Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI TUMBUHAN

“ORGANOLOGI BATANG”

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si.

Disusun oleh :

Noval Tauhid Hidayatullah 1913091005

Semester IIIA

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


1
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Batang merupakan bagian tumbuhan yang paling poko sebab batang merupakan tempat
tumbuhnya akar dan daun. Pada umumnya batang berbuku-buku. Batang pertama tumbuh
berkembang dari lembaga benih. Suatu batang yang sangat kecil muncul pada saat biji
berkecambah. Secara umum, batang bergerak ke atas melalui tanah dan muncul ke
udara.Selama titik tumbuhnya tetap hidup, batang dapat menjadi lebih panjang. Jika waktunya
tiba cabang-cabang juga akan tumbuh dan berkembang.
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang berperan untuk
mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan
pengangkutan air dan zat makanan dari akarke daun dan jalan pengangkutan hasil asimilasi
dari daun ke bagian lain, baik ada yang di bawah maupun di atas tanah (Savitri, 2008).
Batang mempunyai nama ilmiah caulis. Struktur ini merupakan struktur pokok tumbuhan
yang tidak kalah penting dari daun. Batang berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan,
alat transportasi air dan unsur hara dari akar menuju daun. Batang biasanya berwarna coklat.
Batang bentuknya beragam meskipun pada umumnya bebentuk bulat.
Pada batang monokotil batang tidak bercabang-bercabang pembuluh angkutnya tersebar,
tidak mempunyai jari-jari empulur, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil menyebabkan batang monokotil tidak
terjadi petumbuhan menebal sekunder. Meskpun demikian, ada monokotil yang dapat
menebal sekunder. Sedangkan pada batang dikotil bercabang-bercabang, pembuluh angkut
tertur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskuer sehingga dapat membesar,
dapat dibedakan anatara daerah korteks dan empulur. Ada kambium di antara xilem dan
floem.
Memilih topik ini karena setiap tumbuhan memeiliki batang yang digunakan untuk
menopang tubuh tumbuhan untuk tegak, batang juga memiki fungsi lain yakni menyimpan
sisa makanan seperti tebu. Pada batang tumbuhan terdapat pembuluh angkut yaitu xilem dan
floem, jaringan pembuluh ini terdapat ditengah-tengah batang ataupun di bawah epidermis
kayu atau kulit terluar tumbuhan. Batang sebagai alat transportai dari akar ke daun dan daun
2
ke batang.
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui susunan jaringan batang tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan dikotil
dan tumbuhan monokotil.

1.3 ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Silet
2. Cutter
3. Object glass
4. Cover glass
5. Pipet tetes
6. Mikroskop
7. Gelas beker
Bahan:
1. Penampang median longitudinal pucuk tumbuhan bunga matahari (Helianthus
annuus), preparat awetan.
2. Penampang melintang batang pinus (Pinus Merkusii), preparat awetan.
3. Penampang melintang batang tua tumbuhan kacang tanah (Arachis hypogaea),
preparat awetan.
4. Penampang melintang batang tumbuhan jagung (Zea mays), preparat awetan.

1.4 PROSEDUR KERJA


Preparat 1. Penampang median longitudinal pucuk tumbuhan bunga matahari (Helianthus
annuus).
Mengamati preparat di bawah mrikroskop. Menunjukkan tunika, korpus,
primordium daun, dan procambium.
Preparat 2. Penampang melintang batang pinus (Pinus Merkusii).
Mengamati preparat batang pinus di bawah mikroskop. Mengamati dan
menggambar penampang melintang serta menunjukkan bagian-bagiannya.
Preparat 3. Penampang melintang batang tua tumbuhan kacang tanah (Arachis hypogaea).
Mengamati preparat batang pinus 3di bawah mikroskop. Mengamati dan
menggambar penampang melintang serta menunjukkan bagian-bagiannya.
Preparat 4. Penampang melintang batang tumbuhan jagung (Zea mays).
Mengamati preparat batang pinus di bawah mikroskop. Mengamati dan
menggambar penampang melintang serta menunjukkan bagian-bagiannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikeliliingi oleh daun muda dan menjadi terminal. Dibagian batang yang
lebih tua daunnya saling berjauhan, nodus tempat daun melekat pada batang dapat dibedakan dari
ruas, yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan (Hidayat, 1995).
Batng (stem) adalah organ yang terdiri dari sistem nodus yang berselang- seling, titik tempat
daun melekat, dan internodus, segmen batang diantara nodus- nodus. Pada sudut teratas (aksi)
yang terbentuk oleh setiap daun dan batang terdapat dikuncup aksilaris struktur yang dapat
membentuk tunas lateral biasa disebut cabang. Sebagian besar kuncup aksilaris suatu tunas muda
bersifat dorman (titik bertumbuh) (Campbell, 2008).
Menurut bentuknya batang dibagi menjadi dua macam yaitu batang herba dan batang kayu.
Batang tumbuhan herba mengandung klorofil sehingga berwarna hijau dan memungkinkan
terjadinya fotosintesis. Pada bagian ini juga terdapat jaringan penyokong yaitu kolenkim dan
sklerenkim sehingga tumbuhan herba dapat tumbuh tegak. Bagian luar batang berkayu keras dan
dilindungi oleh sel-sel gabus yang mengandung lilin. Batang memiliki ciri-ciri lain terdiri atas
ruas-ruas yang masing- masing dibatasi buku-buku yang merupakan tempat duduknya daun,
adanya kuncup, tumbuh kearah cahaya matahari, gerak batang disebut juga fototropisme positif
(Saktyowati, 2014).
Batang adalah bagian kedua dari tumbuhan setelah akar. Pada beberapa jenis tumbuhan
batang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Batang pada umumnya berada
diatas permukaan tanah. Ada tiga jenis batang tumbuhan yang terdapat disekitar yaitu yaitu
batang berkayu, batang berair (batang basah), dan batang rumput (berongga). Sama halnya
dengan akar pada ujung batang terdapat pula titik tumbuh. Titik tumbuh batang pada umumnya
tidak mempunyai pelindung yang khusus. Pada ujung batang terdapat tiga daerah perkembangan
seperti pada ujung akar. Bagian-bagian batang menurut irisan memanjang terdiri atas zona
meristem, memanjang dan pematangan (diferensial). Secara umum batang memiliki stele dengan
xylem, floem, perisikel, endodermis, korteks dan epidermis. Pada batang berakar xylem dan
floem terletak bersebelahan dan dalam radius yang sama.
4 Pada organ batang terdapat tiga bagian
pokok yang berkembang dari jaringan protoderm, prokambium dan meristem dasar yaitu jelas
pada tumbuhan dikotil sedangkan pada tumbuhan monokotil batas antara korteks dan stele
kurang jelas (Nugroho, 2005).
Jenis batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar kedalam:
a. Epidermis, terdiri atas selaput yang tersusun rapat tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan dibawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
cambium gabus.
b. Korteks, batang disebut juga kulit pertama. Terdiri dari beberapa lapis sel yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan. Bagian korteks yang paling dalam disebut
floetherma. Korteks batang adalah daerah berbentuk silinder pembuluh korteks dapat
terdiri dari seluruhnya atas jaringan tipis.
c. Stele/ silinder pusat merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau prokambium. Ikatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang
artinya xylem dan floem. Letak saling bersisian xylem disebelah dalam dan floem
disebelah luar. Antara xylem dan floem terdapat cambium intravaskuler. Keduanya dapat
mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter
batang.
d. Endodermis batang disebut juaga kulit dalam tersusun atas selapis sel merupakan lapisa
pemisah antara korteks dengan stele (Mulyani, 2006).
Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan
bertipe kolateral tertutup yang artinya diantara xylem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya cambium pada monokotil menyebabakan batang monokotil tidak
dapat tumbuh memebesar dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Batang berperan dalam menyangga posisi daun, melakukan fotosintesis,
mentranspor zat- zat mentah. Perbedaan utama pada batang dikotil dan monokotil adalah
pada struktur jaringan pembuluhnya. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil jaringan
primer batang memiliki beberapa perbedaan yaitu memiliki susunan jaringan epidermis,
korteks batang dan silinder pusat (stele). Bagian batang sebelah luar dibatasi oleh selapis
sel rapat yang memiliki bentuk yang khas memiliki sel penjaga dan berbagai tipe trikom.
Pada tahun pertama epidermis pada batang digantikan oleh lapisan gabus. Pada beberapa
tumbuhan parenkim batangnya berfungsi sebagai alat fotosintesis (Hayati, 2016).
Jenis-jenis batang secara umum dapat dibedakan menjadi
5 empat jenis
yaitu:
1) Batang basah (herbaceous), biasanya mempunyai struktur yang lunak dan banyak
mengandung air, struktur batang basah dapat dipatahkan dengan mudah.
2) Batang rumput (calmus), merupakan batang yang tidak keras, memiliki ruas- ruas yang
jelas dan berukuran pendek dan berongga.
3) Batang mendong (calamus) memiliki struktur yang sama dengan batang rumput, tidak
keras, kebanyakan berongga yang membedakannya batang berumput terletak pada
ruasnya.
4) Batang berkayu (lignosus) adalah batang yang disusun oleh jaringan lignin. Oleh karena
itu batang bersifat keras dan kuat. Batang berkayu dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan kelas
dikotil (Rosanti, 2013).

Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan
bertipe kolateral tertutup yang artinya diantara xylem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya cambium pada monokotil menyebabakan batang monokotil tidak
dapat tumbuh memebesar dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Batang berperan dalam menyangga posisi daun, melakukan fotosintesis,
mentranspor zat- zat mentah. Perbedaan utama pada batang dikotil dan monokotil adalah
pada struktur jaringan pembuluhnya. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil jaringan
primer batang memiliki beberapa perbedaan yaitu memiliki susunan jaringan epidermis,
korteks batang dan silinder pusat (stele). Bagian batang sebelah luar dibatasi oleh selapis
sel rapat yang memiliki bentuk yang khas memiliki sel penjaga dan berbagai tipe trikom.
Pada tahun pertama epidermis pada batang digantikan oleh lapisan gabus. Pada beberapa
tumbuhan parenkim batangnya berfungsi sebagai alat fotosintesis (Hayati, 2016).

Jenis-jenis batang secara umum dapat dibedakan menjadi empat jenis


yaitu:
1) Batang basah (herbaceous), biasanya mempunyai struktur yang lunak dan banyak
mengandung air, struktur batang basah dapat dipatahkan dengan mudah.
2) Batang rumput (calmus), merupakan batang yang tidak keras, memiliki ruas- ruas yang
jelas dan berukuran pendek dan berongga.
3) Batang mendong (calamus) memiliki struktur yang sama dengan batang rumput, tidak
keras, kebanyakan berongga yang membedakannya
6 batang berumput terletak pada
ruasnya.
4) Batang berkayu (lignosus) adalah batang yang disusun oleh jaringan lignin. Oleh karena
itu batang bersifat keras dan kuat. Batang berkayu dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan kelas
dikotil (Rosanti, 2013).
Klasifikasi batang berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan kuncup:
a. Monocoulis, yaitu batang yang pertumbuhannya didominir oleh kuncup ujung batang
monocoulis.
b. Monopodial, yaitu batang yang pertumbuhannya didominir oleh kuncup ujung.
c. Simpodial, yaitu batang yang pertumbuhannya di dominir oleh kuncup samping (Nugroho,
2006).
Klasifikasi batang berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan kuncup:
d. Monocoulis, yaitu batang yang pertumbuhannya didominir oleh kuncup ujung batang
monocoulis.
e. Monopodial, yaitu batang yang pertumbuhannya didominir oleh kuncup ujung.
f. Simpodial, yaitu batang yang pertumbuhannya di dominir oleh kuncup samping (Nugroho,
2006).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENGAMATAN
No Foto Keterangan
1. Pucuk bunga matahari
(Helianthus annuus)

7
2. Batang pinus (Pinus
merkusii)
1. Epidermis
1

Perbesaran 400x

Perbesaran 100x
3. Batang kacang tanah
1 (Arachis hypogea)
1. Epidermis

2 2. Empulur

3
3. Xilem
4. Floem
4
5. Korteks
5

Perbesaran 100x
4. Batang jagung (Zea mays)
1. Korteks
1 2. Epidermis

Perbesaran 100x 8

3.2 PEMBAHASAN
Batang merupakan organ tumbuhan yang sangat penting. Struktur batang dikotil dan
monokotil tentulah berbeda. Pada praktikum kali ini kami mengamati organ batang melalui
preparat awetan yaitu: Helianthus annuus, Arachis hypogea, Pinus merkusii, dan Zea may.
1. Helianthus annuus
2. Arachis hypogea melalui penampang melintang dengan perbesaran 100x pada mikroskop
terlihat bahwa adanya epidermis, empulur, xilem, floem dan korteks dengan sanagt jelas
sehingga kami dapat mengetahui struktur batang tersebut.
3. Pinus merkusii dengan perbesaran 400x terlihat adanya epidermis saja karena pada
gambar hanya terlihat epidermisnya saja yang berfungsi sebagai pelindung dari jaringan-
jaringan yang ada di bawahnya.
4. Zea mays dengan perbesaran 100x pada mikroskop terlihat adanya epidermis dan korteks
dengan jelas

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Pada pengamatan lapisan batang, terdapat tiga spesimen yang digunakan yaitu pucuk
Helianthus annus, batang Pinus merkusii, batang Arachis hypogea, dan batang Zea mays. Hasil
yang telah didapatkan pada saat praktikum, pada preparat awetan Helianthus annus termasuk
kedalam tumbuhan batang Pinus merkusii termasuk ke dalam tumbuhan dikotil, sedangkan
Arachis hypogea termasuk ke dalam batang herbacus, dan yang terakhir yaitu Zea mays, pada
preparat awetan terlihat, tidak memiliki parenkim karena tersmasuk ke dalam monokotil.

DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, B. 2015. Plant Anatomy Cell and Tissue, Singaraja : Plantaxia
Ahmad, N. 2017. Batang. https://www.academia.edu/35721727/Batang.
Bahriannur, B. 2014. Struktur Umum Batang. https://digiliblain-
palangkaraya.ac.id/PDF/StrukturUmum.
Setjo, S. 2004. Common Textbook (Edisi Revisi) Anatomi Tumbuhan. Malang : Jica
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.
9
10

Anda mungkin juga menyukai