PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu,
sel-sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai fungsi
hidup. Beberapa sel diantaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk jaringan.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsiyang sama.
Pada umumnya ada dua tipe jaringan yaitu jaringan sederhana (tersususn dari satu sel) dan
jaringan kompleks (tersusun dari banyak tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat ditemukan
pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.
Jaringan sederhana tersusun atas sel-sel yang tipenya sama, sedangkan jaringan
kompleks, seperti jaringan vaskuler tersusun atas sel-sel yang berbeda bekerja sama
melakukan fungsi utamanya. Hanya dengan cara demikian penelaah setiap organ secara
terpisah akan mempunyai arti penuh mengenai morfologi tumbuhan, mulai dari akar, batang,
dan daun.
Tujuan melakukan praktikum jaringan tumbuhan dan jaringan hewan adalah untuk
mengetahui bagian bagian jaringan tumbuhan dan hewan dan untuk mengetahui proses
proses kehidupan pada tumbuhan dan hewan. Manfaat dari melakukan praktikum ini yaitu
mengetahui bagian bagian jaringan tumbuhan dan hewan serta mengetahui proses
kehidupan pada tumbuhan dan hewan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat kita ambil sebuah latar brlakang masalah: apakah dan
bagaimanakah fungsi sel dan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah fisiologi
yang di bimbing oleh Moch. Yunus dan untuk memahami struktur dan fungsi sel dan
jaringan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Tumbuhan
. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Dinding sel adalah struktur di luar
membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel dibentuk oleh
diktiosom. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel
hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel bersama-
sama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Stuktur Jaringan Tanaman Jagung
Perbesaran 10x
Keterangan: 1. Epidermis
2. Floem
3. Xilem
4. Korteks
5. Empulur
6. Vaskuler
7. Jaringan
8. Vaskuler bundel
Ilustrasi 3. Penampang Melintang Batang Jagung
Hasil pengamatan praktikum menyatakan bahwa tanaman jagung termasuk tumbuhan
monokotil. Perbesaran 40x batang tanaman jagung (tumbuhan monokotil) terdiri dari
Epidermis, floem, xylem, korteks, empulur, vakuler, dan jaringan dasar. Ini sesuai dengan
pendapat Heddy (1990), dan Pratiwi, dkk(2006) yang menyatakan bahwa jaringan batang
terdiri dari epidermis, floem, xylem, korteks, empulur, vascular, jaringan dasar, dan vasculer
bundle.
Perbesaran 10x
Keterangan: 1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xilem
5. Pallisade
6. Empulur
7. Dermis
8. Pericycle
9. Endodermis
Keterangan:
1. Epidermis
2. Empulur
3. Floem
4. Xylem
5. Kambium
6. Korteks
Ilustrasi 5. Penampang Melintang Akar Kacang Tanah
Hasil praktikum diperoleh bahwa tanaman kacang tanah termasuk tumbuhan
dikotoil. Perbesaran 40x Batang tanaman kacang (tumbuhan dikotil) tersusun atas epidermis,
empulur, floem, xylem, cambium, dan korteks. Hal ini sesuai dengan pendapat Pratiwi, dkk
(2006), dan Heddy (1990) yang menyatakan bahwa jaingan akar tumbuhan yaitu epidermis,
empulur, floem, xylem, cambium dan korteks
1.3.1 Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Tumbuhan monokotil dan dikotil termasuk subdivisi angiospermae. Tumbuhan
monokotil memiliki kotiledon setiap biji satu buah, akarnya serabut, tidak berkambium,
susunan tulang daunnya sejajar atau melengkung dan bagian bunga umumnya tiga atau
kelipatannya. Tumbuhan dikotil memiliki setip biji dua buah kotiledon, akarnya tunggang,
berkambium, daunnya menyirip atau menjari dan bagian bunga umumnya empat atau
kelipatannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Friend (1999) bahwa tumbuhan monokotil
memilki akar serabut, memilki satu buah kotiledon pada setiap biji, akar dan batang tidak
berkambium, susunan tulang daun sejajar jumlah bunga tiga atau kelipatannya serta memilki
kaliptrogen. Sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai dua lembaga dan akar lembaganya
kemudian menjadi akar tunggang yang bercabang menjadi sistem akar tunggang serta
batangnya memiliki kambium untuk pertumbuhan menebal sekunder.
Berdasarkan Steenis (1999) bahwa tumbuhan monokotil dan dikotil tergolong
subdivisio Angiospermae. Angiospermae memilki ciri ciri daun berbentuk pipih, lebar,
dengan susunan tulang yang beraneka ragam, bakal biji tidak terlihat, pembuahan merupakan
fertilisasi ganda dan selang waktu antara peyerbukan dengan pembuahan relatif pendek.
BAB V
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-
jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan
epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan
jaringan floem.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung
termasuk dalam tumbuhan monokotil, sedangkan tanaman kacang tanah termasuk dalam
tumbuhan dikotil. Selain itu, juga kita dapat mengetahui bagianbagian atau organ
organ monokotil dan dikotil serta kita dapat membedakannya. Pada tumbuhan monokotil
memilki akar serabut dan batangnya tak berkambium sedangkan tumbuhan dikotil memilki
akar tunggang dan batangnya berkambium.
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disarankan agar dalam melakukan
praktikum ini, sayatan preparat harus benar benar tipis dan harus lebih cermat dan teliti
supaya hasilnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Friend, G. 1999. Biologi Edisi II. Jakarta: Erlangga
Heddy, Suwasono. 1990. Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Pers
Hidayat, E. 2006. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Institut Teknologi Bandung