Anda di halaman 1dari 26

Bab }aiingan Tumbuhan 1

BAB
1aringan
Tumbuhan








































Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini siswa,
diharapkan :

1. enjelaskan macam- macam
jaringan tumbuhan
2. engatahui perbedaan anatomi
tumbuhan monokotil dan dikotil

2

Bab }aiingan Tumbuhan 2



























































P E T A

KONSEP

Jaringan
yang tidak
mengemban
g lagi
Dasar
Batang
Sistem Jaringan
Jaringan
dengan sel
yang aktiI
membelah
Permanan
Daun Akar
Organ
Epidermis
Pembuluh Dermal
1aringan Tumbuhan
eristem
Parenkim Penyok ong Gabus Pengangkut
encakup
encakup
encakup
erupakan
embentuk
erupakan
encakup

Bab }aiingan Tumbuhan 3


PENDAHULUAN
Apa yang kamu lakukan jika ingin mengembangbiakan tanaman? Tentu kamu akan mengambil salah
satu bagian tanaman untuk ditanam. isalnya, batang atau biji tanaman tersebut. Apa sebenarnya batang atau
biji itu? Batang atau biji tersusun dari beberapa jaringan yang memiliki Iungsi tertentu.
engapa kita perlu mempelajari jaringan tumbuhan? ari kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kita ingin mengembangbiakan tanama dengan mencangkok, kita sebaiknya tahu jaringan apa saja pada tanaman
yang harus kita hilangkan. Dengan demikian kita dapat mencangkok dengan benar dan menghasilkan tanaman
baru sesuai yang kita inginkan.
Dalam perkembangan ilmu biologi, jaringan dimanIaatkan untuk mengembangbiakan tanaman dengan
teknologi maju, yaitu kultur jaringan. Suatu jaringan pada tumbuhan ditanam dengan media buatan. Jaringan
tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan teknologi kultur jaringan, akan diperoleh tanaman baru
yang sama dengan induknya dan penegmbangbiakannya memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan
denagan menanam tumbuhan secara konvensional. ari kita pelajari berbagai macam jaringan pada tumbuhan.
Sebelum mempelajari jaringan, kita akan mempelajari sel tumbuhan terlebih dahulu karena jaringan tersusun
dari sel-sel.

SEL TUMBUHAN
asih ingatkah kamu pelajaran mengenai sel pada bab sebelumnya? Sel tumbuhan memiliki organel yang
khas dibandingkan dengan sel hewan maupun sel-sel lainnya. Organel tersebut adalah kloroplas, vakuola sentral
yang membesar di bagian tengah sel, dan dinding sel yang mengandung selulosa (Gambar 2.1).
Terdapat berbagai jenis sel tumbuhan. isalnya sel parenkim, sel kolenkim dan sel sklerenkim. Berbagai
jenis sel yang ada pada tumbuhan merupakan hasil penggabungan dari tiga macam proses:
O Pembelahan sel tumbuhan yaitu perbanyakan sel tumbuhan yang dilakukan dengan cara mitosis
(pembelahan sel yang sekali membelah menghasilkan dua sel anakan yang sama dengan sel induknya);
O Pembesaran sel tumbuhan, yaitu proses yang mencakup penambahan materi dalam sel dan pembentukan
vakuola;
O DiIerensiasi sel tumbuhan yaitu proses yang mengarah pada terjadinya aktivasi Iisiologi, susunan
biokimia, dan struktur yang menghasilkan pola pertumbuhan tertentu sehingga mengakibatkan
terjadinya perubahan pada bentuk sel-sel tumbuhan.
Sel-sel tumbuhan dewasa tidak tersusun secara acak, melainkan menyesuaikan diri melalui berbagai cara
dan membentuk sekelompok sel yang mudah dikenali yang disebut jaringan tumbuhan.

1ARINGAN TUMBUHAN
Jaringan merupakan sekelompok sel dengan ciri yag serupa dalam hal bentuk, Iungsi, maupun siIat-siIatnya.
Berdasarkan kemampuannya membelah, jaringan tumbuhan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu jaringan
meristem dan jaringan permanen.
1aringan Meristem
Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang terdiri dari sekelompok sel tumbuhan
yang aktiI membelah. Ciri-ciri sel meristem, yaitu ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nukleus
yang relatiI besar, vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau
prismatis.
Ada bagian meristem yang tetap mempetahankan siIat meristem (sebagai jaringan muda selamanya)
sehingga menjadi bagian yang berbeda. Sementara itu, pada waktu yang bersamaan bagian meristem yang
lain menambah sel-sel baru kebagian lain tumbuhan. Pada setiap meristem ada sel-sel tertentu yang
membelah diri sedemikian rupa. Hal tersebut menyebabkan pada setiap pembelahan, salah satu sel anakan
(pemula) tetap berupa meristem, sedangkan sel anakan lain akan mengalami modiIikasi. Sel anakan yang
mengalami modiIikasi lambat laun keluar dari meristem dan akhirnya menjadi sebuah atau sekelompok sel
yang berbeda di dalam bagian utama tumbuhan.
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.
Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio.
Meristem Primer
Meristem primer adalah jaringan meristem yang ditemukan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah
diri. Umumnya, jaringan ini ditemukan pada ujung batang dan ujung akar yang mengakibatkan tumbuhan
bertambah tinggi. Sel-sel meristem primer bagian apikal (daerah yang paling ujung) atau disebut juga
meristem apikal, tumbuhan memanjang (vertikal) sehingga memungkinkan akar dan batang tumbuhan
memanjang.

Bab }aiingan Tumbuhan 4




Bab }aiingan Tumbuhan 5


























































Bab }aiingan Tumbuhan 6


1aringan epidermis
1aringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan,
yaitu pada akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis berIungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya
air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan.
Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :
O Terdiri dari sel-sel hidup;
O Berbentuk persegi panjang;
O Sel-selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel;
O Tidak memiliki kloroIil;
O Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan, namun dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan
jaringan lain tetap tipis;
O ampu membentuk derivat jaringan epidermis. Lihat Gambar 2.4
Jaringan epidermis berIungsi sebagai pelindung. Jaringan epidermis dapat mengalami
modiIikasi menjadi stomata, trikomata, spina, velamen, sel kipas, dan sel kersik.
Stomata (mulut daun)
Stomata (jamak ; stoma tunggal) atau mulut daun, merupakan suatu celah pada jaringan
epidermis yang dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga berisi kloroplas dan memiliki bentuk yang
berlainan dengan sel epidermis sebagai sel asalnya (Gambar 2.5). stomata berIungsi sebagai :
O Jalan masuknya CO dari udara dan keluarnya O pada waktu Iotosintesis di siang hari;
O Jalan penguapan ( transpirasi );
O Jalan pernaIasan ( respirasi ), yaitu masuknya O dan keluarnya CO
Trikomata ( rambut-rambut )
Trikomata ( jamak ; trikoma tunggal ) atau rambut-rambut merupakan modiIikasi jaringan
epidermis berupa rambut-rambut. Lihat Gambar 2.6
Trikomata hampir terdapat pada seluruh permukaan organ tumbuhan, misalnya : pada akar,
batang daun, bunga, buah, dan biji. Oleh karena itu, ada istilah rambut akar, rambut batang, rambut
daun, rambut bunga, dan lain-lain. Trikomata dibedakan menjadi trikomata non-glanduler dan
trikomata glanduler. Trikomata non-glanduler berupa rambut pelindung yang selnya tidak
mengeluarkan zat sekretoris. Sebaliknya, trikomata glanduler berupa rambut pelindung yang selnya
mengeluarkan zat sekretoris.
Trikomata memiliki Iungsi antara lain :
O engurangi penguapan;
O eneruskan rangsangan;
O engurangi gangguan dari manusia dan hewan;
O embantu penyebaran biji;
O embantu perkecambahan biji;
O embantu penyerbukan bunga;
O Sebagai alat untuk 'memanjat



Bab }aiingan Tumbuhan 7


Spina (duri)
Spina (tunggal; spinata jamak) atau duri merupakan alat tambahan pada epidermis sel
tumbuhan di bagian batang tumbuhan. Spina dibedakan menjadi spina palsu (emergensia) dan spina
asli. Spina palsu merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis (sub epidermis),
yaitu pada daerah korteks batang (korteks merupakan jaringan yang terletak di bawah epidermis, akan
dibahas kemudian). Spina palsu misalnya duri pada batang mawar. Lihat Gambar 2.7a. Sebaliknya,
spina asli (spina yang sesungguhnya) merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan dari dalam stele
batang (stele atau silinder pusat merupakan jaringan yang terletak di bawah korteks, yang berada di
bagian terdalam batang; akan dibahas kemudian). Spina asli misalnya spina pada tumbuhan bungan
kertas (ougainvillea). Lihat Gambar 2.7b.

'elamen
'elamen merupakan lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung
(akar udara) tumbuhan anggrek. Velamen beserta epidermis dapat disebut epidermis ganda (multiple
epidermis). Velamen berIungsi sebagai alat penyimpan air. Lihat gambar 2.8.

$el kipas
Sel kipas disebut juga sebagai motor cell atau bulliform cell. Sel kipas merupakan alat
tambahan pada epidermis bagian atas daun, terutama pada tumbuhan Iamili Gramineae, misalnya
bambu (ambusa vulgaris) dan Cyperaceae, misalnya rumput teki (Cyperus rotundus). Sel kipas
tersusun oleh beberapa sel yang berukuran lebih besar daripada sel-sel epidermis lihat Gambar 2.9
Sel kipas berIungsi sebagai penyimpan air. Bila terjadi penguapan yang relatiI besar, sel kipas
akan mengempis sehingga daun akan menggulung untuk mengurangi penguapan lebih lanjut.

$el kersik
Sel kersik merupakan sel epidermis yang berisi kristal kersik (silika/SiO
2
). Oleh karena itu, sel
kresik disebut juga sel silika. Sel-sel kresik terutama terdapat pada Gramineae. Pada batang tumbuhan
Gramineae misalnya tebu, adanya sel-sel kresik menyebabkan permukaan batang tebu menjadi keras.






Bab }aiingan Tumbuhan 8


Konsep Penting
Parenkim merupakan jaringan
dasar yang ditemukan pada
hampir semua bagian
tumbuhan.
1aringan Parenkim
1aringan parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua bagian
(organ) tumbuhan. Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena:
O menyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun dan buah;
O terdapat di antara jaringan lain, misalnya di antara xilem dan Iloem;
O dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut.

Jaringan parenkim dapat dibedakan dengan jaringan lain karena memiliki ciri-ciri:
O sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta umumnya berbentuk segi
enam;
O memiliki banyak vakuola;
O letak inti sel mendekati dasar sel;
O mampu bersiIat embrional atau meristematis karena dapat membelah diri;
O memiliki ruang antar-sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat (Gambar 2.10.).
Berdasarkan Iungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi berbagai jenis parenkim,
yaitu sebagai berikut.
Parenkim asimilasi
Parenkim asimilasi adalah jaringan parenkim tempat pembuatan zat-zat makanan melalui
proses Iotosintesis. isalnya parenkim asimilasi pada tumbuhan hijau.
Parenkim penimbun
Parenkim penimbun merupakan jaringan parenkim yang menyimpan cadangan makanan
karena memiliki vakuola yang besar. isalnya terdapat pada umbi, rimpang dan biji yang merupakan
tempat cadangan makanan berupa pati, minyak, dan senyawa alkaloid.
Parenkim air
Parenkim air merupakan jaringan parenkim yang mampu menyimpan air. isalnya pada daun
tumbuhan xeroIit, yaitu kaktus (yang hidup di gurun) memiliki sel besar yang berdinding tipis dengan
vakuola besar di tengah yang berisi air.
Parenkim pengangkut
Parenkim pengangkut merupakan jaringan parenkim yang terdapat disekitar xilem yang
mengangkut air dan unsur hara, serta di sekitar Iloem yang mengedarkan zat-zat makanan hasil
Iotosintesis.
Parenkim penyimpan udara (aerenkim)
Parenkim penyimpan udara (aerenkim) merupakan
jaringan parenkim yang dapat menyimpan udara karena adanya ruang
antar-sel yang besar. Pada tumbuhan air, ruang antar-sel yang besar
merupakan satu-satunya tempat akumulasi udara.
Parenkim penutup luka
Parenkim penutup luka merupakan jaringan parenkim yang memiliki kemampuan reggenerasi
(pemulihan diri) dengan cara menjadi embrional (meristematik) kembali. Parenkim ini dapat bersiIat
meristematis kembali dengan cara membelah diri membentuk sel-sel atau jaringan parenkim yang baru.
Parenkim penutup luka ini disebut kambium gabus (felogen).

Bab }aiingan Tumbuhan 9


1aringan Penyokong
1aringan penyokong atau jaringan mekanik merupakan jaringan yang berperan untuk
menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini juga disebut sebagai
jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat, juga karena sel-selnya telah
mengalami spesialisasi. Fungsi jaringan penyokong antara lain :
O enguatkan tegaknya batang dan daun (termasuk penguat terhadap gangguan mekanik);
O elindungi biji atau embrio;
O emperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara;
O Serta melindungi berkas pengangkut (vaskuler).
Jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1aringan kolenkim
1aringan kolenkim merupakan jaringan hidup yang memiliki banyak siIat jaringan parenkim
dan secara structural dapat dianggap sebagai jaringan parenkim khusus yang menunjang organ muda
pada tumbuhan (Gambar 2.11).
Bila kolenkim dan parenkim terletak berdampingan, keduanya akan berbaur menjadi bentuk transisi.
Kemiripan antara kolenkim dengan parenkim juga ditunjukkan oleh sering terdapatnya kloroplas pada
kolenkim dan kemampuan kolenkim untuk melanjutkan aktiIitas meristem. Kolenkim terdapat
langsung di bawah atau dekat permukaan batang muda dan tangkai daun muda, namun jarang
ditemukan pada akar. Sel-sel kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan
ditandai oleh adanya sel primer yang berdinding sel tebal dan tidak berlignin (tidak memiliki zat kayu).
Walaupun demikian, penebalan dinding sel-sel kolenkim tidak merata pada seluruh permukaan
dinding dalam sel, melainkan menebal pada sudut-sudut sel. Dinding selulosa yang tebal pada
kolenkim menyebabakan suatu organ tumbuhan memiliki siIat kelenturan. Oleh karena itu, olenkim
baik sekali untuk menopang organ yang aktiI tumbuh karena sel-selnya dapat meregang untuk
menyesuaikan diri dengan perpanjangan organ.
1aringan sklerenkim
1aringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang
telah dewasa. Sel-sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin (memiliki zat
kayu), dan protoplasmanya mati atau tidak aktiI setelah dewasa (Gambar 2.12). Sklerenkim merupakan
jaringIan yang sangat bervariasi, namun dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu serabut
sklerenkim dan sklereid.
O $erabut sklerenkim
Serabut sklerenkim merupakan sel-sel yang panjsng dan sempit yang berujung
runcing (Gambar 2.12). Sel-sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang, sementara ujung-
ujungnya yang runcing bertumpang tindih dan menyatu dengan kuat.
Serabut sklerenkim terdapat pada sebagian besar bagian tumbuhsn. Berdasarkan letaknya,
serabut sklerenkim digolomgkan menjadi serabut xiler dan serabut ekstraxiler. Serabut xiler
merupakan serabut sklerenkim yang terdapat pada jaringan xylem. Serabut xiler merupakan komponen
utama penyusun kayu. Serabut ekstraxiler merupakan serabut sklerenkim yang terletak di luar
jaringan serabut xiler. Serabut akstraxilere sering digunakan untuk membuat tali (tambang), karung
goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.


Bab }aiingan Tumbuhan 10


O $klereid
Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi , dan
berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau
berkelompok kecil di antara sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji (!sidum
guafava) dan buah pir. Sklereid dapat juga sebagai suatu massa sinambung seperti pada tempurung
kelapa (Cocos nucifera) yang keras (Gambar 2.13).

1aringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler (berkas pengangkut) merupakan jaringan yang mengangkut
air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil Iotosintesis dari satu bagian tumbuhan ke
bagian lain tumbuhan.
Berdasarkan Iungsinya, jaringan pengangkut pada tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu xilem
(pembuluh kayu) dan Iloem (pembuluh tapis).
Xilem
Xilem atau pembuluh kayu merupakan jaringan pengangkut yang berIungsi menyalurkan air dan unsur
hara dari akar ke daun. Xilem tersusun dari parenkim xilem dan sreabut xiler seperti yang telah
diuraikan sebelumnya, serta trakeid, dan komponen pembuluh.
Trakeid
Trakeid adalah sel-sel tumbuhan yang dindingnya mengalami ligniIikasi (penebalan oleh
senyawa lignin) dan sel-selnya akan mati setelah dewasa. Trakeid merupakan komponen
penyususn berkas vaskuler xilem yang berbentuk lancip dan panjang, serta memiliki dinding sel
yang berlubang-lubang atau yang disebut pit. Lihat gambar 2.14.
Trakeid memiliki dua Iungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan pengangkut air. Pada tumbuhan
berpembuluh tertentu seperti tumbuhan pinus, paku, dan tumbuhan yang lebih primitiI daripada
angiospermae, hanya trakeid yang merupakan tipe sel pada xilem yang terpisah dari parenkim.
Selama evolusi, trakeid menyebar melalui dua lintasan. Pertama, ke arah yang mempertinggi
eIisiensi mekaniknya dan menghasilkan serabut xiler (telah diuraikan sebelumnya). Kedua, ke
arah pengangkutan air yang lebih eIisien dan menghasilkan komponen pembuluh. Namun,
trakeid sendiri tidak lenyap ketika serabut dan komponen pembuluh berovolusi.

Komponen Pembuluh
Komponen pembuluh merupakan sel-sel silinder yang mati setelah dewasa, dengan bagian
ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung pengangkut air bersel banyak. Dinding
ujung (kadang-kadang juga dinding samping) komponen pembuluh ini berlubang-lubang yang
merupakan tempat air lewat dengan bebas dari satu sel ke sel lain. Oleh karena itu, bentuk
pembuluh bukanlah sederetan sel yang saling bertindihan, tetapi suatu tabung yang strukturnya
mirip sebuah talang. Komponen pembuluh umumnya lebih pendek dan lebih besar daripada
trakeid. Komponen pembuluh mencakup berbagai tipe, di antaranya tipe lebar dengan papan
perIorasi sederhana dan tipe sempit dengan papan perIorasi skalariIorm (Gambar 2.15).



Bab }aiingan Tumbuhan 11


loem

Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan pengangkut yang berIungsi menyalurkan zat-zat
makanan hasil Iotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Jaringan Iloem tersusun dari sel-sel
yang berbentuk piramid. Seperti halnya xilem, Iloem juga memiliki parenkim Iloem dan serabut Iloem.
Parenkim Iloem berIungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan berperan sebagai sekat pemisah
antara Iloem yang satu dengan yang lain. Serabut Iloem merupakan jaringan sklerenkim yang berIungsi
untuk memperkuat jaringan pembuluh. Selain itu, Iloem dicirikan dengan adanya komponen pembuluh
tapis dan sel pengiring (Gambar 2.16).

omponen pembuluh tapis
Komponen pembuluh tapis merupakan sel sel memanjang yang ujungnya bersatu membentuk
suatu pembuluh. Komponen pembuluh tapis terdiri dari sel sel yang hanya berIungsi selama sel sel
tersebut hidup.
$el pengiring
Sel pengiring merupakan sel yang berukuran lebih kecil disbanding sel penyusun komponen
pembuluh tapis. Sel pengiring berperan untuk memberi makan sel sel penyusun komponen pembuluh
tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya dijumpai pada angiospermae.

Tipe Pembuluh Angkut yang Dibentuk oleh Xilem dan loem

Xilem dan Floem membentuk jaringan pembuluh angkut. Beberapa tipe pembuluh angkut dapat
ditemukan berupa ikatan pembuluh kolateral dan ikatan pembuluh radial.

katan pembuluh kolateral
Ikatan pembuluh kolateral merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem
dan Iloem yang letaknya bersebelahan. Xilem berada di bagian dalam dan Iloem berada di bagian luar.
Tipe ikatan ini dibagi lagi manjadi 2 kelompo, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Kolateral
terbuka apabila antara xylem dan Iloem terdapat cambium, contohnya pada batang tumbuhan dikotil.
Sebaliknya, kolateral tertutup apabila antara xylem dan Iloem tidak ditemukan cambium, contohnya
pada batang tumbuhan monokotil.

katan pembuluh radial
Ikatan pembuluh radial merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terdiri dari xilem dan
Iloem membentuk cincin silindris. Tipe ini dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu tipe amIikribal dan
tipe amIivasal. Pada tipe amfikribal, xilem berada ditengah dan dikelilingi oleh Iloem, misalnya pada
tumbuhan paku. Sebaliknya, tipe amfivasal yaitu Iloem berada ditengah dan dikelilingi oleh xilem.
isalnya pada tumbuhan monokotil yang berkambium, yaitu liliacea. Lihat Gambar 2.17.

Bab }aiingan Tumbuhan 12


1aringan Gabus
1aring gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel sel parenkim gabus. Sel gabus
bentuknya memanjang dengan dinding bergabus. Pada sel sel gabus sudah mati, protoplasmanya
sudah hilang dan diisi oleh udara. Sel sel gabus berIungsi untuk melindungi jaringan lain yang berada
di bawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik.
Pada tumbuhan dkotil, jaringan gabus dibentuk oleh cambium gabus (Ielogen) yang terletak di
bagian bawah epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam merupakan sel sel hidup yang
disebut Ieloderm. eloderm tersusun dari sel - sel yang menyrupai sel sel parenkim. Sebaliknya,
jaringan gabus yang dibentuk 2e arah luar merupakan sel sel mati yang disebut Ielem. elem terdiri
dari sel sel yang berbentuk kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, dan bersiIat
impermeable (tidak tembu air). Lihat Gambar 2.18.


SISTEM 1ARINGAN TUMBUHAN

Seperti halnya sel sel tunggal yang menyusun diri menjadi berbagai tipe jaringan, demikian pula
jaringan jaringan tunggal menyusun diri mejadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan.
isalnya jaringan jaringan yang ada hubungannya dengan pengangkutan air dan makanan
membentuk suatu system yang saling berhubungan dan meluas ke seluruh bagian tumbuhan. Jaringan
ini menghubungkan sumber pengambilan air dan sumber sintesis makanan dengan daerah daerah
yang memerlukan untuk melakukan bernagai Iungsi kehidupan, seperti pertumbuhan dan penyimpanan.
Jaringan jaringan sederhana (parenkim, slerenkim, xilem, Iloem dan lain - lain) bersatu
membentuk kelompok besar yang disebut system jaringan. Sistem jaringan tumbuhan dikelompokkan
menjadi system jaringan dermal, system jaringan pembuluh, dan system jaringan dasar. Lihat
Gambar2.19.
Sistem 1aringan Dermal
Sistem jaringan dermal membentuk pembuluh tumbuhan luar tumbuhan. Termasuk di dalamnya
adalah epidermis dan periderm. Periderm merupakan jaringan pelindungyang menggantikan epidermis
dekat permukaan batang dan akar yang mengalami penebalan sekunder. Jaringan dermal memiliki cirri
khusus antara lain dinding dindingnya terisi zat lilin kitin, dan suberin yang ada hubungannya dengan
letak bagian luar tubuh (Gambar 2.19).






. Gambar 2.19 Tiga system jaringan tumbuhan, yaitu (a)system jaringan dermal,(b) system jaringan pembuluh, dan (c)
system jaringan dasar.

Bab }aiingan Tumbuhan 13


Sistem 1aringan Pembuluh
Sistem jaringan pembuluh terlibat dalam pengangkutan air dan makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan, dan terdiri dari dua macam jaringan pengankut, yaitu xilem dan Iloem. Adanya serabut pada
kedua jaringan pembuluh, terutama pada xilem menyababkan xilem bertindak sebagai jaringan
penyokong (Gambar 2.19).

Sistem 1aringan Dasar
Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk bahan dasar yang menyelimuti jaringan
pembuluh (Lihat Gambar 2.19). Jaringan dasar utama pada tumbuhan adalah parenkim, kolenkim, dan
slerenkim

Organ pada tumbuhan
Berbagai jaringan tumbuhan melakukan diIerensiasi menjadi tiga bagian pokok tumbuhan yaitu
akar,batang,dan daun. Bagian lain yang dapat ditemukan pada tubuh tumbuhan dapat di pandang
sebagai suatu modiIikasi (berganti bentuk, siIat, dan mungkin juga Iungsi) dari salah satu atau mungkin
kedua bagian pokok tersebut.
Bagian lain tumbuhan yang dianggap sebagai bentuk modiIikasi atau kombinasi bagian pokok
tumbuhan antara lain sebagai berikut:
O Kuncup dan bunga merupakan modiIikasi daun
O Duri merupakan modiIikasi batang atau daun
O Umbi merupakan modiIikasi batang dan akar
O #impang merupakan modiIikasi batang dan daun
Tiga bagian pokok organ tumbuhan yang terdiri dari akar, batang, dan daun dijelaskan berikut ini.

Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan
bentuknya sering kali meruncing hingga lebih mudah menembus tanah. Akar memiliki tugas untuk
memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air, dan unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya dari
dalam tanah, serta terkadang sebagai tempat untuk menimbun makanan.
Akar lembaga atau calon akar sudah ada sewaktu calon tumbuhan berada dalam bentuk
lembaga di dalam biji (Gambar 2.20). Saat biji berkecambah, akar lembaga memperlihatkan sistem
perakaran yang berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Akar pada tumbuhan dikotil
merupakan akar tunggang. Akar pada tumbuhan monokotil merupakan akar serabut (Gambar 2.21).
Pada akar tumbuhan dikotil, akar lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang. Namun pada akar tumbuhan monokotil, akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya akan
mati, kemudian berbentuk sejumlah akar yang berukuran kurang lebih sama besar dan semuanya keluar
dari pangkal batang.


Bab }aiingan Tumbuhan 14


Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu leher atau pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang
akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar.
O Leher atau pangkal akar merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
O Ujung akar merupakan bagian akar termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang masih
dapat mengadakan pertumbuhan (jaringan meristem).
O Batang akar merupakan bagian akar yang terdapat di antara leher dan ujung akar.
O Cabang-cabang akar merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal
batang tetapi keluar dari akar pokok.
O Serabut akar merupakan cabang-cabang akar yang halus dan bebentuk serabut.
O #ambut-rambut atau bulu-bulu akar merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang
sesungguhnya.
O Tudung akar (kaliptra) merupakan bagian akar yang terletak paling ujung sebagai pelindung
ujung akar yang muda (Gambar 2.22).

Tudung akar berperan dalam menentukan arah pertumbuhan akar sesuai dengan
pengaruh gravitasi bumi, serta melindungi meristem dan mengurangi gesekan antara ujung akar
dan butir-butir tanah sewaktu akar menembus tanah. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim
yang berdinding tipis, kaya akan protoplasma, dan memiliki sedikit vakuola. Di belakang
tudung akar terdapat titik tembus berupa sel-sel meristem yang selalu membelah.

Di belakang titik tumbuh meristen terdapat kumpulan sel-sel besar yang memanjang
atau disebut juga daerah pemanjangan. Di belakangnya lagi terdapat sel-sel berdiIerensiasi
membentuk protoderm (jaringan yang akan menjadi epidermis) dan prokambium (jaringan yang
akan menjadi stele), atau disebut daerah diIerensiasi. Di daerah diIerensiasi terjadi diIerensiasi
rambut-rambut akar dari sel-sel epidermis. Lihat kembali Gambar 2.22.
Susunan Akar Tumbuhan

Pengamatan dengan bantuan mikroskop pada sayatan melintang akar muda tumbuhan
memperlihatkan jaringan dari luar ked alam yaitu epidermis,korteks,dan stele (silinder pusat).lihat
gambar 2.23
Epidermis

Epidermis akar merupakan selapis sel berdinding tipis,berkulit berkutikula,dan tersusun rapat
pada akar.Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut akar dengan pemanjangan kea rah lateral
dari dinding luarnya.#ambut-rambut akar berIungsi untuk memperluas permukaan sel sehingga
penyerapan lebih eIisien.
Korteks

Korteks akar merupakan susunan sel-sel parenkim berdinding tipis dan tersusun
longgar.Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan.Penampang melintang akar memperlihatkan
bahwa korteks tampak sebagai lingkaran.Pada penampang membujur korteks tampak sebagai bentukan
yang memanjang.Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa korteks secara keseluruhan menyerupai
silinder.

Di dalam korteks terdapat ruang antar sel yang memanjang di sepanjang akar.Satu atau
beberapa lapis sel korteks memiliki suberin (materi gabus yang melapisi dinding sel tumbuhan) yang
berada di bawah epidermis.Bagian korteks ini disebut eskodermis atau kulit pertama.Lapisan sel-sel
korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel dan terdiri dari sel-sel yang
berbentuk kotak yang disebut endodermis.Sel-sel endodermis mengalami penebalan dinding sel radial
dan vertikalnya dengan penambahan sel suberin (gabus) sehingga membentuk suatu pita.Pita ini
disebut pita Caspayi sesuai dengan nama penemunya yaitu Caspary.Lihat gambar 2.24.Pita Caspary
mencegah air masuk melintasi dinding sel ,tetapi air dapat masuk melalui endodermis yang dindingnya
tidak menebal atau disebut sel penerus.


Bab }aiingan Tumbuhan 15


Stele

Stele atau silinder pusat akar merupakan bagian terdalam akar ,yang terletak di sebelah dalam
lapisan endodermis.Jaringan yang terdapat di dalam stele adalah jaringan periskel ,berkas vaskuler
(pembuluh pengangkut atau Iasil) ,dan empulur.
O Periskel
Periskel atau perikambium merupakan lapisan terluar stele.Pada perkembangan selanjutnya sel-
sel periskel yang letaknya segaris dengan xylem dapat berubah menjadi jaringan meristem.sel-
sel tersebut membelah kea rah luar dan membentuk cabang akar.Oleh karena pembentukan
cabang akar dimulai dari stele (pada lapisan periskel),pertumbuhan cabang akar bersiIat
endogen (pertumbuhan dari dalam ke luar).

O Berkas vaskuler (pembuluh angkut atau Iasis)
Berkas vaskuler (pembuluh angkut) terdiri dari xylem dan Iloem. Pada akar tumbuhan dikotil,
xylem primer terletak di pusat akar dan berbentuk bintang, sedangkan Iloem primer terletak di
sebelah luar xylem primer. Pada akar tumbuhan monokotil, xile primer terletak berselang-seling
dengan Iloem primer.(Gambar 2.25). Pada akar tmbuhan dikoti, diantara xylem dan Iloem
terdapat cambium (tipe kolateral terbuka), sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara
xylem dan Iloem tidak di jumpai cambium (tipe kolateral tertutup). Kambium merupakan titik
pertumbuhan sekunder ke arah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk Iloem.
O Empulur
Empulur merupakan jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas vaskuler pada daerah
stele.

Kegiatan 2.1
Struktur Akar

Tujuan
emahami struktur dan Iungsi akar.

Alat dan Bahan
1. ikroskop
2 Tisu
3. Alkohol
4. Sedian awetan penampang melintang akar

Cara Kerja
1. Bersihkan mikroskop dengan tisu yang telah di basahi dengan alcohol.
2. Letakkan sedian di atas meja objek mikroskop.
3. Amati di bawah mikroskop :
~ Bentuk jaringan epidermis
~ Jaringan parenkim di daerah korteks yang terletak di bagian dalam epidermis
~ Endodermis yaitu bagian yang membatasi korteks dengan silinder pusat
~ Silinder pusat terletak di tengah dan memiliki berbagai jaringan misalnya perisikel, jaringan
pengangkut, dan cambium
4. Gambarlah hasil dan pengamatanmu dan beri keterangan pada masing-masing bagian.

Pertanyaan
Jelaskan Iungsi bagian-bagian akar yang telah kamu amati.

Bab }aiingan Tumbuhan 16


Batang

Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di permukaan tanah. Batang tumbuh
dari batang lembaga yang terdapat di dalam biji. Selanjutnya, pertumbuhan batang berasal dari titik
tumbuh berupa meristem apikal (ujung) yang terdapat pada batang. Berdasarkan tempat kedudukan
batang pada tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tumbuhan. Sebagai bagian dari
tumbuhan, batang berIungsi untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan lain yang berada di atas tanah
yaitu bunga, daun, dan buah. Dengan adanya percabangan pada batang maka batang memperluas
bidang Iotosintesis. Batng juga merupakan jalan bagi pengangkutan air dan unsur-unsur hara dari
bagian bawah ke bagian atas tumbuhan, serta jalan pengangkutan hasil Iotosintesis dari bagian atas ke
bagian bawah tumbuhan.
Bagian batang yang paling menonjol bukanlah seluruh bagian yang tumbuh di udara, melainkan
hanya bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dikelompokan menjadi nodus atau buku (tempat
melekatnya daun) dan internodus atau ruas (bagian batang di antara dua buku). Lihat Gambar 2.26.
pembagian batang menjadi bagian-bagian atau susunan yang saling berurutan dapat diamati pada
sayatan membujur ujung batang. Sususnan bagian batang tersebut berada antara tumbuhan dikotil dan
monokotil.

Susunan Batang Tumbuhan Dikotil

Pada ujung batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung). Di belakang
meristem apikal secara berurutan terdapat protoderm yang nantinya akan membentuk epidermis;
prokambium yang akan membentuk xylem, Iloem, dan kambium vaskuler; serta meristem dasar yang
akan membentuk empulur dan korteks. Umumnya batang tumbuhan dikotil tersusun dari lapisan
epidermis, korteks, dan stele.

pidermis
Epidermis batang tumbuhan dikotil merupakan selapis sel pipih yang tersusun rapat. Epidermis
batang berIungsi melindungi jaringan di dalam batang setelah batang mengalami pertumbuhan
sekunder. Di tempat-tempat tertentu, epidermis pecah dan diisi jaringan gabus yang dihasilkan oleh
kambium gabus (Ielogen). Lapisan gabus ini disebut lentisel (Gambar 2.27). Lentisel berIungsi sebagai
tempat pertukaran gas dan penguapan

orteks
Korteks batang tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang terutama tersusun oleh sel-sel
parenkim sebagai jaringan dasarnya. Korteks batang terdiri dari korteks luar dan korteks dalam
(endodermis). Korteks luar tersusun dari sel-sel kolenkim yang berkelompok atau sel-sel kolenkim
yang berselang-seling dengan sel-sel parenkim yang membentuk lingkaran tertutup. Korteks luar
tersebut tidak dijumpai pada batang setiap jenis tumbuhan. Sebaliknya, korteks dalam dapat dijumpai
pada batang setiap setiap jenis tumbuhan karena korteks dalam merupakan pemisah antara korteks
dengan stele (silinder pusat). Korteks dalam tersusun dari sel-sel parenkim. Korteks dalam pada
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki lapisan sel yang membentuk lingkaran dan berisi
butir pati sehingga lapisan sel tersebut disebut seludang pati (sarung tepung). Lihat Gambar 2.28.

Bab }aiingan Tumbuhan 17


$tele
Stele atau silinder pusat batang tumbuhan dikotil merupakan bagian terdalam dari batang yang
terletak di sebelah dalam morteks dalam (endodermis). Stele terdiri dari lapisan terluar yang disebut
perikambium atau perisikel. Pada bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vaskuler
yang tersusun dari Iloem dan xilem. Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele.
Empulur juga berada di sekitar berkas vaskuler berbentuk seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari
empulur (Gambar 2.28).
Bekas vaskuler Iloem dan xilem pada tumbuhan dikotil tersusun seperti cincin yaitu secara
kolateral terbuka. Hal ini berarti di antara Iloem dan xilem terdapat kambium. Berkas vaskuler
terbentuk dari kambium awal (prokambium) yang kemudian akan berdiIerensiasi menjadi berkas
kolateral dengan xilem dan Iloem primer. Prokambium yang berada di antara xilem dan Iloem
berdiIerensiasi menjadi kambium vaskuler (kambium intravaskuler). Sedangkan kambium yang
terbentuk dari parenkim pada daerah di antara xilem dan Iloem (dua berkas vaskuler) yang
berdampingan disebut kambium intervaskuler. Kedua kambium tersebut membentuk lingkaran
kambium yang utuh. Lihat Gambar 2.28.
Susunan Batang Tumbuhan Monokotil
eristem apikal tumbuhan monokotil berukuran relatiI lebih kecil dibandingkan dengan
meristem apikal tumbuhan dikotil. eristem tersebut membentuk tunas askiler (tunas di ketiak daun),
bakal daun, dan epidermis. Di bawah meristem apikal terdapat meristem perifer (meristem tepi).
eristem periIer merupakan peristem primer yang melebar dan menebal di sekitar meristem apikal.
eristem periIer berkembang menjadi bagian utama batang yang berisi ikatan pembuluh. Seperti
halnya pada tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil juga tersusun dari lapisan epidermis, korteks, dan
stele. Lihat Gambar 2.29.
pidermis
Epidermis batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan
pada tumbuhan dikotil. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu.
orteks
Korteks batang tumbuhan monokotil berupa jaringan yang terdapat di bawah epidermis.
Korteks umunya terdiri dari sel-sel sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berIungsi
untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.
$tele
Stele batang tumbuhan monokotil merupakan jaringan di bawah korteks. Umumnya batas
antara stele dan korteks tidak jelas. Stele berisi berkas vaskuler yang tersebar pada empulur, terutama
terkonsentrasi mendekati kulit batang.
Pada irisan melintang batang, tiap berkas vaskuler menyerupai karikatur wajah manusia. Tiap
berkas vaskuler dikelilingi oleh sarung sklerenkim yang menunjang sel-sel di dalamnya. Floem terletak
di daerah 'dahi. Ada empat pembuluh xilem, yang merupakan dua 'mata, 'hidung, dan 'mulut.
Trakeid xilem terdapat di daerah pipi (Lihat Gambar 2.29). Tipe berkas vaskuler tumbuhan monokotil
adalah kolateral tertutup. Ini berarti di antara Iloem dan xilem tidak terdapat kambium. Oleh karenanya,
tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil umumnya hanya
mengalami pertumbuhan primer memanjang. Pembesaran batang dilakukan dengan mekanisme
pembentukan rongga. #ongga tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur, kecuali
empulur pada buku-buku batang. isalnya rongga seperti saluran pada tanaman padi. Berbeda dengan
tumbuhan dikotil, struktur anatomi batang tumbuhan monokotil muda sama persis dengan tumbuhan
yang sudah tua.

Bab }aiingan Tumbuhan 18


Daun
Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang bentuknya seperti
lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bila terpapar cahay dan udara. Daun berasal dari
meristem apikal yang tumbuh membentuk suatu kuncup yang menonjol ke samping. Pertumbuhan daun
berbeda dengan pertumbuhan akar dan batang karena pertumbuhan daun terbatas. Fungsi utama daun
adalah sebagai tempat Iotosintesis atau produksi bahan makanan bagi tumbuhan.
Seperti halnya dengan akar dan batang, daun juga terdiri dari tiga sistem jaringan. Helai daun
(lamina) terdiri dari selapis epidermis pelindung, bagian jaringan dasar parenkim yang dikenal sebagai
mesoIil, dan berkas vaskuler (Gambar 2.30).
pidermis
Epidermis daun terdapat pada permukaan atas daun (permukaan adaksial) dan permukaan
bawah daun (permukaan abaksial). Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel epidermis
terdapat sel penjaga yang membentuk stomata (Gambar 2.30). Stomata berIungsi sebagai tempat
terjadinya pertukaran gas dan pertukaran air. Stomata pada permukaan bawah daun letaknya tersebar
dan jumlahnya lebih banyak daripada permukaan atas daun. Pada tumbuhan terestrial, stomata banyak
ditemukan pada bagian permukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air stomata lebih banyak di
bagian permukaan atas daun.
esofil (jaringan dasar)
Mesofil daun merupakan jaringan dasar yang tersusun dari parenkim palisade (jaringan tiang)
dan jaringan spons (bunga karang). Lihat gambar 2.30.
Pada tumbuhan dikotil, di bawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel paremkim
tersebut membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringan spons. Jaringan parenkim palisade
merupakan jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini
terjadi proses Iotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat.
Jaringan spons pada tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang didalamnya terdapat pembuluh
pengangkut. Pada jaringan ini terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan
kloroplas dalam parenkim palisade.
Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya terdapat jaringan
spons. Proses Iotosintesis terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang berbentuk membulat. Pada
jaringan ini terdapat ruang antar sel. Sama seperti tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan
monokotil di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan
lekukan yang menjadi penghubung antar sel.
erkas 'askuler
Berkas vaskuler daun yaitu xylem dan Iloem terdapat pada ibu tulang daun, tulang tulang
cabang, dan urat urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun. Berkas vaskuler ini
merupakan lanjutan berkas vaskuler pada batang, walaupun tidak seluas pada batang. Lihat kembali
Gambar 2.30.





Bab }aiingan Tumbuhan 19



Kegiatan 2.2 pengamatan

Struktur Daun
Tujuan
emahami struktur dan Iungsi jaringan pada daun

Alat dan Bahan
1. Kaca objek 4. Ikroskop 6. Silet
2. Kaca penutup 5. Tisu 7. Daun dari pohon yang
3. pipet berada disekitar sekolah

Cara Kerja
1. Bersihkan meja kerja dengan tisu yang telah dibasahi dengan alkohol.
2. Buat irisan memanjang epidermis daun dengan menggunakan silet.
3. Letakkan diatas kaca objek, tetesi air secukupnya, dan tutup dengan kaca penutup.
4. Letakkan diatas meja objek mikroskop.
5. Amati di bawah mikroskop :
O bentuk jaringan epidermis
O kloroplas
O sel penjaga yang menyerupai ginjal
O stomata
6. Gambarlah hasil pengamatanmu dan beri keterangan pada masing-masing bagian.

Pertanyaan
Jelaskan Iungsi bagian-bagian daun yang telah kamu amati





Perbedaan Anatomi Tumbuhan Monokotil dan
Dikotil
Perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
dapat dirangkai pada table 2.1 berikut :

Tabel 2.1 Perbedaan antara rumbuhan monokotil dan dikotil.

No. Organ Monokotil Dikotil
1.



2.





3.
Akar



Batang






Daun
Xilem primer dan Iloem primer
letaknya berselang-seling .


emiliki ikatan pembuluh angkut
tipe kolateral tertutup, dan anatomi
batang muda serta batang tua
sama.




Tidak memiliki jaringan parenkim
palisade.
Xilem primer terletak dipusat
akar, sementara Iloem primer
terletak diluar xilem primer.

Ikatan pembuluh angkut tipe
kolateral terbuka; serta terdapat
perbedaan anatomi batang tua
dan batang muda, yaitu pada
batang muda ditemukan adanya
empulur, sedangkan pada batang
tua empulur telah menghilang.

emiliki jaringan parenkim
palisade.



Bab }aiingan Tumbuhan 20




1. Jelaskan ciri-ciri jaringan meristem.
2. engapa jaringan parenkim disebut jaringan dasar ?
3. jelaskan modiIikasi bagian pokok tumbuhan .
4. Apakah Iungsi tudung akar ?
5. Jelaskan perbedaan batang dikotil dan monokotil.

Ikhtisar :
O Sel tumbuhan menalami pembelahan, pembesaran dan diIerensiasi hingga membentuk jaringan
tumbuhan.
O Berdasarkan kemampuannya membelah, jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
jaringan meristem dan jaringan permanen.
O Berdasarkan cara pembentukannya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi promeristem,
meristem primer, dan meristem sekunder.
O Berdasarkan letaknya,jaringan meristem dikelompokan menjadi meristem apikal (meristem ujung),
meristem interkalar (meristem antara) dan meristem lateral (meristem samping).
O enurut Iungsinya, jaringan ppermanen digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu epidermis,
parenkim, penyokong, pengangkut, dan jaringan gabus.
O Sistem jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi sistem jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan
jaringan dasar.
O Organ utama tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun.
O Akar tumbuhan memiliki tiga jaringan utama, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Pada akar
tumbuhan dikotil, xilem primer terletak di pusat akar dan berbentuk bintang, sedangkan Iloem
primer terletak di sebelah luar xilem primer. Pada akar tumbuhan monokotil, xilem primer terletak
berselangseling dengan Iloem primer.
O Batang tumbuhan memiliki tiga jaringan utama yaitu epidermis, korteks dan stele. Pada batang
tumbuhan dikotil memiliki ikatan pembuluh tipe kolateral terbuka, yaitu di antara xilem dan Iloem
tedapat kambium. Pada batang tumbuhan monokotil, ikatan pembuluhnya bertipe kolateral tertutup,
yaitu di antara xilem dan Iloem tidak terdapat kambium.
O Daum memiliki tiga jaringan, yaitu epidermis, mesoIil dan berkas vaskuler. Pada epidermis
terdapat stomata yang berIungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air.

Kata kunci :
O apikal
O dermal
O empulur
O epidermis
O Ielogen
O Iloem
O interkalar
O kolenkim
O korteks
O lateral
O meristem
O mesoIil
O parenkim
O periderm
O perisikel/perikambium
O sklerenkim
O sklereid
O stele
O stomata
O trakeid
O trikoma
O vaskular
O velamen
O xilem


Kilas Balik

Bab }aiingan Tumbuhan 21


EVALUASI
O Pemahaman dan Penarapan Konsep
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Tumbuhan dapat tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar. Hal ini disebabkan oleh adanya
aktivitas jaringan ....
a. meristem
b. epidermis
c. xilem
d. Iloem
e. parenkim
2. jaringan meristem adalah ....
a. sekumpulan sel yang Iungsi dan bentuknya sama
b. jaringan muda yang sudah terdiIerensiasi
c. jaringan muda yang belum terdiIerensiasi
d. jaringan tua yang telah terdiIerensiasi
e. sel-sel muda yang aktiI membelah
3. menurut Iungsinya, jaringan permanen digolongkan sebagai berikut, kecuali ....
a. parenkim
b. epidermis
c. promeristem
d. pengangkut
e. penyokong
4. gambar di samping merupakan jaringan yang menyusun bagian tumbuhan yang disebut jaringan ....
a. xilem
b. sklerenkim
c. parenkim
d. kolenkim
e. Iloem
5. apabila kita mengamati organ tumbuhan, jaringan yang dijumpai hampir pada semua bagian
tumbuhan adalah ....
a. sklerenkim
b. epidermis
c. xilem
d. empulur
e. jari-jari empulur
6. Iungsi jaringan parenkim adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. sebagai pengangkut makanan
b. menyimpan cadangan makanan
c. sebagai penutup luka
d. sebagai penyimpan air dan udara
e. sebagai penyokong
7. Sel pengiring terdapat pada jaringan ....
a. xilem
b. Iloem
c. parenkim
d. empulur
e. jari-jari empulur


Bab }aiingan Tumbuhan 22


8. Untuk mempertahankan kehidupannya tumbuhan harus memindahkan / mengangkut zat dari akar
sampai ke daun dan dari daun sampai ke akar. Untuk mengangkut air dari akar agar sampai ke daun
digunakan jaringan ....
a. kolenkim
b. epidermis
c. xilem
d. Iloem
e. parenkim
9. Perhatikan beberapa ciri jaringan tumbuhan berikut:
1) bentuk sel segi enam
2) sel-sel tersusun rapat dan tidak memiliki rongga antar sel
3) dinding bagian luar mengalami penebalan
4) tidak memiliki kloroIil
5) selnya masih bersiIat merismatik
Yang merupakan ciri jaringan epidermis adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
10.Tumbuhan yang masih muda walaupun belum berkayu tetapi dapat tumbuh tegak. Jaringan yang
memberikan kekuatan pada tumbuhna yang masih muda adalah ....
a. parenkim
b. sklerenkim
c. kolenkim
d. epidermis
e. xilem dan Iloem
11. Jaringan dasar atau jaringan parenkim pada tumbuhan terdapat . . .
a. hanya pada batang
b. hanya pada daun
c. hanya pada akar
d. pada batang dan daun
e. pada semua bagian tumbuhan
12. Fungsi tudung akar pada bagian ujung akar adalah . . .
a. menyerap unsure hara
b. melindungi titik tumbuh akar
c. membentuk cabang akar
d. membantu memebelah batuan
e. membantu menembus tanah
13. Bagian yang berIungsi menghalangi air dalam tanah masuk melalui dinding endodermis
ditunjukkan oleh nomor..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Bab }aiingan Tumbuhan 23


14. Diantara sel-sel dibawah ini yang mengalami penebalan sehingga tidak mampu dilewati air
adalah.
a. sel eksodermis
b. sel epidermis
c. sel perisikel
d. sel endodermis
e. sel cambium
15. Pada batang tumbuhan monokotil ditemukkan bagian berikut, kecuali.
a. letak ikatan pembuluh angkut tersebar
b. ikatan pembuluh angkut bertipe koteral tertutup
c. jaringan parenkim palisade
d. stele
e. Iloem dan xylem
16. Dengan lingkaran tahun dapat diketahui . . .
a. besar pohon
b. tinggi pohon
c. umur pohon
d. banyaknya hujan ditempat tumbuh
e. lamanya musim hujan dan kemarau
17. Bagian korteks yang berbatasan dengan stele adalah . . .
a. epidermis
b. parenkim
c. endodermis
d. perisikel
e. cambium
18. Bagian pada daun tumbuhan dikotil yang memiliki banyak kloroIil adalah . .
a. jaringan parenkim palisade
b. jaringan spons
c. epidermis bawah
d. epidermis atas
e. sel stomata
19. Jaringan spons pada daun tumbuhan monokotil berIungsi untuk.
a. melindungi bagian daun yang lain
b. tempat terjadinya Iotosintesis
c. menampung oksigen untuk Iotosintesis
d. tempat pertukaran gas
e. tempat terjadinya penguapan
20. Jaringan parenkim yang mengandung kloroplas disebut. . .
a. plastida
b. kolenkim
c. sklerenkim
d. stomata
e. palisade

Bab }aiingan Tumbuhan 24


21. Deretan sel tidak rapat yang terdapat pada daun disebut . . .
a. jaringan parenkim palisade
b. jaringan spons
c. epidermis
d. stomata
e. lentisel
22. Stomata ( mulut daun ) yang terdapat di epidermis memiliki Iungsi berikut, kecuali. .
a. pertukaran gas
b. penguapan
c. transportasi
d. respirasi
e. transpirasi
23. Gambar berikut menunjukan melintang daun. Bagian yang ditunjukkan oleh A adalah.
a. jaringan parenkim palisade
b. unsure pembuluh Iloem
c. jaringan spons ( bunga karang )
d. sel penjaga pada stomata
e. unsure pembuluh xylem
24. A : empat sel penjaga membentuk stomata
B : stomata berIungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan penguapan
C : sel-sel penjaa stomata berisi kloroplas
Pernyataan yang benar adalah
a. A, B dan C
b. A dan B
c. B dan C
d. Hanya B
e. Hanya C
25. Perhatikanlah gambar strukur tumbuhan disamping. Gambar tersebut merupakan struktur dari
potongan melintang. . .
a. Akar dikotil
b. Akar monokotil
c. Batang dikotil
d. Batang monookotil
e. Daun
26. Perhatikanlah gambar struktur tumbuhan disamping. Dilihat dari susunan jaringan pengangkutnya
bersiIat . . .
a. Koleteral
b. Koleteral terbuka
c. Koleteral tertutup
d. #adial
e. Koleteral tertutup dan radial


Bab }aiingan Tumbuhan 25


27.. Perhatikanlah gambar struktur tumbuhan disamping.. Xilem ditunjukan oolleh bagian nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
28. Perhatikanlah gambar potongan membujur daun berikut. Jaringan yang ditunjukan oleh
tanda panah adalah . . .
a. Epidermis
b. Endodermis
c. stomata
d. jaringan spons
e. parenkim palisade
29. Berikut ini adalah nama-nama bagian dari struktur mikroskopis daun :
1) jaringan palisade
2) jaringan epidermis
3) jaringan bunga karang
4) berkas pengangkut
5) stomata
6) sel penutup / penjaga stomata
Bagian yang dapat melangsungkan proses Iotosintesis karena sel-selnya mengandung kloroplas
adalah . . .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 6
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 6
30. Perhatikan table berikut



Bab }aiingan Tumbuhan 26
Edit by : CrossXBottom

B. Lengkapilah pernyataan bibawah ini.

1. Dilihat dari kemampuannya membelah, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadidua, yaitu
jaringan meristem adalah . . .
Dan jaringan permanent adalah . . .
2. Jaringan meristem berdasarkan asal pembentukkan nya dibedakan menjadi tiga, yaitu . . . . . , . .
. . . . . ., dan . . . . . , sedangkan berdasarkan letaknya dibedakan menjadi tiga, yaitu . . . . . .., . . . .
. . .dan . . . . . .
3. Jaringan permanent yang merupakan jaringan terluar pada setiap organ tumbuhan disebut
jaringan . . . . . . . . . . . . . Jaringan ini dapat mengalami modiIikasi menjadi . . . . . . , . . . . . . . .,
dan . . . . . . .
4. Jaringan parenkim disebut juga sebagai jaringan , karena . .Jaringan
penyokong yaitu . Jaringan ini dibedakan menjadi dua, yaitu
, dan . Jaringan merupakan jaringan
yang berIungsi untuk mengangkut air dan unsure hara serta mengedarkan hasil Iotosintesis.
Jaringan ini dibedakan menjadi dua, yaitu, , yang berIingsi untuk , dan jaringan
, yang berIungsi untuk
5. Jaringan gabus yaitu jaringan yang memiliki Iungsi . . . . . . . . . . . . . . . ,Pada tumbuhan dikotil
jaringan gabus dibentuk oleh cambium gabus ( Ielogen ) yang aktivitas nya akan membentuk . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .dan keluar akan membentuk . . . . . . . . . . . . ..Beberapa jaringan akan
membentuk organ. Organ pada tumbuhan terdiri dari . . . . . . . . . . . . . ,. . . . . . . . . . . . ., dan . .
. . . . .

C. 1awablah pertanyaan berikut ini dengan jelas

1. Jelaskan tiga macam jaringan meristem menurut letaknya.
2. Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringang meristem dan jaringan permanen. Jelaskan
hubungan kedua jaringan dalam pembentukan struktur tumbuhan.
3. engapa organ tertentu pada tumbuhan memiliki jaringan meristematik?
4. Jelaskan perbedaan dan persamaan slerenkim dan kolenkim.
5. Sebutkan bentuk modiIikasi sel-sel epidermis.
6. Salah satu modiIikasi dari jaringan epidermis adalah stomata. Gambarkan satu sel stomata, berikan
keterangan bagian-bagiannya dan identiIikasi Iungsinya.
7. Jaringan pengangkut pada tumbuhan dibedakan menjadi xilem dan Iloem. IdentiIikasikan
perbedaan keduannya dilihat dari struktur dan Iungsinya.
8. Jelaskan sel-sel yang menyusun Iloem dan xilem serta Iungsinya.
9. Apakah yang dimaksud dengan ikatan pembuluh kolateral dan radial?
10.engapa beberapa jenis akar tunggang tumbuhan dapat dikonsumsi manusia?
11.engapa bentuk pipih pada berbagai daun membantu Iotosintesis tumbuhan?
12.Apakah ada persamaan dan perbedaan antara jaringan parenkim palisade dan jaringan spons pada
mesoIil daun? Jelaskan jawabanmu.
13.engapa benetuk dan ukuran rambut-rambut akar dapat meningkatkan penyerapan jumlah air dan
mineral oleh tumbuhan ?
14.Gambarlah secara skematis stuktur akar dikotil dan monokotil kemudian identiIikasikan susunan
berkas pengangkutnya.
15.Gambarlah secara skematis struktur batang dikotil dan monokotil kemudian identiIikasikan susunan
berkas pengangkutnya.

Anda mungkin juga menyukai