Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Struktur Jaringan Tumbuhan

X MIPA 1
OLEH :
KELOMPOK 4

1. AURORA ARTIKA OCTAVIA RAMADHANI (05)


2. AZARIA AMANDA (07)
3. BERLIAN KUSUMA WARDANI (08)
4. CINDY AFRISKA REVALINA PUTRI (09)
5. QUEENNESSINDY ULFA AULIA (26)
SMAN 1 TUREN
2022/2023
Jl. Mayjen Panjaitan 65 Turen, Malang 65175, Telp. (0341) 824711,
Fax (0341) 824140
Tujuan
Siswa dapat menyebutkan menunjukkan berbagai macam struktur jaringan padatumbuhan
Dasar Teori
Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang mempunyai biji berkeping dua.
Pada Tumbuhan dikotil bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel. Tumbuhan yang
tergolong tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon. Daun lembaga ini
sudah terbentuk sejak tahap biji, oleh karenanya sebagian besar anggotanya memiliki biji-bijian
yang mudah terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang jadi pembeda antara tumbuhan
dikotil dengan monokotil.
Ciri-cirinya terdiri dari :
1. Akar tunggang dan berkambium
2. Bijinya mudah dibelah menjadi dua bagian
3. Bentuk daunnya tunggal dan majemuk
4. Tulang daun ada yang menyrip ada yang menjari
5. Batang tumbuhan bercabang serta berkambium, sehingga bisa tumbuh dengan cepat
Struktur Tumbuhan Dikotil
Secara anatomi, akar tersebut tersusun oleh empat lapisan jaringan pokok, antara lain:
1. Epidermis, memiliki fungsi sebagai penyerap air.
2. Korteks, memiliki fungsi ialah sebagai tempat penyimpanan zat
3. Endodermis, memiliki fungsi dapat mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
4. Silinder pusat (stele), terdiri dari perisikel, xilem serta floem.
Jaringan penyusun batang tumbuhan dikotil, ialah sebagai berikut:
1. Epidermis: Epidermis pada batang merupakan suatu jaringan sel hidup di luar batang
yang tersusun pada dinding sel yang tipis. Epidermis pada batang tersebut biasanya
menutupi organ pada tumbuhan.
2. Korteks: Korteks pada batang itu berada pada lapisan epidermis.
3. Endodermis: Endodermis pada batang berada dibawah permukaan lapisan epidermis
4. Floem: Floem pada batang menyusun sel yang melingkupi berbagai sel-sel serat floem
serta juga komponen pembuluh yakni sebagai penyalur makanan pada tumbuhan.
5. Xylem: Sel penyusun xylem ini melingkupi elemen trakea, serat xilem serta
jugaparenkim xilem. Xylem memiliki fungsi sebagai penyalur air dan juga mineral dari
akar ke daun dan terletak pada bagian dalam berkas pembuluh atau juga di bagian dalam
cambium. Xilem pada tumbuhan berbunga mempunyai dua tipe sel, yakni trakeid dan
juga unsur pembuluh. Kedua tipe sel tersebut merupakan sel mati.
Struktur daun terdiri dari:
1. Epidermis ialah meliputi sel-sel kipas dan stomata. Epidermis daun sendiri dapat
berubah menjadi trikoma yang berfungsi untuk melindungi dan memantulkan
radiasi cahaya matahari.
2. Jaringan dasar berada diantara kedua epidermis, yakni epidermis atas dan bawah.
Mesofil adalah daerah utama tempat terjadinya fotosintesis.
3. Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun dan mempunyai susunan seperti pada
batangnya. Berkas pengangkut ini adalah gabungan dari xylem dan floem.
Tumbuhan Monokotil
Monokotil atau tumbuhan berkeping satu merupakan tumbuhan yang berbunga, tetapi
bijinya tidak bisa membelah karena hanya mempunyai satu daun lembaga. Kelompok
tumbuhan monokotil ini diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang
mempunyai beberapa variasi nama seperti Monocotyledoneae, Liliidae, dan Liliopsida.
Akan tetapi, ada satu suku dengan jumlah anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga,
yaitu suku Orchidaceae. Orchidaceae ini merupakan suku anggrek-anggrekan dan ada sekitar
lima puluh ribu sampai enam puluh ribu jenis tumbuhan monokotil yang satu ini.
Ciri-cirinya terdiri dari :
1. Memiliki biji yang berkeping tunggal
2. Pada bagian bunga, monokotil memiliki bagian kelopak, mahkota serta benang sari
yang jumlahnya tiga atau kelipatan tiga (3,6,9)
3. Secara umum monokotil berurat daun sejajar atau melengkung dan memiliki pelepah
daun
4. Secara umum monokotil memiliki daun yang tunggal, kecuali pada jenis tanaman
palem
5. Terdapat pembuluh angkut atau berkas vaskuler pada bagian batang yang bertipe
kolateral tertutup, sehingga diantara xilem dan floem tidak ada kambium. Kambium
sendiri merupakan lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang memiliki sel
aktif untuk membelah diri
6. Pada bagian batang dan akar tidak terdapat kambium sehingga tidak ada pertumbuhan
sekunder yang terjadi dan batang tidak akan tumbuh membesar. Namun, terdapat
tumbuhan monokotil yang memiliki kambium, salah satunya adalah Agave Sisalana
7. Xilem dan floem pada tumbuhan monokotil letaknya tersebar dan tidak teratur.
8. Umumnya batang tumbuhan monokotil tidak bercabang, terdapat rambut-rambut halus,
dan ruas-ruas pada batang dapat terlihat dengan jelas.
9. Tumbuhan Monokotil memiliki akar yang serabut, pada bagian ujungnya dilindungi
oleh koleoriza sedangkan ujung batang monokotil dilindungi oleh koleoptil.
Alat dan Bahan
1. Preparat jadi akar, batang, daun tumbuhan dikotil dan monokotil
2. Mikroskop
3. Alat tulis
Cara Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi preparat jadi sejumlah 6,
mikroskop dan alat tulis.
2. Amatilah preparat jadi di bawah mikroskop secara bergantiaan.
3. Gambarlah sel lengkap dari hasil pengamatan anda ini.
4. Tentukan jaringan-jaringan penyusunnya.
5. Konsultasikan hasil pengamatan anda pada guru pengampu pelajaran biologi.
Lembar Pengamatan
Gambarlah hasil pengamatan Jaringan Tumbuhan yang kalian amati!

No Hasil Pengamatan Studi Literatur


1

BATANG DIKOTIL
4

5 DAUN DIKOTIL

6 DAUN MONOKOTIL
Kesimpulan
1. Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
telah mengalami proses khusus untuk menjalankan perannya di suatu
fungsi tertentu.
2. Masing-masing tumbuhan mempunyai struktur anatominya sendiri, namun
biasanya mempunyai jaringan yang sama dengan tumbuhan satu dengan
yang lain.
3. Jaringan penyokong dimiliki oleh seluruh tumbuhan.
4. Organ-organ penting yang Menyusun tumbuhan adalah akar, batang, dan
daun. Masing-masing memiliki struktur dan peran yang berbeda-beda,
selain itu memiliki peranan yang penting untuk kelangsungan hidup
tumbuhan seperti perannya dalam melakukan proses fotosintesis,
menyimpan cadangan makanan, penegak tanaman, dan lain sebagainya.
5. Pada monokotil dan dikotil, ikatan pembuluhnya adalah pada kambium,
dimana pada monokotil tidak memiliki kambium, sedangkan dikotil
sebaliknya.
6. Kaku atau kuat, kokoh atau tidaknya tumbuhan, dipengaruhi oleh jaringan
dasarnya. Misalnya seperti tumbuhan yang keras dan kaku memiliki
jaringan dasar sklerenkim, sebab sel-sel jaringan sklerenkim merupakan
sel mati. Sementara, tumbuhan yang tidak kaku memiliki jaringan
kolenkim karena dibangun dari sel hidup.
7. Daun yang disayat melintang tidak akan menampakkan stomata,
sedangkan untuk menampakkan stomata harus dipotong bujur.
8. Jaringan yang menyusun daun monokotil adalah epidermis, jaringan spons,
stomata, jaringan pengangkut, dan epidermis bawah. Sementara pada daun
dikotil tidak tersusun dari jaringan spons melainkan jaringan tiang. Selain
dari jaringan tiang, penyusun daun monokotil dan dikotil sama.
9. Jaringan yang menyusun batang monokotil adalah epidermis, korteks, dan
jaringan pengangkut. Batang dikotil memiliki penyusun yang sama dengan
batang monokotil, tetapi memiliki penambahan penyusun yaitu,
endodermis dan perisikel.
10.Jaringan yang menyusun akar dikotil adalah epidermis, korteks,
endodermis, kambium, dan jaringan pengangkut. Sementara, pada
monokotil memiliki penyusun yang sama dengan akar dikotil, kecuali
kambium.
11.Pengaruh yang menentukan bentuk tumbuhan adalah susunan struktur
jaringan akar, batang, dan pada daunnya.
Daftar Rujukan
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/biologi-
umum/laporan-praktikum-jaringan-pada-tumbuhan/21810474
https://www.academia.edu/44484180/Laporan_Praktikum_Jaringan_Pada_Tum
buhan_Praktikum_Biologi
https://www.gramedia.com/literasi/tumbuhan-dikotil/
https://www.gramedia.com/literasi/5-tumbuhan-monokotil/amp/

Anda mungkin juga menyukai