengan referensi, empulur terdapat pada akar seperti tumbuhan
monokotil yang tidak membentuk xilem dipusat akar. Dapat dilihat data
pengamatan tersebut, bahwa akar dikotil memiliki bagian empulur, hal tersebut
kemungkinan kesalahan dalam menentukan bagian-bagiannya.

Tipe berkas pengangkut pada batang dikotil dan monokotil memiliki


perbedaan, yaitu pada batang dikotil tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat
dan tertutup. Berhubungan satu sama lainnya dengan ikatan kambium, dengan
demikian sering disebut kolateral tertutup. Sedangkan pada batang monokotil
terdapat sebaran yang tidak beraturan yang saling berhubungan didalam
sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka.

Pada batang dikotil memiliki tipe stele, yaitu eustele, sifonostele ektofloik,
dan sifonostele amfifloik. Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis
terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele
disebut tipe kolateral yang artinya xylem dan floem. Letak saling bersisian, xylem
di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xylem dan floem terdapat
kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang
terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambium intervasikuler. Pada tumbuhan Dikotil, kayunya keras dan
hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terusmenerus,
tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, pada musim
kering tidak terjadi pertumbuhan jadi pertumbuhannya menebal. Pada sediaan
segar yang diambil yaitu batang dari Arthocarpus integra dan batang dari Cyperus
sp..
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI
TUMBUHAN
Jaringan pada Akar dan Batang Monokotil dan Dikotil

DISUSUN OLEH :
Irwin Septian
F05110003
Kelompok VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2012
AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal
batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar
serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke
dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele

a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar
merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral te
rlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik,
dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan
MODUL
BOTANI FARMASI
ANATOMI DAN
MORFOLOGI AKAR

Disusun Oleh :
Indah Yulia Ningsih, S.Farm., M.Farm., Apt

BAGIAN BIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER
2015
1.1.5. Percabangan Akar
Pada Angiospermae, primordia cabang akar terbentuk dari sel-sel perisikel
(perikambium). Sel-sel tersebut mengadakan pembelahan periklinal dan antiklinal. Selain
perisikel, sel-sel parenkim pada stele yang berdekatan dengan perisikel juga membelah,
sehingga hasil pertumbuhannya dapat menembus korteks akar induk.

Pada beberapa tumbuhan, endodermis akar induk ikut pulamengambil bagian dalam
pembentukan cabang akar. Bilaprimordia cabang akar telah mencapai permukaan akar induk,
jaringan yang berasal dari endodermis akan mati dan terkelupas. Pada beberapa jenis tu
buhan yang termasuk anggota suku Papiliuonaceae, Cucurbitaceae dan lain sebagainya,
lapisan sel-sel korteks juga turut berperan dalam pembentukan cabang akar

Berkas pengangkut akar cabang dan akar induk dihubungkan oleh sel-sel parenkim
penghubung. Sel-sel penghubung berasal dari perisikel, dan mampu berdiferensiasi menjadi
xilem dan floem

Pertumbuhan sekunder pada akar disebabkan oleh aktifitas kambium pembuluh


(vaskuler). Kambium pembuluh berasal dari sel-sel parenkim yang berada disebelah dalam
berkas floem. Begitu kambium terbentuk, sel-sel perisikel juga mengalami pembelahan.
Kedua kelompok sel ini kemudian membentuk kambium yang lengkap. Kambium membelah
menghasilkan xilem sekunder membungkus xilem primer. Pada saat yang bersamaan floem
sekunder juga terbentuk. Setelah itu terbentuk kambium gabus di bagian korteks dan
perisikel. Jaringan gabus terus tumbuh ke arah luar, sehingga jaringan lama akan terkelupas.
Perisikel juga berperan dalam pembentukan jaringan gabus setelah kambium abus primer
selesai membentang

Epidermis, korteks, endodermis, pensikel dan jaringan pengangkut akar sekunder


merupakan jaringan yang berhubungan langsung dengan jaringan yang sama pada batang.
Namun jaringan pengangkut primer akar mengalami perubahan di leher akar. Perubahannya
adalah pada xilem mengalami perputaran, pergeseran berkasnya, baik secara perlahan-lahan
maupun secara mendadak. Leher akar mempunyai diameter yang lebih besar dari pada akar
atau batang akibat adanya pembelahan, perputaran dan penggabungan xilem dan floem.
ANATOMI FISIOLOGITUMBUHAN
JARINGANPADAAKARDANBATANGMONOKOTILDAN DIKOTIL

DISUSUNOLEH
RUSNAH

F1071131075

PROGRAM STUDIPENDIDIKANBIOLOGI
FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITASTANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
Dialam angiosperma terdapatdalam jumlah yang sangatmelimpah.Angiosperma
tersebutdikelompokkan kedalam dua kelompok besaryaknikelompok monokotilyaitu
tumbuhanberkepingsatudandikotilyaitutumbuhanberkepingdua.Masing-masingkelompok
tumbuhantersebutmemilikicirikhususyangmenjadicirikhasyangmembedakananggota
darimasing-masingkelompoktersebut.Adapunbeberapaperbedaantersebutterletakpada
strukturanatomibatangmaupunakardarimasing-masingkelompoktumbuhanangiosperma
tersebut
Dengansekitar275.000spesiesyangtelahdiketahui,sejauhiniangiospermamerupakan
kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling luas.Para ahlimembagi
angiospermamenjadiduakelas:monokotil,dinamaidemikiankarenakotiledonnya(keping
ataudaunbiji)hanyaadasatudandikotil,yangmemilikiduakotiledon(campbell,2003).
Jaringanmenurutfungsinyadibedakanmenjadiduayaitujaringanmudaataumeristem
danjaringandewasaataupermanen(Kimball,1992).
Jaringanmeristem adalahjaringanmudayangterdiriatassel-selyangmempunyaisifat
membelah diri.Fungsinya untukmitosis,dimana sel-selnya kecil,berdinding tipistanpa
vakuolatengahdidalamnya.Jaringanmudayangsel-selnyaselalumembelahataubersifat
meristematik.Fungsiselmeristematikadalahmitosis.Bentukdanukuransamarelatif,kaya
protoplasma,umumnyaronggaselyangkecil(Prawiro,1997).
Jaringandewasaadalahjaringanyangsudahmengalamidiferensiasi.sifat-sifatjaringan
dewasaantaralain:
1.Tidakmempunyaiaktivitasuntukmemperbanyakdiri.
2.Mempunyaiukuranyangrelatifbesardibandingsel-selmeristem.
3.Mempunyaivakuolabesar,sehinggaplasmaselsedikitdanmerupakanselaputyang
menempelpadadindingsel.
4.Kadang-kadangselnyamati.
5.Selnyatelahmengalamipenebalandindingnyasesuidengafungsinya.
6.Diantarasel-selnyadijumpairuangantarsel.
Menurutasalmeristem,jaringan dewasa dibedakan menjadijaringan primerdan
jaringansekunder.Jaringanprimeradalahjaringanyangdibentukolehsel-selyangberasal
darimeristem primer.Jaringansekunderadalahjaringanyangdibentukolehsel-selberasal
darimeristem sekunder.Jaringandewasapenyusunorgantumbuhantingkattinggiantaralain
jaringan pelindung (epidermis),jaringan dasar(parenkim),jaringan penguat(penyokong),
jaringanpengangkut(vaskuler),danjaringansekretori.(Tri,2013)
Bagian-bagianorganpadatumbuhan
MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

Anatomi Akar
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Ymelda AC Manurung

BIOLOG INONDIK B 2012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Akar merupakan tumbuhan yang paling dasar. Akar tumbuhan bertugas untuk mencari
dan menyerap makanan dari dalam tanah. Makanan berupa zat cair dalam tanah disebut zat
hara. Zat hara diserap oleh akar dan akan disalurkan ke daun oleh jaringan pengangkut yqang
disebut xylem (pembuluh kayu). Selain bertugas menyerap makann dari dalam tanah, akar
berfungsi sebagai penguat tumbuhan yang menancap ke dalam tanah. Dengan akar menancap
kokoh ke dalam tanah, maka tumbuhan dapat berdiri dengan kokoh pula di atas permukaan
tanah. Pada beberapa jenis tumbuhan tertentu, akar juga berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan cadangan makanan. Akar adalah bagian utama dari tumbuhan berkarmus atau
sudah memiliki pembuluh. Akar berkembang dari meristem amper di ujung akar yang
dilindungi kaliptra (tudung akar). Tudung akar berasal dari meristem amper dan terdiri dari
sel-sel parenkim. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung.

Meristem amper selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru, sel-sel baru terbentuk
pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem amper. Pembelahan meristem amper
membentuk daerah pemanjangan atau Zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat Zona
differensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar
berkembangmenjaadi beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi
ampe, floem, parenkim, dan sklerenkim. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan
gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar
juga diselimuti oleh lapisan mirip amper yang disebut misel (mycel) yang berperan penting
dalam pertukaran hara dan memperkokoh tumbuhan serta interaksi dengan amperm
(mikroba) lain.

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran amper sama sehingga
membentuk akar serabut.

Anda mungkin juga menyukai