Anda di halaman 1dari 12

TIKET MASUK PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

TOPIK 6 : JARINGAN PENYUSUN ORGAN TUMBUHAN

Nama : Fika Zayyana Amalia


NIM : 235090300111018
Kelas : Fisika B
Kelompok : Delapan
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2023
Asisten PJ Topik : Marsa Salsabila
Asisten Kelompok : Salsabila Nurfadilah

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2023
SURAT PERNYATAAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


1.1.1 Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan asal yang sama dan
melakukan fungsi yang serupa. Jaringan merupakan unit struktural dan fungsional dari
organisme multiseluler. Jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan aktivitas pembelahan sel,
tipe sel penyusun, dan fungsi yang dilakukan. Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel serupa
yang melakukan fungsi terorganisir untuk tanaman. Setiap jaringan tumbuhan dikhususkan
untuk tujuan yang unik, dan dapat dikombinasikan dengan jaringan lain untuk membuat
organ seperti daun, bunga, batang dan akar. Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan muda
(meristem) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan tumbuhan memiliki kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan ( Browser, 2021 )

Kemampuan totipotensi adalah kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak


diri dalam keseluruhan kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Teori totipotensi
mengatakan bahwa setiap sel berpotensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu
lengkap seperti induknya. Sel punca, termasuk zigot, memiliki kemampuan totipoten.
Totipotensi mempunyai nama latin yaitu itotipotentia .Totipotensi sangat penting dalam
biologi tumbuhan, karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan kultur jaringan, yaitu teknik
pembiakan tanaman dengan menggunakan sel atau jaringan tanaman sebagai eksplan. Kultur
jaringan dapat menghasilkan tanaman baru yang identik secara genetik dengan induknya
dalam jumlah banyak dan waktu singkat. Kultur jaringan juga dapat digunakan untuk transfer
gen, regenerasi tanaman, konservasi plasma nutfah, dan peningkatan kualitas tanaman
(Harahap, 2017) .

1.1.2 Pengelompokan Jaringan Tumbuhan


Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk, asal, fungsi, dan struktur
yang sama atau serupa. Jaringan tumbuhan merupakan unit struktural dan fungsional dari organisme
multiseluler. Jaringan tumbuhan dapat diklasifikasikan berdasarkan posisi, dan asal. Berdasarkan
posisi, jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan apikal, interkalar, dan lateral. Jaringan apikal adalah
jaringan yang terletak di ujung akar dan batang yang berperan dalam pertumbuhan primer. Jaringan
interkalar adalah jaringan yang terletak di antara jaringan apikal dan lateral yang berperan dalam
pertumbuhan panjang. Jaringan lateral adalah jaringan yang terletak di samping batang dan akar yang
berperan dalam pertumbuhan sekunder ( Aryulina, 2020)

(Melekbio, 2023 )

Gambar 1.1. jaringan interkalar, lateral dan apitel pada akar dan batang
Berdasarkan asal, jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan primer dan sekunder. Jaringan
primer adalah jaringan yang berasal dari meristem apikal dan interkalar yang membentuk organ-organ
primer seperti epidermis, korteks, silinder pusat, protodermis, prokambium, dan meristem dasar.
Jaringan sekunder adalah jaringan yang berasal dari meristem lateral seperti kambium dan kambium
gabus yang membentuk organ-organ sekunder seperti xilem sekunder, floem sekunder, gabus, dan
feloderm. Berdasarkan fungsi, jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan pembentuk (meristem),
jaringan dasar (parenkim), jaringan penunjang (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem
dan floem), dan jaringan pelindung (epidermis dan periderm) (Hwaja, 2020 ).

Jaringan pembentuk atau meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel kecil, berbentuk
kubus, padat, berdinding tipis, memiliki nukleus besar, vakuola kecil, banyak sitoplasma, dan aktif
membelah untuk menghasilkan sel-sel baru. Fungsi utama jaringan ini adalah memperbanyak sel-sel
baru melalui pembelahan mitosis. Struktur jaringan ini tampak homogen tanpa ruang antarsel. Tata
letak jaringan ini terdapat di ujung akar, ujung batang, ruas batang, daun muda, bunga muda, dan
bagian-bagian lain yang masih muda. Jaringan dasar atau parenkim adalah jaringan yang terdiri dari
sel-sel berbentuk bervariasi, berdinding tipis, memiliki ruang antarsel besar. Fungsi utama jaringan ini
adalah menyimpan cadangan makanan, fotosintesis, respirasi, regenerasi, dan sekresi. Struktur
jaringan ini tampak heterogen dengan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya. Tata letak
jaringan ini terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah,
biji( Hwaja, 2020 ).

Jaringan penunjang atau stereom adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel berbentuk segi
empat atau segi enam dengan dinding tebal di sudut-sudutnya (kolenkim) atau dinding sangat tebal
dengan lignin (sklerenkim). Fungsi utama jaringan ini adalah memberikan kekuatan mekanis pada
bagian-bagian tumbuhan. Struktur jaringan ini tampak padat dengan ruang antarsel kecil atau tidak
ada. Tata letak jaringan ini terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang masih muda (kolenkim) atau
sudah tua (sklerenkim). Jaringan pengangkut atau vaskuler adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel
mati yang tersusun dari trakea dan trakeid (berdinding tebal dengan lignin) serta sel parenkim xilem
dan sel pengiring xilem (berdinding tipis) untuk xilem; atau sel-sel hidup yang tersusun dari sel
pengangkut floem (berdinding tipis tanpa nukleus) serta sel parenkim floem dan sel pengiring floem
(berdinding tipis dengan nukleus) untuk floem. Fungsi utama jaringan ini adalah mengangkut air dan
mineral dari akar ke daun (xilem) atau mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lainnya
(floem). Struktur jaringan ini tampak berongga dengan dinding sel yang berpori atau berlubang. Tata
letak jaringan ini terdapat pada silinder pusat akar dan batang, serta di dalam daun. Jaringan pelindung
atau epidermal adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel pipih yang rapat tanpa ruang antarsel,
dilengkapi dengan kutikula, stomata, trikoma, dan rambut akar. Fungsi utama jaringan ini adalah
melindungi permukaan luar organ tumbuhan dari kerusakan mekanis, kehilangan air, serangan hama,
dan infeksi. Struktur jaringan ini tampak rata dengan dinding sel yang tebal di sisi luar. Tata letak
jaringan ini terdapat pada permukaan luar akar, batang, daun, bunga, buah, biji (Hwaja, 2020 ).
( Perpusk,2023)

Gambar 1.1 Jaringan tumbuhan berdasarkan asalnya.

1.1.3. Perbedaan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan


Jaringan akar: Jaringan akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, perisikel,
xilem, floem, dan empulur. Fungsi jaringan akar adalah untuk menyerap air dan mineral dari
tanah, menyimpan cadangan makanan, dan menopang tumbuhan. Ciri umum jaringan akar
pada dikotil dan monokotil adalah sebagai berikut. Pada akar tumbuhan dikotil, xilem
berbentuk bintang dan berada di pusat akar, dan floem mengelilingi xilem. Empulur terletak
di antara xilem. Akar tumbuhan dikotil biasanya berbentuk akar tunggang, yaitu akar yang
memiliki satu akar utama yang besar dan bercabang-cabang menjadi akar sekunder dan
tersier. Akar tumbuhan monokotil, letak xilem dan floemnya berselang-seling membentuk
lingkaran. Empulur terletak di tengah lingkaran tersebut. Akar tumbuhan monokotil biasanya
berbentuk akar serabut, yaitu akar yang memiliki banyak akar utama yang sama besar dan
tidak bercabang ( Aryulina, 2020 )

( Edwars, 2022 )

Gambar 1.3 Jaringan akar pada tumbuhan dikotil dan monokootil

Jaringan batang: Jaringan batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, perisikel,
kambium, xilem, floem, empulur, dan jari-jari empulur. Fungsi jaringan batang adalah untuk
mengangkut air dan hasil fotosintesis, menyokong cabang, daun, bunga, dan buah, serta
melakukan fotosintesis. Ciri umum jaringan batang pada dikotil dan monokotil adalah sebagai
berikut:Pada batang tumbuhan dikotil, berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem yang
terpisah oleh kambium vaskuler. Kambium vaskuler adalah jaringan meristem yang dapat
menghasilkan xilem sekunder ke dalam dan floem sekunder ke luar. Berkas pengangkut
tumbuhan dikotil berbentuk kolateral terbuka, yaitu berkas pengangkut yang memiliki
kambium vaskuler di antara xilem dan floem. Berkas pengangkut tumbuhan dikotil tersusun
secara beraturan membentuk lingkaran di sekitar empulur. Jari-jari empulur adalah jaringan
parenkim yang membentang dari empulur ke korteks melalui berkas pengangkut. Fungsi jari-
jari empulur adalah untuk mengangkut zat-zat makanan secara radial ( Oswaal, 2023 ).

Pada batang tumbuhan monokotil, berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem
yang tidak terpisah oleh kambium vaskuler. Kambium vaskuler tidak ada pada tumbuhan
monokotil sehingga tidak dapat menghasilkan xilem sekunder dan floem sekunder. Berkas
pengangkut tumbuhan monokotil berbentuk kolateral tertutup, yaitu berkas pengangkut
yang tidak memiliki kambium vaskuler di antara xilem dan floem. Berkas pengangkut
tumbuhan monokotil tersusun secara acak di dalam korteks tanpa adanya empulur. Jari-jari
empulur juga tidak ada pada tumbuhan monokotil ( Oswaal, 2023 ).

(Gambare, 2021)

Gambar 1.4. Gambar jaringan batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Jaringan daun: Jaringan daun terdiri dari epidermis atas, epidermis bawah, mesofil,
xilem, floem, stomata, trikoma, dan kloroplas. Fungsi jaringan daun adalah untuk melakukan
fotosintesis, transpirasi, respirasi, dan gutasi. Ciri umum jaringan daun pada dikotil dan
monokotil adalah sebagai berikut : Pada daun tumbuhan dikotil, mesofil terdiri dari jaringan
palisade dan jaringan bunga karang. Jaringan palisade adalah jaringan parenkim yang
tersusun rapat dan berbentuk silindris di bawah epidermis atas. Jaringan bunga karang adalah
jaringan parenkim yang tersusun longgar dan berbentuk bintang di bawah jaringan palisade
( Oswaal, 2023).
Jaringan bunga karang memiliki banyak ruang antar sel yang berisi udara. Pola tulang
daun tumbuhan dikotil biasanya menyirip atau menjari, yaitu tulang daun yang bercabang-
cabang dari satu tulang daun utama. Pada daun tumbuhan monokotil, mesofil terdiri dari
jaringan parenkim yang tersusun sejajar dan berbentuk silindris di antara epidermis atas dan
bawah. Jaringan parenkim ini memiliki kloroplas yang banyak dan berfungsi sebagai tempat
fotosintesis. Pola tulang daun tumbuhan monokotil biasanya sejajar, yaitu tulang daun yang
sejajar dengan tepi daun dan tidak bercabang ( Oswaal, 2023).

( Desain, 2019)
Gambar 1.5 gambar perbedaan jaringan tumbuuhan pada dikotil dan monokotil

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan Pada praktikum ini adalah mengamati jaringan penyusun organ dikotil terpilih
dan mengamati jaringan penyusun organ tumbuhan monokotil terpilih.
BAB II
METODE

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum Deskripsi Morfologi Tumbuhan antara
lain:
1. Mikroskop
2. Silet tajam
3. Empulur Singkong Atau Gabus Singkong
4. Alat Tulis
5. Tumbuhan Dikotil yakni tanaman Tomat (Solanum licopersicium)
6. Tumbuhan Monokotil yakni tanaman jagung (Zea mays ).
2.2 Langkah Kerja

Baut irisan akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil terpilih. Irisan
diletakkan Pada gelas objek yang telah dittesi air.

Kemudian ditutup dengan penutup dan diamati dengan mikroskop pada perbesaran
lemah dulu baru kemudian dilanjutkan dengan perbesaran kuat.

Jaringan penyusun organ diperhatikan dan hasil ditulis pada pengamatan hasil kerja

Hasil pengamatan digambar secara sistematis pada lembar kerja


DAFTAR PUSTAKA

Bowsher, C., Tobin, A. (2021). Plant Biochemistry. Amerika Serikat: CRC Press.

Hwaja , Salahudin. (2020). Botany for NEET and other Medical Entrance Examinations.

(n.p.): Scientific Publishers.

Harahap, Arisyah. (2021). Penerapan jaaringan tumbuhan.Palembang : Wordpress

Aryulina. (2020 ). BIOLOGI: Jaringan tumbuhan. Surabaya : CV media

Oswaal. (2023) Handbook of Biology Class 11 & 12 | Must Have for NEET & Medical Entrance

Exams.. (n.p.): Oswaal Books and Learning Private Limited.


LAMPIRAN

(Harahap, 2017)

(.Aryulina, 2020)
( Hwaja, 2020 )
( Oswad , 2023 )

Anda mungkin juga menyukai