Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

TOPIK 6 : JARINGAN PENYUSUN ORGAN TUMBUHAN

Nama : Fika Zayyana Amalia


NIM : 235090300111018
Kelas : Fisika B
Kelompok : Delapan
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2023
Asisten PJ Topik : Marsa Salsabila
Asisten Kelompok : Salsabila Nurfadilah

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2023
SURAT PERNYATAAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


1.1.1 Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan asal yang sama dan
melakukan fungsi yang serupa. Jaringan merupakan unit struktural dan fungsional dari
organisme multiseluler. Jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan aktivitas pembelahan sel,
tipe sel penyusun, dan fungsi yang dilakukan. Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel serupa
yang melakukan fungsi terorganisir untuk tanaman. Setiap jaringan tumbuhan dikhususkan
untuk tujuan yang unik, dan dapat dikombinasikan dengan jaringan lain untuk membuat
organ seperti daun, bunga, batang dan akar. Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan muda
(meristem) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan tumbuhan memiliki kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan ( Browser, 2021 )

Kemampuan totipotensi adalah kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak


diri dalam keseluruhan kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Teori totipotensi
mengatakan bahwa setiap sel berpotensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu
lengkap seperti induknya. Sel punca, termasuk zigot, memiliki kemampuan totipoten.
Totipotensi mempunyai nama latin yaitu itotipotentia .Totipotensi sangat penting dalam
biologi tumbuhan, karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan kultur jaringan, yaitu teknik
pembiakan tanaman dengan menggunakan sel atau jaringan tanaman sebagai eksplan. Kultur
jaringan dapat menghasilkan tanaman baru yang identik secara genetik dengan induknya
dalam jumlah banyak dan waktu singkat. Kultur jaringan juga dapat digunakan untuk transfer
gen, regenerasi tanaman, konservasi plasma nutfah, dan peningkatan kualitas tanaman
(Harahap, 2017) .

1.1.2 Pengelompokan Jaringan Tumbuhan


Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk, asal, fungsi, dan struktur
yang sama atau serupa. Jaringan tumbuhan merupakan unit struktural dan fungsional dari organisme
multiseluler. Jaringan tumbuhan dapat diklasifikasikan berdasarkan posisi, dan asal. Berdasarkan
posisi, jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan apikal, interkalar, dan lateral. Jaringan apikal adalah
jaringan yang terletak di ujung akar dan batang yang berperan dalam pertumbuhan primer. Jaringan
interkalar adalah jaringan yang terletak di antara jaringan apikal dan lateral yang berperan dalam
pertumbuhan panjang. Jaringan lateral adalah jaringan yang terletak di samping batang dan akar yang
berperan dalam pertumbuhan sekunder ( Aryulina, 2020)

(Melekbio, 2023 )

Gambar 1.1. jaringan interkalar, lateral dan apitel pada akar dan batang
Berdasarkan asal, jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan primer dan sekunder. Jaringan
primer adalah jaringan yang berasal dari meristem apikal dan interkalar yang membentuk organ-organ
primer seperti epidermis, korteks, silinder pusat, protodermis, prokambium, dan meristem dasar.
Jaringan sekunder adalah jaringan yang berasal dari meristem lateral seperti kambium dan kambium
gabus yang membentuk organ-organ sekunder seperti xilem sekunder, floem sekunder, gabus, dan
feloderm. Berdasarkan fungsi, jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan pembentuk (meristem),
jaringan dasar (parenkim), jaringan penunjang (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem
dan floem), dan jaringan pelindung (epidermis dan periderm) (Hwaja, 2020 ).

Jaringan pembentuk atau meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel kecil, berbentuk
kubus, padat, berdinding tipis, memiliki nukleus besar, vakuola kecil, banyak sitoplasma, dan aktif
membelah untuk menghasilkan sel-sel baru. Fungsi utama jaringan ini adalah memperbanyak sel-sel
baru melalui pembelahan mitosis. Struktur jaringan ini tampak homogen tanpa ruang antarsel. Tata
letak jaringan ini terdapat di ujung akar, ujung batang, ruas batang, daun muda, bunga muda, dan
bagian-bagian lain yang masih muda. Jaringan dasar atau parenkim adalah jaringan yang terdiri dari
sel-sel berbentuk bervariasi, berdinding tipis, memiliki ruang antarsel besar. Fungsi utama jaringan ini
adalah menyimpan cadangan makanan, fotosintesis, respirasi, regenerasi, dan sekresi. Struktur
jaringan ini tampak heterogen dengan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya. Tata letak
jaringan ini terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah,
biji( Hwaja, 2020 ).

Jaringan penunjang atau stereom adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel berbentuk segi
empat atau segi enam dengan dinding tebal di sudut-sudutnya (kolenkim) atau dinding sangat tebal
dengan lignin (sklerenkim). Fungsi utama jaringan ini adalah memberikan kekuatan mekanis pada
bagian-bagian tumbuhan. Struktur jaringan ini tampak padat dengan ruang antarsel kecil atau tidak
ada. Tata letak jaringan ini terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang masih muda (kolenkim) atau
sudah tua (sklerenkim). Jaringan pengangkut atau vaskuler adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel
mati yang tersusun dari trakea dan trakeid (berdinding tebal dengan lignin) serta sel parenkim xilem
dan sel pengiring xilem (berdinding tipis) untuk xilem; atau sel-sel hidup yang tersusun dari sel
pengangkut floem (berdinding tipis tanpa nukleus) serta sel parenkim floem dan sel pengiring floem
(berdinding tipis dengan nukleus) untuk floem. Fungsi utama jaringan ini adalah mengangkut air dan
mineral dari akar ke daun (xilem) atau mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lainnya
(floem). Struktur jaringan ini tampak berongga dengan dinding sel yang berpori atau berlubang. Tata
letak jaringan ini terdapat pada silinder pusat akar dan batang, serta di dalam daun. Jaringan pelindung
atau epidermal adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel pipih yang rapat tanpa ruang antarsel,
dilengkapi dengan kutikula, stomata, trikoma, dan rambut akar. Fungsi utama jaringan ini adalah
melindungi permukaan luar organ tumbuhan dari kerusakan mekanis, kehilangan air, serangan hama,
dan infeksi. Struktur jaringan ini tampak rata dengan dinding sel yang tebal di sisi luar. Tata letak
jaringan ini terdapat pada permukaan luar akar, batang, daun, bunga, buah, biji (Hwaja, 2020 ).
( Perpusk,2023)

Gambar 1.1 Jaringan tumbuhan berdasarkan asalnya.

1.1.3. Perbedaan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan


Jaringan akar: Jaringan akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, perisikel,
xilem, floem, dan empulur. Fungsi jaringan akar adalah untuk menyerap air dan mineral dari
tanah, menyimpan cadangan makanan, dan menopang tumbuhan. Ciri umum jaringan akar
pada dikotil dan monokotil adalah sebagai berikut. Pada akar tumbuhan dikotil, xilem
berbentuk bintang dan berada di pusat akar, dan floem mengelilingi xilem. Empulur terletak
di antara xilem. Akar tumbuhan dikotil biasanya berbentuk akar tunggang, yaitu akar yang
memiliki satu akar utama yang besar dan bercabang-cabang menjadi akar sekunder dan
tersier. Akar tumbuhan monokotil, letak xilem dan floemnya berselang-seling membentuk
lingkaran. Empulur terletak di tengah lingkaran tersebut. Akar tumbuhan monokotil biasanya
berbentuk akar serabut, yaitu akar yang memiliki banyak akar utama yang sama besar dan
tidak bercabang ( Aryulina, 2020 )

( Edwars, 2022 )

Gambar 1.3 Jaringan akar pada tumbuhan dikotil dan monokootil

Jaringan batang: Jaringan batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, perisikel,
kambium, xilem, floem, empulur, dan jari-jari empulur. Fungsi jaringan batang adalah untuk
mengangkut air dan hasil fotosintesis, menyokong cabang, daun, bunga, dan buah, serta
melakukan fotosintesis. Ciri umum jaringan batang pada dikotil dan monokotil adalah sebagai
berikut:Pada batang tumbuhan dikotil, berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem yang
terpisah oleh kambium vaskuler. Kambium vaskuler adalah jaringan meristem yang dapat
menghasilkan xilem sekunder ke dalam dan floem sekunder ke luar. Berkas pengangkut
tumbuhan dikotil berbentuk kolateral terbuka, yaitu berkas pengangkut yang memiliki
kambium vaskuler di antara xilem dan floem. Berkas pengangkut tumbuhan dikotil tersusun
secara beraturan membentuk lingkaran di sekitar empulur. Jari-jari empulur adalah jaringan
parenkim yang membentang dari empulur ke korteks melalui berkas pengangkut. Fungsi jari-
jari empulur adalah untuk mengangkut zat-zat makanan secara radial ( Oswaal, 2023 ).

Pada batang tumbuhan monokotil, berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem
yang tidak terpisah oleh kambium vaskuler. Kambium vaskuler tidak ada pada tumbuhan
monokotil sehingga tidak dapat menghasilkan xilem sekunder dan floem sekunder. Berkas
pengangkut tumbuhan monokotil berbentuk kolateral tertutup, yaitu berkas pengangkut
yang tidak memiliki kambium vaskuler di antara xilem dan floem. Berkas pengangkut
tumbuhan monokotil tersusun secara acak di dalam korteks tanpa adanya empulur. Jari-jari
empulur juga tidak ada pada tumbuhan monokotil ( Oswaal, 2023 ).

(Gambare, 2021)

Gambar 1.4. Gambar jaringan batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Jaringan daun: Jaringan daun terdiri dari epidermis atas, epidermis bawah, mesofil,
xilem, floem, stomata, trikoma, dan kloroplas. Fungsi jaringan daun adalah untuk melakukan
fotosintesis, transpirasi, respirasi, dan gutasi. Ciri umum jaringan daun pada dikotil dan
monokotil adalah sebagai berikut : Pada daun tumbuhan dikotil, mesofil terdiri dari jaringan
palisade dan jaringan bunga karang. Jaringan palisade adalah jaringan parenkim yang
tersusun rapat dan berbentuk silindris di bawah epidermis atas. Jaringan bunga karang adalah
jaringan parenkim yang tersusun longgar dan berbentuk bintang di bawah jaringan palisade
( Oswaal, 2023).
Jaringan bunga karang memiliki banyak ruang antar sel yang berisi udara. Pola tulang
daun tumbuhan dikotil biasanya menyirip atau menjari, yaitu tulang daun yang bercabang-
cabang dari satu tulang daun utama. Pada daun tumbuhan monokotil, mesofil terdiri dari
jaringan parenkim yang tersusun sejajar dan berbentuk silindris di antara epidermis atas dan
bawah. Jaringan parenkim ini memiliki kloroplas yang banyak dan berfungsi sebagai tempat
fotosintesis. Pola tulang daun tumbuhan monokotil biasanya sejajar, yaitu tulang daun yang
sejajar dengan tepi daun dan tidak bercabang ( Oswaal, 2023).

( Desain, 2019)
Gambar 1.5 gambar perbedaan jaringan tumbuhan pada dikotil dan monokotil

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan Pada praktikum ini adalah mengamati jaringan penyusun organ dikotil terpilih
dan mengamati jaringan penyusun organ tumbuhan monokotil terpilih.
BAB II
METODE

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum Deskripsi Morfologi Tumbuhan antara
lain:
1. Mikroskop
2. Silet tajam
3. Empulur Singkong Atau Gabus Singkong
4. Alat Tulis
5. Tumbuhan Dikotil yakni tanaman Tomat (Solanum licopersicium)
6. Tumbuhan Monokotil yakni tanaman jagung (Zea mays ).
2.2 Langkah Kerja
Langkah pertama dalam praktikum jaringan tumbuhan adalah Membuat irisan
melintang akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil yang dipilih (Tomat
(Solanum licopersicum ) Jagung ( Zea mays ) Di atas gelas obyek yang telah ditetesi air lalu
letakkan irisan tersebut, kemudian tutup dengan gelas penutup, dan amati dengan mikroskop
pada perbesaran lemah dulu dan lanjutkan dengan pembesaran kuat. Jangan lupa
memperhatikan jaringan penyusun organ tumbuhan tersebut. Lalu Tulislah hasil pengamatan
pada lembar, dan Gambar secara skematis pada lembar kerja

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisa Prosedur

Langkah pertama dalam praktikum yakni alat da bahan disiapkan sesuai dengan yang
dibutuhkan agar praktikum dapat berjalan dengan lancar, selanjutnya preparat dibuat , akar,
daun dan batang masing masing diiris secara melintang dan diiris dengan sangat tipis , media
yang digunakan yakni silet, fungsi perlakuan ini agar didapatkan preparat yang dapat diamati
di mikroskop dengan perbesaran yang diinginkan, selanjutnya preparat ditetakkan di atas
slide glass dan diberi air dengan tujuan agar adanya media untuk pengamatan dengan
mikroskop dan preparat tetap aman , lalu preparat ditutup dengan cover slide. Langkah
selanjutnya yakni preparat diletakkan di mikroskop untuk tahap pengamatan, pengamatan
dilakukan pada perbesaran 40 dan 100 agar didapatkan hasil pengamatan yang jelas dan baik
untuk bahan laporan.
3.2 Analisa Hasil

3.2.1 Tanaman Tomat (Solanum lycopesicum)

Akar

Berdasarkan hasil penelitian, didalam akar tumbuhan tomat terdapat bagian bagian
dari akar dikotil yakni stele, endodermis, korteks, floem, epidermis. Dalam akar tanaman
tomat (Solanum lycopersicum), bagian-bagian seperti stele, endodermis, korteks, floem, dan
epidermis dapat ditemukan di lapisan luar akar tanaman tomat yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung dan juga berperan dalam penyerapan air dan nutrisi. Epidermis ini terdiri
dari sel-sel epidermis. Korteks adalah lapisan berikutnya di bawah epidermis. Korteks terdiri
dari sel-sel korteks yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan juga membantu
dalam penyerapan air dan mineral dari tanah. Endodermis adalah lapisan sel yang
mengelilingi stele, yang terletak di dalam korteks. Endodermis memiliki sel-sel dengan dinding
khusus yang disebut kasparian strip yang membantu dalam pengaturan masuknya air dan
mineral ke dalam stele. Stele adalah inti atau pusat dari akar yang mengandung pembuluh-
pembuluh pengangkut air dan nutrisi seperti xilem dan floem. Xilem berperan dalam
mengangkut air dan mineral dari akar ke bagian atas tanaman, sedangkan floem mengangkut
makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman Floem adalah pembuluh
pengangkut makanan yang terletak di sekitar xilem di dalam stele

Menurut Maiti , dkk ( 2018 ), Potongan melintang akar tomat menunjukkan tiga
wilayah utama, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Epidermis adalah uniseriate, memiliki satu
lapisan sel hidup yang tersusun rapat dengan dinding tipis. Epidermis berfungsi untuk
melindungi dan menyerap air dan mineral. Sel epidermis menghasilkan rambut akar
uniseluler, yang bermanfaat dalam meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan air dan
membantu dalam mendapatkan air dari tanah. Korteks adalah multiseriate dan relatif
homogen serta terdiri dari korteks umum dan endodermis. Korteks umum terdiri dari sel
parenkim tipis yang tersusun longgar dengan ruang antar sel yang menonjol. Sel-sel ini tanpa
warna dan menyimpan pati, biasanya berbentuk bulat atau oval. Endodermis adalah lapisan
tunggal dengan sel berbentuk tong berdinding rapat. Sel endodermal ditandai dengan adanya
pita Casparian. Endodermis di akar berfungsi sebagai penghalang antara korteks dan stele.
Stele membentuk bagian tengah akar dan terdiri dari perisikel, urat pembuluh, dan jaringan
konjungtif. Perisikel adalah wilayah terluar stele, uniseriate dan berupa parenkim. Sel-sel
perisikel tetap memiliki aktivitas meristem. Akar samping muncul secara endogen dari
perisikel. Urat pembuluh bersifat radial dan xilem adalah tipe eksark, tertutup. Pembuluh
xilem sekunder tersusun secara teratur. Jaringan konjungtif parenkim terjadi antara urat
xilem dan floem. Sumsum tidak ada. Ketika epidermis pecah, korteks mengalami tekanan dan
struktur primer terganggu akibat tekanan yang diciptakan oleh jaringan sekunder oleh aksi
cincin kambium (pertumbuhan sekunder) yang terbentuk di stele.

(Dokumen Pribadi, 2023 ) ( Maiti,dkk., 2018 )

Gambat 1.1 Jaringan akar pada tumbuhan tomat, gambar kanan dokumen pribadi dan sebelah kiri literatur

Batang

Berdasarkan hasil penelitian, didalam batang tumbuhan tomat terdapat epidermis ,


xilem, floem, skelerenkim, empulur. Epidermis adalah lapisan luar batang yang terdiri dari sel-
sel epidermis. Sklerenkim adalah jaringan penyangga yang terdapat di dalam korteks batang.
Sklerenkim terdiri dari sel-sel yang memiliki dinding sel yang kuat dan kaku, Xilem adalah salah
satu dari dua jenis pembuluh pengangkut dalam batang tumbuhan. . Biasanya, xilem terletak
di dalam batang dan terdiri dari sel-sel xilem yang membentuk pembuluh-pembuluh. Floem
terletak di lapisan terluar batang, di bawah epidermis, dan terdiri dari sel-sel floem. Empulur
adalah lapisan yang berada di luar xilem dan floem, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung
tambahan.

Menurut Maiti , dkk ( 2018 ), Batang primer tumbuhan tomat menunjukkan tiga
wilayah, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Epidermis adalah wilayah terluar yang
mengelilingi batang. Ini uniseriate, memiliki satu lapisan sel hidup berbentuk tong yang
tersusun rapat. Dinding luar sel epidermis mengandung kutin. Kutikula mengurangi
transpirasi. Hanya sedikit stomata hadir di epidermis untuk pertukaran gas dan transpirasi.
Semua sel epidermis tidak berwarna kecuali sel penjaga. Rambut berbilceler multipel hadir di
epidermis. Korteks adalah wilayah tengah yang terletak antara epidermis dan stele, dan lebih
kecil dari stele. Ini menunjukkan hipodermis, korteks tengah, dan endodermis. Hipodermis
membentuk wilayah terluar korteks dan berlapis-lapis (dua hingga enam) dan berdinding
tebal, yang memberikan kekuatan, fleksibilitas, dan elastisitas yang signifikan pada batang
muda. Dengan mengandung kloroplas, dapat melakukan fotosintesis. Korteks tengah
berlapis-lapis dan berparenkim. Sel-selnya mungkin bulat atau oval dengan ruang antar sel
yang menonjol. Wilayah ini juga menyimpan bahan makanan sementara. Endodermis
membentuk lapisan terdalam korteks, dan biasanya terlihat jelas dalam batang tanpa pita
Casparian. Stele adalah wilayah tengah batang dan lebih tebal daripada korteks. Ini terdiri dari
perisikel, urat pembuluh, sinar sumsum, dan sumsum. Perisikel adalah wilayah terluar non-
vaskular stele dan berlapis-lapis dan berdinding keras. Xilem dan floem disusun dalam urat
pembuluh dan 15–20 urat pembuluh tersusun dalam satu cincin yang disebut eustele. Setiap
urat pembuluh berbentuk segitiga, bersambung, kolateral, terbuka, dan endark. Urat
pembuluh dipisahkan satu sama lain oleh baris radial sel parenkim yang dikenal sebagai sinar
sumsum. Sel-sel sinar sumsum biasanya memanjang dalam arah radial dan berfungsi
utamanya untuk menghantarkan makanan dan air radial di batang dan untuk penyimpanan
makanan. Pusat batang terdiri dari sel parenkim berdinding tipis dan dikenal sebagai sumsum.
Sel-sel ini memiliki ruang antar sel yang jelas.

(Dokumen Pribadi, 2023 ) ( Maiti,dkk., 2018 )

Gambat 1.2 Jaringan batang pada tumbuhan tomat, gambar kanan dokumen pribadi dan sebelah kiri literatur

Daun

Berdasarkan penelitian di dalam daun tomat, epidermis melapisi permukaan luar


daun, stomata terdapat di epidermis dan berperan dalam pertukaran gas, xilem dan floem
terdapat di dalam jaringan vena daun, dengan xilem mengangkut air dan mineral, dan floem
mengangkut makanan hasil fotosintesis ke seluruh tumbuhan.

Menurut Maiti,dkk., (2018 ), Daun tomat menunjukkan sifat dorsiventral, yaitu bilah
daun terdiri dari permukaan dorsal dan ventral yang berbeda. Dalam potongan melintang,
daun menunjukkan tiga wilayah yang berbeda, yaitu epidermis, mesofil, dan sistem vaskular
Epidermis hadir di kedua permukaan bilah daun, yaitu epidermis atas dan epidermis bawah,
dan terutama berfungsi untuk perlindungan. Epidermis adalah uniseriate, dengan sel
berbentuk tong yang tersusun rapat (tabular). Dinding luar sel epidermis mengandung kutin,
dan epidermis di permukaan luarnya tertutup oleh lapisan kontinu kutin yang disebut
kutikula. Dinding luar yang mengandung kutin dan kutikula mengurangi kehilangan air akibat
transpirasi. Jenis stomata anisositik hadir di kedua lapisan epidermis tetapi biasanya lebih
sering terjadi di epidermis bawah. Indeks stomata pada epidermis atas adalah 13.4 dan pada .
Stomata memfasilitasi pertukaran gas antara daun dan lingkungan. Semua sel epidermis
kecuali sel penjaga tidak berwarna. Epidermis mengandung trikom glandular uniseluler;
trikom glandular memberikan perlindungan terhadap serangga.

Jaringan dasar daun, yang terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah,
disebut mesofil. Mesofil adalah klorenkimatik dan terutama terlibat dalam fotosintesis.
Mesofil terdiferensiasi menjadi jaringan palisade bagian atas dan jaringan spons bagian
bawah. Jaringan palisade terletak di bawah epidermis atas. Sel-sel palisade berdinding tipis,
berbentuk silindris, dan mengandung banyak kloroplas. Sel-sel ini tersusun rapat dalam satu
lapisan, tegak lurus dengan epidermis atas. Ruang antar sel yang sempit hadir dalam jaringan
palisade. Jaringan palisade adalah tipe jaringan fotosintetik yang sangat terkhususkan.
Permukaan atas daun berwarna hijau gelap karena jaringan palisade. Jaringan spons
membentuk bagian bawah mesofil yang terletak menuju epidermis bawah. Sel-sel jaringan
spons berdinding tipis, berbentuk tidak teratur, dan tersusun longgar dengan ruang antar sel
yang besar yang berlanjut. Stomata membuka ke dalam ruang antar sel besar yang disebut
kamar sub-stomatal. Sel-sel parenkim spons mengandung jumlah kloroplas yang lebih sedikit,
sehingga permukaan bawah daun berwarna hijau muda.

(Dokumen Pribadi, 2023 ) ( Maiti,dkk., 2018 )

Gambat 1.3 Jaringan daun pada tumbuhan tomat, gambar kanan dokumen pribadi dan sebelah kiri literatur

3.2.2 Tanaman Jagung (Zea mays L.)

Akar

Berdasarkan hasil penelitian di dalam akar tumbuhan jagung terdapat Epidermis


adalah lapisan luar akar yang terdiri dari sel-sel epidermis. Fungsi epidermis adalah
melindungi akar dan berperan dalam penyerapan air dan nutrisi dari tanah melalui akar.
Korteks adalah lapisan sel yang terletak di bawah epidermis. Korteks biasanya terdiri dari sel-
sel parenkim yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, dan mineral. Korteks
juga merupakan lapisan yang berkontribusi pada penyerapan nutrisi dari tanah.
Parenkim adalah jaringan tumbuhan yang berperan dalam penyimpanan makanan dan air,
serta memberikan dukungan struktural pada akar. Sel-sel parenkim terdapat dalam korteks.
Xilem adalah pembuluh pengangkut air dan mineral dari akar ke bagian atas tanaman,
termasuk batang dan daun. Xilem biasanya terletak di dalam pusat akar atau stele. Floem
adalah pembuluh pengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke berbagai bagian
tumbuhan. Floem juga terletak di dalam pusat akar atau stele. Jadi, dalam akar jagung, urutan
struktur tersebut dari lapisan luar ke dalam adalah epidermis, korteks (dengan sel-sel
parenkim), xilem, dan floem. Xilem dan floem umumnya terletak di pusat akar dalam jaringan
stele, sementara epidermis dan korteks berada di lapisan luar akar.

Menurut Maiti, dkk., (2018 ) Ada dua tipe akar yang berbeda dalam sistem akar
jagung, yaitu akar embrio yang berkembang dari embrio muda dan akar postembrio (dewasa)
yang berkembang selama berbagai tahap pertumbuhan tanaman. Fitur anatomi umum dari
kedua tipe akar tersebut serupa dan khas untuk tumbuhan monokotil. Akar jagung terdiri dari
epidermis, jaringan dasar (korteks), endodermis yang mengelilingi bundel pembuluh yang
berisi xilem dan floem dalam barisan bergantian. Epidermis terdiri dari sel-sel berbentuk elips
yang ditopang oleh dua lapisan hipodermis. Pada tahap awal perkembangan akar, korteks
terdiri dari sel-sel parenkimatik berbentuk ovoid dengan ruang antar sel yang cukup besar.
Seiring bertambahnya usia akar, sel-sel korteks memanjang dan memiliki penampilan mirip
piring. Lapisan tunggal sel-sel korteks parenkimatik berbentuk ovoid hingga kubik (multilapis)
mengelilingi endodermis. Sel-sel endodermis berbentuk tong sampai perahu dan dinding
dalamnya diperkuat dengan suberin pada dinding sejajar dalam. Kristal hadir di sel-sel
endodermis; bentuk dan ukurannya bervariasi dengan kultivar dan usia akar. Perisikel di
bawah endodermis terdiri dari satu hingga beberapa lapisan sel berdinding tebal yang di
bagian luar sangat lignifikasi. Jaringan xilem dan floem hadir pada radius yang berbeda dan
disebut sebagai bundel pembuluh vaskular radial. Parenkim xilem yang mengelilingi
metaksilem bisa berdinding tebal atau berlignin. Xilem dan floem menunjukkan susunan
radial tertutup yang khas. Bundel protoxylem hadir di sisi luar metaksilem. Ukuran bundel
metaksilem bervariasi sesuai dengan kultivar. Sumsum adalah padat dengan sel-sel
parenkimatik yang tersusun dengan bentuk intermediat hingga padat.

(Dokumen Pribadi, 2023 ) ( Maiti,dkk., 2018 )

Gambat 2.1 Jaringan akar pada tumbuhan jagung, gambar kanan dokumen pribadi dan sebelah kiri literatur
Batang

Berdasarkan hasil penelitian di dalam batang jagung teradapat Epidermis yakni


lapisan yang berada paling luas . Empulur (cortex): Empulur adalah lapisan sel yang terletak
di bawah epidermis, : Endodermis adalah lapisan sel yang mengelilingi pusat batang : Xilem
adalah salah satu dari dua jenis pembuluh pengangkut dalam batang tumbuhan. Floem juga
terletak di dalam pusat batang, seringkali bersebelahan dengan xilem.

Menurut Maiti,dkk ( 2018 ), Anatomi batang jagung adalah khas dari tanaman rumput.
Ontogeni dan anatomi bundel vaskular dalam batang jagung telah dijelaskan sebelumnya oleh
Esau (1943). BATANG MUDA Epidermis terdiri dari satu lapisan sel dengan dinding tebal di sisi
luar. Jaringan dasar terdiri dari sel-sel parenkim berdinding tipis. Bundel vaskular, jenis
konjungt kolateral, tersebar di dalam jaringan dasar. BATANG DEWASA Dalam potongan
melintang, epidermis terdiri dari sel epidermis berbentuk kubik hingga perahu yang
mengandung kristal yang memanjang. Langsung di bawah epidermis, dan berlawanan dengan
tonjolan batang, terdapat barisan bergantian antara bahan sklerenkim berdinding tebal besar
dan kecil. Setiap pita sklerenkim bergantian dengan pita jaringan klorenkimatous yang sesuai
dengan lekukan batang. Pita hipodermal sklerenkim ini pada gilirannya terhubung dengan
silinder sklerenkim yang lebih besar, yang berisi cincin bundel vaskular. Terdapat empat
hingga lima baris bundel vaskular, yang paling luar umumnya ukurannya paling kecil (Gambar
5.10a, b). Dalam beberapa potongan, tepat di bawah lapisan terluar, bundel vaskular besar
dan kecil bergantian satu sama lain. Bundel vaskular pusat tersebar di dalam jaringan dasar.
Jaringan mekanik di bundel-bundel ini tidak sebanyak di bundel-bundel terluar, terutama di
wilayah perifer. Mereka hanya mengandung pita setengah bulan sklerenkim di sebelah
protoxylem cavity menuju pusat sumsum. Wilayah perifer bundel vaskular pusat tidak
mengandung sklerenkim. Jaringan dasar terdiri dari sel parenkim berbentuk bulat. Sumsum
padat.

(Dokumen Pribadi, 2023 ) ( Maiti,dkk., 2018 )

Gambat 2.2 Jaringan batang pada tumbuhan jagung, gambar kanan dokumen pribadi dan sebelah kiri literatur
Daun

Berdasarkan Hail Pengamatan di dalam daun jagung terdapat, jaringan utama


termasuk epidermis (pelindung), kloroplas (tempat fotosintesis), mesofil (mengandung
klorofil), pembuluh daun (xilem dan floem), stomata (pertukaran gas), dan vena daun
(mengangkut air dan makanan). Semua jaringan ini berperan dalam proses fotosintesis dan
pertukaran gas.

Menurut Maiti,dkk, (2018 ), Anatomi daun jagung adalah khas dari rumput mesofitik.
Terdapat beberapa variasi di antara genotipe yang telah diteliti, namun secara umum,
anatomi daun tidak bervariasi secara signifikan dari satu genotipe ke genotipe lainnya.
Epidermisnya memiliki lapisan kutikula, dan terdiri dari sel-sel epidermis yang berbentuk
persegi panjang atau oval. Epidermis bagian bawah berbentuk keseluruhan. Kristal silika, yang
mencolok pada beberapa genotipe dan kurang mencolok pada yang lain, menonjol dari
dinding sel yang berdekatan dari dua sel epidermis yang saling berdekatan menuju kutikula.
Baik epidermis atas maupun bawah mengandung trikom uniseluler panjang (Gambar 5.13a).
Sel-sel epidermis atas memiliki bentuk bergelombang dan dihiasi dengan zona sel bulliform,
ukurannya bervariasi pada genotipe yang berbeda. Dua sel penjaga berbentuk dumbel
menutupi stomata, yang dikenal sebagai tipe stomata graminaceous (Gambar 5.13b).
Jaringan berklorofil di sekitar bundel vaskular bisa longgar atau padat. Struktur permukaan
daun menunjukkan variasi dalam frekuensi stomata, ukurannya, dan kerapatan trikom.
Bentuk urat tengah dalam potongan melintang hampir berbentuk setengah bulan. Sel
bulliform tidak ada di epidermis atas urat tengah dan bundel vaskular berukuran berbeda
terletak di bawah epidermis atas. Pada beberapa genotipe, urat tengah memiliki tiga bundel
vaskular besar, satu berada di tengah dan satu di setiap sisi di persimpangan lamina daun urat
tengah. Jaringan berklorofil ada di antara bundel vaskular, tetapi terbatas pada bagian bawah
urat tengah. Sklerenkim membentuk pita di bawah epidermis atas. Bundel vaskular terbagi
menjadi tiga tipe dalam lamina dan urat tengah: (i) bundel vaskular pusat besar yang sesuai
dengan urat utama; (ii) bundel vaskular ukuran menengah; dan (iii) bundel vaskular sangat
kecil. Dua tipe pertama umumnya bersifat fibrovaskular, mengandung bahan sklerenkim pada
kedua sisi (menghubungkan epidermis bawah atau atas), atau hanya di satu sisi (terhubung
dengan epidermis bawah). Tipe ketiga, bundel vaskular kecil, umumnya hadir di lamina, dan
tidak memiliki pita serat. Bundel laminar ini juga terdiri dari dua ukuran yang bergantian satu
sama lain. Setiap bundel vaskular dikelilingi oleh selaput bundel yang terdiri dari sel-sel
parenkim berdinding tipis (Gambar 5.14a, b). Sel-sel selaput bundel umumnya mengandung
kloroplas yang besar dan membentuk pati; grana tidak ada. Struktur khusus ini pertama kali
diidentifikasi oleh Haberlandt pada tahun 1882. Struktur ini tampak seperti kalung bunga
(Kranz = kalung bunga), sehingga dikenal sebagai anatomi Kranz. Anatomi Kranz selalu terkait
dengan fotosintesis tipe C4. Fitur khas sel mesofil adalah bahwa mereka terletak di bagian
luar daun sehingga mereka dapat berkontak dengan ruang udara antarsel. Sel-sel selaput
bundel tersusun di dalam sel-sel mesofil.

(Dokumen Pribadi, 2023 ) ( Maiti,dkk., 2018 )

Gambat 2.3 Jaringan daun pada tumbuhan jagung, gambar kanan dokumen pribadi dan sebelah kiri
literatur
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada tanaman tomat, jaringan penyusun organ dikotil terdiri dari berbagai tipe
jaringan utama yang terdapat dalam batang, daun, dan akar. Di batang, terdapat epidermis
sebagai lapisan pelindung luar, korteks yang berperan dalam penyimpanan zat makanan,
endodermis yang mengatur pergerakan air dan nutrien, serta fasikulus pembuluh kayu dan
tapis yang mengangkut air, nutrien, dan makanan. Di daun, epidermis atas dan bawah
melindungi permukaan, mesofil melakukan fotosintesis, stomata memfasilitasi pertukaran
gas, dan pembuluh daun mengangkut zat-zat ke berbagai bagian tanaman. Pada akar,
epidermis berperan dalam penyerapan air dan nutrien, korteks menyimpan zat makanan,
endodermis mengatur pergerakan air dan nutrien ke dalam silinder pusat akar, dan silinder
pusat akar terdiri dari pembuluh kayu dan tapis yang mengangkut air, nutrien, dan makanan.
Selain itu, jaringan parenkim yang melapisi organ-organ ini berperan dalam penyimpanan zat
makanan dan dukungan struktural tanaman tomat secara keseluruhan.

Tanaman monokotil seperti jagung memiliki jaringan daun yang terdiri dari epidermis
luar, mesofil untuk fotosintesis, stomata untuk pertukaran gas, dan hanya satu vena tengah
pada daun. Pada batang, terdapat epidermis luar, korteks untuk penyimpanan makanan, dan
vaskular bundel yang tersebar secara acak di dalam korteks. Akar tanaman monokotil juga
memiliki epidermis luar untuk penyerapan air dan nutrien, korteks penyimpanan makanan,
endodermis yang mengatur pergerakan air, dan silinder pusat akar dengan pembuluh xilem
dan floem yang mengangkut zat-zat ke atas dan ke bawah tanaman. Perbedaan utama dengan
tanaman dikotil adalah pola vaskular bundel yang berbeda dalam batang dan daun, yang
tersebar secara acak pada tanaman monokotil dan tersusun dalam cincin pada tanaman
dikotil.

4.2 Saran

Diharapkan pada praktikum jaringan tumbuhan para praktikan dapat melakukan


pengamatan dengan sungguh sungguh dan seksama. Serta preparat seharusnya disiapkan
oleh praktikan bukan asistan lab agar selain mengamati preparat praktikum juga mengetahui
cara membuat preparat agar dihasilkan jaringan tumbuhan yang jelas dan teramati dengan
baik, karena hasil praktikum yang baik dapat menjadi bekal atau warisan untuk literatur
Indonesia ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina. (2020 ). BIOLOGI: Jaringan tumbuhan. Surabaya : CV media

Bowsher, C., Tobin, A. (2021). Plant Biochemistry. Amerika Serikat: CRC Press.

Hwaja , Salahudin. (2020). Botany for NEET and other Medical Entrance Examinations.

(n.p.): Scientific Publishers.

Harahap, Arisyah. (2021). Penerapan jaaringan tumbuhan.Palembang : Wordpress

Maiti, R. K., Maiti, R. (2018). Crop Plant Anatomy. United Kingdom: CABI.

Oswaal. (2023) Handbook of Biology Class 11 & 12 | Must Have for NEET & Medical Entrance

Exams.. (n.p.): Oswaal Books and Learning Private Limited.


LAMPIRAN

(Harahap, 2017)

(.Aryulina, 2020)
( Oswal, 2023 )

( Maiti, 2019 )
( Browser, 2020 )
( Maiti, 2019 )

Anda mungkin juga menyukai