Anda di halaman 1dari 7

Nama : Agung Oganda Putra Dosen PJP : Dr.

Dra Sri Listiyowati


NIM : G54180077 M.Si
Kelompok :6 Asisten Praktikum :
Hari, Tanggal : Rabu, 29 april 2020 1. Edo Adianto Ramadhan
(A14160074)
2. Elke Camelia Halim
(A24160042)
3. Rifany Fairuz Aqilah
(G84160043)
STRUKTUR ANATOMI ORGAN VEGETATIF TUMBUHAN
ANGIOSPERMAE
1.) Tumbuhan jagung

Sumber: dokumen.tips Sumber: jagungbisi.com

2.) Tumbuhan kacang tanah

Sumber: murid.co.id Sumber: usd.ac.id

Akar pada tumbuhan memiliki peranan penting bagi tumbuhan. Akar merupakan
bagian tubuh tumbuhan sebelah bawah, biasanya berkembang di bawah permukaan
tanah meskipun ada pula akar yang tumbuh di udara (seperti halnya batang ada pula
yang tumbuh di bawah permukaan tanah). Pada tumbuhan berbiji, xylem akar primer
bersifat eksarch dan xilem batang bersifat endarch. Xilem dan floem diakar muda
membentuk berkas pengangkut yang tersusun berseling, sedang pada batang
membentuk berkas pengangkut yang tersusun secara kolateral, bikolateral, atau
konsentris. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix) (Putra et al. 2016).
Persamaan : Epidermis, korteks dan juga perisikel pada tumbuhan dikotil memiliki
fungsi dan letak yang sama dengan tumbuhan monokotil.Akar monokotil dan dikotil
ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung
akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir
amilum, dinamakan kolumela (Reinhardt 2008).
Perbedaan: Pada Dikotil akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar
tunggang. Pada monokotil akar lembaga mati kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar
serabut.akar tumbuhan dikotil lebih cenderung tumbuh kearah bawah sehingga
kedalaman perakarannya lebih besar jika dibandingkan dengan perakaran tumbuhan
monokotil yang pertumbuhan akarnya cenderung sama besar dengan panjang hampir
sama pada setiap akarnya.Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium
sementara pada tumbuhan dikotil ada kambium yang seperti meristem sekunder.Letak
xilem dan juga floem pada tumbuhan monokotil berselang-seling, sementara
tumbuhan dikotil bersifat kolateral dimana xilem dikelilingi oleH floem (Putra et al.
2016).

3.) Gambar struktur batang jagung

Sumber: biologydiscussion.com
Sumber: pt.slideshare.net

Secara umum batang tumbuhan terdiri dari 3 bagian/struktur, yaitu epidermis, korteks,
dan stele (silinder pusat). Pada tumbuhan monokotil, jaringan vaskuler tersebar di
seluruh batang. Letak xilem berdampingan dengan floem dan tidak terdapat kambium
sehingga memiliki tipe jaringan vaskuler kolateral tertutup.  Karena tidak ada
kambium, tumbuhan monokotil tidak dapat mengalami pertumbuhan sekunder
(pertumbuhan ke arah samping atau perbesaran batang).
4.) Penampang batang tumbuhan dikotil

Sumber: materiipa.com

Pada tumbuhan dikotil, jaringan vaskuler tersusun dalam lingkaran. Floem berada di
bagian luar lingkaran dan berbatasan langsung dengan korteks. Sedangkan xilem
berada di bagian dalam lingkaran, berbatasan dengan empulur, dan terletak
berhadapan dengan floem. Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat
kambium yang dinamakan kambium intravasikuler yang bersifat meristematik.
Sehingga, pada batang dikotil memiliki tipe jaringan vaskuler kolateral terbuka, yaitu
terdapat kambium di antara xilem dan floem. Kambium intravasikuler akan tumbuh
ke arah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder.
5.) Penampang daun monokotil

Sumber: materiipa.com

Jaringan mesofil terdapat pada jaringan epidermis adaksial dan abaksial. Di dalam
jaringan ini terdapat kloroplas yang mengandung klorofil. Kloroplas adalah bagian
dari jaringan mesofil yang berfungsi menangkap gelombang cahaya matahari sebagai
energi untuk berfotosintesis. tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan spons dan
tidak memiliki jaringan palisade atau tiang. Semua sel pada mesofil daun monokotil
berbentuk bulat ( Jeniria et al. 2015). Jaringan spons berbentuk seperti labirin-labirin
yang dapat menjadi jalur sirkulasi CO2 dan O2 dari epidermis melalui stomata.
Jaringan ini memiliki jaringan antar sel yang renggang atau memiliki banyak ruang
yang berhubungan langsung dengan stomata. Mengandung pembuluh pengangkut.

6.) Penampang daun dikotil

Sumber: ipa.pelajaran.co.id

jaringan mesofil terdapat pada jaringan epidermis adaksial dan abaksial. Di dalam
jaringan ini terdapat kloroplas yang mengandung klorofil. Kloroplas adalah bagian
dari jaringan mesofil yang berfungsi menangkap gelombang cahaya matahari sebagai
energi untuk berfotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil memang terdiri
dari jaringan palisade atau jaringan tiang dan jaringan sponsa atau jaringan bunga
karang. Sedangkan tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan spons. Parenkim
palisade atau jaringan tiang yang terdiri atas sel-sel berbentuk silinder, tersusun rapat,
dan mengandung banyak kloroplas. 2. Parenkim spons atau jaringan bunga karang
yang tersusun dari sel-sel yang tidak teratur, tersusun renggang, dan mengandung
lebih sedikit kloroplas (Retno 2015).
Stomata daun tanaman dikotil terletak di permukaan atas dan bawah daun.
Sedangkan pada daun tanaman monokotil terletak berderet di antara urat daun. Bentuk
daun pada tumbuhan dikotil lebih beragam seperti bentuk urat daun menyirip dan
menjari, bertangkai daun. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, bentuk daun
menyerupai pita dan terdapat lembaran yang membungkus batang pada pangkalnya,
serta bentuk urat daunnya sejajar. Mesofil pada daun dikotil terletak di antara lapisan
epidermis bawah dan lapisan epidermis atas. Sedangkan mesofil pada daun monokotil
terletak pada cekungan di antara urat daun.

PERTANYAAN

1.) Tumbuhan monokotil :


-Pada daun monokotil berkas pembuluh terdiri atas xylem dan floem terdapat pada
tulang daun dan letaknya tidak teratur. Tumbuhan monokotil di antara xylem dan
floem tidak di jumpai kambium (Wijaya et al. 2016).
-Pada batang tumbuhan monokotil yang berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
jaringan pembuluHnya menyebar (Sa’diyah dan Auliyatus 2015).
-Pada akar tumbuhan monokotil berkas pembuluh xilem dan floem pada akar
monokotil menyebar (Latfia 2015).

2.) Tumbuhan dikotil :


-Pada daun tumbuhan dikotil berkas pembuluh yang terdiri dari xilem dan floem yang
letaknya teratur. di antara xylem dan floem terdapat kambium (Wijaya et al. 2016).
-Pada batang tumbuhan dikotil, penampang jaringan pembuluh batangnya lebih
terstruktur. Jaringan pembuluhnya seolah saling berkumpul membentuk satu
lingkaran (Sa’diyah dan Auliyatus 2015).
-Pada akar tumbuhan dikotil sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
yang tersusun berselang-seling (Latfia 2015).

3.)
Akar Batang
Monokot Akar monokotil memiliki sistem Ikatan pembuluh tersebar
il akar adventif, dan tidak memiliki Floem dan xilem bersebelahan
akar tunggang. Tidak terdapat kambium di antara
akar monokotil tidak memiliki floem dan xilem
pertumbuhan sekunder Tidak mengalami pertumbuhan
akar monokotil memiliki empulur sekunder
yang signifikan di tengah Jaringan dasar tidak dibedakan
dimensi lateral akar monokotil menjadi korteks dan empulur
tidak meningkat. Terdapat sel-sel seludang
pembuluh

Dikotil memiliki akar tunggang dengan Ikatan pembuluh tersusun dalam 1


akar lateral lingkaran
akar dikotil memiliki dua fase Floem terletak disebelah luar xilem
pertumbuhan. Terdapat kambium di antara floem
akar dikotil memiliki kambium dan xilem
vaskular dan kambium gabus Mengalami pertumbuhan sekunder
dikotil memiliki baik empulur (Pertambahan diameter batang
sangat kecil akibat perkembangan kambium)
Jaringan dasar dapat dibedakan
menjadi korteks dan empulur
Tidak terdapat sel-sel seludang
pembuluh (sel-sel khusus yang
membungkus xilem dan floem
seperti yang terdapat pada daun)
Daftar Pustaka
Jeniria F, Mukarlina, Linda R. 2015. Struktur anatomi dan jagung (Zea mays l.) Yang
terserang penyakit bercak dan karat. Jurnal Protobiont. 4 (1) : 84-88.
Latifa, R. 2015. Peningkatkan kualitas preparat histologi berbasis kegiatan praktikum
di laboratorium biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi.
Putra DRSTGP, Utomo B, Dalimunte A. 2016. Morfologi perakaran tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil. Peronema Forestry Science Journal. 2(3):
156-164.
Retno RS. 2015. Identifikasi tipe stomata pada daun tumbuhan xerofit (Euphorbia
splendens), hidrofit (Ipomoea aquatica), dan mesofit (Hibiscus rosa-sinensis).
Jurnal Florea. 2 (2) : (28-32).
Sa’diyah,Auliyatus R. 2015. Penggunaan filtrat kunyit (curcuma domesticaval.)
sebagai pewarna alternatif jaringan tumbuhan pada tanaman melinjo (gnetum
gnemon.). Jurnal BioEdu. 4(2):765-772.
Wijaya I, Zubaidah S, Kuswantoro H. 2016. Anatomi daun galur-galur harapan
kedelai (glycine max l. merill) tahan cpmmv (cowpea mild mottle
virus)sebagai sumber belajar. Jurnal Pendidikan. 1(3): 463-467.

Anda mungkin juga menyukai